Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 03 Mei 2013

Tertidur saat nonton TV, siswi SD diperkosa

Tertidur saat nonton TV, siswi SD diperkosa


Seorang siswi sekolah dasar (SD) berinisial SF (13), warga Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, diperkosa oleh seorang pria paruh baya berinisial SG (37), saat tertidur di rumah tetangganya. Peristiwa perkosaan yang dialami gadis ini terjadi Minggu (21/4) malam.

Kejadian tersebut berawal saat korban ikut menumpang nonton televisi di rumah tetangganya. Tanpa terasa korban akhirnya tertidur di lantai di ruang tamu tempat ia menonton TV. Ketika sedang lelap tidur, korban merasa sesak napas karena mulutnya dibekap tangan pelaku.

Korban terbangun namun tak kuasa melawan maupun berteriak. Pada saat kejadian tidak ada siapapun di rumah tetangganya itu. Pelaku SG saat melakukan aksi cabulnya, berbisik ke korban agar korban tidak melawan dan melayani nafsu birahinya.

Karena ketakutan, korban hanya bisa menangis saat pelaku melucuti celana dalamnya dan memperkosanya. Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, SG kembali mengancam korban agar tidak memberitahu kejadian itu kepada orangnya.

"Awas jangan bilang sama orang lain," kata SF dalam laporannya kepada polisi.

Setelah peristiwa itu, korban kemudian pulang ke rumahnya. Korban SF sempat ketakutan akan ancaman SG, namun karena merasa tak terima perlakuan bejad SG, korban akhirnya melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya. Tak terima diperlakukan seperti itu, keluarga korban dibantu puluhan warga berusaha mencari pelaku.

Tersangka SG berhasil diamankan petugas Polsek Kasemen saat bersembunyi di sebuah empang di Kp Kebasiran, Ds Sawah Luhur, Selasa (23/4).

Kanit Reskrim Polsek Kasemen, Iptu Entang Cahyadi membenarkan kejadian itu. Menurut Entang, setelah mendengar ada gerakan massa mencari pelaku, pihaknya ikut melakukan pencarian.

"Kami ikut mengejar karena khawatir SG ditangkap dan diadili warga. Berkat info yang kami dapat, tersangka kita temukan dan langsung kita amankan. Untuk antisipasi, tersangka langsung kita bawa ke Mapolres Serang," kata Entang dihubungi, Rabu (24/4).

Senin, 29 April 2013

Demi Uang, Para Pelajar Pilih Difoto Bugil Ketimbang Sekolah


Demi Uang, Para Pelajar Pilih Difoto Bugil Ketimbang SekolahST
ILUSTRASI

Kaki jenjang perempuan berambut panjang warna cokelat itu begitu luwes mengambil posisi di atas ranjang. Sesekali dia mengibaskan rambutnya sambil menatap tajam ke arah lensa kamera beberapa fotografer pria di depannya.
Diiringi dentuman house music dari handphone, perempuan yang masih duduk di bangku SMA di Banjarbaru itu tidak risih berganti-ganti gaya nan seksi. Dari berpakaian lengkap hingga menyisakan salah satu pakaian dalam.
Seakan belum cukup di kamar salah satu hotel itu, sesi pemotretan berpindah ke kamar mandi. Di sini, di bawah guyuran air, model perempuan tersebut tanpa malu memperlihatkan seluruh auratnya.
Perempuan muda itu bernama Anggrek (bukan nama sebenarnya). Dia mengaku sudah biasa menjadi model bagi para fotografer. Setiap minggu dia sedikitnya mendapat tiga kali order pemotretan, dari penampilan sopan hingga seronok.
Kompensasinya, uang. Tak heran di usianya yang baru belasan tahun, dia sudah bisa meraup jutaan rupiah tiap bulan. Bahkan terkadang sampai belasan juta rupiah.
“Awalnya canggung sih, sekarang sudah tidak lagi. Sudah biasa dipotret semi nude (telanjang) atau nude. Risikonya sekolah saya lumayan camuh (kacau) karena sering ditinggal. Saya memilih difoto. Juga mumpung belum ada laki-laki (pacar maksudnya). Nanti kalau sudah punya kan dilarang,” ujar Anggrek kepada Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network), kemarin.
Bila mendapat order, Anggrek biasa melakukannya pada sore atau saat libur. Sepulang sekolah, dia langsung ke rumah untuk berganti pakaian lalu pergi lagi menuju ke tempat pemotretan, biasanya hotel. Tak hanya di Banjarbaru, dia juga pernah di-booking di kota lain.
“Pernah diberi Rp 2 juta tetapi juga ada yang mengasih ratusan ribu rupiah. Uangnya habis buat biaya cari hiburan. Malam tulak (pergi ke tempat hiburan malam), Minggu bajajalanan (berwisata). Ya senang saja difoto. Ada kepuasaan,” katanya.
Bagi sebagian fotografer amatir di Banua, memotret model perempuan berpose seksi, seronok bahkan vulgar, bukanlah hal baru. Mereka menyebutnya selingan yang indah. Ada yang melakukan sendirian, bersama sejumlah fotografer lain bahkan terkadang dilakukan beramai-ramai dengan teman satu kelompok fotografi. Hasil pemotretan itu biasanya untuk ‘dokumen pribadi’. “Bahkan kalau sudah kenal atau cocok tarifnya, bisa ‘lanjut’ (melakukan hubungan seks). Tapi memang tidak semua model bisa,” kata seorang fotografer, sebut saja Kumbang.
Dia mengaku, momotret model berpose seksi adalah tantangan yang bisa memunculkan kepuasan tersendiri. “Saya dan teman-teman melakukan sesi pemotretan itu secara spontan saja. Hasilnya ya untuk koleksi pribadi. Soal seni itu relatif, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai alasan padahal sebenarnya mencari kepuasan,” ucap Kumbang.
Modelnya bisa profesional atau amatiran. Problemnya, model profesional mematok tarif tinggi. Kondisi itulah yang membuat model amatiran mendapat bagian rezeki. Makin cantik, seksi apalagi ‘berani’, seorang model kian sering mendapat order. Tragisnya, ada di antara mereka yang masih berstatus siswi dan mahasiswi.
Selain Anggrek di Banjarbaru, ada Mawar (nama samaran) di Banjarmasin. Mawar adalah mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta (PTS). “Foto ND (nude)? Oke saja. Asal cocok biaya dan tempatnya,” ucapnya.
Tarif memotret Mawar adalah Rp 500 ribu per sesi yang biasanya selama 2-3 jam. “Awalnya ikut-ikutan, di tempat terbuka. Akhirnya terbujuk sesi di ruang tertutup. Apalagi honornya lumayan. Awalnya sih buka-bukaan sedikit, terus ND. Kata mereka (fotografer), ND itu seni,” ujarnya sembari tertawa.
Benarkah itu seni? Ketua South Borneo Photography Community (SBFC) H Nelwan mengatakan sangat tipis perbedaan antara seni dan pornografi. “Itu kembali kepada fotografer dan modelnya. Seharusnya, seorang model berani menegur jika fotografer sudah melenceng dari konsep pemotretan yang sudah disepakati. Meski dibayar, seharusnya model tidak asal mengikuti keinginan fotografer,” kata dia.
Nelwan mengakui kerap dilakukannya sesi pemotretan model telanjang. Namun, aktivitas itu bisa dikatakan underground atau untuk kalangan terbatas. Beda dengan hunting foto yang biasa digelar kelompok fotografi-kelompok fotografi.
“Foto nude yang art jangan disalahartikan menjadi asal telanjang, harus ada etikanya. Harus ditempatkan dalam konteks profesional. Tidak bisa sembarangan,” ucapnya.
Pendapat serupa diucapkan fotografer asal Banjarbaru, Misba kobin. “Kini memotret nude itu rata-rata cuma karena mengumbar hawa nafsu dan mencari kepuasaan. Sementara keindahan seni dan angle-nya hilang,” katanya.
Misba mengaku pernah melakukan pemotretan perempuan bugil di Surabaya, Jatim, tiga tahun lalu. “Kacau, tidak karuan, campuraduk, hasilnya nggak jelas. Dari pengamatanku, saat ini banyak yang menjadikan profesi model sebagai ‘baju’ saja,” ucap pria yang kini lebih memilih menekuni seni foto makro.

Selasa, 23 April 2013

Zaman Soeharto 27, era Gus Dur hingga SBY jadi 34 provinsi

0
Zaman Soeharto 27, era Gus Dur hingga SBY jadi 34 provinsi

Kemarin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meresmikan Kalimantan Utara sebagai provinsi baru dengan 11 daerah otonomi hasil dari pemekaran. Ke 11 daerah kabupaten dan kota itu antara lain; Kabupaten Pangandaran, Pesisir Barat, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Mahakam Ulu, Malaka, Banggai Laut dan Pulau Taliabu.

Kabupaten lain adalah Penukal Abab Pematang Ilir dan Kolaka Timur. Daerah-daerah itu diresmikan berdasar Undang-undang Nomor 20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2012 dan Nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8 Tahun 2013. Praktis, setelah Kalimantan Utara disahkan sebagai provinsi baru, maka jumlah provinsi di Indonesia kembali bertambah menjadi 34.

Sebagai sebuah negara pertumbuhan sepertinya wajar. Seperti sebuah ungkapan lama, 'every living thing must grow', bahwa setiap mahluk hidup pasti tumbuh. Bila tidak tumbuh, mahluk itu tidak hidup. Begitu juga dengan Indonesia sebagai sebuah negara yang di dalamnya terdapat banyak kehidupan dan warna warni budaya.
Dilihat dari jumlah populasi saja, bisa anda bayangkan, berapa ledakan populasi penduduk di negeri ini. Rhoma Irama pernah menyebut jumlah penduduk Indonesia 175 juta pada periode 1990-an. Tetapi hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia sekitar 206 juta. Kemudian pada 2006 menjadi 222 juta, dan 2010 meledak menjadi 237 juta.

Lalu bagaimana dengan jumlah provinsi? Dulu, pada awal kemerdekaan 1945, Indonesia hanya memiliki 8 provinsi sebagai berikut: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Karena roda zaman terus berubah, beriringan dengan tumbuhnya jumlah penduduk dan pengetahuan, maka jumlah provinsi pun bertambah.

Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno, pemekaran pertama kali dilakukan ada 1950. Waktu itu jumlah Provinsi di Indonesia bertambah dari 8 menjadi 11, kemudian menjadi 13 pada 1956, menjadi 16 pada 1957, menjadi 20 pada 1959, dan menjadi 21 pada 1960. Berikutnya jumlah provinsi kembali bertambah menjadi 22 pada 1963, menjadi 23 pada 1964, dan terakhir menjadi 25 pada 1967.

Pada 1968 pemerintahan berganti dari orde lama ke orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Waktu itu jumlah provinsi kembali dimekarkan menjadi 26 pada 1968, kemudian menjadi 27 pada 1976. Provinsi terakhir yang mengalami pemekaran pada pemerintahan Soeharto adalah provinsi Nusa Tenggara Timur yang terbagi menjadi dua; Nusa Tenggara Timur dan Timor-timur.

Soeharto dipaksa turun lewat gerakan reformasi 1998. Setahun kemudian, pada masa pemerintahan Presiden Habibie, provinsi Timor-timur melepaskan diri dari Indonesia. Dengan demikian jumlah provinsi berkurang satu, sehingga menjadi 26. Namun pada tahun itu juga, ada beberapa provinsi yang mengalami pemekaran sehingga menjadi 29.

Adapun provinsi yang mengalami pemekaran pada 1999 adalah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi dua, menjadi Provinsi Maluku dan Maluku utara, serta Provinsi Irian Jaya dimekarkan menjadi Provinsi Papua dan Irian Jaya barat. Kemudian pada tahun 2000, masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, jumlah provinsi menjadi 32 yaitu; Provinsi Sumatera Selatan dimekarkan menjadi Sumatera selatan dan Bangka Belitung.

Sementara itu, Provinsi Jawa Barat berkembang menjadi 2 yaitu Jawa barat dan Banten. Sedangkan Provinsi Sulawesi Utara berkembang menjadi 2 yaitu Sulawesi utara dan Gorontalo. Berikutnya pada tahun 2002, masa Pemerintahan Presiden Megawati, jumlah provinsi di Indonesia bertambah menjadi 33. Provinsi yang dimekarkan adalah Provinsi Riau menjadi Riau dan Kepulauan Riau.

Adapun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak menjabat pada periode pertama 2004-2009 dilanjutkan periode ke dua 2009-2014, dia baru memekarkan satu provinsi terakhir, yakni Kalimantan Timur dipecah menjadi Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke 34 dengan 11 kabupaten itu. Provinsi ini diresmikan Menteri Gamawan Fauzi.

Kamis, 18 April 2013

Credit Union Makin Nyata Entaskan Kemiskinan

Kehadiran koperasi, termasuk seperti credit union, terbukti mampu membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. “Koperasi secara nyata berkontribusi dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Apalagi koperasi terbukti tahan banting dan mampu menghadapi badai krisis ekonomi,”ujar DR. HM. Suryo Respationo, Wakil Gubernur Kepulauan Riau dalam kata sambutannya pada pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Pusat Koperasi Kredit Badan Kordinasi Credit Union Kalimantan (Puskopdit BKCUK) di Hotel Pacific Palace, Batam, Kepulauan Riau (12/4).
Pendapat senada disampaikan Ignasius IK, Kadis Koperasi dan UKM Kalbar. “BKCUK adalah mitra Pemerintah Kalbar dalam mengentaskan kemiskinan. Tidak bisa dibantah, CU adalah penggerak perekonomian daerah,”ujarnya. Pemerintah Kalimantan Barat, tambah Ignasius, berharap agar insan-insan credit union mendirikan koperasi-koperasi sektor riil agar semakin banyak lagi menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
13659267692101878023
Pengurus, Pengawas BKCUK bersama sebagian peserta RAT.
Hasil nyata gerakan credit union dalam mengentaskan kemiskinan dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang menjadi anggota CU. “Dengan makin banyaknya orang bergabung CU berarti orang merasakan manfaat ber-CU,”jelas Marselus Sunardi, Ketua Puskopdit BKCUK. Sebab menurut Sunardi CU bukan semata-mata bisnis keuangan tetapi CU adalah sekolah kehidupan dimana anggotanya dituntut selalu solider, saling berbagi, bergotong-royong mewujudkan kesejahteraan yang erkeadilan. “Tidaklah baik kalau kita sejahtera sendiri saja,”jelasnya.
Menurut laporan pertanggungjawaban pengurus BKCUK, dalam tahun buku 2012 total anggota individu 380.700 orang; anggota CU primer 45 CU; asset Rp.4,1 triliun; pinjaman beredar Rp.3,1 triliun; dana cadangan Rp.118 miliar; saham anggota Rp 447 miliar; simpanan non saham Rp 3,1 triliun; pendapatan Rp 569 miliar; biaya Rp 542 miliar; sisa hasil usaha Rp 26 miliar.
BKCUK patut berbangga karena dari 100 koperasi terbesar di Indonesia versi Kementerian Koperasi dan UKM ada 14 CU dalam naungan BKCUK. Dalam tahun berikutnya BKCUK berharap makin banyak CU yang masuk 100 koperasi besar. Secara nasional BKCUK bertekad mensukseskan target nasional gerakan CU yakni 10 juta anggota dengan asset 100 triliun pada tahun 2020.
Menurut Frans Laten, General Manajer BKCUK, perkembangan pesat CU-CU dalam naungan BKCUK tersebut karena kerja keras pengurus, pengawas, manajemen; pelatihan-pelatihan keterampilan; melakukan invonasi; penerapan teknologi serta kerja sama yang baik antara CU primer dan sekunder.
Romanus Woga, Ketua Induk Koperasi Kredit Indonesia (Inkopdit) memberikan apresiasi yang tinggi kepada Puskopdit BKCUK yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan gerakan CU di Indonesia. “Puskopdit BKCUK adalah koperasi kredit sekunder terbesar di Indonesia. Semoga makin berkembang agar makin banyak orang sejahtera, semakin banyak rakyat miskin yang dientaskan,”papar Romanus dalam sambutannya pada pembukaan RAT. Romanus meminta gerakan CU agar menerapkan unitas, karitas dan veritas. Yakni CU harus bersatu dan bekerja sama, melayani anggota, dan berkeadilan.
Sebelum RAT yang bertemakan “Memperkokoh gerakan credit union Kalimantan berbasis komunitas menuju credit union sehat yang berkelanjutan” ini dilaksanakan lokakarya tentang penguatan kelembagaan, perempuan, pemuda dan IT, revisi anggaran dasar dan rumah tangga, serta sharing pengalaman. Sharing pengalaman menampilkan keberhasilan tiga CU besar dari Kalbar (CU Khatulistiwa Bakti), Kalteng (CU Betang Asi) dan Sulawesi Selatan (CU Sauan Sibarung).
RAT diikuti 400 orang peserta dan peninjau. Peserta adalah tiga orang utusan dari 45 CU (pengurus, pengawas, manajemen). Peninjau adalah calon anggota baru, unsur pengurus, pengawas dan manajemen CU, perwakilan dari Puskopdit Borneo, Univeritas Gunadharma, Universitas Putra Batam dan lainnya.
Secara umum program kerja pengurus tahun buku 2012 tercapai 75 persen dan menurut analisis PEARLS dikategorikan Sehat. Kinerja Pengurus BKCUK tahun buku 2012 selain diawasi dan dinilai pengawas internal tetapi juga diaudit oleh auditor independen dari kantor akuntan publik Sardjono Budi Sudahrnoto dan diaudit Indkopdit. Menurut ketiga lembaga pengawas/audit ini, selama tahun buku 2012 secara umum Puskopdit BKCUK dalam kondisi Sehat. “Menurut pendapat kami laporan keuangan Puskopdit BKCUK disajikan secara wajar dalam semua material, posisi keuangan Puskopdit BKCUK tanggal 31 Desember 2012 dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun 2012 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),”tulis auditor independen dalam laporan tertulisnya.
BKCUK adalah satu-satunya credit union sekunder di Indonesia yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Yakni di Kalimantan Barat, Timur, Tengah, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, NTT. CU-CU tersebut adalah: Khatulistiwa Bakti, Stella Maris, Kingmi, Usaha Kita, Bonaventura, Tilung Jaya, Sabhang Utung, Pancur Dangeri, Kusapa, Jembatan Kasih, Filosofi Petani Panncur Kasih, Manteare, Betang Asi, Almendo, Daya Lestari, Mambuin, Sempekat Ningkah Olo, Sinar Saron, Femung Pebaya, Mototabian, Remaung Kecubung, Kasih Sejahtera, Sumber Rejeki, Mekar Kasih, Hati Amboina, Ndar Sesepok, Sauan Sibarrung, Likku Aba, Bahtera Sejahtera, Gerbang Kasih. Dalam RAT kali ini diterima dua CU baru sebagai anggota BKCUK. Yakni CU Muara Kasih (Pontianak) dan CUMI Pelita Kasih (Jakarta). Kalbar patut berbangga karena CU model Kalimantan ini diakui keberhasilannya dan dicontoh daerah lain.
Dalam misa penutupan RAT Uskup Pangkal Pinang Mgr.Hilarius Moa Nurak,SVD berpesan kepada pengurus, pengawas dan manajemen credit union agar tetap memprioritaskan menolong warga, komunitas basis agar mampu bangkit dari kemiskinannya. “Credit Union adalah bentuk nyata karya kita untuk kemanusiaan yang universal tanpa sekat-sekat perbedaan agama, suku, ras maupun golongan,”pesan Mgr.Hilarius.
Di berbagai tempat kehadiran CU terbukti mampu mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik. Semoga semakin banyak orang yang menjadi anggota CU.***
Edi V.Petebang, dari Batam,Kepri

Selasa, 16 April 2013

Pengakuan Korban Perkosaan: Kalau Tidak Buka Pakaian Dipukul Botol


Pengakuan Korban Perkosaan: Kalau Tidak Buka Pakaian Dipukul Botol
ist
Ilustrasi
BONE--Seorang gadis berusia 16 tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat melaporkan tiga pria yang telah memperkosanya secara digilir, Senin (15/04/2013).
Satu pelaku pria merupakan kekasihnya, sementara dua lainnya adalah bersaudara dan masing-masing telah memiliki istri dan anak.
Peristiwa yang dialami oleh IW (16), warga Apala, Kecamatan Barebbo ini bermula saat dirinya dibonceng oleh rekan wanitanya bernama Imma menuju rumah Cemmang di Lingkungan Balakang, Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Di sana sudah ada Aslanda, Cemmang dan Lutung yang sedang berpesta minuman keras. Setibanya di rumah Cemmang, korban mengaku dipaksa minum hingga mabuk oleh Aslandi yang merupakan kekasihnya sendiri.
Setelah dalam keadaan mabuk, korban akhirnya diperkosa oleh Aslandi. Tak hanya itu, korban juga diperkosa oleh Cemmang dan Lutung yang merupakan saudara kandung.
"Saya dipaksa karena kalau saya tidak buka pakaian saya diancam dipukul botol sama pacarku," ungkap korban di hadapan penyidik.
Korban mengaku diperkosa ketiga pelaku dari tengah malam hingga pagi hari dengan cara digilir secara bergantian. Sementara Imma yang sebelumnya mengantar korban, telah pulang ke rumahnya.
Atas laporan korban ini, aparat kepolisian langsung memburu para pelaku. Namun polisi hanya berhasil membekuk Aslandi, sementara Lutung dan Cemmang yang berprofesi sebagai nelayan sudah kabur terlebih dahulu.
"Setelah korban melapor, kami langsung mengamankan satu pelaku, sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Kami juga sedang memanggil Imma sebagai saksi," kata Ipda Andi Abdurrahman, Kepala Seksi Bagian Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bone.

Kamis, 11 April 2013

Video mesum 2 pelajar SMP disutradarai PNS gegerkan Mamuju



Video mesum 2 pelajar SMP disutradarai PNS gegerkan Mamuju

Warga Mamuju, Sulawesi Barat digegerkan dengan video mesum yang dilakukan oleh sepasang pelajar SMP. Video berdurasi 1 menit berisi adegan mesum muda-mudi tersebut ternyata disutradarai oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) setempat berinisial AS.

AS pun kini telah ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.

"Aparat kami telah menangkap oknum tersebut dan kini mendekam di sel tahanan Polres Mamuju untuk proses penyelidikan lebih lanjut," kata Kasatreskrim Polres Mamuju AKP Amirullah Suaeb di Mamuju, seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/4).

Menurutnya, AS, sang sutradara video amatir itu ditangkap saat sedang dalam perjalanan dari Makassar ke Mamuju. "Aparat kami kerahkan menunggu di pintu gerbang Kota Mamuju di daerah Patti'di. Hanya beberapa jam menunggu, pelaku berhasil dibekuk," katanya.

Saat dilakukan penangkapan, AS sedang bersama lima kerabat keluarganya berada dalam satu mobil.

"Sampai sekarang ini kami terus melakukan pengembangan. Oknum berinisial AS yang juga pegawai Dinas Tata Ruang Kabupaten Mamuju, belum ditetapkan sebagai tersangka. Kami masih membutuhkan pemeriksaan tambahan sebagai bukti pendukung," jelasnya.

Amirullah menyampaikan, adegan video amatir ini telah menjadi konsumsi publik sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan adegan seks ini juga telah beredar luas di dunia maya atau Youtube.

"Tentu kita sesalkan dengan beredarnya video amatir ini. Apalagi, video berdurasi selama satu menit itu bisa berdampak buruk bagi psikologi dua pelajar yang saat ini masih duduk di bangku SMP," ungkapnya.

Jadi sutradara video mesum siswa SMP, PNS Mamuju akan dipecat


Jadi sutradara video mesum siswa SMP, PNS Mamuju akan dipecat

Video mesum yang dilakukan dua pelajar SMP menggegerkan warga Mamuju, Sulawesi Barat. Usut punya usut, video berdurasi 1 menit itu ternyata disutradarai oleh seorang pegawai negeri sipil di Mamuju.

Polisi sendiri sudah menangkap sutradara video mesum berinisial AS tersebut. Kini PNS di Dinas Tata Ruang Kabupaten Mamuju itu pun terancam dipecat. Hal ini karena Bupati Mamuju Suhardi Duka juga menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh AS itu.

"Jika benar video amatir ini dilakukan oleh PNS maka kami akan berikan sanksi tegas berupa pemecatan. Kita tinggal menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat polisi," ungkap bupati seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/4).

AS, sang sutradara video amatir itu ditangkap saat sedang dalam perjalanan dari Makassar ke Mamuju. "Aparat kami kerahkan menunggu di pintu gerbang Kota Mamuju di daerah Patti'di. Hanya beberapa jam menunggu, pelaku berhasil dibekuk," kata Kasatreskrim Polres Mamuju AKP Amirullah Suaeb di Mamuju.

Saat dilakukan penangkapan, AS sedang bersama lima kerabat keluarganya berada dalam satu mobil.

"Sampai sekarang ini kami terus melakukan pengembangan. Oknum berinisial AS yang juga pegawai Dinas Tata Ruang Kabupaten Mamuju, belum ditetapkan sebagai tersangka. Kami masih membutuhkan pemeriksaan tambahan sebagai bukti pendukung," jelasnya.

Amirullah menyampaikan, adegan video amatir ini telah menjadi konsumsi publik sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan adegan seks ini juga telah beredar luas di dunia maya atau Youtube.

"Tentu kita sesalkan dengan beredarnya video amatir ini. Apalagi, video berdurasi selama satu menit itu bisa berdampak buruk bagi psikologi dua pelajar yang saat ini masih duduk di bangku SMP," ungkapnya.

Selasa, 09 April 2013

ABG Korban Pemerkosaan Tujuh Pemuda Masih Trauma


ABG Korban Pemerkosaan Tujuh Pemuda Masih Trauma
NET
ILUSTRASI 

JAKARTA - ERS (14) remaja perempuan Kelas II SMPN yang menjadi korban pemerkosaan 7 pemuda di kawasan Condet, Kramatjati, Jakarta Timur kondisinya mulai membaik walau trauma masih ada."Traumanya masih ada, seperti sebelumnya. Masih bangun malam dan kaget. Tapi tidak sesering awal-awal," kata Sul (42), ibunda ERS saat dihubungi Warta Kota, Senin (8/4/2013) malam.
Menurut Sul, ia berharap polisi berhasil menangkap semua pelaku pemerkosaan putri tunggalnya itu. Sul berharap mereka dihukum seberat-beratnya.
"Kami mau mereka dihukum paling berat sesuai hukum yang ada," kata Sul.
Menurut Sul, untuk dua pelaku lain yang masih buron, ia berharap polisi terus mengejarnya sampai mereka dibekuk.
Mengenai sekolah ERS, Sul mengaku sampai kini ERS belum mendapatkan sekolah baru.
Karenanya ia cukup senang, jika ERS diperbolehkan kembali ke sekolah asalnya untuk mengikuti ujian sekolah.
"Saya harap permintaaan kami melalui Komnas Anak dipenuhi pihak sekolah," kata Sul.

Sabtu, 06 April 2013

5 Bocah SD tutup mata teman sekolah sebelum dicabuli


5 Bocah SD tutup mata teman sekolah sebelum dicabuli
Kategori Peristiwa
Ilustrasi perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock
129
 


Lima bocah sekolah dasar (SD) di Dusun Bontomanai, Desa Kalebarembeng, Gowa, Sulawesi Selatan, berbagi tugas saat mencabuli teman sekolahnya. Agar leluasa melampiaskan nafsu bejat ke ST (12), para pelaku memegangi tangan korban.

"Para pelaku mencabuli korban dengan cara satu orang pegang tangan kiri, satu lagi tangan kanan, satu orang tutup mata, satu jaga di pintu dan satu orang meraba-raba bagian terlarang," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Endi Sutendi kepada merdeka.com, Rabu (3/4).

Saat ini lima pelaku R (11), M (12), RZ (11), AH (12) dan AR (11) sudah diamankan oleh polisi. Kepada petugas Polres Gowa, kelimanya mengaku nekat berbuat asusila karena kecanduan nonton film porno.

Menurut Endi, dua orang saksi yakni Hartati (40) dan Ramli Rurung (42) sudah dimintai keterangannya. Kasus ini terbongkar setelah orangtua ST melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa.

"Saat ini masih dalam proses penyidikan di Polres Gowa," tandasnya.

Seperti diketahui, ST dicabuli lima teman sekolahnya pada 1 April lalu. Pemeriksaan terhadap pelaku yang masih di bawah umur, dilakukan dengan pengawasan Lembaga Perlindungan Anak.

Ini Pengakuan Pembocor Sprindik Anas


Wiwin.jpg
Wiwin Suwandi
JAKARTA, Wiwin Suwandi akhirnya buka suara mengenai sangkaan Komite Etik KPK kepadanya sebagai pembocor salinan surat perintah penyidikan tersangka kasus Hambalang, mantan anggota DPR RI Anas Urbangingrum.

Ia berdalih, pembocoran itu karena kasus penydikian dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional Hambalang berjalan sangat lamban.

Wiwin mengaku sudah mengetahui dari tim penyidik KPK sejak November 2012, mengenai akan ditetapkannya Anas sebagai tersangka. Anas saat itu masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat.

Dan sepengetahuannya, saat itu kelima pimpinan KPK sudah menyepakati kasus Hambalang dengan Anas sebagai tersangka sudah layak naik ke penyidikan. Namun, ia merasa geram melihat lambannya perkembangan penanganan kasus tersebut naik ke penyidikan. Dan hingga sekitar 50 saksi diperiksa, pimpinan KPK belum juga meningkatkan kasus itu ke penyidikan.

"Pak Tumpak Hatorangan juga sudah memberikan jumpa pers, kalau kasus itu sebenarnya sudah lewat deadline. Dan itu juga diakui oleh para penyidiknya ketika dipanggil oleh Komite Etik," kata Wiwin dalam wawancara khusus kepada TRIBUNnews.com, Jumat (5/4/13) malam.

Didorong 'kegatalan' pikiran agar kasus korupsi terbongkar cepat, Wiwin mengaku berinisiatif sendiri membocorkan Sprindik tentang Anas kepada khalayak melalui wartawan. Dan selanjutnya ia memberikan hasil scan Sprindik itu kepada dua wartawan, Tri dan Poly di Setiabudi One, Kuningan, Jaksel.

Mereka bertemu tepat di seberang kantor KPK, 8 Februari 2013. Ia menegaskan, pembocoran Sprindik tentang penetapan Anas itu tanpa sepengetahuan dan perintah dari Abraham Samad.

"Itu tanpa Pak Abraham Samad menyuruh saya. Kalau menyuruh saya justru jadi blunder besar. Pasti dia dapat masalah. Yang saya serahkan ke Tri dan Poly hanya hasil scanning, fisik kertas enggak ada," kata Wiwin.

Wiwin juga mengakui dirinya yang menentukan jadwal dan lokasi pertemuan dengan kedua wartawan media cetak nasional itu. "Jadi, lebih banyak saya yang berperan," ujarnya.

Ia mengatakan, tujuannya memberikan scan Sprindik itu adalah agar publik tahu fakta yang sebenarnya, bahwa sebenarnya Anas sudah jadi tersangka.

"Tapi, mungkin ada sesuatu yang mengganjal, jadi belum diumumkan, sehingga saya mengambil langkah yang keluar dari sistem yang ada di KPK,"jelasnya.

Ia mengungkapkan, alasannya berani melakukan hal itu. Ia mengaku merasa ada keganjilan dalam penanganan kasus Anas ini. Ia mengaku memiliki idealisme yang tinggi dalam pemberantasan korupsi sehingga berani melakukan hal itu.

"Saya langsung minta ke Tri dan Poly, tolong bantu saya, tolong beritakan ini ke publik bahwa sebenarnya Anas sudah tersangka. Nah, setelah hal itu diberitakan, 'kan minggu berikutnya mereka jumpa pers dan mengakui Anas tersangka," ungkapnya.

Menurut Wiwin, secara tidak langsung upaya pembocoran Sprindik tentang Anas tersangka itu adalah upaya dirinya untuk mendorong para pimpinan KPK berani menyampaikan ke publik bahwa sebenarnya Anas sudah tersangka.

"Kalau memang belum tersangka, kan mereka tidak akan mengakui, bisa saja membantah bahwa itu bukan dokumen kami. Tapi, alasan utama saya karena idelisme saya, yakni saya benci sekali sama yang namanya korupsi, apalagi yang namanya korupsi Hambalang yang jadi megaskandal yang merugikan negara ini," tambahnya.

Wiwin menceritakan, ia mengenal wartawan Tempo bernama Tri Surahman sewaktu masih kuliah di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel. Perkenalannya saat itu karena pernah satu "tongkrongan" dan dilanjutkan pernah mengundang sejumlah wartawan untuk acara seminar kampus, termasuk Tri.

Sementara, ia mengenal wartawan surat kabar harian Media Indonesia sewaktu sudah bertugas menjadi Sespri Abraham Samad. "Si Poly itu saya kenal karena dikenalkan oleh Tri sejak awal-awal saya tugas di KPK. Perkenalan dengan Poly di luar kantor KPK, sambil minum kopi. Jadi, istilahnya teman kenal teman,"kata Wiwin.

Jumat, 05 April 2013

Wawancara eksklusif Wiwin soal sprindik Anas


Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan sekretaris Ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi, sebagai pelaku pembocor Surat Perintah Penyidikan atas tersangka Anas Urbaningrum. Tetapi, mereka tidak bisa menjatuhkan sanksi buat Wiwin, lantaran dia bukan pimpinan. Hanya Dewan Pertimbangan Pegawai yang berhak memberikan sanksi kepada Wiwin. Kemungkinan besar, kariernya di KPK tamat akibat perbuatannya itu.

Dalam wawncara dengan Aryo Putranto Saptohutomo dan Putri Artika Resyakasih dari merdeka.com beberapa waktu lalu, Wiwin mengakui dia yang berinisiatif menyebarluaskan sprindik Anas itu kepada wartawan. Bahkan, dia mengatakan Abraham Samad tidak mengetahui hal itu. Dia pun membantah ketika disebutkan penyebaran sprindik itu atas perintah Abraham.

Hal itu sekaligus meruntuhkan opini yang menuding Abraham Samad sebagai pelaku utama pembocor sprindik Anas selama ini. Tetapi, benarkah di balik pengusutan pembocor sprindik dan pembentukan Komite Etik ada agenda buat menjatuhkan Abraham Samad dari posisinya sebagai Ketua KPK? Lalu mengapa KPK ngotot membentuk Komite Etik? Padahal Wiwin sudah mengaku sejak awal dia adalah si pembocor itu. Berikut petikan wawancara khusus dengan Wiwin Suwandi.

Jadi bagaimana urutan peristiwa sampai sprindik AU bisa bocor?

Sejak awal saya mengakui yang membocorkan sprindik. Jadi begini, awalnya sudah ada gelar perkara kecil soal kasus gratifikasi proyek Hambalang, yang dihadiri oleh satuan tugas kasus gratifikasi hambalang dan direktur penindakan. Dari situ mereka sepakat menaikkan status kasus ini ke penyidikan.

Nah, tetapi tentu publik nantinya akan bertanya-tanya. Kok kasusnya Hambalang, tapi cuma kena soal gratifikasi. Ternyata itu strategi penyidik. Para penyidik pun mengakui tidak ada tekanan dalam mengusut kasus Hambalang. Penyidik pun mengakui mereka sudah terlambat, karena untuk kasus Hambalang ditargetkan selesai pada November tahun lalu. Tetapi mungkin karena alasan alat bukti atau tanda tangan, akhirnya penyidikan tertunda empat bulan.

Usai ekspose kecil itu, di antara lima pimpinan, ada satu yang belum sepakat soal penaikan penyidikan gratifikasi Hambalang, yaitu Pak Busyro (Muqoddas). Dia minta ada satu kali gelar perkara lagi. Yang lain sudah sepakat. Lalu turunlah draf sprindik itu. Begitu sampai ke tangan Pak Abraham melalui saya, dia langsung tanda tangan. Karena saat itu Busyro sedang berada di Medan, sementara Bambang Widjojanto sedang berada di luar negeri. Apalagi pekan depannya Pak Abraham ke Selandia Baru.

Saya berpikir agar jangan sampai gara-gara Pak Ketua belum tanda tangan semuanya jadi terhambat. Karena sudah biasa di KPK tanda tangan pimpinan lain dalam sprindik bisa menyusul.

Usai diparaf, malam itu satu rangkap salinannya saya berikan ke Pak Abraham. Dia kan mesti punya arsip, buat jaga-jaga kalau ditanya wartawan. Setelah itu, saya scan lagi draf sprindik itu dan saya cetak kembali. Salinan yang kedua itu yang saya berikan kepada dua wartawan keesokan harinya. Tetapi malam itu, saya juga menginformasikan soal sprindik ke Irman Putrasidin dan Alvon Kurnia Palma.

Namun malam itu, sudah ada kabar AU jadi tersangka. Tapi bukan dari saya. Ternyata penyidik pun juga mengabarkan kepada orang lain. Saat saya berikan salinan sprindik kepada dua wartawan itu alasannya sederhana saja. Agar kasus ini segera terungkap, lalu segera diadakan jumpa pers, soal tanda tangan pimpinan lain kan bisa menyusul.

Saya berpikirnya begini. Mungkin karena saya orang kampung yang tidak paham birokrasi, saya berikan sprindik itu atas inisiatif saya. Mereka tidak memanggil saya. Mereka cuma bertanya karena mendengar kabar AU sudah menjadi tersangka. Malam itu saya ketemu mereka di Gedung Setiabudi buat memberikan sprindik. Saya cuma pesan tolong segera dimuat biar publik tahu. Karena saya yakin pekan depannya akan ada jumpa pers soal perkara itu.

Ternyata, takdir berbalik. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak. Sejak kasus sprindik ini bocor, muncul skenario buat menjustifikasi Abraham Samad sebagai pelaku. Kemudian dari situ dibentuklah Komite Etik.

Padahal, Komite Etik dibentuk atas dasar Berita Acara Pemeriksaan dilakukan oleh Pengawas Internal. Di depan PI, saya sudah bersumpah atas nama Allah S.W.T., kalau saya membocorkan sprindik itu tidak atas perintah siapapun, termasuk Abraham Samad.

Jadi Anda mengaku tidak pernah disuruh siapapun menyebarkan sprindik?

Tidak. Saya berani bersumpah dengan Alquran. Waktu itu saya tantang Komite Etik dan Dewan Pertimbangan Pegawai buat bersumpah di atas Alquran, dan di hadapan Abraham Samad, memang benar saya membocorkan sprindik itu tidak atas perintah siapapun.

Lalu timbul pertanyaan, kenapa Komite Etik dibentuk, padahal sejak awal saya sudah mengaku sebagai pembocor sprindik. Padahal sprindik itu kan bukan rahasia negara. Kira-kira apa tujuan mereka.

Apakah ingin mengkudeta?

Saya tidak mau berburuk sangka terhadap orang lain, tapi kemungkinan itu ada. Kita berpikir logis di sini. Lalu saya menganggap ada agenda buat mendiskreditkan Abraham Samad. Abdullah Hehamahua atau Bambang Widjojanto misalnya. Jika Bambang peduli dengan temannya yang menjadi ketua, dia bisa panggil saya di tahap awal. Ketika dia menerima BAP itu, dia bisa memanggil saya.

Kalau dia bijaksana, dia kan bisa menegur saya, karena perbuatan saya memiliki risiko luar biasa. Dan bisa menjatuhkan Abraham Samad. Tetapi dia tidak melakukan itu. Dia terlalu percaya ini adalah kesalahan Abraham Samad. Di situ kesalahan fatal dan blunder besar mereka.

Setelah Dihamili, Anak Kandung Diasingkan

Bunga Diancam agar Melayani Nafsu Ayah Kandungnya Sendiri

Bunga memberikan keterangan di Mapolres Landak
Antonius Sutarjo
Bunga memberikan keterangan di Mapolres Landak, Rabu (3/4)
Ngabang – RA, 44, memang bejat. Bukan hanya menghamili Bunga, 15, tetapi juga mengungsikan anak kandungnya itu untuk menutupi kesalahannya. Karena tidak tahu anak gadisnya dihamili oleh suaminya sendiri, sang ibu juga ikut mengungsikan Bunga di kediaman pamannya di Meliau—Sanggau.
“Jangan bilang kamu hamil sama ayah, nanti kita sama-sama masuk penjara,” kata Bunga kepada wartawan, Rabu (3/4).
Bunga mengaku, diungsikan kedua orang tuanya pada Februari 2013, saat itu umur kehamilannya sudah enam bulan.
“Kepindahan saya ke Meliau atas saran ayah dan ibu saya. Tetapi saat itu ibu saya tidak tahu kalau yang menghamili saya itu adalah ayah,” jelas Bunga dengan perut membuncit.
Setelah dua bulan di Meliau, Bunga mendapat kabar ayahnya ditangkap polisi. Kemudian dirinya tiba-tiba dipanggil ke Mapolres Landak. Polisi meminta penjelasan tentang kehamilan dirinya. “Karena yang menghamili saya adalah ayah saya sendiri, saya harus akui itu di depan petugas,” ujarnya.
Warga Dusun Sadok, Desa Ambawang, Kecamatan Sompak—Landak mengaku dipaksa melayani nafsu bejat sang ayah. “Pertama kali saya dipukul di bagian bahu saya, agar mau melayani ayah. Setelah saya dalam posisi telentang ayah menyuruh saya buka pakaian sendiri,” jelas Bunga di Mapolres Landak.
Setelah menikmati tubuh anak kandungnya sendiri, RA ketagihan. Dia berulang-ulang melakukannya dengan cara memaksa anak gadisnya. Gadis kelahiran 1997 itu menuturkan, waktu ketahuan dirinya hamil, sang ayah mengatakan yang pernah bilang, kalau dia dihamili ayahnya sendiri.
Pelajar salah satu SMA di Sompak ini mengaku, dirinya ingin sekali melanjutkan sekolahnya. Bunga bercita-cita ingin menjadi polisi wanita (Polwan) sesuai dengan postur badannya yang tinggi besar. Namun cita-citanya itu justru digagalkan oleh ayahnya sendiri.
“Saya benci dengan ayah saya. Ia tega berbuat hal itu kepada saya sebagai anak kandungnya. Pada saat melakukan hal itu, saya hanya ketakutan dengan ancaman ayah,” tangis Bunga.
Kanit IV Polres Landak PPA Aiptu Dahman mengatakan, ibunda Bunga belum bisa memenuhi panggilan polisi. Sang ibu masih shock berat karena terkejut mendengar kabar orang yang menghamili anaknya adalah suaminya sendiri. “Kita akan panggil ibunya untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus ini,” jelas Dahman.

Anak Kandung Diperkosa Sampai Hamil

RA menjalani pemeriksaan di ruang PPA Polres Landak
Antonius Sutarjo
RA menjalani pemeriksaan di ruang PPA Polres Landak, Selasa (2/4)
Ngabang – Menggelar predikat sarjana, tapi otaknya tak ubah dengan orang yang tak berpendidikan dan tak berperikemanusiaan. Itulah RA, 44, yang telah menghamili anak kandungnya sendiri, sebut saja Bunga berusia 15 tahun.
Warga Dusun Sadok, Desa Ambawang, Kecamatan Sompak—Landak ini mengaku sudah 31 kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri. Bahkan sampai hamil delapan bulan. RA mengaku lulusan salah satu perguruan tinggi di Kota Pontianak. Namun dia bekerja sebagai petani.
RA dilaporkan anak kandungnya sendiri ke Mapolres Landak, Senin (1/4). Hari itu juga sang ayah dijemput polisi di kediamannya. Di hadapan petugas Bunga mengaku ayahnya mengancam agar dia tidak melapor kepada ibunya. “Kalau kamu lapor sama ibu, ayah akan masuk penjara,” kata Bunga kepada petugas.
Dikatakan Bunga, ayahnya memaksa dirinya melakukan hubungan intim sudah kerap kali. Bahkan seingat dirinya sudah 31 kali dengan lokasi yang berbeda-beda.
“Kami melakukan hubungan badan di tempat yang berbeda-beda. Kadang-kadang di rumah sendiri, ada juga yang dilakukan di tempat lain,” ujar Bunga.
Kapolres Landak melalui Kanit IV Penanganan Perempuan dan Anak (PPA) Aiptu Dahman mengaku jajarannya masih memproses kasus ayah menghamili anak kandungnya. “Hubungan intim antara ayah dan anak ini mulai April sampai Juni 2012 lalu. RA sendiri memiliki dua anak, semuanya perempuan. Sedangkan Bunga duduk di kelas I SMA, anak kedua RA,” ungkap Dahman.
Bahkan kata Dahman, di hadapan penyidik, RA mengaku bahwa dirinya seorang sarjana lulusan salah satu perguruan tinggi di Pontianak. Perbuatannya tidak sesuai dengan predikat yang ia sandang. Seharusnya sebagai ayah kandung, RA bisa membimbing, mengasuh dan mendidik anaknya. “Kasus ini akan terus dikembangkan, bahkan istri RA juga akan kita periksa sebagai saksi,” ujar Dahman.
Bunga masuk kategori anak bawah umur. RA akan dikenakan pasal berlapis. UU perlindungan anak dengan Pasal 287 dan dijerat dengan Pasal 294 KUHP, karena korban merupakan anak kandungnya.

Selasa, 26 Maret 2013

Diperkosa Penjual Kaligrafi Keliling

Bunga Sudah Dua Kali Diperkosa

Putussibau – Bunga, 20, (bukan nama sebenarnya) diperkosa dua orang penjual kaligrafi keliling, di Jalan Lintas Timur, Rabu (20/3) sekitar pukul 09.00. Kasus ini pun masih dalam penyelidikan Polsek Putussibau Selatan.
Bunga yang merupakan warga Sintang ini tinggal di rumah orangtua angkatnya. Saat itu pasangan pemilik rumah sedang bekerja. Sehingga di kediaman itu hanya ada ia dengan anak pemilik rumah yang berusia sekitar empat tahun. “Saat itu anak pemilik rumah sedang tidur di kamar orangtuanya,” ujar Kapolres Kapuas Hulu AKBP Dhani Kristianto SIK melalui Kapolsek Putussibau Selatan IPTU Yudi Sutrisno, Senin (25/3) di ruang kerjanya.
Kemudian datang dua orang penjual kaligrafi keliling menawarkan barang bawaannya. Namun Bunga tidak mau membelinya, sehingga akhirnya dua orang tersebut pulang. Tidak lama, tiba-tiba kedua pelaku datang lagi dan masuk ke rumah melalui pintu belakang. Ketika di dalam rumah, pelaku menodongkan pisau ke arah korban. Dalam kondisi ketakutan ditodong pisau, Bunga akhirnya pingsan.
Saat pingsan itulah, diduga kedua pelaku memperkosa Bunga. Pasalnya ketika Bunga sadar dari pingsan, ia mendapatkan dirinya dalam keadaan sudah bugil. Peristiwa pemerkosaan tersebut berada di ruang tengah depan televisi. “Ketika sadar dari pingsan, korban juga melihat rumah sudah acak-acakan,” kata Kapolsek.
Sebab selain memperkosa, pelaku juga mencuri uang di rumah tersebut. Karena uang milik Bunga sekitar Rp400 ribu hilang didalam dompetnya. Sementara uang Rp1,3 juta dalam koper kamar pemilik rumah juga hilang. “Korban menghubungi pemilik rumah, setelah diperiksa ada uang miliknya yang hilang,” pungkas Yudi.
Kasus ini pun telah dilaporkan Bunga ke Polsek Putussibau Selatan. Terhadap Bunga pun, polisi sudah melakukan visum. Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya. “Kita imbau supaya masyarakat berhati-hati, apalagi terhadap orang yang tidak dikenal. Kalau melihat orang asing yang mencurigakan, harap lapor ke kepolisian terdekat,” imbau Kapolsek.
Ternyata kasus pemerkosaan yang menimpa Bunga ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya di Sintang, Bunga juga pernah diperkosa saat ia SMP. Bahkan pelaku pemerkosaan terhadap Bunga yang merupakan anak SMA telah ditahan. (arm)

Senin, 25 Maret 2013

Ayah bejat tega nodai putrinya yang masih SMP hingga hamil

Ayah bejat tega nodai putrinya yang masih SMP hingga hamil

Aparat Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengamankan EO (40) pelaku pencabulan terhadap anak kandung sendiri. Bahkan akibat perbuatan bejat EO, sang anak kini hamil dan melahirkan di rumahnya di Bukit Damri, Desa Mekarmulya.

"Kami dapat laporan dari istri pelaku Nurhayati (32) Kamis, bahwa anaknya EF yang masih berusia 15 tahun dicabuli suaminya sendiri yang juga ayah kandung korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik Iptu Tjik Sadarne seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/3).

Dari laporan tersebut, kata dia, pelaku yang sedang berada di rumahnya ditangkap dan diamankan di Markas Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik.

Sementara kronologis kejadian pencabulan yang dialami pelajar SMP di Kecamatan Penarik sudah berlangsung sejak lama dan sekitar bulan bulan November 2012 diketahui korban hamil dan anaknya itu dibawa ke Jawa.

Kemudian, kata dia, sekitar bulan Februari 2013 EF melahirkan anaknya di Jawa namun anak yang dilahirkannya itu meninggal dunia.

Setelah melahirkan, EF kembali lagi ke Desa Mekar Mulya, Kecamatan Penarik, saat itu lah ibunya meminta anaknya untuk menjelaskan pelaku yang telah menghamilinya dan ternyata pengakuan dari EF ayah kandungnya sendiri.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan pelaku yang merupakan ayah kandung korban sendiri di Markas Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik.

"Setelah dapat laporan itu, pelaku langsung kami jemput dan diamankan di Mapolsek," tambahnya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan lebih lanjut kepada pelaku pencabulan anak di bawah umur yang masih berstatus sebagai pelajar SMP di daerah itu.

Ia menjelaskan, akibat perbuatan itu, pelaku dijerat menggunakan Undang-undang nomor 23 tahun 2012 tentang Perlindungan anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.

Pasangan Kumpul Kebo Terancam Pidana

Ketakutan, Pemilik Indekos Tetap Dukung

Pontianak – PPP Kalbar menilai keberadaan pasal kumpul kebo dalam RUU KUHP memenuhi semangat menjaga moral masyarakat dan budaya bangsa Indonesia. Sehingga upaya memerangi perzinahan itu perlu didukung.
“Sama seperti PPP di pusat. Kita juga memberikan apresiasi atas digunakannya rancangan, dan perlunya sanksi hukum atas perzinahan,” tegas H Retno Pramudya SH MH, Sekretaris DPW PPP Kalbar kepada wartawan, Kamis (21/3).
Menurut dia usulan pasal yang tengah digodok itu pada dasarnya memenuhi nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Daripada masyarakat main hakim sendiri terhadap pelaku kumpul kebo, lebih baik diatur di undang-undang.
Apalagi, kata Retno, selama ini ketika pelaku kumpul kebo ditangkap, paling banter dipulangkan. Kalau ditangkap masa, bisa diarak keliling. Makanya sangat perlu diatur bilamana mengganggu kepentingan umum.
“Pasal 485 RUU KUHP yang tengah digodok disebutkan setiap orang yang melakukan hidup bersama sebagai suami istri diluar perkawinan yang sah, dipidana penjara paling lama 1 tahun atau pidana paling banyak Rp 30 juta. Hukuman ini bersifat alternatif yaitu hakim dapat memilih apakah dipidana atau didenda. Kita sangat mendukung,” ujar dia.
PPP Kalbar, sambung, satu rasa dengan PPP di pusat. Soalnya, kumpul kebo dalam dalil agama juga jelas bentuk hukuman dan larangannya adalah diharamkan. “Lagi pula pola kumpul kebo tidak sejalan dengan kultur bangsa kita,” ucapnya.
Sementara mengenai keberadaan pasal santet, PPP juga menyambut baik. Soalnya, praktik penipuan atas dasar ilmu gaib marak di masyarakat. “Santet, sepanjang bisa dibuktikan, tidak ada yang salah. Santet ini tak ada bedanya dengan janji investasi, ini perlu diatur. Tidak boleh orang melakukan penipuan dengan bumbu magic,” imbuhnya.
Di pasal 296 RUU KUHP memang disebutkan orang tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 300 juta apabila dia menyatakan dirinya mempunyai kekuatan gaib, memberitahukan, memberikan harapan, menawarkan dan memberitahukan bantuan jasa kepada orang lain.
Pemilik Kos Ketakutan
Sementara RUU KUHP yang tengah digodok di DPR RI mendapat sorotan. Sejumlah pemilik kos di Kota Pontianak ikut dibuat kelabakan. Mereka ketakutan tempat usaha mereka terancam jadi serbuan aparat karena adanya pidana, terutama pasangan kumpul kebo.
“Ya jelas kita takut. Harus jelas definisinya dahulu. Saya hanya lihat di televisi bagaimana para wakil rakyat kita di DPR RI, begitu serius membahas revisi undang-undang KUHP,” kata Satriawan (45) pemilik kos di Kota Baru ini angkat bicara.
Menurut dia usaha kos-kosan bisa habis di Pontianak karena pasangan kumpul kebo terancam pidana. “Kan banyak seperti di hotel dan rumah kos kerap dirajia. Banyak ditemukan di media kalimat pasangan kumpul kebo diangkut. Ini bahaya loh. Bisa jadi kalau digodok lagi, pemilik usaha yang terancam pidana. Ini juga memunculkan ketakutkan kami,” kata Satri sapaan akrabnya.
Hanya saja, lanjutnya, ia tetap mendukung diberlakukan pasal tersebut. Soalnya ini juga perbaikan moralitas bangsa Indonesia yang budaya sangat tidak cocok dengan asumsi kumpul kebo. Yang jelas, mulai sekarang ia bakalan lebih memperketat pengawasan kepada anak-anak kos ditempatnya. “Saya punya sekitar 22 pintu kos. Semuanya full,” tutupnya.

Suami Tak di Rumah, Oknum Sipir Lapas Selingkuh


selingkuh.jpg
net
ilustrasi

KRUI - Asik berduaan disebuah rumah, dua oknum sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Krui digerebek warga,  Minggu (24/3/2013) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Perselingkuhan keduanya dilakukan di rumah si perempuan di Gang Perintis, Pekon Kampung Jawa, Kecamatan Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat, saat suami tak ada dirumah.
Peratin Kampung Jawa Arif Mukti mengutarakan, sipir perempuan berinisial YF (32), dan si pria berinisial EH (47) atau kerap disapa Aan.
"Sama bapak mertua (perempuan) sudah diintai, karena sudah punya kecurigaan cukup lama. Suami YF sedang ke Bandung," beber Arif, Minggu (24/3/2013).
Dikatakannya, EH masuk ke rumah YF sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu, bersama masyarakat, bapak mertua YF menggerebek satu jam kemudian. Saat warga mengetuk pintu, YF langsung membukakan pintu diikuti EH, dan keduanya masih berpakaian lengkap.
"Saat kami tanya ketika sudah dibawa ke rumah saya, ya sudah mengaku (berselingkuh). Lalu, kami bawa keduanya ke polsek untuk diamankan," jelas Arif.
Menurut Pjs Kapolsek Pesisir Tengah Ipda Suhairi, EH sudah memiliki tiga anak, dan YF (32) punya dua anak.
"Saat kami interogasi, indikasinya memang benar mengarah ke sana (selingkuh). Kami juga sedang meminta keterangan dari suaminya (YF) yang baru datang siang tadi (kemarin)," ungkap Suhairi.
Sesuai KUHP pasal 284 tentang perzinahan, kasus ini masuk dalam delik pengaduan absolut. Tanpa pengaduan, kedua tersangka perselingkuhan tidak bisa ditahan.
"Kalau suami yang selingkuh atau istri yang suaminya selingkuh tidak melapor, kami tidak bisa menahan, meskipun bisa kami tindak lanjuti," jelasnya.
Keduanya terancam hukuman sembilan bulan, bila ada aduan dari suami atau istri masing-masing. Hakim yang akan menentukan apakah dihukum kurungan atau jenis lain

Sabtu, 23 Maret 2013

Siswi Kelas III SD Diperkosa Perampok


Perkosaan.jpg
Ilustrasi


CIANJUR - Sungguh malang nasib MW, siswi sekolah dasar (SD) yang masih duduk di kelas III ini menjadi pemerkosaan perampok di kawasan Perimahan Bumi Emas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Rabu (20/3/2013).

Berdasarkan informasi yang dihimpun (Tribunnews.com Network) bocah berusia 9 tahun ini diperkosa perampok yang menyatroni rumahnya sekitar pukul 03.00 dinihari. Korban kini tengah divisum di RSUD Cianjur.

"Korban diperkosa ketika sedang tidur, ia dibungkam dan dikalungkan kapak," ujar Budi S Irawan Syach, paman korban ketika ditemui di lokasi kejadian, Rabu (20/3/2013).

Tragis: Siswi SMK Digilir Delapan Pria


Perkosaan.jpg
Ilustrasi


PAMEKASAN - Sungguh malang seorang siswi SMK bernama samaran Bunga asal Kecamatan Pamekasan, Jawa Timur digilir delapan pria. Kedelapan pelajar itu masing-masing berinisial NSR, YG, TH, FD, AR, HOUR, IP, FR. Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, kedelapan pelajar itu belum ditahan oleh Polres Pamekasan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Siti Mariyatun, Jumat (22/3/2013). Dijelaskannya, aksi pencabulan itu dilakukan di rumah satu pelaku di Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan awal Februari lalu. Namun oleh pihak korban baru dilaporkan ke Polres Pamekasan Maret ini.

"Kejadian itu dialami korban saat pulang dari sekolahnya," kata Mariyatun.
Dijelaskan Mariyatun, sebelum kejadian, korban dijemput oleh salah satu pelaku berinisial NSR dari sekolah Bunga. Korban dibonceng tiga dengan SR yang juga teman korban dengan menggunakan sepeda motor.

SR terlebih dahulu diantar ke rumahnya, semntara NSR bersama korban masih jalan-jalan. Sebelum sampai di rumah korban, NSR mengajak Bunga mampir ke salah rumah temannya di Desa Teja Timur.

"Di dalam rumah itu sudah menunggu tujuh teman NSR sambil menenggak arak. NSR kemudian ikut nimbrung dan menyuguhkan minuman keras itu kepada korban," imbuh Maryatun.
Setelah berkali-kali korban meminum arak akhirnya mabuk juga. Korban kemudian dibawa ke dalam salah satu kamar oleh FR, tersangka lainnya. Di kamar itu kedelapan tersangka itu mencabuli korban secara bergantian. Setelah itu korban diantar ke rumahnya oleh NSR.

Kini penyidik Polres Pamekasan sudah mengantongi hasil Visum et Rapertum (VER) dari Rumah Sakit dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, sebagai dasar penetapan tersangka terhadap delapan pelaku. Namun Polres enggan membeberkan hasil visum tersebut dengan alasan untuk kepentingan penyidikan selanjutnya.

Penyidik mengamankan barang bukti, di antaranya pakaian yang dikenakan korban saat peristiwa pencabulan. Delapan tersangka terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 pasal 82 tentang Perlindungan Anak.

Jumat, 22 Maret 2013

Profil Abdurrahman Wahid


Abdurrahman Wahid Foto:

Abdurrahman Wahid


Nama Lengkap : Abdurrahman Wahid
Alias : Gus Dur
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jombang
Tanggal Lahir : Minggu, 4 Agustus 1940
Zodiac : Leo
Warga Negara : Indonesia

Istri : Sinta Nuriyah
Anak : Alissa Qotrunnada, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, Anita Hayatunnufus, Inayah Wulandari
Ayah : K.H. Wahid Hasyim
Ibu : Ny. Hj. Sholehah
Saudara : Salahuddin Wahid
BIOGRAFI
Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Adakhil yang berarti sang penakluk. Karena kata “Adakhil” tidak cukup dikenal, maka diganti dengan nama “Wahid” yang kemudian lebih dikenal dengan Gus Dur. Gus adalah panggilan kehormatan khas Pesantren kepada seorang anak kiai yang berarti “abang atau mas”.

Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Ia lahir dari keluarga yang cukup terhormat. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim Asyari, merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sementara itu kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayahnya K.H. Wahid Hasyim merupakan sosok yang terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949, sedangkan ibunya Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denayar Jombang.

Gus Dur pernah menyatakan secara terbuka bahwa ia adalah keturunan TiongHoa dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan a Lok, yang merupakan saudara kandung dari Raden Patah (Tan Eng Hwa) yang merupakan pendiri kesultanan Demak. Tan a Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Puteri Campa yang merupakan Puteri Tiongkok yaitu selir Raden Brawijaya V. Berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis Louis Charles Damais, Tan Kim Han diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al Shini yang makamnya ditemukan di Trowulan.

Pada tahun 1944 Abdurrahman Wahid pindah dari kota asalnya Jombang menuju Jakarta, karena pada saat itu ayahnya terpilih menjadi ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia yang biasa disingkat “Masyumi”. Masyumi adalah sebuah organisasi dukungan dari tentara Jepang yang pada saat itu menduduki Indonesia. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada di sana selama perang mempertahankan kedaulatan Indonesia melawan Belanda. Ia kembali ke Jakarta pada akhir perang tahun 1949 karena ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama.

Gus Dur menempuh ilmu di Jakarta dengan masuk ke SD Kris sebelum pindah ke SD Matraman Perwari. Pada tahun 1952 ayahnya sudah tidak menjadi Menteri Agama tetapi beliau tetap tinggal di Jakarta. Pada tahun 1953 di bulan April ayah Gus Dur meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.

Pada tahun 1954 pendidikannya berlanjut dengan masuk ke sekolah menengah pertama, yang pada saat itu ia tidak naik kelas. Lalu ibunya mengirimnya ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikan.

Setelah lulus dari SMP pada tahun 1957, Gus Dur memulai pendidikan muslim di sebuah Pesantren yang bernama Pesantren Tegalrejo di Kota Magelang. Pada tahun 1959 ia pindah ke Pesantren Tambakberas di Kota Jombang. Sementara melanjutkan pendidikanya, ia juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai seorang guru yang nantinya sebagai kepala sekolah madrasah.  Bahkan ia juga bekerja sebagai jurnalis Majalah Horizon serta Majalah Budaya Jaya.

Pada tahun 1963, ia menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk melanjutkan pendidikan di  Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Ia pergi ke Mesir pada November tahun 1963. Universitas memberitahu Gus Dur untuk mengambil kelas remedial sebelum belajar bahasa Arab dan belajar islam. Meskipun mahir berbahasa Arab, ia tidak mampu memberikan bukti bahwa sesungguhnya ia mahir berbahasa Arab. Ia pun terpaksa harus mengambil kelas remedial.

Pada tahun 1964 Gus Dur sangat menikmati kehidupannya di Mesir.  Ia menikmati hidup dengan menonton film Eropa dan Amerika, dan juga menikmati menonton sepakbola. Gus Dur juga terlibat dengan Asosiasi  Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah dari asosiasi tersebut. Akhirnya ia berhasil lulus dari kelas remedialnya pada akhir tahun. Pada tahun 1965 ia memulai belajar ilmu Islam dan juga bahasa Arab. Namun Gus Dur kecewa dan menolak metode belajar dari universitas karena ia telah mempelajari ilmu yang diberikan.

Di Mesir, Gus Dur bekerja di Kedutaan Besar Indonesia. Namun pada saat ia bekerja peristiwa Gerakan 30 September (G 30 S) terjadi. Upaya pemberantasan komunis dilakukan di Jakarta dan yang menangani saat itu adalah Mayor Jendral Suharto. Sebagai bagian dari upaya tersebut.  Gus Dur diperintahkan untuk melakukan investigasi terhadap pelajar universitas dan memberikan laporan kedudukan politik mereka. Ia menerima perintah yang ditugaskan menulis laporan.

Akhirnya ia mengalami kegagalan di Mesir. Hal ini terjadi karena Gus Dur tidak setuju akan metode pendidikan di universitas dan pekerjaannya setelah G 30 S sangat mengganggu dirinya. Pada tahun 1966 ia harus mengulang pendidikannya. Namun pendidikan pasca sarjana Gus Dur diselamatkan oleh beasiswa di Universitas Baghdad. Akhirnya ia pindah menuju Irak dan menikmati lingkungan barunya. Meskipun pada awalnya ia lalai, namun ia dengan cepat belajar. Gus Dur juga meneruskan keterlibatannya dengan Asosiasi Pelajar Indonesia dan sebagai penulis majalah Asosiasi tersebut.

Pada tahun 1970 ia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Baghdad. Setelah itu, Gus Dur ke Belanda untuk meneruskan pendidikan. Ia ingin belajar di Universitas Leiden, namun ia kecewa karena pendidikan di Universitas Baghdad tidak diakui oleh universitas tersebut. Akhirnya ia pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1971.

Di Jakarta, Gus Dur berharap akan kembali ke luar negeri untuk belajar di Universitas McGill di Kanada. Ia pun bergabung ke Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Organisasi ini terdiri dari kaum intelektual  muslim progresif dan sosial demokrat. LP3ES mendirikan majalah yang bernama Prima dan Gus Dur menjadi salah satu kontributor utama majalah tersebut. Beliau berkeliling pesantren di seluruh Jawa.

Pada saat itu pesantren berusaha keras untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah dengan mengadopsi kurikulum pemerintah. Karena nilai-nilai pesantren semakin luntur akibat perubahan ini, Gus Dur pun prihatin dengan kondisi tersebut. Ia juga prihatin akan kemiskinan yang melanda pesantren yang ia lihat. Melihat kondisi tersebut Gus Dur membatalkan belajar ke luar negeri dan lebih memilih mengembangkan pesantren.

Akhirnya ia meneruskan kariernya sebagai seorang jurnalis pada Majalah Tempo dan Koran Kompas. Tulisannya dapat diterima dengan baik. Ia mengembangkan reputasi sebagai komentator sosial. Dengan itu ia mendapatkan banyak undangan untuk memberikan seminar sehingga membuatnya sering pulang dan pergi antara Jakarta dan Jombang.

Meskipun kariernya bisa meraih kesuksesan namun ia masih merasa sulit hidup karena hanya memiliki satu sumber pencaharian. Ia pun bekerja kembali dengan profesi berbeda untuk mendapatkan pendapatan tambahan dengan menjual  kacang dan mengantarkan es. Pada tahun 1974 ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng hingga tahun 1980. Pada tahun 1980 ia menjabat sebagai seorang Katib Awwal PBNU hingga pada tahun 1984. Pada tahun 1984 ia naik pangkat sebagai Ketua Dewan Tanfidz PBNU. Tahun 1987 Gus Dur menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia. Pada tahun 1989 kariernya pun meningkat dengan menjadi seorang anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Dan hingga akhirnya pada tahun 1999 sampai 2001 ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Sebagai seorang Presiden RI, Gus Dur memiliki pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam menyikapi suatu permasalahan bangsa. Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa , meminta maaf kepada keluarga PKI yang mati dan disiksa, dan lain-lain. Selain itu, Gus Dur juga dikenal sering melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, yang salah satunya adalah mengatakan bahwa anggota MPR RI seperti anak TK.

Hanya sekitar 20 bulan Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI. Musuh-musuh politiknya memanfaatkan benar kasus Bulloggate dan Bruneigate untuk menggoyang kepemimpinannya. Belum lagi hubungan yang tidak harmonis dengan TNI, Partai Golkar, dan elite politik lainnya. Gus Dur sendiri sempat mengeluarkan dekrit yang berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan (3) membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli 2001, MPR secara resmi memberhentikan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri.

Sebelumnya, pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa.

Setelah berhenti menjabat sebagai presiden, Gus Dur tidak berhenti untuk melanjutkan karier dan perjuangannya. Pada tahun 2002 ia menjabat sebagai penasihat Solidaritas Korban Pelanggaran HAM. Dan pada tahun 2003, Gus Dur menjabat sebagai Penasihat pada Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional.

Tahun 2004, Gus Dur kembali berupaya untuk menjadi Presiden RI. Namun keinginan ini kandas karena ia tidak lolos pemeriksaan kesehatan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Pada Agustus 2005 Gus Dur menjadi salah satu pimpinan koalisi politik yang bernama Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu. Bersama dengan Tri Sutrisno, Wiranto, Akbar Tanjung dan Megawati, koalisi ini mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tahun 2009 Gus Dur menderita beberapa penyakit. Bahkan sejak ia menjabat sebagai presiden, ia menderita gangguan penglihatan sehingga surat dan buku seringkali dibacakan atau jika saat menulis seringkali juga dituliskan. Ia mendapatkan serangan stroke, diabetes, dan gangguan ginjal. Akhirnya Gus Dur pun pergi menghadap sang khalik (meninggal dunia) pada hari Rabu 30 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada pukul 18.45 WIB.

Riset dan Analisa oleh Siwi P. Rahayu
PENDIDIKAN
  • 1957-1959 Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah
  • 1959-1963 Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur
  • 1964-1966 Al Azhar University, Cairo, Mesir, Fakultas Syari'ah (Kulliyah al-Syari'ah)
  • 1966-1970 Universitas Baghdad, Irak, Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab
KARIR
  • 1972-1974 Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang, sebagai Dekan dan Dosen
  • 1974-1980 Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng
  • 1980-1984 Katib Awwal PBNU
  • 1984-2000 Ketua Dewan Tanfidz PBNU
  • 1987-1992 Ketua Majelis Ulama Indonesia
  • 1989-1993 Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI
  • 1998 Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia, Ketua Dewan Syura DPP PKB
  • 1999-2001 Presiden Republik Indonesia
  • 2000 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Mustasyar
  • 2002 Rektor Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia
  • 2004 Pendiri The WAHID Institute, Indonesia
PENGHARGAAN
  • 2010 Lifetime Achievement Award dalam Liputan 6 Awards 2010
  • 2010 Bapak Ombudsman Indonesia oleh Ombudsman RI
  • 2010 Tokoh Pendidikan oleh Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU)
  • 2010 Mahendradatta Award 2010 oleh Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali
  • 2010 Ketua Dewan Syuro Akbar PKB oleh PKB Yenny Wahid
  • 2010 Bintang Mahaguru oleh DPP PKB Muhaimin Iskandar
  • 2008 Penghargaan sebagai tokoh pluralisme oleh Simon Wiesenthal Center
  • 2006 Tasrif Award oleh Aliansi Jurnanlis Independen (AJI)
  • 2004 Didaulat sebagai “Bapak Tionghoa” oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang
  • 2004 Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • 2004 The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia
  • 2003 Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat
  • 2003 World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan
  • 2003 Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris "Dare to Fail", Kuala Lumpur, Malaysia
  • 2002Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Indonesia.
  • 2002 Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
  • 2001 Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat
  • 2000 Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat
  • 2000 Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International
  • 1998 Man of The Year, Majalah REM, Indonesia
  • 1993 Magsaysay Award, Manila , Filipina
  • 1991 Islamic Missionary Award , Pemerintah Mesir
  • 1990 Tokoh 1990, Majalah Editor, Indonesia
  • Doktor Kehormatan:
  • Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (2000)
  • Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000
  • Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Perancis (2000)
  • Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (2000)
  • Doktor Kehormatan dari Universitas Twente, Belanda (2000)
  • Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, India (2000)
  • Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (2002)
  • Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Universitas Netanya, Israel (2003)
  • Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (2003)
  • Doktor Kehormatan dari Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (2003)

Profil Megawati Soekarnoputri


Megawati Soekarnoputri Foto:

Megawati Soekarnoputri


Nama Lengkap : Megawati Soekarnoputri
Alias : Megawati | Mega
Agama : Islam
Tempat Lahir : Yogyakarta
Tanggal Lahir : Kamis, 23 Januari 1947
Zodiac : Aquarius

Anak : Mohammad Prananda, Puan Maharani, Mohammad Rizki Pratama
Suami : Taufiq Kiemas
Ayah : Soekarno
Ibu : Fatmawati Soekarno
BIOGRAFI
Megawati adalah anak kedua Soekarno, presiden pertama Indonesia, dari Fatmawati. Megawati sendiri dibesarkan dalam suasana keistanaan karena saat itu Soekarno sedang menjabat sebagai presiden.
Megawati pernah mengenyam pendidikan di Universitas Padjadjaran Bandung dalam bidang pertanian serta di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia meskipun tidak sampai lulus.
Suami pertama Mega adalah seorang pilot AURI bernama Surindro Supjarso yang meninggal karena kecelakaan pesawat. Surindro meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Lalu Mega menikah dengan seorang pria asal Mesir yang rupanya tidak bertahan lama. Barulah Mega kemudian menikah dengan Taufiq Kiemas yang bertahan hingga sekarang.
Sejak menjadi mahasiswa, Mega sudah berkecimpung di dunia politik melalui GMNI. Tahun 1986, Mega menjadi wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Pada 1993, dia terpilih menjadi Ketua Umum PDI.
Kongres PDI di Medan pada tahun 1996 memutuskan mengganti Mega dengan Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Mega sendiri tidak mengakui hasil kongres tersebut. Bahkan, sampai terjadi Peristiwa 27 Juli yang menewaskan beberapa pendukung Mega saat pendukung Soerjadi berusaha merebut kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro dari tangan pendukung Mega. Tak hanya itu, beberapa aktivis juga ditahan dan dipenjarakan karena kerusuhan tersebut.
Penyerangan tersebut dibawa ke meja hijau oleh Mega meskipun kemudian usaha itu kandas di pengadilan. Akhirnya PDI terbelah menjadi dua, PDI Soerjadi dan PDI Mega.
Pada tahun 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Sidang Umum 1999 akhirnya memutuskan Gus Dur sebagai presiden dan Mega sebagai wakilnya.
Dua tahun kemudian, 23 Juli 2001, mandat MPR RI yang memutuskan Gus Dur sebagai presiden dicabut. Akhirnya Mega yang menggantikannya.
Masa pemerintahan Mega harus berakhir pada tahun 2004 ketika pemilu kembali dilangsungkan. Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahan Mega, yang akhirnya terpilih menjadi presiden.
Riset dan analisa oleh Noviana Indah Tri Wahyuni.
KARIR
  • Presiden Republik Indonesia periode 2001-2004
  • 1986, Wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat
  • 1993, Ketua Umum PDI
PENGHARGAAN
  • Priyadarshni Award dari lembaga Priyadarshni Academy, Mumbay, India
  • Doctor Honoris Causa dari Universitas Waseda

Profil Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono Foto:


Nama Lengkap : Susilo Bambang Yudhoyono
Alias : SBY | Beye
Agama : Islam
Tempat Lahir : Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Jumat, 9 September 1949
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Pembantu Letnan Satu (Peltu) Raden Soekotjo
Ibu : Sitti Habibah
Istri : Kristiani Herawati
Anak : Edhie Baskoro Yudhoyono, Agus Harimurti
Saudara : Nurcahyo Anggorojati
BIOGRAFI
Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden Republik Indonesia keenam. Berbeda dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. SBY adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah adalah putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Pendidikan Sekolah Rakyat adalah pijakan masa depan yang paling menentukan bagi SBY.
Ketika duduk di bangku kelas lima, untuk pertama kalinya SBY kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. SBY kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Pacitan. Sejak kecil, SBY bercita-cita untuk menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak jadi masuk Akabri dan akhirnya dia menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itulah, Susilo Bambang Yudhoyono mempersiapkan diri untuk masuk kembali ke Akabri. Tahun 1970, akhirnya SBY masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, ketika dia meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya. Seusai menamatkan pendidikan militer pertamanya, SBY kemudian masih melanjutkan study militernya dengan pergi belajar ke beberapa universitas militer ternama.
Perjalanan karier militer SBY dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit. Kefasihan dalam berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975.
Sekembalinya ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur. Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982).
Selanjutnya, SBY dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, SBY ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993). Ada banyak sekali jabatan militer yang kemudian dijabat oleh SBY, puncaknya adalah ketika dia dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995).
SBY menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Di tahun 2000, SBY memulai langkah politiknya dengan untuk memutuskan pensiun lebih dini dari militer. SBY kemudian ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi selama masa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY harus meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantik SBY menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Gotong-Royong.
Tetapi pada 11 Maret 2004, SBY memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Pada pemilu Presiden yang dilakukan secara langsung untuk pertama kalinya, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di atas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh
PENDIDIKAN
  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) (1973)
  • American Language Course, Lackland, Texas AS (1976)
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS (1976)
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS (1982-1983)
  • Jungle Warfare School, Panama (1983)
  • Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984)
  • Kursus Komando Batalyon (1985)
  • Sekolah Komando Angkatan Darat (1988-1989)
  • Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
  • Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
KARIR
  • Dan Topan Yonif Linud 330 Kostrad (1974 - 1976)
  • Dan Topan Yonif 305 Kostrad (1976 - 1977)
  • Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
  • Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977 - 1978)
  • Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979 - 1981)
  • Paban Muda Sops SUAD (1981 - 1982)
  • Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983 - 1985)
  • Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986 - 1988)
  • Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
  • Dosen Seskoad (1989 - 1992)
  • Korspri Pangab (1993)
  • Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993 - 1994)
  • Asops Kodam Jaya (1994 - 1995)
  • Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia - Herzegovina (sejak awal November 1995)
  • Kasdam Jaya (1996 - hanya lima bulan)
  • Pangdam II/Sriwijaya (1996 - 1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda
  • Asospol Kassospol ABRI/wakil Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Umum MPR 1998)
  • Kassospol ABRI/Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
  • Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI) (1998 - 1999)
  • Menteri Pertambangan dan Energi (sejak Oktober 1999)
  • Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
  • Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri), mengundurkan diri 11 Maret 2004
  • Presiden Republik Indonesia (2004 - 2009)
  • Presiden Republik Indonesia (2009 - 2014)
PENGHARGAAN
  • Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
  • Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006

Profil Bacharuddin Jusuf Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie Foto:

Bacharuddin Jusuf Habibie


Nama Lengkap : Bacharuddin Jusuf Habibie
Alias : Habibie | BJ Habibie
Agama : Islam
Tempat Lahir : Pare-Pare
Tanggal Lahir : Kamis, 25 Juni 1936
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia

Istri : Hasri Ainun Besari
BIOGRAFI
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan keturunan antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya,  R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude.
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973).
Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman.
Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.  Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada  1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet.
Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.
Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
Rasa cintanya yang besar pada mendiang istrinya, Ainun dia tuangkan dalam bentuk buku. Dia menulis buku yang berjudul Habibie & Ainun. Buku ini di buat untuk alm. istrinya. Buku tersebut berisikan mengenai kisah cinta sang Profesor dengan istrinya.
Buku tersebut setebal 323 halaman itu, menceritakan mulai dari awal pertemuan Habibie dan Ainun, sampai akhinya Ainun menghembuskan nafas terakhirnya karena komplikasi penyakit pada 22 Mei 2010. Habibie menghitung masa hidup bersama Ainun, sejak menikah pada 12 Mei 1962, selama 48 tahun 10 hari
Oleh: Ratri Adityarani
PENDIDIKAN
  • S3: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
  • S2: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
  • S1: Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB)
KARIR
  • Presiden RI ke-3
  • Wapres RI ke-7
  • Menteri Riset dan Teknologi ke-1
  • Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB
  • Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang MBB
  • Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB
PENGHARGAAN
  • Edward Warner Award dan Award von Karman
  • Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari Institut Teknologi Bandung