Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 30 Januari 2013

Dukun Cabul Raba Organ Vital Pasien Perempuan


Dukun Cabul Raba Organ Vital Pasien Perempuan
Ilustrasi dukun cabul
JAKARTA - HD (60), seorang dukun cabul asal Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, diamankan petugas Polsek Cijeruk karena diduga telah mencabuli dua pasien perempuan yaitu NN (35), dan LI (28). Aksi pencabulan terjadi Senin (28/1/2013) malam di rumah pelaku.
Aksi pencabulan terjadi saat pelaku sedang mengobati pasiennya. Dalam aksinya, HD meminta pasiennya untuk melepaskan pakaianya. Kemudian pelaku meraba-raba bagian-bagian tertentu dengan dalih sebagai persyaratan agar masalah yang dialaminya selesai.
Informasi yang dihimpun menyebutkan aksi pencabulan terungkap setelah LI salah satu melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Cijeruk. Kepada petugas LI, warga Cipinang Gading, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor mengaku, pencabulan terjadi saat ia tengah menjalani pengobatan di rumah HD yang dikenalnya sebagai paranormal.
"Saya datang ke dia (HD-red) mau minta diobatin supaya hubungan rumah tangga saya baik, karena selama ini kita sering ribut," ujar LI saat hendak dimintai keterangan oleh petugas Polsek Cijeruk, Selasa (29/1/2013).
Saat itu kata LI, saat sampai di rumah HD dia dibawa ke dalam sebuah ruangan yang dijadikan sebagai praktek pengobatan. "Pas di dalam kamar, saya disuruh buka pakaian. Saya sempet nolak, tapi katanya itu syarat buat ngusir aura negatif di badan saya," katanya.
Selanjutnya, LI yang saat itu dalam kondisi tanpa mengenakan pakaian, digerayangi dan diraba-raba oleh HD hingga ke bagian kemaluannya. Apa yang menimpa LI ternyata juga dialami NN korban lainnya. Wanita tiga anak yang juga merupakan tetangga HD. Kepada HD, NN meminta bantuan dan didoakan agar usaha dan keluarganya semakin harmonis. Tapi, yang terjadi dia malah digerayangi tubuhnya dengan dalih sebagai syarat agar keinginannya terkabul.
"Istri saya juga dicabuli sama dia pas lagi berobat," kata Dadang (40), suami NN. NN mengaku diminta melepaskan pakaiannya saat menjalani proses pengobatan yang dilakukan HD.
Selain meraba-raba tubuhnya yang saat itu tengah dalam kondisi bugil, HD juga sempat meraba-raba kemaluannya dan bagian intim lainnya. Bahkan, kata NN disekitar kemaluannya sempat dicoret-coret menggunakan spidol oleh pelaku.
Menurut Dadang, warga yang mengetahui praktek dukun cabul yang dilakukan HD kemudian mendatangi rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya yang dilakukan dukun cabul itu. Warga yang emosi nyaris membakar rumah pelaku.Beruntung, kemarahan warga berhasil diredam tokoh masyarakat setempat. Sementara HD yang nyaris menjadi bulan-bulanan warga langsung diamankan ke Mapolsek Cijeruk.
Kanit Reskrim Polsek Cijeruk, AKP Boing Subandrio, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, dua korban sudah membuat di Polsek Cijeruk. Petugas sudah mengamankan HD guna diperiksa terkait laporan kedua pasiennya."Pelaku sudah kita amankan. Kita belum pastikan apa profesi lain pelaku. Yang kita tekankan ini adalah praktek dukun cabulnya bukan dia sebagai tokoh agama atau apa dan sekarang masih dalam pemeriksaan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Selasa (29/1/2013). wid

Selasa, 29 Januari 2013

Ada Buku Jihad di Rumah Penculik, Tapi Orangnya Nggak Pernah Shalat


Ada Buku Jihad di Rumah Penculik, Tapi Orangnya Nggak Pernah Shalat
TRIBUNNEWS/Yogi Gustaman
TKP tempat kos-kosan Fadlu Heryanto, tersangka penculik Siti Nurjanah atau Nana, anak tiri penyanyi dangdut Nassar KDI, di Desa Rawa Hingkit, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah diberi garis polisi, Sabtu (26/1/2013). 

JAKARTA   Anak pasangan Nassar KDI dan Muzdalifah, Siti Nurjanah atau akrab disapa Nana, ternyata sempat berteriak minta tolong pada tukang es yang biasa mangkal dekat sekolahnya.Saat pertama kali diculik, kabar yang beredar bahwa satu penculiknya adalah perempuan karena memakai cadar. Hal ini dibantah oleh Nana karena yang memakai cadar itu juga laki-laki saat memepetnya ke tengah jok motor.
"Yang culik cowok dua-duanya, satu pakai sapu tangan. Sempet minta tolong ke tukang es dekat sekolah. Tapi dia lagi layanin orang," kata Nana saat berbincang dengan Tribunnews.com, Minggu (27/1/2013).
Nana yang masih berusia 10 tahun ini menuturkan saat diculik ia tidak membawa ponsel, apalagi uang. Menurutnya ketika hendak diculik, ia sedang ingin mendatangi susternya untuk minta uang jajan.
"HP kan ada di tangan suster. Waktu itu mau ambil uang di suster. Sempat teriak, tapi enggak ada yang denger. Jalannya sepi, " bebernya.
Mengenai barang bukti polisi seperti buku bertemakan jihad, potasium, dan bukti lainnya yang mengarah ke tindakan terorisme, Nana mengatakan selama ia disekap tak pernah sekalipun melihat penculik melaksanakan ibadah salat.
"Enggak shalat juga penculiknya. Takut juga sih abis ini," tambahnya.

Begini Cara Polisi Membekuk Penculik yang Dilihat Langsung Anak Musdalifah


Begini Cara Polisi Membekuk Penculik yang Dilihat Langsung Anak Musdalifah
TRIBUNNEWS/Yogi Gustaman
TKP tempat kos-kosan Fadlu Heryanto, tersangka penculik Siti Nurjanah atau Nana, anak tiri penyanyi dangdut Nassar KDI, di Desa Rawa Hingkit, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah diberi garis polisi, Sabtu (26/1/2013). 

TANGERANG  Anak Nassar dan Muzdalifah, Siti Nurjanah atau akrab disapa Nana, mengaku melihat langsung si penculik terjerembab di jalan saat kakinya ditembak polisi karena hendak melarikan diri.Saat berbincang dengan Tribunnews.com di kediamannya, Nana mengatakan ia memang melihat penculik yang hendak lari ditembak polisi dari jarak jauh. Menurutnya polisi masuk ke rumah si penculik tidak dengan cara mendobrak, namun dengan cara baik-baik seperti mengetuk pintu.
"Penculiknya satu ada yang bukain pintu, satu lagi kabur lewat kamar mandi. Yang kabur lewat kamar mandi itu waktu polisi sudah masuk rumah, " kata Nana, Minggu (27/1/2013).
Nana menceritakan ketika polisi masuk, ia sempat melihat Fadhul (penculik yang tertangkap) untuk rebahan dan diborgol tangannya. Ketika Fadhul berusaha kabur, ia hanya mendengar polisi berteriak "lari".
"Aku ikut keluar rumah sama polisi. Iya (lihat kaki penculik berdarah). Agak-agak takut, satu kali nembaknya," beber Nana.
Ketika ditanya apakah ia juga takut mendengar bunyi letusan senjata api, Nana mengaku tak begitu takut. Menurutnya ia lebih takut melihat si penculik roboh ditembak polisi.

Anak Tiri Nassar Sempat Diancam Ditembak Kalau Tak Patuhi Penculik


Anak Tiri Nassar Sempat Diancam Ditembak Kalau Tak Patuhi Penculik
/JEPRIMA
Nassar dan Musdalifah saat menemui anaknya didampingi oleh kapolda di mainhall, Polda Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). 

TANGERANG  Siti Nurjanah alias Nana yang merupakan anak dari pasangan Nassar dan Muzdalifah bercerita dirinya sempat diancam akan ditembak jika tidak menuruti perintah si penculik.Kepada Tribunnews.com, Nana menuturkan perlakuan penculik kepadanya sebenarnya cukup baik.
Menurutnya penculik hanya meminta ia menuruti segala perintah si penculik. Nana pun mengaku mengetahui si penculik membawa senjata api yang saat ini disita polisi sebagai barang bukti.
"Enggak, lumayan baik (penculiknya). Iya, kalau enggak nurut katanya mau dijual. Iya tahu (penculik bawa pistol), orang ditunjukin ke saya kok pistolnya. Katanya kalau enggak nurut, nanti ditembak, " kata Nana, Minggu (27/1/2013).
Sebelumnya, Nana menuturkan ia selalu tidur dengan penculik yang berjumlah dua orang. Setiap malam, kata Nana, tangannya selalu diikat dengan lakban di bagian depan dan mulutnya juga disumpal dengan lakban.
"Tidurnya bareng sama penculik. Ada TV di kamarnya. Enggak boleh keluar. Kalau mau mandi atau buang air, ditungguin depan pintu," katanya.

Penculik Kualat, Jatuh dari Motor, karena Tertawakan Musdalifah Baca Yasin


Penculik Kualat, Jatuh dari Motor, karena Tertawakan Musdalifah Baca Yasin
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut, Nassar KDI, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat menggelar konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). 

TANGERANG  Siti Nurjanah alias Nana yang merupakan anak dari pasangan pedangdut Nassar dan Muzdalifah, bercerita bahwa penculiknya tersebut sempat jatuh dari motor usai mentertawakan ibunya yang membaca surat Yasin.Ketika berbincang dengan Tribunnews.com, Nana menuturkan saat itu penculik habis menelepon ibunya setelah menonton sebuah televisi dan melihat Muzdalifah membaca surat Yasin demi melihat Nana kembali ke pelukannya.
"Om-nya yang satu lagi cerita, temannya jatuh dari motor habis telpon Umi. Waktu nelpon, dia ngetawain Umi, katanya ngapain baca Yasin? Habis itu dia jatuh dari motor, jalannya pincang," kata Nana, Minggu (27/1/2012) saat ditemui di kediamannya.
Lebih lanjut, Nana mengklarifikasi kalau ia tidak ditodong pistol selama makan. Menurutnya ia ditodong pistol di kaki jika dinilai berisik. "Di kaki ditodongnya. Biar enggak teriak. Dibilang, jangan macam-macam. Agak takut sih," bebernya.
"Nonton TV boleh, tapi enggak boleh nonton infotainment. Enggak tahu alasannya apa," tambahnya.

Begini Cara Polisi Menyadap Telepon Penculik Anak Tiri Nasar KDI


Begini Cara Polisi Menyadap Telepon Penculik Anak Tiri Nasar KDI
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013).

JAKARTA  Petugas Resmob berhasil menemukan anak tiri pedangdut Nasar 'KDI', Siti Nurjanah di sebuah rumah di kawasan Narogong, Cileungsi, Bogor, Sabtu (26/1) dini hari.
Polisi mengendus lokasi penyekapan Nana dari sebuah nomor telepon yang pernah menghubungi Muzdhalifah sebelumnya.
"Tanggal 22 Januari pukul 00.30 penculik menghubungi keluarga korban dan mengatakan bahwa anaknya ada di bawah kekuasaan. Kemudian pelaku memperdengarkan suara anaknya. Saat itu Nana minta tolong, minta pulang," jelas Irjen Putut Bayuseno, Kapolda Metro Jaya dalam jumpa pers yang dihadiri tabloidnova.com.
Saat itu pelaku minta uang tebusan sebesar Rp4 Miliar dan meminta Nasar menunggu perintah selanjunya. Nasar dan Muzdhalifah juga sempat mendapat ancaman.
"Pelaku bilang 'tunggu permainan selanjutnya, yang kamu hadapi siapa, saya akan bikin miris," kata Putut mengulang ucapan penculik.
Dari telepon itu kemudian polisi berhasil melacak keberadaan Nana.

Senin, 28 Januari 2013

Tiap Makan Kepala Nana Ditodong Pistol


Tiap Makan Kepala Nana Ditodong Pistol
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). (Tribun Jakarta/Jeprima) 
Drama Sembilan Hari Penculikan Putri Artis (2-Habis)
JAKARTA--Selama sembilan hari, terhitung sejak 17 Januari 2013, Siti Nurjanah alias Nana (10) dalam cengkeraman penculik di rumah kontrakan Fadlun Haryanto (29), di Rawa Hingkit, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kendati demikian, tak seorang pun warga sekitar menyadari tindak penculikan terhadap bocah kelas lima SDN 6 Kota Tangerang itu.
Iskandar (40), yang mengaku sudah dua tahun hidup bertetangga dengan Fadlun mengatakan, selama delapan bulan terakhir dari rumah kontrakan tetangganya itu tak ada yang mencurigakan.
"Saya tak pernah mendengar ada anak perempuan di dalam. Saya tak pernah lihat dia bawa anak, pokoknya saya tidak tahu apa-apa. Tahu-tahu ada penggerebekan, saya kaget," kata Iskandar di Rawa Hingkit, Sabtu (26/1).
Ia mengungkapkan, Fadlun tinggal sendirian setelah sekitar empat bulan lalu istri dan anaknya kembali ke kampung halaman, di Cirebon, Jawa Barat. Rumah kontrakan Fadlun memang terpencil, terletak di bagian belakang komplek perumahan Hajah Anih.
Menuju rumah kontrakan itu, hanya ada satu akses, yakni lewat samping rumah keluarga Haji Anih. Rumah kontrakan yang ditinggali Fadlun, luasnya sekitar 5x7 meter, di dalamnya terdiri dari ruang tamu, ruang tidur dan kamar mandi.
Sebelah kontrakan Fadlun, hanya ada satu rumah kontrakan, yang ditinggali Asep Suhendar, komplotan Fadlun yang kini buron.
Di depan dua kontrakan tersebut, terdapat bangunan, yang setiap Rabu pagi dimanfaatkan perempuan sekitar untuk menggelar pengajian.
Namun tak satu pun dari peserta pengajian yang menyadari keberadaan korban penculikan.
Mimi Fitriah (33), seorang warga Rawa Hingkit mengaku dini hari tadi sempat bertemu dengan Nana, dan bertanya kepada bocah yang tampak pucat itu.
"Saya tanya, kok tidak teriak, warga juga tak ada yang tahu. Kata dia setiap mau teriak dia ditodong pistol, diancam dibunuh. Setiap makan juga dia sambil ditodong pistol," ungkapnya.
Kedatangan Nana pun sempat ditanya Mimi. Bocah itu mengaku dibawa ke rumah kontrakan tersebut Kamis lalu. Nana mengatakan ia tiba siang hari, saat hujan deras melanda kawasan tersebut.
"Katanya dia dipakaikan jas hujan, di wilayah sini kalau hujan warga semua masuk rumah. Wajar tidak ada yang tahu ada dia," tandasnya.
Tetangga dan wagra Limus Nunggal, Cileungsi, sampai pemangku RT/RW pun tak mengetahui, kalau putri tiri Nassar 'KDI' tinggal bersama Fadlun. Menurut Mimi, kos-kosan yang ditempati Fadlun terbilang ramai.
Meski berada di sudut, bangunan di depan kosannya adalah Majelis Talim Nur Awaliyah, yang tiap Rabu dipakai ibu-ibu Limus Nunggal untuk pengajian.
"Kita nggak pernah mendengar ada tangisan anak kecil di dalam. Makanya nggak curiga apa-apa. Kita sendiri nggak menyangka kalau Nana disekap di dalam," tandas Mimi.
Di mata warga, Fadlun merupakan pria yang sudah berkeluarga. Hampir dua bulan Fadlun dan istri serta anaknya Dafa tinggal di kos yang per bulannya hanya Rp 350 ribu. Selama tinggal di situi, pria asal Jambi itu tak akrab bergaul dengan warga sekitar.
Sehari-hari, Fadlun bekerja sebagai penyedia jasa servis barang-barang elektronik, seperti kipas angin, dan komputer. Dari foto yang diterima warga, saat polisi menggeledah kos Fadlun, ditemukan banyak perabotan elektronik, seperti CPU, hardware, keyboard dan mouse.
Selama menyekap Nana, warga tak menaruh curiga terhadap Fadlun. Namun, Fadlun tetap bertanggungjawab memberikan makanan kepada Nana. Pernah satu kali, seorang warga mendapati Fadlun membeli nasi Padang di Rumah Makan Padang Cahaya Baru, Jalan Setu.
Sabtu pagi, ketika jam menunjukkan pukul 03.15 WIB, Mimi dan suaminya Juwandy Wowo kaget bukan kepalang. Keduanya masih belum tertidur karena Juwandy sedang membahas teknis untuk persiapan menjadi wasit kompetisi Danone Cup.
Setelah mendengar letusan tembakan tiga kali, Juwandy dan istri keluar rumah karena penasaran.
Ia memberanikan diri untuk bertanya pada petugas yang memegang pistol. Bekas Ketua RT 01/01 ini baru tahu setelah dijelaskan, bahwa apa yang baru saja terjadi adalah penangkapan terhadap penculik.
"Kita nggak menyangka itu polisi. Saya pikir itu penodongan. Lalu saya tanya, ada apa ini, Pak?' Petugas lalu menjelaskan melakukan penangkapan terhadap penculik. Saya melihat Bapaknya Dafa (Fadlun) tersungkur berdarah di tanah dengan tangan terborgol," jelas Juwandy.
Kepada Juwandy, petugas minta tolong untuk membantu tiga personel polisi yang mengejar teman Fadlun yang kabur, Asep. Polisi yang menembak Fadlun langsung membawa Nana ke Masjid Al Awwabin. Selama di masjid, Nana ditemani Mimi, Sapna Mulyaningsih dan anaknya Anggi.
Mimi dan teman-temanya baru sadar, anak kecil dengan rambut sebahu dan memakai seragam silat warna hitam itu adalah Nana, anak pasangan selebriti Nassar dan Muzdalifah. Mereka baru tahu Nana sebenarnya setelah diinformasikan polisi.
Umumnya ibu-ibu rumahan, keduanya akrab dengan gosip di televisi, tak terkecuali dengan berita penculikan Nana. Sontak saja, setelah diberitahu kalau Nana adalah orang yang selama ini dicari, keduanya langsung berfoto bareng dengan BlackBerry Mimi.
"Saya tanya anaknya, sudah berapa lama diculik?" kata Mimi. Dari keterangan Nana, ia disekap Fadlun dan temannya Asep, selama sembilan hari. Sapna juga ikut bertanya tentang kondisi Nana, namun hanya diam. Begitu juga ketika dikasih roti, Nana tak mau memakannya, hanya minum.
"Nana bilang selama diculik nggak diapa-apakan. Katanya, kalau makan ditodong pakai senjata. Makanya dia nggak bisa teriak, dan Nana diam saja," tutur Sapna.
Menurut Anggi, anak Sapna, rambut Nana mengeras. Kemungkinan selama disekap tidak mandi. Begitu juga kondisi badan Nana yang bau kecut. Karena selama diculik, Nana hanya memakai baju silat.
"Pas datang waktu adzan Subuh, suasana langsung ramai. Setelah itu polisi dengan dua mobil membawa Nana dan Fadlun ke Polda Metro Jaya.

Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor


Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor
warta kota/nur ichsan
Korban penculikan Siti Nurjanah didampingi kedua orangtuanya Nazar Sungkar dan Muzdalifah, hadir pada acara Rilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno, Tentang Pengungkapan Kasus Penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak pasangan artis Nazar Sungkar dengan Muzdalifah di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/1).
Drama Sembilan Hari Penculikan Putri Artis (1)
JAKARTA--DOR, dor, dor! Begitu suara tiga letusan senjata api di ujung pagi buta di Jl S Parman, Narogong, Cileungsi, Jawa Barat, Sabtu (26/1).
Jarum jam ketika itu menunjukkan sekitar pukul 03.15 WIB. Seorang pria dengan tangan terborgol langsung tersungkur oleh timah panas petugas Kepolisian, setelah berusaha kabur.
Sekitar 10 meter dari lokasi penembakan, seorang gadis kecil, Siti Nurjannah atau Nana, hanya termangu menyaksikan peristiwa itu. Pagi itu, putri tiri pasangan selebriti Nassar 'KDI' dan Musdalifah melihat Fadlun Heryanto (29) yang menculiknya, tak berkutik.
"Saya lihat Nana hanya duduk di warung sendirian. Karena petugas Kepolisian mengurusi penculik. Dia jatuh tersungkur," tutur Sapna Mulyaningsih (37), warga setempat yang terkejut setelah mendengar tiga kali suara tembakan.
Sapna yang sedang tertidur lelap, langsung terjaga. Ia sangsi suara keras yang kerap didengarnya bukan seperti buah kecapi, yang jatuh menimpa atap seng rumah tetangganya. Kali ini suara yang pecah malam itu lebih keras.
Rumah Sapna berjarak sekitar 15 meter, pascaletusan tembakan. Ia sempat tiarap bersama dua anaknya. Dengan memberanikan diri, ia melongok dari jendela kamarnya dan baru yakin suara itu terdengar dari pucuk senapan personil Resmob Polda Metro Jaya.
Sapna dan dua anaknya kemudian memberanikan diri keluar rumah. Tetangga sebelahnya Juwandy Wowo dan istrinya Mimi Fitria ikut keluar rumah, dan menanyakan ada apa gerangan kepada seorang yang memegang senjata. Mereka sadar, peristiwa itu bagian proses penangkapan.
"Waktu itu masih gelap. Kita belum tahu yang ditembak Pak Dafa (panggilan Fadlun). Lalu petugas menjambak rambut Pak Dafa dan dibawa ke masjid. Terus kita ikuti dan diminta menjaga Nana. Dia bilang petugas kekurangan dan minta menjaga Nana," jelas Sapna.
Kalau Fadlun tertangkap, rekannya, Asep (30) bisa meloloskan diri dari sergapan Tim Gabungan Resmob Polda Metro dan Polres Tangerang. Warga RT 01 RW 01, Rawa Hingkit, Cileungsi, Bogor, juga menyaksikan kejar-kejaran polisi dengan tersangka penculikan.
Iskandar (40), warga setempat mengaku melihat aksi penyergapan Fadlun itu. Kebetulan saat itu ia sedang sibuk memasak nasi kuning untuk dijual. Selain itu ia mendengar seseorang membongkar atap rumah tetangganya. Sontak ia keluar rumah kontrakan.
"Sampai di depan pintu saya lihat ada dua orang laki-laki bawa pistol lari-larian, terus saya disuruh masuk sama mereka," ujarnya. Namun demikian, Iskandar masih penasaran, ia terus mengintip dari sela-sela tirai jendelanya. Ia melihat dua petugas yang mengejar kembali ke depan rumahnya, melapor ke seorang petugas bahwa mereka baru saja kehilangan buruan mereka.
"Terus saya keluar lagi, saya beritahu kalau ada seseorang yang lari dengan cara menjebol atap rumah kontrakan," tuturnya.
Polisi pun mengecek laporan Iskandar, mereka kemudian menyusuri sebelah rumahnya dan memanjat tembok sebuah pabrik yang berdiri tegak di belakang rumah iskandar. Dari situ terlihat atap rumah bagian belakang tetangganya yang bernama Asep sudah jebol.
"Akhirnya rumah itu dijebol sama polisi, sudah tak ada apa-apanya lagi," jelasnya. Pagi harinya ia baru mengetahui, bahwa tetangganya yang Asep Suhendar kabur, melarikan diri karena diduga berkomplot dengan tetanganya juga yang bernama Fadlun Heriyanto, dalam penculikan terhadap Nana.
Menurut Arif, anggota keluarga pemilik rumah kontrakan Fadlun, mereka tinggal di sebelah kontrakan Fadlun sejak sepekan terakhir.
"Kami belum begitu kenal dia, kerjaannya apa, tinggalnya di mana, karena dia baru tinggal di sini," jelasnya. Menurut informasi yang diperoleh Tribun, Asep merupakan warga kelurahan Dusun Pisangsambo, kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat.

Penculik Anak Tiri Nassar KDI Perburuk Islam


Penculik Anak Tiri Nassar KDI Perburuk Islam
warta kota/nur ichsan
Pria berinisial M, terpaksa dipapah petugas, karena kakinya ditembak petugas karena melawan saat penyergapan di lokasi penculikan, Sabtu (26/1). Namun salah seorang pelaku berhasil kabur dan menjadi dPO petugas, ini terungkap dalam acara rilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno, Tentang Pengungkapan Kasus Penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak pasangan artis Nazar Sungkar dengan Muzdalifah di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/1).
JAKARTA--Aparat yang menghubungkan penculik anak penyanyi Nassar dan pengusaha Muzdalifah, Nana itu dengan terorisme itu, akan memperburuk citra Islam. Kok diarahkan ke teroris? Terus ada majalah Islam, ada dildo, itu kan sudah memperburuk Islam. Polisi itu, kalau teroris, itu pasti Islam.
Ada kemungkinan rekayasa barang bukti Kepolisian dengan menggiring opini pelakunya dari kalangan teroris. Barang bukti direkayasa itu biasa. Selama ini, informasi dari aparat Kepolisian. Coba Anda tanya sendiri penculiknya, apa benar barang bukti itu?
Sebaiknya polisi tak perlu memberikan opini bahwa pelaku penculikan terkait teroris. Saya khawatir, masyarakat semakin cerdas dan Kepolisian bisa dianggap bodoh dengan pernyataan itu.
Kalau pelakunya teroris dan ditemukan buku-buku jihad dan dildo itu sudah sangat bertolak belakang. Saya mencurigai ada motivasi lain aparat Kepolisian memperlihatkan alat bukti itu. Polisi pernah menyebut pelaku teroris di Bali memesan pelacur. Saya kira masyarakat sudah tahu berbagai rekayasa yang dilakukan aparat Kepolisian.




Penculik Anak Tiri Nassar KDI Bukan Fenomena Baru


Penculik Anak Tiri Nassar KDI Bukan Fenomena Baru
NET
Kriminolog Adrianus Meliala
JAKARTA--Penculikan dengan mengincar anak orang kaya, bukan lah fenomena baru, tak terkecuali yang menimpa anak pasangan pedangdut Nassar dan Muzdalifah, Siti Nurjanah alias Nana. Seseorang atau sekelompok orang melakukan penculikan, bukan mengarah pada status artis tersebut, melainkan adanya kecenderungan pelaku sudah mengetahui situasi rumah calon korbannya.
Dari beberapa kasus penculikan anak yang terjadi, biasanya penculikan itu dilakukan oleh orang yang sudah pernah tinggal, bekerja, atau mempunyai hubungan dengan orangtua korban.
Mereka di antaranya, pembantu rumahtangga, sopir, penjaga rumah atau sekuriti, hingga orang yang lain yang mengenal dan pernah bertamu di rumah orangtua korban.
Setelah orang-orang itu tak lagi tinggal atau bekerja di rumah tersebut dan tengah butuh uang, maka dia akan mengincar calon korbannya itu.
Penculikan yang menimpa anak Nassar hanya kebetulan, bahwa Nassar artis dan istrinya pengusaha. Dan, bukan berarti saat ini terjadi fenomena penculikan terhadap anak artis atau anak orang kaya.
Dilihat dari tren penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, para pelaku biasanya kesulitan mempertahankan korban agar tetap bisa hidup. Paling lama para pelaku membawa korban adalah lima hari.
Selebihnya, dia akan mengambil upaya pintas berupa melepaskan hingga menghabisi nyawa korban karena polisi juga melakukan upaya perburuan dalam rentang waktu tersebut.
Kalaupun pelaku berhasil melakukan negosiasi uang tebus dengan orang tua korban, justru pada saat melakukan transaksi serah terima uang dan korban itulah titik kelemahan pelaku.
Sebab, biasanya polisi menggiring pelaku melalui komunikasi orangtua korban agar melakukan transaksi di tempat yang sudah ditentukannya. Jika sudah begitu, polisi bisa melakukan penangkapan.
Karena penculikan anak terlalu beresiko, biasanya pelaku justru melakukan kejahatan lain saat sudah berada di rumah calon korban, yakni pencurian barang-barang berharga seperti sepeda motor dan perhiasan. Sebab, barang-barang itu akan lebih mudah dijual dan menghasilkan uang dibandingkan proses panjang penculikan anak.
Temuan potasium, cara membuat bom di laptop, buku jihad, air softgun dan permintaan uang tebusan Rp 4 miliar pada kasus ini bisa saja pelaku terlibat jaringan terorisme ataupun tengah melakukan kegiatan pengumpulan dana untuk jihad.
Namun, semua itu perlu dilakukan penyidikan lebih dalam untuk mengetahui motif penculikan yang sebenarnya.

Drama 9 Hari Penculikan Nana


Drama 9 Hari Penculikan Nana
Twitter
Siti Nurjanag alias Nana, anak Muzdalifah istri dari pedangdut Nassar
JAKARTA --  17 Januari 2013
*Nana diculik dua orang yang mengendari motor dengan pakaian serba tertutup dan cadar, ketika jajan di depan sekolahnya, SDN 6 Jl A Yani, Kota Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB.
*Guru olahraga Nana langsung melaporkan peristiwa penculikan ke polisi, sesaat setelah kejadian.
22 Januari
*Sekitar pukul 00.30 WIB, penculik menghubungi orangtua korban, Nassar dan Muzdalifah. Mereka memperdengarkan suara Nana dalam sekapan penculik.
*Kala itu Nana berteriak, "Umi, umi, umi tolong Nana." Kemudian, sang penculik minta uang tebusan Rp 4 miliar.
*Aksi penculik ini dikoordinasikan ke Polda Metro Jaya.
*Penculik kemudian mengirimkan paket foto Nana yang diikat dan mulut dilakban, dan mengancam membunuh atau menjual Nana, apabila Nassar tak memenuhi uang tebusan.
*Tim Resmob Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan mendalam hingga mendeteksi tempat persembunyian penculik.
26 Januari
*Sekitar pukul 03.30 WIB, Tim Resmob menggerebek rumah kontrakan penculik di Jl S Parman, Narogong, Cileungsi, Jawa Barat.
*Fadlun Haryanto alias Fai (29) dan Asep (30), mencoba melarikan diri. Polisi menangkap Fai, setelah menembak betis kanannya. Sedangkan Asep (30) berhasil kabur.
*Polisi menemukan seperangkat barang bukti, antara lain pistol air softgun berikut nota pembelian, jas hujan yang gunakan membawa Nana kabur, motor Mio hijau Nopol B 6450 TUB, 14 KTP dengan identitas dan foto beda, STNK motor, kartu keluarga, stempel Dinas Kependudukan Daerah, PC, laptop dengan CPU berisi cara merakit bom, laminating, gunting pemotong baja, buku bertema jihad, 3 paket potassium, satu bal kertas dan satu dildo.
*Nana kemudian dipertemukan orangtuanya, Nassar dan Muzdhalifah Mapolda Metro Jaya.

Anak Tiri Nasar dan Musdalifah Disuguhi Menu Ini Selama Diculik


Anak Tiri Nasar dan Musdalifah Disuguhi Menu Ini Selama Diculik - 20130126_Tempat_Tinggal_Penculik_Anak_Nassar_2959.jpg
TRIBUNNEWS/Yogi Gustaman
TKP tempat kos-kosan Fadlu Heryanto, tersangka penculik Siti Nurjanah atau Nana, anak tiri penyanyi dangdut Nassar KDI, di Desa Rawa Hingkit, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah diberi garis polisi, Sabtu (26/1/2013)

JAKARTA
Anak Nassar dan Muzdalifah, Siti Nurjanah, atau akrab disapa Nana, bercerita mengenai pengalamannya selama disekap kawanan penculik delapan hari di Cileungsi Bogor.
Ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Nana menceritakan ia diberi makan penculik sehari tiga kali.
Ia membenarkan pernyataan penculik yang mengatakan selalu menanyakan lebih dulu kepadanya mau makan apa.
"Makannya nasi padang, nasi uduk, sama bakso. Kalau pagi nasi uduk, siang nasi padang, malam bakso, " kata Nana, Minggu (27/1/2013).
Nana mengatakan saat pertama kali sampai di rumah si penculik, ia sempat ditanya mengenai pabrik besi milik Muzdalifah di kawasan Pulo Gadung. "Ditanya pabriknya Umi gimana, habis itu lupa, udah lama soalnya" kata Nana saat ditanya lebih lanjut mengenai pertanyaan si penculik.
Nana menuturkan ia selalu tidur dengan penculik yang berjumlah dua orang. Setiap malam, kata Nana, tangannya selalu diikat dengan lakban di bagian depan dan mulutnya juga disumpal dengan lakban.
"Tidurnya bareng sama penculik. Ada TV di kamarnya. Enggak boleh keluar. Kalau mau mandi atau buang air, ditungguin di depan pintu," tuturnya, mengenang.
Nana menambahkan, dirinya tidak pernah nangis selama mulutnya dilakban atau saat ikatan di tangannya dan lakban di mulutnya dikeletek oleh si penculik.

Tiap Kali Anak Nassar Mau Pipis, Begini Perlakuan Penculik


Tiap Kali Anak Nassar Mau Pipis, Begini Perlakuan Penculik
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). (Tribun Jakarta/Jeprima) 

JAKARTA
Disekap selama delapan hari di kawasan Cileungsi Bogor, Siti Nurjanah atau biasa disapa Nana mengaku tak pernah melihat dildo (alat bantu sex) yang ditemukan polisi saat menggerebek rumah kontrakan tersangka.
Nana mengatakan ia sebenarnya juga baru tahu penculik menyimpan dildo. Saat ditunjukkan gambar dildo, Nana hanya tersenyum dan baru melihat itu saat polisi menggelar barang bukti di Polda Metro Jaya.
"Enggak pernah lihat (dildo), itu juga yang nemu polisi. Iya (penculik suka ngomong kasar)," kata Nana kepada Tribunnews.com, Minggu (27/1/2013).
Saat ditanya spesifik, contoh kata-kata kasar yang dilontarkan penculik, nana enggan menjawabnya dan hanya diam. Ketika dipancing apakah mengeluarkan kata-kata berbau kebun binatang, Nana hanya menggeleng. Menurutnya jika hendak buang air di malam hari, penculik melepaskan sejenak ikatan dan lakban yang melilit kaki dan tangannya.
"Kalau mau pipis, ikatannya dilepas. Kalau tidur, kaki diikat, tangan dilakban. Dagu merah karena lakban, " tuturnya, mengenang pengalaman pahit itu.

Delapan Hari Disekap Penculik, Anaknya Nassar Nggak Ganti Celana Dalam


Delapan Hari Disekap Penculik, Anaknya Nassar Nggak Ganti Celana Dalam
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). 

JAKARTA
Korban penculikan yang berhasil ditemukan polisi di kawasan Cileungsi Bogor, Siti Nurjanah atau akrab disapa Nana, mengaku tak mau bersekolah di pesantren sesuai rencana ayah tirinya, Nassar KDI.
Bocah umur 10 tahun dari pasangan Nassar KDI dan Muzdalifah ini mengatakan ia lebih memilih home schooling daripada disekolahkan ke pesantren. Nana juga tak menampik dirinya masih diliputi ketakutan setelah disekap selama delapan hari.
"Enggak mau ke pesantren. Pesantren enggak enak. Umi juga enggak boleh, jauh katanya. Maunya gurunya saja yang datang ke rumah," kata Nana kepada Tribunnews.com, Minggu (27/1/2013).
Nana kembali menambahkan pengalamannya saat disekap di rumah kontrakan. Menurutnya ia tetap ganti baju meskipun tidak ganti celana dalam. "Ganti baju, pakai baju om-nya," imbuhnya.
Artinya, selama delapan hari Nana nggak ganti celana dalam.

Polisi Telusuri Keterkaitan Penculik Anak Nassar dengan Teroris


Polisi Telusuri Keterkaitan Penculik Anak Nassar dengan Teroris
/JEPRIMA
Konferensi pers oleh Rikwanto Kabid Humas, Putut Ekobayuseno Kapolda dan kepala bagian kriminal umum saat penemuan anak nassar yang telah diculik hampir sepekan di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013).

JAKARTA - Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto tak menampik analisa soal penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah, yang berencana mengumpulkan uang demi kegiatan teroris di Indonesia. Namun demikian, analisa itu perlu dibuktikan secara mendalam oleh penyidik Polda Metro Jaya. "Analisa itu ada, dalam rangka mencari dana. Selama ini kan biasanya melalui merampok bank dan toko emas. Ini bisa dikaitkan, tapi perlu pendalaman lebih lanjut," kata Rikwanto, Senin (28/1/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Analisa pengumpulan dana penculikan untuk kegiatan teroris mencuat usai polisi menemukan tata cara membuat bom sederhana dan merampok bank di laptop milik Fadlun Haryanto (29), tersangka penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah.
Tidak hanya itu, penyidik juga menemukan tiga kantong potasium, bahan kimia cair, alumunium foil, dan buku bertemakan jihad di rumah kontrakan Fadlun.
Dugaan itu semakin menguat lantaran Fadlun Cs meminta uang tebusan senilai Rp 4 miliar. Beruntung, dana itu tidak sempat diberikan Nassar dan keluarga kepada penculik.
"Jika memang terbukti untuk fai itu merupakan modus baru," tegas Rikwanto.

Polisi : Vita Tidak Diculik



Rupitasari-Vita.jpg

Rupitasari Siahaan dan ibunda Lili Satriani.


JAKARTA - Polisi menduga hilangnya Rupitasari Siahaan (13) bukan karena diculik. Polisi menduga model iklan anak-anak dibawa pergi oleh orang terdekatnya.

Sejak pergi pada Senin (9/1/2012), keberadaan gadis kecil yang akrab disapa Vita itu belum diketahui. Sebelum hilang, Vita pergi ke warung internet di dekat rumahnya dan menuliskan pesan untuk keluarga di akun Facebook-nya.

"Masih belum bisa dikatakan penculikan, perginya baik-baik, cuma tidak memberitahukan kembali keadaannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (19/1/2012).

Rikwanto mengatakan, pesan Facebook yang ditulis Vita kepada kakaknya, Maruli, memperlihatkan bahwa Vita sengaja pergi. Vita juga terakhir terlihat bersama dua orang perempuan yang memakai sepeda motor. Saat dihampiri wanita itu, Vita tampak familiar dan langsung naik ke atas sepeda motor tanpa ada paksaan. Namun, setelah itu Vita tidak ada kabar lagi.

Polisi masih belum bisa mengidentifikasi dua perempuan itu. Saat ini, aparat kepolisian sedang menelusuri informasi ke orang-orang terdekat.

 "Kami coba masuk ke umur segitu, anak umur segitu kan baru besar. Tahap pertama kami cari kenalannya, siapa yang pernah dikunjungi Vita tapi sampai sekarang belum ada," kata Rikwanto.

Rikwanto juga membantah adanya isu cinta segitiga dalam hilangnya Vita. Menurutnya, umur Vita yang terlalu muda tidak memungkinkan dugaan itu, apalagi tidak ada masalah yang terjadi dalam keluarga Vita.

Beberapa teman pria Vita yang diperiksa polisi juga dinyatakan tidak terlibat kasus ini. Mereka mengaku tidak tahu-menahu keberadaan Vita karena sudah lama tidak berkomunikasi.

Vita menghilang setelah pergi ke warung internet yang lokasinya dekat dari rumah keluarganya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2012) sekitar pukul 10.00. Sekitar tiga jam kemudian, Vita berpamitan dengan penjaga warnet. Namun, setelah itu ternyata Vita tak kunjung kembali ke rumahnya yang terletak di Jalan SMA 64, Cipayung, Jakarta Timur.

Pihak keluarga berusaha menghubungi ponsel Vita, tetapi tidak aktif. Hilangnya Vita akhirnya dilaporkan keluarga ke Polsek Metro Cipayung. Polisi mengimbau warga yang menemukan Vita untuk segera menghubungi kantor polisi terdekat.

Model Cilik Hilang Usai Dicium Ibu


Vita-Hilang.jpg
BBM
Vita atau Ruspitasari Siahaan: gadis model cilik diculik


JAKARTA - Meski telah menjadi model iklan sejumlah produk, Ruspitasari Siahaan atau Vita (13) tetap manja. Gadis remaja itu terkadang masih minta gendong ke ayahnya, Edison Siahaan (55).

Vita yang hilang sejak 9 Januari lalu, hingga kini belum diketemukan. Laporan ke Polisi pun belum membuahkan hasil. Edison saat ditemui di kediamannya, hanya bisa mengenang keceriaan putrinya tersebut. 

"Saya sering melarang Vita minta gendong karena ia sudah besar. Namun kalau dibilangin selalu marah dan bilang anak orang lain saja digendong, anak sendiri tidak," ujar Edison sambil menitikkan air mata.

Kepada ibundanya, Vita juga bersikap manja. Saat meminta dibelikan sesuatu, Vita pasti mencium ibunya. "Seperti kemarin ia meminta uang untuk ke warnet dan mencium ibunya," terangnya.

Edison berharap putri keempatnya itu segera ditemukan, dan kembali dengan selamat. "Saya bingung dan harus berbicara apalagi, hanya berharap Vita kembali dengan selamat," ungkapnya.

Sebelum hilang, Vita bercita-cita membelikan rumah bagi orangtuanya yang sampai sekarang tinggal mengontrak dengan harga Rp 500 ribu perbulan.

Nassar-Muzdalifah Kaget Amplop Berisi Foto Nana


anak-Muzdalifah-diculik-ok.jpg

Foto Nana

JAKARTA - Kedua orangtua Nana, Nassar dan Muzdalifah dikejutkan dengan ditemukannya sebuah amplop berisi foto di depan rumahnya. Foto itu menunjukan bahwa Nana sedang di bekap oleh penculik.

Amplop berisi foto Nana itu tergeletak di depan rumah sekitar pukul 11.30 WIB. Tak hanya berisi foto-foto, di dalam amplop juga ada tulisan tangan Nana.

"Memang ada foto yang dikirim melalui BB. Foto itu menunjukkan anak Nassar sedang terduduk. Saat ini sedang kami lacak, tim Polres Tangerang kota dan Polda Metro Jaya terus melakukan mengejaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (23/1/2013).

Saat ini Polisi Metrojaya sedang melakukan pemburuan terhadap penculik Nana yang hilang sejak 17 Januari 2013 lalu. Rikwanto juga mengatakan pihaknya sudah menerima foto yang dikirimkan oleh penculik kepada Nassar dan Muzdalifah, orangtua dari Siti Nurjanah alias Nana.

Penculik Nana Bukan Orang Dekat


Nassar-dan-anak-istrinya.jpg
TRIBUNNEWS.COM
Nassar dan istrinya Muzdalifah mengapit Siti Nurjannah alias Nana, anak mereka yang telah kembali setelah diculik.

JAKARTA - Pelaku penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak Nassar KDI yang diduga orang dekat tidak terbukti. Pembuktian itu setelah tersangka penculikan ditangkap polisi.

Kepada polisi, pelaku penculikan Nana, mengaku tidak suka kemunculan Nassar di TV.

"Iya memang pelaku tidak senang dengan Nassar , karena sering muncul di TV infotaiment," ucap Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan kepada wartawan, Sabtu (26/1/2013) siang.

Herry juga menuturkan, pelaku tersebut juga ternyata tidak kenal dekat dengan sang penyanyi dangdut tersebut. Dan pelaku juga tahu kalau Nassar merupakan orang kaya raya lantaran sering muncul di infotaiment.

Nana  sempat hilang dalam sepekan akhirnya Sabtu (26i/1/2013) dinihari kepolisian berhasil menemukannya di daerah Cibubur Jakarta Timur. Nana hilang sejak 17 Januari 2013 lalu.

Sabtu, 26 Januari 2013

Nana Ditemukan di Cibubur


0828138620X310.jpg
Nassar dan istrinya Muzdalifah

JAKARTA - Setelah lebih sepekan di culik, Siti Nurjanah alias Nana (10) akhirnya ditemukan. 
Menurut Nassar, Nana ditemukan dalam keadaan shock dan lemas di kawasan Cibubur, Sabtu (26/1/2013). 

"Masih shock, masih lemas. Mungkin karena belum makan, lagi istirahat, kelihatan capek, lusuh," kata Nassar ketika dihubungi wartawan via ponselnya.

Pedangdut Nassar dan istrinya, Muzdalifah,  menyerahkan kasus penculikan ini ke pihak kepolisian. Nassar ingin anaknya tenang terlebih dahulu setelah selama ini menjadi korban penculikan.

"(Hukuman) aku serahkan sama pihak penegak hukum. Serahkan sama Polda Metro," singkatnya.

Menurutnya, satu dari dua pelaku sudah tertangkap. Saat ini Nana masih berada di Polda Metro Jaya, Jakarta. Rencananya pihak kepolisian akan segera menggelar jumpa pers terkait kabar tersebut.

Nana sebelumnya menghilang dibawa kabur penculik saat berada di depan sekolahnya di SDN 6 Tangerang.

Selasa, 22 Januari 2013

Jangan Sepelekan Kasus Pembunuhan

Polda Bentuk Tim, Kedaluwarsa 18 Tahun

Pontianak – Harnofiah Fitriani, 15, siswa SMK Negeri I Mempawah itu terpampang wajahnya di baliho setelah tewas dibunuh Desember tahun lalu. Sampai hari ini kasus dan pelakunya masih misteri.
“Itu kasus kejahatan yang paling besar. Tidak ada alasan untuk dibiarkan dan selayaknya pelaku segera ditangkap,” tutur Ferrys Zainuddin, pengamat hukum dari Universitas Tanjungpura kepada Rakyat Kalbar, Minggu (20/1).
“Mungkin pihak kepolisian masih bekerja untuk mengungkap kasus tersebut. Harapan keluarga, juga masyarakat tentu saja, polisi harus segera menangkap pelakunya. Jangan ada pandang bulu, terbukti bersalah tangkap dan tegakkan hukum,” tegas Ferrys.
Karena itu Ferrys berharap polisi khususnya di wilayah hukum Kabupaten Pontianak itu harus bekerja profesional. “Tunjukkan rasa keadilan dan tegakkan hukum demi masyarakat. Biarpun pelaku itu anak orang kaya, anak pejabat, dan miskin pun tak ada bedanya. Harus tetap diproses hukum,” tegasnya.
Karena itu Ferrys menyarankan kalau memang kasus ini tidak bisa diungkap oleh Polres Mempawah keluarga harus lapor ke Polda. Dan kalau akhirnya masih juga belum terungkap siapa pelakunya, lapor saja ke Kapolri.
“Saya yakin tidak mungkin polisi tidak bisa mengungkapnya. Karena memang itu sudah kerjanya. Tapi ingat jangan sampai kasus itu disepelekan yang akhirnya seperti ini nih, lamban dan berlarut-larut,” ujarnya.
Namun, lanjut Ferrys, semua pihak terutama keluarga korban harus bisa menahan diri dan tetap bersabar. Serahkan saja kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Kita percayakan pihak polisi bisa mengungkapnya. Dengan harapan pelaku harus dihukum dengan seberatnya, sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Kedaluwarsa 18 tahun

Belum terungkapnya kasus pembunuhan dan dugaan pemerkosaan Harnofiah Fitryani, ditemukan mengapung di rawa-rawa Desa Sungai Bakau Besar Laut 300 meter dari kediamannya, membuat Polda pun turun tangan.
“Kasus ini bukan Polres Pontianak saja yang melakukan penyelidikan, tetapi Polda juga turun langsung untuk menyelidiki. Tidak hanya itu, Polda juga membentuk tim dan bekerja sama dengan pihak Polres Pontianak,” ungkap Kapolda Kalbar Brigjen Tugas Dwi Apriyanto melalui Humas AKBP Mukson Munandar, Minggu (20/1) siang.
Terkait kekecewaan keluarga hingga memasang sejumlah baliho, menurut Mukson bukan berarti pihak kepolisian tidak mau melakukan pengungkapan kasus.
“Namun pihak kepolisian masih mengumpulkan data-data yang diketahui di lapangan. Kami berharap dengan keluarga agar kasus ini diserahkan ke pihak berwajib,” ungkapnya.
Pihak keluarga memang sejak awal sudah menyerahkan kasus kepada kewenangan dan otoritas kepolisian. Dari hasil pemeriksaan beberapa saksi menurut Mukson, keterangannya masih belum bisa mengarah kepada tersangka.
“Keterangan saksi tak ada yang kuat untuk menetapkan siapa pelakunya. Meskipun demikian, pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mencari pelakunya,” kata Mukson.
Pihak keluarga diharapkannya bersabar sambil membantu pihak kepolisian mencari saksi-saksi yang mengetahui tentang dugaan pelaku. “Kalau data itu sudah akurat, warga maupun pihak keluarga, segera melaporkan ke pihak kepolisian, agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi bukan tidak bekerja, tapi terus berusaha mencari para pelakunya,” ungkapnya.
Bagaimanapun, kata Mukson, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan tidak berhenti sebelum terungkap.
“Kedaluwarsanya sekitar 18 tahun. Tetapi jika 18 tahun itu menemukan titik terang, pihak kepolisian memperpanjangnya. Bisa juga tidak ada kedaluwarsa,” ungkapnya.

Pembunuh Fitryani Tak Terungkap, Keluarga Pasang Baliho

Baliho Fitria terpampang di pohon palem pinggir jalan raya Pontianak-Mempawah
Baliho Fitria terpampang di pohon palem pinggir jalan raya Pontianak-Mempawah
Mempawah – Habis sudah kesabaran dan penantian orang tua korban pembunuhan Harnofiah Fitryani, 15, yang tewas diperkosa dan ditemukan jenazahnya 20 Desember 2012 silam.
Karena merasa pengungkapan pihak berwajib lamban dan diduga mengendap, remaja bawah umur yang ditemukan tak bernyawa 300 meter dari kediaman neneknya, Sungai Bakau Besar Laut, itu merisaukan pihak keluarga.
“Sampai dengan hari ini belum ada titik terang kasus tewasnya Fitria. Kita masih menunggu dan terus menunggu sambil memantau hasil perkembangan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian,” kata Iwan Supardi, Kepala Desa Kades Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), kepada Rakyat Kalbar, Jumat (18/1).
Akhirnya habis sudah kesabaran pihak keluarga. Mereka pun memasang baliho almarhumah Harnofiah Fitryani, siswi SMK Negeri 1 Mempawah itu di pinggir jalan raya Pontianak-Mempawah, antara Desa Bakau Kecil hingga Desa Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh.
Tak dijelaskan berapa banyak baliho yang dipampang di batang pohon palem dan pohon lainnya. Setidaknya wartawan RK Biro Mempawah menemukan dua baliho gadis cantik itu dengan tulisan yang sarkastis dan memilukan seperti berikut:
Harnovia Fitriani. Umurku baru 15 tahun. Siswi SKM Mempawah. Aku korban perkosaan dan pembunuhan. Tempat kejadian di Desa Bakau Besar Laut, saat pulang dari sekolah. Dinyatakan hilang 18 Desember 2012, ditemukan mayat 20 Desember 2012.
Relakah Anda jika nasib serupa menimpa pada anak Anda? Adik Anda? Kakak Anda? Saudara Anda? Keluarga Anda? Bahkan ibu Anda?
Para saksi mata mari bantu polisi, menemukan pelaku dan otak pelaku pemerkosaan serta pembunuhan ini, atau suatu saat nanti nasib seperti ini menimpa Anda. Karena otak pelaku dan pelakunya masih berkeliaran!!!

Berharap terungkap

Di baliho itu dipasang foto besar gadis yang akrab disapa Fitria. Sudah tiga hari ini baliho itu dipampangkan pihak keluarga. Pihak keluarga berharap warga tergugah kepeduliannya untuk memberikan informasi. Masyarakat dimohonkan untuk berpartisipasi mengungkap kasus kematian putri bungsu dua bersaudara itu.
“Dipasangnya baliho ini dengan harapan kematian Fitria segera terungkap. Diharapkan juga partisipasi masyarakat untuk membantu proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Jika ada saksi mata yang mengetahui informasi kasus tersebut, hendaknya dapat menyampaikan kepada polisi,” kata Iwan.
Sekecil apa pun informasinya, lanjut dia, mungkin saja bisa membantu polisi untuk bekerja mengungkapkan kasus itu.
“Kami berterima kasih atas besarnya kepedulian masyarakat untuk mengungkap pelaku pembunuhan ini. Kita juga berharap polisi segera menemukan titik terang dan meringkus pelaku yang hingga saat ini masih bebas berkeliaran,” tegas Iwan.
Pihak keluarga mengaku memasang baliho di pinggir jalan raya Desa SBBL dan di beberapa lokasi lain termasuk di Desa Bakau Kecil. Mereka sangat berharap kasus ini terungkap.
“Baliho itu dipasang oleh keluarga, dari ayah korban yang bertempat tinggal di Kota Pontianak. Saya juga tidak tahu pasti berapa banyak jumlah balihonya, tetapi informasi yang saya dapat dipasang hingga di Desa Bakau Kecil,” kata keluarga Fitria yang enggan namanya dikorankan.
Meski demikian, dia mengaku pihak keluarga sepenuhnya menyerahkan upaya pengungkapan kasus kematian keponakannya itu kepada aparat berwajib. “Sejak awal kami sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat hukum untuk mengungkapnya. Semoga saja kasus ini cepat terungkap,” harapnya.

Penyelidikan sesuai aturan

Kapolres Pontianak AKBP Sigit Dedy Purwadi mengaku jajarannya masih berupaya mengungkap pembunuhan Fitria. Polisi mengedepankan prosedur penyelidikan sesuai aturan.
“Sudah ada 19 saksi yang kita mintai keterangannya terkait kasus ini. Tetapi dari keterangan saksi, belum ada yang mengarah pada pelaku pembunuhan. Kita tidak akan melakukan penyelidikan tanpa adanya bukti yang autentik. Misalnya, dengan cara magic karena bukan suatu prosedur yang benar,” tegas Sigit.
Meski belum mendapatkan titik terang, Sigit memastikan jajarannya tetap bekerja keras siang dan malam memecahkan kasus pembunuhan tersebut. Dia berjanji akan tetap melakukan penyelidikan hingga kasus ini terungkap.
“Kita tetap akan bekerja hingga kasus ini terungkap. Untuk itu, kami mengharapkan kerja sama masyarakat dan pihak lainnya untuk mendukung penyelidikan. Saya yakin, dalam waktu dekat kasus ini akan terungkap,” ujarnya.
Berita sebelumnya, Harnofiah Fitryani, 15, menghilang pada Selasa, 18 Desember 2012 lalu ditemukan tidak bernyawa lagi tiga hari kemudian. Jasadnya mengapung di rawa tak jauh dari rumahnya, Kamis, 20 Desember 2012 sekitar pukul 06.00 pagi.
Jasad Fitria pertama kali ditemukan Magdalena, warga RT 14 RW 03 Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), Kecamatan Sungai Pinyuh. Saat itu Magdalena hendak mencari kangkung di rawa. Namun bukan kangkung yang didapat, justru mayat siswi SMK Negeri 1 Mempawah.
Siswi jurusan Administrasi Perkantoran itu tertelungkup di antara tanaman keladi. Fitria ditemukan masih menggunakan seragam olahraganya berwarna merah-putih. Kepalanya terdapat tanda memar di kepala, diduga diperkosa, namun hasil visum masih menjadi rahasia pihak kepolisian.

Kapolsek Tak Masalahkan Baliho

A Fattah: Kita Masih Menduga-duga

Mempawah – Habis sudah kesabaran dan penantian orang tua Harnofiah Fitryani yang tewas diperkosa dan ditemukan jenazahnya 20 Desember 2012 silam. Pengungkapan yang lamban merisaukan pihak keluarga dan mereka cemas kasus mengendap.
Karena belum ada tanda-tanda bakal terungkap sementara sudah belasan saksi diperiksa, sejumlah orang dimintai keterangan, keluarga nyaris putus asa. Mereka pun memasang baliho Harnofiah Fitryani di pinggir jalan raya Pontianak-Mempawah, antara Desa Bakau Kecil hingga Desa Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh.
“Kita tidak mengetahui perihal pemasangan baliho tersebut. Yang pasti baliho itu bukan berasal dari kepolisian,” ujar AKP Iwan Setiawan, Kapolsek Sungai Pinyuh, menjawab Rakyat Kalbar tadi malam.
Kapolsek Iwan juga tidak mempermasalahkan apa saja tulisan yang ada di baliho dengan foto besar korban Harnofiah. Menurutnya, baliho itu sendiri hanya berisikan imbauan kepada masyarakat luas terkait kasus yang selalu menjadi perbincangan di masyarakat.
“Isi balihonya hanya berupa imbauan. Jadi tidak perlu juga kami permasalahkan. Yang pasti sampai saat ini kami selalu bekerja keras untuk mengungkap kasus ini,” tegas Iwan.
Sebelumnya, Kapolres Pontianak AKBP Sigit Dedy Purwadi mengaku jajarannya masih berupaya mengungkap pembunuhan Fitryani. Polisi mengedepankan prosedur penyelidikan sesuai aturan.
“Sudah 19 saksi yang kita mintai keterangannya terkait kasus ini. Tetapi dari keterangan saksi, belum ada yang mengarah pada pelaku pembunuhan. Kita tidak akan melakukan penyelidikan tanpa adanya bukti yang autentik. Misalnya dengan cara magic karena bukan suatu prosedur yang benar,” tegas Sigit.
Meski belum mendapatkan titik terang, Sigit memastikan jajarannya tetap bekerja keras siang dan malam memecahkan kasus pembunuhan tersebut. Dia berjanji akan tetap melakukan penyelidikan hingga kasus ini terungkap.
“Kita tetap akan bekerja hingga kasus ini terungkap. Untuk itu kami mengharapkan kerja sama masyarakat dan pihak lainnya untuk mendukung penyelidikan. Saya yakin, dalam waktu dekat kasus ini akan terungkap,” ujarnya.

Diawasi satpam

Untuk mengungkap kematian Harnofiah Fitryani, 15, jajaran Polres Pontianak memeriksa belasan siswa SMK Negeri 1 Mempawah. Jumlah saksi yang telah diperiksa sudah 19 orang. Hasilnya, belum ada satu pun tersangka.
“Memang ada beberapa siswa kami yang diperiksa oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan informasi seputar kasus kematian salah satu siswi kami beberapa waktu lalu. Saya tidak tahu persis berapa jumlah siswa yang dimintai keterangan oleh polisi,” tutur Abdul Fattah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Mempawah kepada Rakyat Kalbar, Minggu (20/1) sore.
Abdul Fattah berharap polisi menemukan titik terang dan mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Fitryani. “Selama pelakunya belum terungkap maka kita masih menduga-duga. Kami sangat mendukung kinerja kepolisian dan berharap secepatnya dapat meringkus pelakunya,” harapnya.
Sejak siswinya ditemukan tewas dibunuh, Abdul Fattah meningkatkan pengamanan di lingkungan sekolah. Satpam sekolah menjaga ketat para siswa selama jam belajar berlangsung.
“Selama berada di lingkungan sekolah, siswa-siswi mendapatkan pengawasan yang ketat. Di depan gerbang ada satpam yang selalu mengawasi siswa. Kalaupun ada siswa yang akan meninggalkan lingkungan sekolah selama belajar, harus mendapatkan izin terlebih dahulu,” tuturnya.
Siswa SMK Negeri 1 Mempawah diimbau siswa agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya. Terutama melalui jejaring sosial seperti Facebook dan lainnya.
“Apalagi mau diajak jalan dan lainnya. Kami juga meminta orang tua lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya di lingkungan masyarakat,” kata Abdul Fattah.

Senin, 21 Januari 2013

Sanggau Tetapkan 32 Desa Fokus


Jalan-Rusak-3.jpg

Dua orang pengendara kendaraan roda dua melintas dari jalan tanah menuju Desa Mungguk, Kabupaten Sintang, Jumat (05/08/2011). Kondisi jalan tersebut rusak parah dan nyaris tidak dapat dilalui terutama pada musim penghujan.


SANGGAU - Kepala BPM-Pemdes Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, W Welly mengungkapkan pada 2013 ini Pemkab kembali melanjutkan program desa fokus sebagai satu diantara program andalan.

Sebanyak 32 desa ditetapkan ke dalam program ini.

"Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010 ada 18 desa, 2011 sebanyak 25, dan 2012 lalu sebanyak 29 desa," ujar Welly, Senin (21/1/2013).

Menurutnya, program ini akan berlangsung hingga 2014. Ini sejalan dengan masa pemerintahan yang sedang berlangsung.

Pada 2014 mendatang dikatakannya, kembali ditetapkan 29 desa. Sehingga, total desa yang ditargetkan sebanyak 132 desa.

"Kriteria desa yang masuk dalam program ini tentu desa yang terpencil dan tertinggal. Kalau desa yang dianggap agak maju tidak dimasukan," ungkapnya

Jokowi: Boleh Ibukota Pindah, Asalkan...


Bundaran-HI-Jakarta-Kebanjiran.jpg

Pengendara berusaha menerobos banjir yang menggenangi Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Kamis (17/1/2013). Banjir menggenangi jalan utama Jakarta dari Jalan Sudirman sampai depan Istana Negara RI.


JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal wacana pemindahan Ibukota dari Jakarta ke daerah lain di Indonesia, seperti yang diwacanakan oleh sejumlah politisi dan pengamat.

"Kalau memang sudah mentok dan kesulitan untuk mengatasi banjir Jakarta, saya sangat setuju ibukota untuk dipindah," ujar Joko Widodo di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Namun, pria yang akrab disapa Jokowi ini tetap ingin mempertahankan Ibukota berada di Jakarta. Karena itu ia memiliki program, yang apabila tidak bisa mengatasi banjir, maka dimungkinkan Ibukota dipindahkan.

Program yang dimaksud Jokowi tersebut ada enam hal, yakni dipercepatnya normalisasi Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke dan Kali Sunter.

Kemudian, program lainnya membuat sodetan dari Otista menuju ke Kanal Banjir Timur. Lalu pembuatan waduk besar di Ciawi dan Cimanggis dan pompa-pompa penyedot air yang diletakkan di utara untuk membuang genangan air ke laut.

Program lainnya yaitu pembuatan sumur resapan yang banyak baik di hulu maupun di hilir, dan mega proyek Deep Tunnel atau terowongan multifungsi.

"Semuanya itu sudah dalam perencanaan. Kalau kajiannya positif dan menjadi langkah terobosan, bisa segera dimulai," tutur Jokowi.

Pindahkan Pusat Pemerintahan


Peta-Indonesia.jpg
NET
Peta Indonesia

Wacana memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke provinsi lain kembali mencuat, menyusul banjir yang merendam dan melumpuhkan Jakarta empat hari terakhir. Alasannya, Jakarta dinilai tak mampu lagi menanggung beban sebagai ibukota pemerintahan, politik, bisnis dan pariwisata sekaligus.

Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terbuka dan bersedia berdiskusi atas wacana perpindahan Ibu Kota negara.

Menurut Presiden, seperti disampaikan staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai, Jakarta tidak bisa lagi menampung interaksi manusia dan lingkungannya.

Karena itu, Presiden SBY mengajukan tiga skenario yang perlu didiskusikan oleh publik. Skenario pertama adalah mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota, pusat pemerintahan, sekaligus kota ekonomi dan perdagangan. Kedua, membangun ibu kota yang benar-benar baru.

Ketiga, ibu kota tetap di Jakarta, namun memindahkan pusat pemerintahan ke lokasi lain.
Bisa jadi pemindahan ibu kota negara atau hanya memindahkan pusat pemerintahan adalah bagian dari solusi, namun membicarakannya untuk saat ini tidak tepat.

Sebab, yang terpenting saat ini adalah semua pihak, baik pemerintah daerah dan pusat bersama masyarakat bahu-membahu mengatasi bencana banjir dan membantu para korban yang saat ini masih berada di tempat-tempat pengungsian.

Meski demikian, ke depan tidak ada salahnya tiga opsi yang ditawarkan Presiden SBY didiskusikan bersama. Tentu perlu sebuah diskusi yang panjang melibatkan seluruh elemen bangsa ini.

Dari ketiga opsi tersebut, tampaknya ide memindahkan pusat pemerintahan yang paling memungkinkan. Jakarta bisa dijadikan sebagai kota pusat bisnis, sementara kota lain menjadi pusat pemerintahan.

Sebenarnya, ibu kota negara dipindah itu sudah dilakukan sejumlah negara di dunia ini. Bahkan Australia, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Malaysia pun pernah melakukannya. Malaysia memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Kota Putrajaya.

Australia memindahkan dari Sidney ke Canbera, Amerika Serikat memindahkan dari New York ke Washington DC, Jepang dari Kyoto ke Tokyo, Jerman yang sebelumnya di Kota Bonn ke Berlin.

Putrajaya, kota seluas 46 kilometer persegi yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Kuala Lumpur awalnya adalah areal perkebunan sawit disulap menjadi pusat pemerintahan Malaysia menggantikan Kuala Lumpur sebagai ibukota pemerintahan Malaysia, setelah kota yang disebut terakhir ini tidak mampu lagi menanggung beban sebagai ibukota yang ideal.

Dibangun sejak 1994 dan menghabiskan biaya sekitar Rp85 triliun, Putrajaya resmi dijadikan sebagai pusat pemerintahan Malaysia pada 1999. Semua aktivitas kantor pemerintahan, termasuk Kantor Perdana Menteri, kini telah dipindahkan ke kota tersebut.

Nama Putrajaya layak dimunculkan sebagai contoh sukses pemindahan pusat pemerintahan, setelah opsi lain yaitu pemindahan ibukota Jakarta ke tempat lain dianggap lebih berisiko dan mahal secara ekonomi. Ide pemindahan pusat pemerintahan, tanpa memindahkan Jakarta sebagai ibukota, dianggap sebagai salah-satu jalan yang paling realistis dan murah.

Berkaca dari Malaysia, wacana memindahkan pusat pemerintahan yang tidak jauh dari Jakarta, merupakan yang paling rasional. Dengan alasan pertimbangan kesiapan infrastruktur serta kemampuan daerah itu menjadi kota mandiri, kawasan di sekitar Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawaci, dan Jonggol di Kabupaten Bogor bisa sebagai alternatif.

Tentu saja ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membangun kota baru sebagai pusat pemerintahan. Selain kesiapan infrastruktur, masalah sosial yang mengiringi perpindahan para pegawai negeri ke pusat pemerintahan yang baru, harus pula disiapkan sarana dan prasarananya.

Mulai dari apartemen hingga perumahan perlu dibangun di lokasi baru untuk menampung para pegawai negeri.

Pertanyaannya, mampukah Indonesia membangun pusat pemerintahan yang baru, sebagai pengganti Jakarta, setidaknya seperti yang sudah dipraktekkan di Malaysia? Realitasnya selama ini Indonesia tampaknya baru sampai pada tahap menimbang-nimbang saja: pindah atau tidak, dan itu hanya ramai takkala Jakarta dihantam banjir dahsyat seperti terjadi sekarang. (*)

19 Saksi Pembunuhan Diperiksa


Baliho-korban-perkosaan.jpg

KORBAN PERKOSAAN - Baliho korban perkosaan dan pembunuhan dipajang keluarga korban untuk menggugah pihak kepolisian agar cepat menangani kasus yang menimpa keluarga mereka tersebut, Jumat (18/1/2013)


MEMPAWAH – Dalam upaya mengungkap kasus kematian Harnofia Fitryani, Kapolres Pontianak AKBP Sigit Dedy Purwadisudah telah menetapkan 19 saksi yang bertambah dari jumlah sebelumnya. Namun sampai saat ini, untuk mengarah pada pengungkapan siapa pelakunya belum ada.

Dalam pengungkapakan itu prosesnya dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sesuai aturan. Bahkan jumlah saksi yang terus bertambah belum bisa mengarah ke siapa pelaku sebenarnya.

“Kami tidak akan melakukan penyelidikan menggunakan hal yang tidak otentik. Seperti cara-cara magic sendiri tidak akan kita gunakan karena memang untuk mengungkap kasus ini perlu adanya proses yang benar,” paparnya. Minggu (20/1)

Kapolres berjanji tetap akan berusaha  untuk mengungkap kasus itu hingga terungkap. Makanya kepada semua pihak, memohon agar bisa bekerjasama dalam untuk mendukung upaya pengungkapan yang dilakukan oleh jajarannya. Pihaknya yakin dalam waktu dekat akan dapat melakukan pengungkapan.

“Kita tetap berusaha dan yakin pelaku bisa kita tangkap. Sebab upaya yang kita lakukan tanpa henti hingga saat ini,” tukas Sigit.

Sabtu, 19 Januari 2013

Matjedi: Irma Sering Diperlakukan Kasar


Foto-Irma.jpg

TUNJUKAN FOTO - Ayah Irma menunjukan foto anaknya ketika masih hidup, Selasa (1/1/2013)


KETAPANG - Orang tua Mayanti alias Irma, korban pembunuhan yang diduga oleh mantan suami sendiri di Ketapang Kalimantan Barat Matjedi menuturkan, anaknya tersebut sudah mengarungi bahtera rumah tangga sejak Sembilan bulan lalu.

Pria tersebut dari Sungai Galih, Sukadana Kabupaten Kayong Utara yang bernama Saddam.

Namun menurutnya rumah tangga anaknya retak, hingga empat bulan terakhir Mayanti yang tinggal ditempat suaminya seusai menikah memilih pulang kembali dirumahnya. Sejak saat itu Irma putus komunikasi dengan Saddam.

"Habis menikah, Cuma seminggu jak tinggal dirumah, habis tu dia sama suaminya tinggal dirumah Saddam," tambahnya.

Saat pulang dari Sukadana, menurut Matjedi, Mayanti pernah bercerita ia acapkali bertengkar dengan suaminya tersebut. Hingga tak jarang mendapat perlakuan kasar yang kemudian membuat ia memutuskan untuk kembali ke pangkuan orang tuanya.

Sejak saat itu, Mayanti memilih untuk tidak berkomunikasi dengan suaminya. Saddam sendiri menurut Matjedi tidak pernah punya itikad baik untuk datang kerumahnya guna menjelaskan masalah rumah tangga mereka. Pasangan suami istri ini sendiri belum sempat dikaruniai anak.

Bocah Yang Tewas Itu Diperkosa Ayahnya Sendiri


PERKOSAAN.jpg
ISTIMEWA
Ilustrasi


JAKARTA - Tim gabungan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur dan Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap S (55), pelaku pemerkosaan terhadap bocah RI (11).

S tidak lain adalah ayah kandung RI yang tega memerkosa RI sebanyak dua kali pada bulan Oktober 2012 silam.

"Terhadap kasus yang menimpa korban RI, setelah melalui proses penyidikan, ditetapkan tersangka dengan inisial S. Tersangka itu tidak lain adalah bapak kandung RI," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, Jumat (19/1/2013), dalam jumpa pers Mapolda Metro Jaya.

Saat diperiksa penyidik, S akhirnya mengakui perbuatannya. Ia mengaku telah dua kali menyetubuhi korban, yakni pada tanggal 16 dan 19 Oktober 2012.

Pada periode itu, ibunda RI tengah dirawat di rumah sakit dari tanggal 14-19 Oktober 2012 karena penyakit kanker ketiak.

Pada tanggal 19 Oktober, RI disetubuhi S sebelum berangkat sekolah. Padahal, ketika itu, RI tengah kesakitan akibat perbuatan S sebelumnya. Berdasarkan keterangan ahli psikologi, pelaku tidak lagi memiliki pertimbangan moralitas.

Lantaran nafsunya memuncak, pelaku pun tega menyetubuhi buah hatinya sendiri. Korban bahkan disetubuhi dengan cara anal.

Perilaku seksual yang berbeda dari pelaku ini, kata Putut, juga diakui oleh ibunda RI. "Hasil otopsi pada tubuh korban juga terdapat luka akibat kekerasan tumpul," ucap Putut.

Malang bagi RI, bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar itu harus menanggung sakit tak lama setelah peristiwa kekerasan seksual diterimanya. Pada tanggal 29 Desember 2012, RI dilarikan ke RSU Persahabatan dalam keadaan kejang-kejang.

Saat dokter hendak memberikan obat, dokter menemukan adanya infeksi di kemaluan RI. Bocah ini pun akhirnya tewas pada tanggal 6 Januari 2013. Atas perbuatannya ini, S akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Ia dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. S diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.

Lihat Baliho Ini! Komentar Anda?

Baliho-korban-perkosaan.jpg

KORBAN PERKOSAAN - Baliho korban perkosaan dan pembunuhan dipajang keluarga korban untuk menggugah pihak kepolisian agar cepat menangani kasus yang menimpa keluarga mereka tersebut, Jumat (18/1/2013)


MEMPAWAH - Demi keingingan segera terungkapkanya pelaku dalam kasus kematian siswi SMK Negeri 1 Mempawah, Harnofiah Fitria, keluarga korban, juga berusaha membantu polisi dalam pengungkapan dengan cara memasang baliho dipinggir jalan raya tak jauh dari kediaman rumah korban di Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL) Kecamatan Sungai Pinyuh, Jumat (18/1/2013).

Baliho berukuran kecil tersebut sengaja dipasang pihak keluarga dengan cara ditempel di pohon palem dipinggir jalan raya. Tujuannya, untuk menggugah kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi mengungkap kasus kematian putri bungsu dua bersaudara itu.

Pada baliho itu tampak foto almarhumah semasa hidup dan tulisan yang berisi biodata beserta himbauan kepada masyarakat. Berikut petikan kalimat yang tertulis didalam baliho kecil itu.

Harnovia Fitriani. Umur 15 tahun. Siswi SMK Mempawah. Korban perkosaan dan pembunuhan. Tempat kejadian di Desa Bakau Besar laut, saat pulang dari sekolah. Dinyatakan hilang 18 Desember 2012, ditemukan mayat 20 Desember 2012. Relakah anda jika nasib serupa menimpa pada anak anda?. Adik anda?. Kakak anda?. Saudara anda?, keluarga anda?. Bahkan ibu anda?.

Tulisan yang tertera dalam baliho tersebut membuat merinding siapapun yang melihatnya, bukan karena merasa takut. Namun karena miris karena hingga kini kasus dugaan pembunuhan dan perkosaan tersebut belum dipecahkan pihak kepolisian. Terlebih di baliho juga terpajang wajah  Harnofiah Fitria sedang tersenyum lebar.

Jika Anda melihat baliho ini, apa komentar Anda?

Jumat, 18 Januari 2013

Apa Pentingnya Orgasme bagi Perempuan


JAKARTA - Orgasme punya manfaat positif bagi perempuan. Artikel ini akan menegaskan bagaimana pentingnya orgasme tersebut.

1. Melancarkan aliran darah
Menurut dr Jennifer Berman, salah satu pendiri dari Female Sexual Medicine Center di UCLA, orgasme meningkatkan sirkulasi darah Anda, menjaga darah mengalir ke daerah genital Anda. Hal ini membuat jaringan alat vital Anda sehat.

2. Bentuk lain kardio
Meskipun tidak dapat dianggap sebagai alternatif untuk olahraga, mengalami orgasme adalah aktivitas kardiovaskular. "Jantung Anda akan bekerja aktif, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan pernapasan," kata Berman. Mirip dengan berjalan, tubuh Anda juga melepaskan endorfin. Kedengarannya seperti cara yang cukup menyenangkan untuk sehat.

3. Mengangkat mood Anda
Merasa galau? Orgasme mungkin yang Anda butuhkan untuk merasa senang kembali. Selain endorfin, dopamin dan oksitosin juga dilepaskan selama orgasme. Ketiga hormon ini mampu meningkatkan suasana hati. Bahkan, dopamin adalah hormon yang sama yang dilepaskan ketika orang menggunakan obat-obatan seperti kokain, atau makan sesuatu yang benar-benar lezat.

4. Membantu Anda tidur nyenyak
Sebuah kesenangan akan membuat tidur Anda lebih nyenyak. Sebuah survei terbaru dari 1.800 perempuan menemukan bahwa lebih dari 30 persen dari mereka menggunakan pelepasan seksual sebagai obat penenang alami.

5. Membuat Anda pintar
Orgasme tidak hanya bekerja pada mood Anda, tetapi juga kepala Anda. Barry Komisaruk, Ph D, berpendapat bahwa orgasme sebenarnya menyehatkan otak dengan aliran oksigen yang lancar. "Gambar MRI fungsional menunjukkan bahwa otak perempuan akan memanfaatkan oksigen lebih dari biasanya selama orgasme," kata Komisaruk.

6. Pain killer natural
Orgasme menenangkan sakit dan nyeri tertentu seperti migrain dan kram menstruasi. (Jadi sekarang Anda tahu apa yang harus dilakukan saat Anda mengalami sakit kepala). Menurut Berman, kontraksi yang membentuk orgasme benar-benar dapat bekerja untuk mengevakuasi bekuan darah, memberikan perasaan lega sementara.

7. Meredakan stres
Sebagian besar dari kita hidup dengan banyak tuntutan dan kesibukan, rasanya akan sulit untuk sekadar bersantai. Namun, orgasme membuat Anda  santai. Tidak hanya hormon yang membantu tugas ini, Berman mengatakan bahwa orgasme memberikan pikiran kita istirahat. "Ketika kita stres, pikiran kita bekerja memikirkan banyak hal. Dengan seks, pikiran akan fokus pada satu hal saja."

8. Membantu kesehatan emosional Anda
Last but not least, bila Anda tahu apa yang diperlukan untuk membuat diri Anda orgasme, Anda dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri Anda. "Ketika Anda memahami bagaimana tubuh Anda bekerja, Anda akan mampu membuat keputusan yang lebih baik," kata Logan Levkoff, Ph D, seksolog dan pengajar bersertifikat di bidang seksual. (Sumber: Huffington Post)