Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Minggu, 18 Maret 2012

Jangan Lagi Menyulut Emosi

Menang jadi arang, kalah jadi abu. Dua pilihan yang tidak menguntungkan dari sebuah pertikaian. Apa yang mau dicari? Semua kelompok sudah memiliki identitas. Mau jadi yang terhebat, tunjukkan melalui prestasi.
Sebab yang kemarin bertikai tidak sedang berkompetisi mendapatkan lahan pertambangan. Yang terjadi, justru lahan untuk membangun perekonomian menjadi terganggu.
Mereka yang hendak pulang dan pergi kerja bimbang, keselamatan di jalan terancam. Sebaliknya mereka yang berada di rumah kalut dengan keselamatan kerabat di perjalanan. Kondisi ini jelas membuat perekonomian keluarga terganggu. Kabar yang simpang siur memang menimbulkan kepanikan. Namun sebenarnya siapa yang mau dibela? Bila realitasnya tidak ada yang menginjak.
Kesepakatan damai para tokoh masyarakat, agama, dan pemuda serta pimpinan organisasi di Mapolda Kalbar harus dijunjung tinggi. Jika memang terjadi pelanggaran hukum, percayakan pada petugas kepolisian. Karena sanksi tegas menanti mereka yang melakukan perbuatan melanggar hukum.
Kita patut bersyukur, masyarakat sadar, keributan yang menyebar dengan cepat hanya menimbulkan kerugian. Tak ada faedahnya. Bicara salah atau benar, semua pihak harusnya saling introspeksi diri. Tidak saling ngotot. Saya atau dia bersalah. Saya atau dia yang benar. Janganlah lagi menyulut emosi.
Mafhum saja, situasi menjadi genting akibat informasi diterima sudah disertai bumbu-bumbu yang mengeruhkan suasana. Ada provokator yang beraksi, bisa dari orang lain atau diri kita sendiri.
Sebab kabar tidak benar tidak akan menyebar dengan cepat bila orang yang menerima informasi terlebih dahulu melakukan cross check. Menimbang dengan matang sebelum melanjutkan kabar itu pada orang lain.
Karena bukan tidak mungkin orang bisa mentah-mentah menerima kabar yang mereka terima tanpa terlebih dahulu memfilter. Beranjak dari pengalaman, konflik selalu bermula dari kabar burung.
Buktinya masyarakat Kota Pontianak baik-baik saja. Ada sedikit aksi, tapi tidak berbuntut chaos. Harusnya kita tidak terjebak dalam isu-isu tidak jelas. Memang teknologi sudah canggih, melalui akun jejaring sosial seluruh masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan cepat. Hanya tidak bisa dijamin sejauh mana keakuratannya.
Melihat foto-foto yang diunggah, memang bisa membuat bulu kuduk merinding. Mengingat keributan sering kali diakhiri dengan korban jiwa dari salah satu pihak. Tapi itu tadi, belum tentu semuanya benar. Karena tidak bisa dijamin keakuratannya.
Buktinya, situasi di Kota Pontianak adem saja. Memang banyak massa yang bergerak, tapi tidak sedikit yang ikut serta hanya untuk menonton. Seperti peristiwa kecelakaan lalu lintas, jalan jadi macet. Banyak pengendara motor dan pengemudi mobil berhenti sekadar untuk menyaksikan siapa yang terluka. Tapi imbasnya mengakibatkan kemacetan panjang.
Sudah selayaknya masyarakat jeli dan tidak lagi terpancing dengan isu yang cenderung menyesatkan. Lebih baik bertanya pada petugas yang berkompeten dalam memberikan keterangan.
Sekarang Kota Pontianak sudah kondusif. Tidak ada lagi konsentrasi massa. Patutnya kita bersyukur bisa kembali merasakan kedamaian yang mahal harganya. Karena keributan tidak membuat salah satu menjadi pemenang. Malah sebaliknya, membuat susah kita semua. Jangan lagi menyulut emosi, menyebarkan kabar tidak benar. Menepuk dada saya yang paling berani.
Karena pertikaian terjadi hanya akan menimbulkan kerugian besar bagi kita atau anak cucu di masa mendatang. Langkah cepat kepolisian dan TNI meredam situasi harus terus dipertahankan. Tindak tegas mereka siapa saja yang menyulut emosi. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar