Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 13 Juni 2012

Hari Ini, Tim Dokter KPU Jelaskan ke Balon

Pemeriksaan Berkas Hingga 2 Juli

Pontianak – Tim dokter pemeriksa balon gubernur dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalbar akan memberikan penjelasan kepada para kandidat dan tim sukses terkait proses dan mekanisme pemeriksaan kesehatan, Selasa (12/6) hari ini.
“Pemeriksaan kesehatan akan dimulai 18 Juni sampai 2 Juli. Besok kita mengundang pasangan calon dan tim untuk mendengarkan penjelasan dari tim dokter pemeriksa dan IDI di Sekretariat KPU,” kata AR Muzammil, Ketua KPU Provinsi Kalbar, kemarin.
Pemeriksaan berkas akan dilakukan oleh KPU Kalbar pada 12 Juni hingga 2 Juli. KPU akan menyampaikan pemberitahuan kepada bakal pasangan calon atau tim untuk memperbaiki atau melengkapi kekurangan persyaratan.
“Perbaikan dan melengkapi itu bisa dilakukan 3 Juli sampai 9 Juli. Bisa mengajukan calon baru seandainya dalam batas waktu 3-9 Juli itu dari hasil pemeriksaan dan verifikasi dokumen ada pasangan calon yang dinyatakan berhalangan tetap atau tidak memenuhi syarat oleh KPU provinsi,” jelas Muzammil.
Dijelaskan Muzammil, sesuai peraturan perundang-undangan para pimpinan parpol yang sudah menandatangani surat pencalonan tidak boleh lagi menarik dukungan yang sudah didaftarkan ke KPU, apa pun yang terjadi.
Seperti diketahui, Ketua KPU Provinsi Kalbar Drs A R Muzammil MSi dan Ketua I Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalbar dr Berli Hamdani GS MPPM telah menandatangani MoU tentang pemeriksaan kesehatan menyeluruh bakal calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilukada Kalbar 2012.
Perjanjian kerja sama ini berkenaan dengan pelaksanaan ketentuan Pasal 58 huruf e Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 16 ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, dan ayat 5 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan di aula Kantor KPU Provinsi Kalimantan Barat. Hadir dalam acara ini anggota KPU Provinsi, Umi Rifdiyawati SH MH, Muhammad Isa SPd, DR Sofiati, dan Drs Delfinus MM serta pejabat sekretariat di KPU Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Barat dihadiri oleh Sekretaris Umum IDI wilayah Kalbar dr Rifka dan Sekretaris 2 IDI wilayah Kalbar dr Maryanti S MHSM.
Beberapa hal yang disepakati antara KPU Provinsi Kalimantan Barat dan IDI Wilayah Kalimantan Barat, antara lain: Pertama, IDI merekomendasikan nama-nama tim dokter dan rumah sakit umum daerah untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2012. Tim dokter dan rumah sakit yang direkomendasikan IDI tersebut kemudian ditetapkan dalam Keputusan KPU Provinsi Kalbar.
Kedua, pihak IDI akan menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh para Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat hanya kepada KPU Provinsi Kalimantan Barat.
Ketiga, hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang dilakukan oleh tim dokter pemeriksa bersifat final, dan tidak dapat dipertentangkan dengan hasil pemeriksaan lain, di luar pemeriksaan yang telah dilakukan oleh tim dokter pemeriksa yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi berdasarkan rekomendasi IDI.
Keempat, pembiayaan pemeriksaan kesehatan menyeluruh bakal calon gubernur dan wakil gubernur dibebankan pada Belanja Hibah Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2012. Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk secara bersama-sama mengawasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. (jul)

Burhanuddin: Kelapa Setandan Belum Tentu Sama Buahnya

Sambas – Cawagub Burhanuddin A Rasyid terlihat tenang saja kendati harus bertarung dengan adik kandungnya yang ditengara akan menyabet sebagian suara. Sebelumnya, Morkes Effendi berharap pendampingnya ini meraup suara pesisir Kalbar.
“Saya sudah sampaikan kepada adik saya, silakan saja maju. Keputusan akhir ada di tangan partai. Sekarang sama-sama didukung partai, artinya sama-sama akan bertarung di pilgub 2012. Namun inilah dinamika politik,” ujar Ir H Burhanuddin A Rasyid, Cawagub Kalbar menjawab Equator, Senin (11/6) di Sambas.
Bagaimanapun, pendamping Morkes Effendi ini mengaku terkejut setelah dapat kabar adiknya tetap maju sebagai cawagub pendamping Armyn Alianyang dan telah mendaftar ke KPU Kalbar, Senin kemarin sebagai pendaftar terakhir.
Mengatakan kondisi terakhir sebagai dinamika politik, Burhan mengatakan segala sesuatu dalam politik bisa berubah, tetapi hasilnya masyarakatlah yang menentukan.
Terlebih, lanjut mantan Bupati Sambas dua periode ini, maju ke pilgub merupakan hak demokrasi seseorang dan tidak bisa dilarang. Semua itu menurutnya dikembalikan kepada masyarakat maupun konstituen partai yang mendukungnya di pilgub ini.
“Karena kelapa setandan belum tentu sama buahnya. Dalam hal ini, siapa pun pemimpinnya merupakan putra terbaik daerah. Bukan milik keluarga, suku, agama, melainkan milik masyarakat Kalbar. Jadi seorang pemimpin harus konsekuen dengan perjuangannya,” tegas Burhanuddin mengukir senyum khasnya.
Sejauh itu, Burhanuddin menepis isu yang menebar bahwa dimajukannya sang adik, Fathan A Rasyid, sebagai “dendam politik” lantaran dirinya meninggalkan PPP dan hengkang ke PAN dan didukung kuat partainya bersama Partai Golkar dan koalisi itu.
Mantan Bupati Sambas yang terpilih dengan suara tertinggi se-Indonesia ini dan sudah malang melintang di dunia politik, tampaknya cukup yakin dan percaya diri. Dia meminta masyarakat Kalbar, khususnya warga Sambas di mana pun berada jangan mau dipecah belah.
“Masyarakat jangan bingung dengan majunya adik saya di pentas politik sebagai calon wakil gubernur. Inilah dinamika politik, ini harus kita hargai. Tetapi yang terpenting, marilah kita ciptakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2012 yang aman dan damai,” ujar Burhanuddin.
Terpisah, Athung, tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Sambas, menyayangkan majunya Fathan A Rasyid sebagai calon Wakil Gubernur Kalbar. Dia berharap jangan ada yang mau pecah belah dan sejak awal tentukan sikap politik.
“Ada saya dengar adik Pak Burhan mau maju. Tentunya ini tantangan baru dalam Pilgub Kalbar, terutama bisa menjadi modal bagi lawan-lawan politik menusuk di Pilgub Kalbar,” ujarnya.
Sementara Uray Edi Mulia, tokoh masyarakat Kecamatan Tebas juga mengungkapkan penyesalan senada. “Sangat disayangkan munculnya dua nama figur wakil dari utara maju pada Pilgub Kalbar. Apalagi figur itu abang-adik yang sengaja dimajukan oleh parpol,” katanya.
Seharusnya, lanjut Uray Edi, sekarang ini momentum masyarakat utara Kalbar memiliki wakil di pemerintah provinsi dan sekarang menjadi terpecah. “Tidak dimungkiri, sekarang ini utara tidak memiliki wakil di provinsi, maupun DPR RI dan DPD RI,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat utara hanya mengenal mantan Bupati Sambas sebagai pemimpin yang dulu mereka kenal. “Yang kami ketahui, Burhanuddin-lah yang gencar mempromosikan diri maju sebagai calon wakil gubernur, dan pertama kali melaksanakan deklarasi,” tegas Wakil Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kalbar ini. (edo)

Armyn: Pilih Gubernur, Bukan Wakil

Pasangan Terakhir Daftar ke KPU
 
Pontianak – Jika lolos verifikasi di KPU Provinsi Kalbar, Pemilukada Kalbar 2012 ini bakal diramaikan oleh kandidat dari kalangan militer. Mayjen TNI Armyn Angkasa Alianyang menggandeng Fathan A Rasyid mendaftar ke KPU Kalbar, Senin (11/6) di hari terakhir pendaftaran.
Pasangan ini diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Koalisi parpol itu memiliki 10 kursi atau 18,18 persen kursi di DPRD Provinsi Kalbar.
Saat pendaftaran, Armyn yang menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI Bidang Komunikasi Sosial itu melampirkan surat mengajukan pengunduran diri dari kesatuannya. Namun pihak KPU masih akan memverifikasi untuk mengecek apakah surat pengunduran diri itu benar-benar telah disampaikan dan telah mendapat persetujuan yang bersangkutan dapat mundur dari kesatuannya.
Terkait surat pengunduran dirinya dari TNI, Armyn menegaskan sudah dilayangkan sebulan yang lalu. Sejauh ini belum jelas apakah surat jawaban KSAD atau Panglima TNI disertakan dalam pendaftaran ke KPU Kalbar.
“Saya tidak dengan KSAD, saya anak buahnya panglima TNI. Jabatan saya staf panglima TNI. Surat pengunduran diri saya ditembuskan kepada KSAD. Secara fungsional beliaulah yang akan mengeluarkan. Itu sudah kira-kira sebulan yang lalu,” ujar Armyn.
Ketika ditanya alasan memilih Fathan A Rasyid yang notabene adik Burhanuddin yang akan menjadi pesaing untuk menjadi wakilnya, Armyn menyatakan sudah jelas alasannya.
“Saya memilih dia. Di Kalbar kan luas bukan Kabupaten Sambas saja, ada Pontianak, ada Sintang. Mentang-mentang satu daerah pecah di Sambas, gak. Yang dipilih itu gubernur bukan wakil gubernur,” kata Armyn.
Dia menyatakan optimismenya menang satu putaran pada pesta demokrasi rakyat 2012 kali ini. “Optimislah, yang namanya optimis itu satu putaranlah. Kenapa tidak optimis. Masa harus berputar-putar, pusing kepala,” katanya.
Sementara itu, Fathan yang masih aktif sebagai PNS juga melampirkan surat pemberitahuan ikut pemilukada yang dilayangkan kepada Gubernur Kalbar. Dua bersaudara, Fathan dan Burhanuddin A Rasyid akan saling bertarung bersama pasangannya masing-masing.
Ditemui usai pendaftaran, Fathan ketika ditanya terkait pertarungan politik abang-adik enggan berkomentar banyak. Hingga keluar dari gedung KPU Fathan memilih tutup mulut. Ditanya soal rumor apakah Burhanuddin tidak mengizinkannya maju, Fathan balik bertanya kepada awak media.
“Kita bukan berbicara memilih wakil, tanya saja dengan Pak Burhan yang membuat rumor itu,” ujarnya berlalu meninggalkan Sekretariat KPU Provinsi Kalbar Jalan A Yani.
Pada kesempatan itu, Ketua DPW PPP Kalbar H Ahmadi Usman SAg menegaskan penetapan mengusung pasangan Armyn-Fathan atas dasar kehendak partainya. “Ini sudah keputusan partai dan tidak ada yang bisa dikatakan senang atau tidak senang. Keputusan bersama dengan Hanura dan PBB, yakin menang dalam Pilgub Kalbar,” ucapnya.
Dia menilai, sosok Armyn adalah figur alternatif tiga calon lainnya dalam pertarungan Pilgub Kalbar 2012. Artinya bukanlah ambisi pribadi calon menjadi gubernur tapi semata-mata untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Kalbar.
“Beliau ini maju mengorbankan kariernya yang belum pensiun dengan menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota TNI. Dan beliau track record-nya bagus tidak punya beban masa lalu,” pungkas Ahmadi. (jul)

Tak Sepaham, Milton Keluar dari Demokrat

Sintang – Sebagai politikus sejati dan negarawan andal, akhirnya Milton Crosby resmi mundur sebagai kader Partai Demokrat. Keputusannya bulat lantaran tidak sepaham dengan partainya.
“Mulai hari ini, (Senin, 11/6) saya secara pribadi mengundurkan diri atau keluar dari keanggotaaan Partai Demokrat dan kepengurusannya,” tegas Milton Crosby dalam jumpa pers di pendopo kediamannya, Senin (11/6).
Kekecewaan Milton yang punya andil mengakarkan Partai Demokrat di kawasan timur Kalbar beralasan. Partai yang diharapkan mengusung dirinya ke Pilgub Kalbar 2012 ternyata memilih berkoalisi dengan PDI Perjuangan mendukung Cornelis-Sanjaya.
Keputusan ini tentu menuai kekecewaan ratusan ribu pendukungnya. Lantaran partai pemerintah hanya menempatkan dirinya sebagai posisi nomor dua. Padahal ada keinginan kader berkualitas menjadi nomor satu tidak diakomodasi.
Keputusan figur politik sekaligus pejabat pemerintah selaku dewan pengawas partai berlambang mercy di Kalbar ini sudah final. “Surat pengunduran diri langsung saya sampaikan ke DPP hari ini. Ada kurir yang mengantar ke sana,” tegas Milton.
Pengunduran diri Milton ini bukan tanpa sebab. Ia menilai kebijakan partai tidak sepaham dengan dirinya. “Saya menjaga konstituen dan pendukung yang kecewa. Daripada mereka kecewa, lebih baik saya yang mengalah dengan cara mengundurkan diri. Saya lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar,” kata politisi berjiwa besar ini.
Hingga keputusan pengunduran dirinya, Milton mengaku belum menerima alasan kenapa dirinya tidak mendapat rekomendasi Partai Demokrat. “Saya tidak tahu apa alasannya. Dipanggil juga tidak ada. Inilah jalan Tuhan. Kita jalani saja,” ujarnya.
Meski telah menyatakan diri keluar dari Demokrat, Milton tetap akan berkarier di dunia politik. Namun ia tidak ingin gegabah menentukan langkah partai politik selanjutnya.
“Ke depan pasti berkiprah di politik. Tapi tahun ini saya cooling down dulu. Sampai semua tenang. Terlepas siapa jadi gubernur kita serahkan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Atas tidak ikut sertanya di Pilgub Kalbar 2012, kepada para konstituen, sukarelawan, simpatisan, dan pendukung, Milton meminta maaf. “Saya mohon maaf yang setulus-tulusnya. Saya tidak dapat memenuhi harapan maupun impian kita semua untuk ikut serta dalam Pilgub Kalbar 2012, karena tidak dapat rekomendasi dari partai,” ucapnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Milton mengucapkan terima kasih kepada seluruh konstituen, simpatisan, sukarelawan, dan pendukung atas kerja sama selama ini.
Milton berharap hubungan silaturahmi baik secara pribadi maupun kedinasan tetap selalu terjalin dengan baik. Terkait arah dukungan, Milton menyerahkan penuh kepada pribadi masing-masing.
“Dengan tidak ikutnya saya di pilgub, kepada para konstituen, sukarelawan, simpatisan, dan pendukung, mengenai arah dukungan saya serahkan kepada masing-masing individu. Saya tidak mengarahkan kepada siapa-siapa. Jadi silakan sesuai dengan hati nurani,” nasihatnya.
Kepada para calon Milton memberikan ucapan selamat. “Kepada Cornelis dan Sanjaya saya ucapkan selamat atas pencalonan dalam pilgub. Demikian juga kepada Morkes-Burhanuddin, Tambul Husin-Barnabas Simin, dan Armyn-Fathan, selamat berkompetisi. Saya mengajak mari kita bergandengan tangan. Kita ciptakan pesta demokrasi yang berkualitas dan beretika di Kalbar. Selamat berjuang,” pungkasnya. (din)