Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 06 Agustus 2014

Gadis Ini Potong Alat Kelamin Pemerkosanya



Seorang gadis remaja asal India melakukan sebuah tindakan yang berani. Sadar akan menjadi korban pemerkosaan untuk kedua kalinya, gadis ini mengambil sebilah pisau dan memotong alat kelamin sang pelaku.

Ternyata pelaku pemerkosa masih keluarga dengan sang korban. Setelah memotong alat kelamin pria yang juga pamannya itu, gadis yang belum diketahui namanya tersebut langsung melarikan diri dan sedang dicari oleh detektif. Namun, detektif justru memuji keberanian wanita itu.

Polisi di Madhepura daerah Bihar mengatakan wanita muda, -diyakini berusia baik 17 atau 18 tahun- telah diperkosa bulan lalu oleh pamannya, yang dikenal di daerah setempat sebagai dukun dan yang melakukan ritual. Pelaku diduga mencoba menyerang untuk kedua kalinya, namun kali ini korban siap dan telah mempersenjatai diri dengan pisau.

Setelah kejadian, gadis itu kemudian melaporkan apa yang insiden tersebut pada seorang dewan desa. Namun, kinerja dewan desa dalam mengatasi masalah tidak membuatnya puas. Wanita muda itu memutuskan untuk menghubungi seorang polisi wanita, yang terletak di stasiun lokal.

Petugas senior AK Singh, yang merupakan pengawas di kantor polisi Alam Nagar, terletak sekitar 200 km sebelah timur dari Ibu Kota negara bagian Patna, mengaku belum pernah ada kasus seperti ini sebelumnya. Namun, pria itu telah menyalahgunakan posisinya sebagai anggota keluarga.

“Insiden itu terjadi pada 20 hari lalu. Awalnya gadis itu pergi ke dewan desa, tapi mereka tidak mampu memecahkan kasus masalah ini sehingga kasus ini diserahkan kepada kami. Kemudian kami mengajukan kasus itu kami serahkan ke kantor polisi wanita,” jelas Singh, kepada The Independent, Rabu (6/8/2014).

Insiden ini bukan pertama kali terjadi di India. Media di India hampir setiap hari memberitakan kejahatan pemorkasaan dari seluruh daerah. Insiden ini dilaporkan semakin meningkat sejak seorang mahasiswa diperkosa dan dibunuh di Delhi, pada Desember 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar