Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 27 Agustus 2011

Manfaat Praktek Bekerja Sama Dengan Orang Lain

Salah satu cara meningkatkan kemampuan diri adalah bekerja sama dengan orang lain. Belajar kepada orang lain maupun bekerja sama dengan orang lain tidak dimaksudkan untuk menjadi orang lain atau menghilangkan diri kita, melainkan untuk menambah pengetahuan kita tentang diri kita sendiri. Kalau Anda sering lihat tayangan film-film kungfu, salah satu kalimat populer yang diucapkan Bruce Lee adalah “Bekerja sama dengan orang lain akan menunjukkan bakat kita”.
Orang lain itu ibarat cermin bagi kita. Kebaikan, keunggulan, dan kekuatan yang ada dalam diri orang lain sebetulnya ada juga dalam diri kita, meskipun bentuk, jenis dan kadarnya berbeda. Mungkin Anda baru berada tahap memulai sementara rekan JV sudah menjadi mastah. Nggak masalah, seiring dengan berjalannya waktu Anda pasti bisa menyusul kemampuan. Itu dengan syarat Anda tidak berhenti untuk belajar.
Strategi Melipatgandakan Keuntungan Website MLM Dengan Situs Jejaring Sosial
Agar kita tidak menjadi orang lain gara-gara belajar dari orang lain, yang kita butuhkan adalah mempraktekkan apa yang kita tahu karena dari praktek kita ditunjukkan manakah pengetahuan yang cocok dengan keadaan diri kita dan mana yang belum cocok. Seringkali kita perlu usaha trial and error sampai menemukan satu cara yang teruji ampuh dan bermanfaat.
Dari praktek ini kita ditunjukkan mana pengetahuan yang perlu kita tambah dan mana yang perlu kita kurangi. Dari praktek juga kita ditunjukkan mana yang perlu kita sentuh dengan kreatifitas dan mana yang belum perlu. Jadi, salah satu manfaat bekerjasama adalah menjadi evaluator kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.
Semua praktek membutuhkan ilmu. Jika pedoman praktek kita hanyalah ilmu kita saja, lama kelamaan model praktek kita akan statis. Namun jika kita meniru seluruhnya dari orang lain atau hanya berpedoman pada ilmu orang lain, lama kelamaan kita tidak akan tahu ukuran kemampuan kita. Supaya tidak menjadi statis dan suka berkhayal, salah satu langkah yang bisa kita jalankan adalah belajar dari orang lain dan belajar dari diri sendiri.
Selamat menjalin kerjasama!

Kronologi, Livia Tewas Setelah Diperkosa

Dari pengakuan, sejak awal pelaku memang sudah berencana untuk merampok. 

Livia Pavita Soeslitio, mahasiswi Bina Nusantara (Binus) yang ditemukan tak bernyawa di kawasan Tangerang, Banten, diperkirakan tewas setelah diperkosa. Sebelumnya, sarjana jurusan Sastra Mandarin itu dicekik hingga lemas.

Seperti dijelaskan Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Setija Junianta, pembunuhan itu melibatkan enam sopir angkot tembak M24 jurusan Slipi-Binus-Kebon Jeruk.

Setelah mengikuti sidang skripsi pada Selasa, 16 Agustus 2011, Livia bergegas pulang. Malang tidak dapat ditolak, wanita berambut lurus itu naik angkot yang berisi enam pelaku yang sejak awal sudah berencana melakukan perampokan.

"Dari pengakuan para tersangka, sejak awal pelaku memang sudah mempersiapkan diri untuk merampok, dan mengincar siapa saja wanita yang naik angkot mereka. Di dalam angkot itu berisi enam orang, dua naik di depan dan empat orang di belakang," ujar Setija Junianta, Jumat, 26 Agustus 2011.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Livia kebetulan naik angkot mereka. Tapi tidak berlangsung lama, pelaku langsung melakukan aksinya. Karena ada perlawanan, empat orang yang ada di bagian belakang langsung menyekap Livia.

"Tidak seimbang melawan empat orang. Ada indikasi Livia di cekik, setelah lemas, seluruh barang berhaganya diambil. Ada dua hp, dompet berisi uang tunai, tas dan benda berharga lain," kata Setija lagi.

Para pelaku kemudian berputar-putar dan membawa Livia ke sebuah istal kuda di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Di tempat ini, salah satu pelaku yang masih buron diduga memperkosa Livia hingga tewas.

"Dari keterangan pelaku ada dugaan Livia meninggal sesaat setelah diperkosa," kata Kapolres lagi.

Dalam keadaan tak bernyawa, sekitar pukul 16.30 WIB, mayat Livia kemudian dibuang di kawasan Cisauk, Tangerang, Banten. Baru pada Minggu, 21 Agustus 2011, jenazah Livia ditemukan dalam kondisi yang susah dikenali lagi.

Setelah melalui proses penyelidikan, identias Livia diketahui karena orangtua mengenali kalung berliontin Dewi Kwan Im. Polisi kemudian menelusuri dan memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar tempat kos, kampus, dan tempat mayat Livia ditemukan.

"Ada saksi yang melihat korban naik angkot, petugas dibagai menjadi kelompok, untuk mencari informasi. Dari hp milik Livia akhirnya diketahui siapa pelakunya.

Dalam waktu satu pekan, empat pelaku ditangkap. Mereka adalah RH, sopir tembak, yang juga residivis, In, sopir tembak, SR, pedagang, dan AB, pedagang. Mereka diancama dengan Pasal 356, ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.