Diajak dengarin musik di dalam kamar. Dirayu tak mempan, terpaksa
main perkosa. Perawan melayang jadi urusan polisi.
Pontianak, Kisah pacaran antara Iw, 22, dan Kembang, 18 (bukan nama
sebenarnya) berakhir tragis. Masa pacaran bukannya indah, malah menjadi
neraka buat Kembang. Pasalnya, Iw yang dipacarinya baru sebulan itu
memperkosanya sampai berdarah-darah.
Peristiwa memalukan itu menimpa Kembang berawal dari perkenalannya
dengan Iw beberapa bulan lalu. Merasa resmi pacaran, Kembang dan Iw
sering keluar dan jalan bersama. Pada Sabtu malam (17/5) setelah
berjalan-jalan dan sempat nyantai di salah satu warung di wilayah
Siantan, Iw mengajak Kembang ke rumahnya di Perum III Jalan Panglima
Aim. Rumah itu kebetulan sepi.
Kembang sempat menolak. Tapi, Iw terus melancarkan jurusan rayuan maut,
sehingga Kembang ngikut. Iw merayu dengan alasan dengarkan musik. “Dia
dipaksa ke rumah oleh Iw dengan alasan dengarkan musik kata anak
saya,†cerita Abdul Hamid, orang tua Bunga kepada wartawan, kemarin.
Tiba di rumah, Iw lalu merayu lagi untuk masuk ke kamarnya mendengarkan
musik. Lagi-lagi Kembang menolak. Namun, Iw terbilang ahli merayu, dan
Kembang-pun masuk kamar. Setelah dalam kamar, tidak beberapa lama Iw
lalu mengunci pintu kamar dan mulai melaksanakan niatnya. “Dia merayu
anak saya agar mau meladeni nafsu bejatnya,†tambah Abdul Hamid.
Iw terus merayu, tapi Kembang juga selalu menolaknya. Karena nafsu
berahi Iw sudah ke ubun-ubun, Iw main paksa. Dengan beringas, Iw
menggarap Kembang. Bunyi tape dinyaringkan, dan pakaian Kembang
dipereteli satu per satu. Kembang tak berdaya karena kalah tenaga.
Akhirnya, perbuatan terkutuk itu terjadi. Tragisnya, ketika perkosaan
itu berlangsung, Iw tak peduli dengan kondisi Kembang di mana darah
mengalir deras dari selangkangan.
Setelah kejadian itu, tidak disangka darah terus menerus keluar dari
kemaluan Kembang. Untuk menutupinya Iw mengambil celana dalam dan kaos
kaki miliknya, lalu digunakan untuk membersihkan darah segar yang keluar
dari kemaluan Kembang. Iw panik dan cepat mengantarkan Kembang ke
rumahnya di Gang Selat Melaka I Jalan Gusti Situt Mahmud. Begitu
diantarkan, Iw langsung pulang ke rumahnya.
Di rumah, Kembang langsung mengunci diri di kamar. Kembang juga berusaha
menyembunyikan celana dalam dan kaus kaki berlumur darah yang digunakan
untuk menutupi darah di kemaluannya di bawah meja. Benda itu ditemukan
adiknya dan dibilangkan ke ibunya. Tidak beberapa lama, ayah Kembang,
Abdul Hamid, 47 datang dari kerja. Melihat barang penuh darah itu, Abdul
Hamid menanyakan itu ke Kembang. Awalnya Kembang mengelak, namun
akhirnya mengaku bahwa dia baru saja diperkosa Iw.
Seperti disambar geledek, Abdul Hamid marah besar. Melihat Kembang
mengalami pendarahan lalu cepat dibawa ke RSUD Soedarso. Besoknya
(18/5), Abdul Hamid lapor ke Polsekta Pontianak Timur. Mendapat laporan
itu, polisi menunggu hasil visum dulu. Merasa benar Kembang diperkosa,
polisi langsung menangkap Iw di rumahnya pukul 13.00, Kamis (21/5).
“Kami sangat berharap tersangka Iw yang melakukan bisa segera dihukum
karena telah melakukan hal yang tidak senonoh kepada anak kami,†geram
Abdul Hamid. (rad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar