Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 16 Januari 2012

Pacar Sendiri Diperkosa sampai Berdarah-darah

Diajak dengarin musik di dalam kamar. Dirayu tak mempan, terpaksa main perkosa. Perawan melayang jadi urusan polisi. Pontianak, Kisah pacaran antara Iw, 22, dan Kembang, 18 (bukan nama sebenarnya) berakhir tragis. Masa pacaran bukannya indah, malah menjadi neraka buat Kembang. Pasalnya, Iw yang dipacarinya baru sebulan itu memperkosanya sampai berdarah-darah. Peristiwa memalukan itu menimpa Kembang berawal dari perkenalannya dengan Iw beberapa bulan lalu. Merasa resmi pacaran, Kembang dan Iw sering keluar dan jalan bersama. Pada Sabtu malam (17/5) setelah berjalan-jalan dan sempat nyantai di salah satu warung di wilayah Siantan, Iw mengajak Kembang ke rumahnya di Perum III Jalan Panglima Aim. Rumah itu kebetulan sepi. Kembang sempat menolak. Tapi, Iw terus melancarkan jurusan rayuan maut, sehingga Kembang ngikut. Iw merayu dengan alasan dengarkan musik. “Dia dipaksa ke rumah oleh Iw dengan alasan dengarkan musik kata anak saya,” cerita Abdul Hamid, orang tua Bunga kepada wartawan, kemarin. Tiba di rumah, Iw lalu merayu lagi untuk masuk ke kamarnya mendengarkan musik. Lagi-lagi Kembang menolak. Namun, Iw terbilang ahli merayu, dan Kembang-pun masuk kamar. Setelah dalam kamar, tidak beberapa lama Iw lalu mengunci pintu kamar dan mulai melaksanakan niatnya. “Dia merayu anak saya agar mau meladeni nafsu bejatnya,” tambah Abdul Hamid. Iw terus merayu, tapi Kembang juga selalu menolaknya. Karena nafsu berahi Iw sudah ke ubun-ubun, Iw main paksa. Dengan beringas, Iw menggarap Kembang. Bunyi tape dinyaringkan, dan pakaian Kembang dipereteli satu per satu. Kembang tak berdaya karena kalah tenaga. Akhirnya, perbuatan terkutuk itu terjadi. Tragisnya, ketika perkosaan itu berlangsung, Iw tak peduli dengan kondisi Kembang di mana darah mengalir deras dari selangkangan. Setelah kejadian itu, tidak disangka darah terus menerus keluar dari kemaluan Kembang. Untuk menutupinya Iw mengambil celana dalam dan kaos kaki miliknya, lalu digunakan untuk membersihkan darah segar yang keluar dari kemaluan Kembang. Iw panik dan cepat mengantarkan Kembang ke rumahnya di Gang Selat Melaka I Jalan Gusti Situt Mahmud. Begitu diantarkan, Iw langsung pulang ke rumahnya. Di rumah, Kembang langsung mengunci diri di kamar. Kembang juga berusaha menyembunyikan celana dalam dan kaus kaki berlumur darah yang digunakan untuk menutupi darah di kemaluannya di bawah meja. Benda itu ditemukan adiknya dan dibilangkan ke ibunya. Tidak beberapa lama, ayah Kembang, Abdul Hamid, 47 datang dari kerja. Melihat barang penuh darah itu, Abdul Hamid menanyakan itu ke Kembang. Awalnya Kembang mengelak, namun akhirnya mengaku bahwa dia baru saja diperkosa Iw. Seperti disambar geledek, Abdul Hamid marah besar. Melihat Kembang mengalami pendarahan lalu cepat dibawa ke RSUD Soedarso. Besoknya (18/5), Abdul Hamid lapor ke Polsekta Pontianak Timur. Mendapat laporan itu, polisi menunggu hasil visum dulu. Merasa benar Kembang diperkosa, polisi langsung menangkap Iw di rumahnya pukul 13.00, Kamis (21/5). “Kami sangat berharap tersangka Iw yang melakukan bisa segera dihukum karena telah melakukan hal yang tidak senonoh kepada anak kami,” geram Abdul Hamid. (rad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar