Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 04 Maret 2013

Dua Bulan, 65 Pasangan Mesum Terjaring

Pasangan mesum yang terjaring razia dan diamankan di Mapolda Kalbar
 
 
Pasangan mesum yang terjaring razia dan diamankan di Mapolda Kalbar beberapa waktu lalu
Pontianak – Polda Kalbar melalui Dit Sabhara menjaring 65 pasangan di luar nikah di hotel kelas melati di Kota Pontianak. Mereka terjaring razia polisi selama 2013.
“Kami akan rutin melakukan razia penyakit masyarakat (pekat) di hotel kelas melati di Kota Pontianak,” kata AKBP Sardi, Kasubdit Gakum Dit Sabhara Polda Kalbar, Minggu (3/3).
Tujuan razia mengantisipasi penyalahgunaan tempat penginapan di hotel berkelas melati. Apalagi banyak laporan masuk tentang maraknya perbuatan asusila di hotel dan penginapan. “Kita mengantisipasi jangan sampai hotel dan penginapan dijadikan tempat mesum oleh tamunya,” ungkap Sardi.
Dikatakan Sardi, hotel berkelas melati yang dirazia Dit Sabhara terletak di kawasan Pontianak Utara, Selatan, dan Kota. Hotel ini sering dilaporkan atau diinformasikan masyarakat sebagai tempat mesum oleh tamu yang datang. “Dari 65 pasangan mesum yang ditemukan dan terjaring saat razia, usianya tergolong muda. Bahkan ada yang berstatus pelajar dan dewasa,” papar Sardi.
Mereka yang terjaring razia langsung dilimpahkan ke pengadilan, menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring). “Selain itu kita lakukan pendataan dan pembinaan juga, guna tidak mengulangi perbuatannya lagi,” tegasnya.

Waduh! Oknum Kapolsek Lakukan Pelecehan



pelecehan-seksual.jpg
net
ilustrasi

AMBON - Oknum Kepala Polsek Saparua, Kompol DS diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap ES (21) di dalam ruangannya. 

Peristiwa itu terjadi ketika ES, gadis  Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, saat mengadukan permasalahan yang dialaminya ke  polisi

Hal itu diceritakan Ibu korban, IS kepada wartawan, Sabtu (2/3/2013) sore. Dikatakannya, pencabulan tersebut menimpa anaknya sekitar delapan bulan yang lalu, namun karena diancam, korban tidak berani menceritakan masalah tersebut, kepada keluarga. 

IS menceritakan, saat itu, korban tengah bermasalah dengan pacarnya yang juga salah satu oknum anggota polsek Saparua berinisial MAS. Saat mendatangi Mapolsek Saparua, ES lalu mengadukan masalahnya kepada DS di dalam ruangannya. Namun bukannya ditanggapi, DS malah melancarkan aksi tidak terpuji kepada korban. 

"Anak saya melapor ke Mapolsek, namun saat itu DS malah melakukan pelecehan seksual terhadap anak saya... (bercerita detail-red), dia juga dipaksa untuk melayani DS, saat ini anak saya masih sangat tertekan," ungkap IS saat melaporkan kasus yang menimpa anaknya.

Menurut IS anaknya tidak saja mendapat perlakuan tidak senonoh, namun ES malah ditahan selama dua malam di Mapolsek. IS mengakui, kasus ini sempat dilaporkan ke Mapolsek Saparua pada November 2012 silam, namun tidak ditindak pernah lanjuti. "DS juga memberikan uang Rp 1 juta kepada anak saya, saya tidak tahu untuk apa," ujar IS. 

Terkait masalah itu, DS membantah kalau dirinya telah melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Menurutnya, saat melapor ES tidak sendiri tapi bersama ibunya. DS juga mengatakan, jika dirinya saat itu dipaksa untuk mengawinkan anak buahnya MAS dengan korban.

"Demi Tuhan tidak benar itu, saya tidak pernah melakukan itu, saya ini dipaksa untuk menikahkan MAS dengan korban tapi saya bilang selesaikan dulu masalah mereka," ujar DS saat menghubungi Kompas.com Sabtu sore.

DS bahkan mengatakan akan melaporkan balik ES karena apa yang dituduhkan sama sekali tidak benar. "Perempuan itu kan perempuan nakal, Ini pencemaran nama baik, saya akan tuntut balik nanti," kata DS berang. 

Sementara Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau - pulau Lease, Ajun Komisaris Polisi, Suharwiyono mengatakan sampai saat ini belum ada laporan ke Mapolres Ambon. "Keluarga korban agar melapor ke Mapolres," kata Suharwiyono melalui pesan singkatnya

Biadab! NN Digilir 18 Pemuda


Pemerkosa-NN.jpg

Satu diantara tersangka perkosaan terhadap NN (16) yang diamankan oleh petugas Polresta Pontianak, Jumat (6/4/2012)


PONTIANAK - Sebanyak 18 orang pemuda diduga melakukan pemerkosaan terhadap NN (16) seorang gadis dibawah umur di kawasan Jalan Trans Kalimantan Sui Ambawang Kubu Raya. Dari 18 tersangka tersebut Lima orang telah diamankan jajaran Reskrim Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan.

Aksi dugaan pemerkosaan tersebut dilakukan di Lima lokasi yang berbeda dan pertama kali dilakukan disebuah Gudang Kontainer dijalan Trans Kalimantan. Kejadian bermula saat korban bersama teman laki-lakinya, Rabu (4/4/2012) malam sekitar pukul 23.00 WIB sedang asik nongkrong dikawasan bundaran Tugu Alianyang jalan Trans Kalimantan.

Beberapa menit keduanya bersantai tiba-tiba muncul dua orang pemuda tidak dikenal yaitu Lo dan Dar melakukan perampasan ponsel korban dan teman laki-laki dikeroyok hingga melarikan diri dan meninggalkan korban dilokasi termasuk kedua orang tersangka yang melakukan perampasan ponsel milik korban.

Merasa terancam korban mencoba meminta pertolongan disebuah gudang kontainer tidak jauh dari lokasi kejadian di jalan Trans kalimantan. Namun apa daya NN bukanya diberikan pertolongan melainkan diperkosa secara bergiliran oleh Delapan orang yang berada di gudang tersebut yaitu Bd, Ar, Lo, Dar, Ang, Mi, Rom dan teman Ang yaitu Mr X.

Tega! Bocah 12 Tahun Dihamili Mahasiswa


pencabulan3.jpg
Ilustrasi korban pencabulan
Ilustrasi

MEDAN - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Medan menerima pengaduan korban pencabulan, Jen (12), warga Rawa Cangkok, Medan, yang diduga dilakukan oleh W (23), mahasiswa semester IV Fakultas Keguruan di universitas negeri setempat.

"Laporan dilakukan orangtua korban. Saya minta pihak keluarga proaktif menghadirkan saksi sehingga unit PPA bisa mengamankan pelaku," kata Kanit PPA Ajun Komisaris Ariani, Jumat (11/5/2012).

Korban mengakui dirinya dipaksa oleh pelaku pada awal April lalu sehingga kini korban hamil satu bulan. Korban sudah menganggap pelaku yang indekos di Jalan Gurilla, Medan, sebagai abang angkatnya. Maka, saat pelaku datang ke rumahnya dan mengajaknya jalan-jalan, dirinya menurut saja.

"Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, setelah keluar dari rumah, dia mengajakku ke kosnya. Katanya ada mau kasih hadiah, sampai di kos dikasih aku air putih segelas, dan saat itu juga aku langsung tak sadar diri," kata korban. Korban menuturkan, kira-kira pukul 13.00 WIB, dirinya sadar dan sudah berada di tempat tidur. "Dia bilang aku pingsan dan enggak sadarkan diri," ujarnya.

Ibu korban, Sri, mengatakan, dirinya curiga anaknya hamil saat ia melihat ada perubahan fisik anaknya pada Sabtu (5/5/2012). Saat itu juga ia langsung membeli alat tes kehamilan dan hasilnya adalah positif. Masih kurang yakin, Sri kembali memeriksakan anaknya ke bidan dan hasilnya positif hamil.

"Saat itu juga aku tanya sama anakku siapa yang menghamilinya. Dia bilang pelakunya adalah W yang sering mencuci baju di rumah kami," katanya kesal.

Enam Tahun Cabuli Keponakan

Tersangka Hj ditahan di Mapolsek Pemangkat
M. Ridho
Tersangka Hj ditahan di Mapolsek Pemangkat
Pemangkat – Bukannya melindungi Bunga, 14, dengan kasih sayang, sebaliknya HJ, 53, mencabuli keponakan sendiri. Parahnya lagi, perbuatan bejat tersebut dilakukannya sudah berlangsung enam tahun, sejak 2007 lalu. Saat itu Bunga masih berusia delapan tahun, hingga akhirnya kebejatan itu terbongkar.
“Dari pengakuan HJ, si pelaku cabul, perbuatan tak senonoh itu dilakukan sejak 2007 hingga 2013. Tersangka mengakui telah melakukannya sebanyak 23 kali,” kata Kapolres Sambas AKBP Pahala HM Panjaitan melalui Kapolsek Pemangkat AKP Arryo TW, Minggu (3/3), di Mapolsek Pemangkat.
HJ merupakan warga Jalan Melati Pemangkat, sementara Bunga warga Penjajab Timur, Desa Penjajab. “Meski tak membuat korban hamil, saat ini korban yang berstatus pelajar itu masih trauma. HJ dikenakan pasal 81 UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,” tegas Arryo.
Terkuaknya hubungan terlarang yang dilandasi ancaman dari HJ ini, karena Bunga sudah tidak tahan lagi melayani nafsunya. Bunga menceritakan kelakuan pamannya kepada neneknya. “Dari pengakuan Bunga memunculkan kemarahan keluarga. Sehingga SR, ibu Bunga melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian,” jelas Arryo.
Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) menjemput HJ. “Selasa (25/2) malam, tersangka kami jemput di salah satu rumah sakit di Singkawang. Waktu itu tersangka sedang menjenguk keluarganya yang sakit,” papar Aryyo.
HJ digelandang ke Mapolsek Pemangkat tanpa perlawanan. Setelah diinterogasi, pria paruh baya itu mengakui perbuatannya. “Berdasarkan pengakuan tersangka, ia sudah kerap melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Sebelum melakukannya, korban terlebih dahulu diancam untuk melampiaskan nafsu syahwatnya,” katanya.

Edan! Samuel Nekat Perkosa Nenek Sendiri


nenek.jpg
Ilustrasi

JAKARTA - Seorang pemuda berusia 20 tahun, di Amerika Serikat (AS), ditangkap oleh pihak berwenang lantaran menganiaya dan nyaris memperoksa neneknya.

Samuel Dye, diduga memukul neneknya yang berusia 61 tahun tersebut menggunakan palu, sebelum melancarkan serangan seksual kepadanya. Tindak pidana itu terjadi di kediaman neneknya yang berada di wilayah Chester, South Carolina, Kamis (9/8/2012), pekan lalu.

Saat itu ia mengeluh kepada neneknya, tidak mampu memiliki seorangpun kekasih di usianya yang sudah menginjak dewasa. Ia kemudian mengatakan kepada neneknya, ia ingin sekali melakukan hubungan suami istri.

Tanpa banyak bicara, Samuel segera melancarkan serangan kepada neneknya, untungnya, ayahnya mendengar teriakan wanita uzur tersebut, dan segera menolongnya. Ia menemukan putranya tersebut telah berada di atas tubuh ibunya dengan celana yang sudah ditarik ke bawah.

Dengan sigap, ayahnya segera menarik Samuel dari atas ibunya, dan menahannya hingga polisi tiba. Sheriff Chester County, Richard Smith mengatakan, Samuel telah ketangkap tangan oleh ayahnya coba memperkosa ibunya.

Samuel dituduh telah melakukan percobaan pembunuhan dan kontak seksual, dan sekarang ia ditahan oleh pihak berwenang di penjara Chester County. Berdasarkan catatan Divisi Penegakan Hukum Negara, Samuel tidak memiliki riwayat kriminal di South Carolina, selain pelanggaran lalu lintas, tidak mengenakan sabuk pengaman.

Siswa SMP di NTT Dihamili Paman



Perkosaan.jpg
Ilustrasi


MAUMERE - Malang nasib Suci (15), bukan nama sebenarnya. Siswi salah satu SMP di Geliting, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ini disetubuhi hingga hamil oleh Firmus Edison (34), pamannya.

Saat ini, usia kandungan Suci tiga bulan. Suci sudah melaporkan pamannya ke Polres Sikka. Edison yang adalah warga Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi.

Pertama kali, Suci ditiduri pamannya pada tanggal 18 Oktober 2011. Pada Januari 2012, Edison kembali mengulangi perbuatannya di rumahnya. Hubungan layaknya suami istri terjadi di rumah Edison.

Suci tinggal bersama Edison. Ayah Suci sudah meninggal, sementara ibunya menikah lagi.

Ditemui di Mapolres Sikka, Kamis (29/3/2012), Edison mengakui perbuatannya. Menurut Edison, ia melakukannya karena terpengaruh miras.

"Malam itu, tanggal 18 Oktober 2011. Saya tidur di kamar bersama dengan korban. Istri dan anak saya juga satu kamar dengan korban. Saya lalu melakukan aksi itu saat istri saya sedang nyenyak. Saya lakukan itu karena mabuk. Selanjutnya, Januari 2012 satu kali lagi," kata Edison.

Edison mejelaskan, Suci tinggal bersamanya di Wairbleler. Sejak ibunya menikah lagi dan ayah meningggal, Suci dibiayainya termasuk .

Terungkapnya kasus ini, lanjut Edison, karena tante korban bernama Maria melihat 'keanehan' saat Suci ke rumahya di Wairbleler.

"Istri kakak saya yang tanya kalau siapa yang menghamilinya. Korban lalu sebut nama saya dan memang saya yang melakukan itu. Istri saya lalu diberitahu oleh Maria kalau saya telah menghamili korban sesuai pengakuan korban kepada Maria, tantanya," ujar Edison.

Kasat Reskrim, AKP. Arif Sadikin menegaskan, pihaknya telah membawa korban ke rumah sakit guna melakukan pemeriksaan. Pasalnya, menurut korban ia hamil enam bulan. Namun untuk kepastian berapa usianya dalam proses pemeriksaan dokter.

"Kami tidak main dengan kasus ini seperti ini," tadas Arif.

Duda Anak Satu Cabuli Bocah SD


PENCABULAN.jpg
ISTIMEWA
Ilustrasi


PONTIANAK  - Usai melakukan pencabulan terhadap dua orang bocah yang diimingi boneka barbie, Sabtu (23/2/2013), ES (34) terpaksa meringkuk dijeruji besi Polretsa Pontianak. ES mengaku melakukan hal tersebut lantaran terpengaruh saat menonton video mesum di ponsel milik temannya.

"Saya berjalan kaki, kemudian saya melihat empat orang anak, dua laki - laki dan dua perempuan. Dan saya mengajak keempat anak ini ke Kost saya untuk saya kerjai, dan agar keempat anak ini mau, saya janjikan boneka Barbie kepda keempat anak tersebut," ungkap ES, kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (23/2/2013).

Duda beranak satu ini nekat mencabuli bocah SD ini saat menonton video porno dan membuat nafsunya memuncak.

"Saya ajak mereka main ke kamar dengan janji ada boneka barbie. Setelah sampai di kamar saya coba pegang payudara OL (9). Tapi dia menolak dan langsung pulang menggunakan sepeda," lanjutnya saat ditemui di Polresta Pontianak.

Merasa niatnya untuk menggerayangi OL gagal, Ia pun beralih ke DY (6). Di dalam kamarnya, mereka tidak cuma berdua melainkan bersama dua bocah laki-laki yang merupakan teman bermain korban. Setelah selesai melaksanakan perbuatan tidak menyenangkan tersebut, ES kemudian menyuruh pulang berikut kedua temannya yang berusia 5 dan 5 setengah tahun.

Tega! Paman Cabuli Keponakannya Sendiri


Perkosaan-Malaysia.jpg
Ilustrasi
Ilustrasi


SAMBAS -  Sungguh menyedihkan, gadis cilik warga Penjajab IP (14) dicabuli paman kandungnya sendiri HR (53), warga Jl Melati, Pemangkat sejak 2007 hingga 2013. Tersangka HR melakukan aksi bejatnya dengan menggunakan ancaman terhadap korban.

"Pelaku  ditangkap di rumah sakit DKT Singkawang saat mengunjungi  keluarganya pada Selasa malam, kemudian petugas Polsek Pemangkat yang dipimpin Kanitreskrim Polsek Pemangka menahan pelaku di Mapolsek Pemangkat," ujar Kapolsek Pemangkat, AKP Aryo TW kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu (3/3/2013).

Dikatakan, pertama kali dicabuli pamannya, korban tidak berani melapor ke orangtuanya karena telah diancam pelaku. 

"Namun akhirnya korban bercerita dengan neneknya, dan akhirnya ibu korban, SR (51) melaporkan kasus tersebut ke polisi. Pelaku sudah belasan kali melakukan perbuatan cabul terhadap korban, di berbagai tempat pelaku melakukan perbuatan bejatnya,"ujarnya. 

Berita selengkapnya baca die di edisi cetak, Senin (4/3/2013)