Tribun Sumsel/Edison
Kapolres
Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIK gelar kasus pembunuhan Sella Dwi
Oktavia (15),
PRABUMULIH - Dani Edwar (21)
mengaku memperkosa Sella Dwi Oktavia (15) dalam kondisi pingsan, lantas
membunuh pelajar kelas X SMK Negeri 1 Jurusan Akuntansi itu. Dani
menyimpan celana dalam Sella, kemudian meninggalkan jenazah di
semak-semak kebun karet.
Setelah melakukan penyelidikan selama hampir dua pekan, Tim Gabungan Satreskrim
Polres Prabumulih dan Unit Reskrim Polsek Prabumulih Barat, mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswi SMK itu.
Pelaku yakni Dani Edwar bin Mat Yani (21), warga Dusun V Desa Sumber
Rahayu Kabupaten Muaraenim, masih memiliki hubungan keluarga dengan
Sella dari istrinya, Jamilah (21). Dani tinggal tak jauh dari kediaman
Sella di kawasan Simpang Penimur Kelurahan Patih Galung Kecamatan
Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.
Penangkapan dilakukan saat Dani, yang menjadi kernet truk batubara,
tengah melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Prabumulih,
Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Senin (29/9/2014) sekitar
pukul 17.30 WIB.
Guna kepentingan penyelidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku digelandang ke Mapolres Prabumulih.
Diringkusnya Dani setelah petugas tak henti melakukan penyelidikan
mendapat informasi dari masyarakat jika pelaku telah ikut bekerja
menjadi kernet batubara dari Lahat tujuan Palembang.
Mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian langsung bergerak
cepat dengan melakukan pengadangan terhadap truk-truk batubara yang
melintas, hingga akhirnya berhasil meringkus Dani tanpa perlawanan.
Di hadapan polisi, Dani mengakui perbuatannya melakukan pemerkosaan
terhadap Sella Dwi Oktavia lalu melakukan pembunuhan terhadap anak gadis
pasangan Mat Sakam (60) dan Dita (47) tersebut. Dani mengaku, dia nekat
membunuh korban lantaran korban melakukan perlawanan saat hendak diajak
bersetubuh, pelaku yang kesal kemudian memukul kepala korban hingga
pingsan lalu melampiaskan nafsu bejatnya.
"Saat saya mau perkosa, Dia (Sella-red) melakukan perlawanan, hingga
akhirnya saya pukul menggunakan kayu balok di bagian belakang kepalanya,
lalu setelah dia pingsan saya lucuti celana dalamnya dan saya perkosa
dalam keadaan pingsan," ungkap Dani ketika diwawancarai.
Dani mengatakan, setelah puas melampiaskan nafsu, Sella kemudian
sadar dari pingsan dan kembali mencoba berontak sehingga membuat dia
kembali memukulkan kayu balok ke kepala korban.
"Saat itu napasnya sudah hampir habis, setelah saya tahu dia
meninggal lalu saya pergi dan menyimpan celana dalam korban di dalam
tas, lalu saya ambil handphonenya dan saya pergi pulang," ujar pria satu
anak tersebut seraya mengatakan usai membunuh dirinya kabur ke
Palembang.
Dani mengungkapkan, pembunuhan terjadi ketika dia mampir ke rumah
Sella hendak ke arah Prabumulih. Lalu dia mengajak Sella untuk ikut
dengan alasan satu tujuan ke sekolah. Dalam perjalanan, Sella mengaku
tidak ingin sekolah dengan alasan takut ditagih utang oleh temannya.
"Dia kemudian meminta diajari bermotor, lalu saya ajak ke lokasi
kejadian dan saya ajari bermotor di lokasi sepi itu. Selanjutnya setelah
kelelahan kami istirahat di kebun karet tua itu. Ketika istirahat
terlintas keinginan memperkosa, tetapi korban melawan dan saya bunuh,"
kata Dani.
Setelah meninggalkan jenazah Sella, Dani beberapa kali memeriksa
tubuh korban apakah sudah diambil warga atau belum setelah membunuhnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK didampingi Kasat
Reskrim, AKP M Khalid Zulkarnaen SIK saat gelar perkara mengatakan,
pihaknya terus melakukan pemeriksaan secara intensif oleh tim penyidik
Satreskrim Polres Prabumulih.
"Pelaku telah kami amankan dan terus menjalani pemeriksaan petugas
kita, sementara pelaku kita kenakan pasal 338 KUHP, namun nanti jika ada
niat perencanaan akan kita kenakan pasal 340. Untuk pasal 338 KUHP
pelaku kita ancam dengan hukuman diatas 10 tahun penjara," tegas
Kapolres Prabumulih, Selasa (30/9/2014).
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendalaman kasus dan
akan melakukan pemeriksaan tambahan setelah melakukan olah tempat
kejadian perkara.
Jenazah Sella ditemukan warga, 20 September, di semak-semak kebun
karet Simpang Pinang RT 04 Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat.
Jenazah tertelungkup mengenakan sepatu kets lengkap dengan kaus kaki,
memakai seragam baju putih, dan rok biru yang telah usang.
Dita, ibu Sella, ketika itu mengatakan, putrinya pergi ke sekolah,
Sabtu (30/8/2014) sekitar pukul 12.00 WIB diantar Dani menggunakan
sepeda motor. Setelah itu, Sella tak kunjung pulang. Sampai kemudian
petani menemukan mayat di kebun karet.