Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 02 Oktober 2014

Berbuat Asusila Terhadap Santrinya MT Seorang Ustadz Dilaporkan ke Polisi

Berbuat Asusila Terhadap Santrinya  MT Seorang Ustadz  Dilaporkan ke Polisi
net
ILUSTRASI : Kantor Polisi 

SEMARANG - Bejat. Mungkin itu kata yang cocok diberikan kepada MT (36), seorang ustadz di Kota Semarang.
Bagaimana tidak, bukannya mengajari santrinya ilmu agama, dia justru tega merenggut keperawanan N (16), gadis yang kesehariannya belajar mengaji kepada MT.
Kejadian ini terungkap saat ayah N, R (39) melihat anak kesayangannya murung. Dia pun berusaha mencari tahu apa penyebab anaknya terlihat murung dan menjadi pendiam.
"Saat saya tanya, dia (N) tidak mau menjawab. Tapi saya paksa, akhirnya mau ngaku," ujar R saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, kemarin.
R mengatakan, dari penuturan anaknya, peristiwa memilukan itu terjadi pada bulan Agustus 2014 di rumah MT.
Meski tidak mengetahui sang ustadz berapa kali berbuat keji terhadap anaknya, namun emosi R sudah memuncak dan memilih menempuh jalur hukum.
Dia pun tak menyangka MT yang kesehariannya dikenal sebagai panutan dan mengajar mengaji bagi anak anak dan remaja kampung, tega berbuat sekeji itu.
"Dia itu ustadz, ngajar ngaji tiap hari. Dia memaksa anak saya berhubungan layaknya suami istri, sekarang anak saya depresi dan " katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari ayah korban. "Kami selidiki dulu, nanti akan kami panggil saksi-saksi untuk diperiksa," kata Wika.

Hendak Diperkosa Dani, Sella Melawan, Dipukul Pingsan, Lalu Disetubuhi


Hendak Diperkosa Dani, Sella Melawan, Dipukul Pingsan, Lalu Disetubuhi
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK ketika melakukan gelar kasus. 
 
PRABUMULIH -  Setelah melakukan penyelidikan selama dua minggu terkait kasus pembunuhan terhadap pelajar SMKN 1 yakni Sella Dwi Oktavia (15), jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih berhasil meringkus pelaku pembunuh yakni Dani Bin Mat Yani (19). Warga Penimur Dalam Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat itu diringkus ketika melintas menjadi kernet truk barubara di depan kantor Kecamatan Prabumulih Barat, Senin (29/9) sekitar 17.30.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Dani diamankan dan digelandang ke Mapolres Prabumulih.
Dani diringkus karena merupakan orang yang terakhir bertemu korban, bahkan sempat menjemput korban di rumahnya sesuai dengan informasi dari orang tua dan warga.
Dani mengaku, dirinya nekat membunuh korban lantaran korban melakukan perlawanan saat hendak diajak bersetubuh, pelaku yang kesal kemudian memukul kepala korban hingga pingsan lalu melampiaskan nafsu bejatnya.
“Saat saya mau perkosa, Dia (Sella-red) melakukan perlawanan, hingga akhirnya saya pukul menggunakan kayu balok di bagian belakang kepalanya, lalu setelah dia pingsan saya lucuti celana dalamnya dan saya perkosa dalam keadaan pingsan,” ungkap Dani ketika diwawancarai.
Dani mengatakan, setelah puas melampiaskan nafsu bejat, korban kemudian sadar dari pingsan dan kembali mencoba berontak hingga akhirnya membuat pelaku kembali memukulkan kayu balok ke kepala korban.
“Saat itu nafasnya sudah hampir habis, setelah saya tau dia meninggal lalu saya pergi dan menyimpan celana dalam korban di dalam tas, lalu saya ambil handphonenya dan saya pergi pulang,” ujar pria tersebut seraya mengatakan usai membunuh dirinya kabur ke Palembang.

Sella Diperkosa saat Pingsan, Dibunuh, Lalu Celana Dalam Diambil Pelaku


Sella Diperkosa saat Pingsan, Dibunuh, Lalu Celana Dalam Diambil Pelaku
Net
Ilustrasi.

PRABUMULIH - Dani Edwar (21) mengaku memperkosa Sella Dwi Oktavia (15) dalam kondisi pingsan, sebelum membunuh pelajar kelas X SMK Negeri 1 Jurusan Akuntansi itu. Dani menyimpan celana dalam Sella, kemudian meninggalkan jenazah di semak-semak kebun karet.
Setelah melakukan penyelidikan selama hampir dua pekan, Tim Gabungan Satreskrim Polres Prabumulih dan Unit Reskrim Polsek Prabumulih Barat, mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswi SMK itu.
Pelaku yakni Dani Edwar bin Mat Yani (21), warga Dusun V Desa Sumber Rahayu Kabupaten Muaraenim, masih memiliki hubungan keluarga dengan Sella dari istrinya, Jamilah (21).
Dani tinggal tak jauh dari kediaman Sella di kawasan Simpang Penimur Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.
Penangkapan dilakukan saat Dani, yang menjadi kernet truk batubara, tengah melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Senin (29/9/2014) sekitar pukul 17.30 WIB.
Guna kepentingan penyelidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku digelandang ke Mapolres Prabumulih.
Diringkusnya Dani setelah petugas tak henti melakukan penyelidikan mendapat informasi dari masyarakat jika pelaku telah ikut bekerja menjadi kernet batubara dari Lahat tujuan Palembang.
Petugas kepolisian langsung bergerak cepat dengan melakukan penghadangan terhadap truk-truk batubara yang melintas. Hingga akhirnya berhasil meringkus Dani tanpa perlawanan.
Di hadapan polisi, Dani mengakui perbuatannya melakukan pemerkosaan terhadap Sella Dwi Oktavia lalu melakukan pembunuhan terhadap anak gadis pasangan Mat Sakam (60) dan Dita (47) tersebut.
Dani mengaku, dia nekat membunuh korban lantaran korban melakukan perlawanan saat hendak diajak bersetubuh, pelaku yang kesal kemudian memukul kepala korban hingga pingsan lalu melampiaskan nafsu bejatnya.
"Saat saya mau perkosa, Dia (Sella-red) melakukan perlawanan, hingga akhirnya saya pukul menggunakan kayu balok di bagian belakang kepalanya," ungkap Dani.
Dani mengatakan, setelah puas melampiaskan nafsu, Sella kemudian sadar dari pingsan dan kembali mencoba berontak sehingga membuat dia kembali memukulkan kayu balok ke kepala korban.
"Saat itu napasnya sudah hampir habis, setelah saya tahu dia meninggal lalu saya pergi dan menyimpan celana dalam korban di dalam tas, lalu saya ambil handphonenya dan saya pergi pulang," ujar pria satu anak tersebut seraya mengatakan usai membunuh dia kabur ke Palembang.
Dani mengungkapkan, pembunuhan terjadi ketika dia mampir ke rumah Sella hendak ke arah Prabumulih. Lalu dia mengajak Sella untuk ikut dengan alasan satu tujuan ke sekolah. Dalam perjalanan, Sella mengaku tidak ingin sekolah dengan alasan takut ditagih utang oleh temannya.
"Dia kemudian meminta diajari bermotor, lalu saya ajak ke lokasi kejadian dan saya ajari bermotor di lokasi sepi itu. Selanjutnya setelah kelelahan kami istirahat di kebun karet tua itu. Ketika istirahat terlintas keinginan memperkosa, tetapi korban melawan dan saya bunuh," kata Dani.
Setelah meninggalkan jenazah Sella, Dani beberapa kali memeriksa tubuh korban apakah sudah diambil warga atau belum setelah membunuhnya.
Kepala Polres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP M Khalid Zulkarnaen saat gelar perkara mengatakan, polisi terus melakukan pemeriksaan secara intensif oleh tim penyidik Satreskrim Polres Prabumulih.
"Pelaku telah kami amankan dan terus menjalani pemeriksaan petugas kita, sementara pelaku kita kenakan Pasal 338 KUHP, namun nanti jika ada niat perencanaan akan kita kenakan pasal 340. Untuk Pasal 338 KUHP pelaku kita ancam dengan hukuman diatas 10 tahun penjara," tegas Kapolres Prabumulih.

Sebelum Membunuh, Dani Setubuhi Sella Saat Pingsan


Sebelum Membunuh, Dani Setubuhi Sella Saat Pingsan
Tribun Sumsel/Edison
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIK gelar kasus pembunuhan Sella Dwi Oktavia (15), 
 
PRABUMULIH - Dani Edwar (21) mengaku memperkosa Sella Dwi Oktavia (15) dalam kondisi pingsan, lantas membunuh pelajar kelas X SMK Negeri 1 Jurusan Akuntansi itu. Dani menyimpan celana dalam Sella, kemudian meninggalkan jenazah di semak-semak kebun karet.
Setelah melakukan penyelidikan selama hampir dua pekan, Tim Gabungan Satreskrim Polres Prabumulih dan Unit Reskrim Polsek Prabumulih Barat, mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswi SMK itu.
Pelaku yakni Dani Edwar bin Mat Yani (21), warga Dusun V Desa Sumber Rahayu Kabupaten Muaraenim, masih memiliki hubungan keluarga dengan Sella dari istrinya, Jamilah (21). Dani tinggal tak jauh dari kediaman Sella di kawasan Simpang Penimur Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.
Penangkapan dilakukan saat Dani, yang menjadi kernet truk batubara, tengah melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Senin (29/9/2014) sekitar pukul 17.30 WIB.
Guna kepentingan penyelidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku digelandang ke Mapolres Prabumulih.
Diringkusnya Dani setelah petugas tak henti melakukan penyelidikan mendapat informasi dari masyarakat jika pelaku telah ikut bekerja menjadi kernet batubara dari Lahat tujuan Palembang.
Mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian langsung bergerak cepat dengan melakukan pengadangan terhadap truk-truk batubara yang melintas, hingga akhirnya berhasil meringkus Dani tanpa perlawanan.
Di hadapan polisi, Dani mengakui perbuatannya melakukan pemerkosaan terhadap Sella Dwi Oktavia lalu melakukan pembunuhan terhadap anak gadis pasangan Mat Sakam (60) dan Dita (47) tersebut. Dani mengaku, dia nekat membunuh korban lantaran korban melakukan perlawanan saat hendak diajak bersetubuh, pelaku yang kesal kemudian memukul kepala korban hingga pingsan lalu melampiaskan nafsu bejatnya.
"Saat saya mau perkosa, Dia (Sella-red) melakukan perlawanan, hingga akhirnya saya pukul menggunakan kayu balok di bagian belakang kepalanya, lalu setelah dia pingsan saya lucuti celana dalamnya dan saya perkosa dalam keadaan pingsan," ungkap Dani ketika diwawancarai.
Dani mengatakan, setelah puas melampiaskan nafsu, Sella kemudian sadar dari pingsan dan kembali mencoba berontak sehingga membuat dia kembali memukulkan kayu balok ke kepala korban.
"Saat itu napasnya sudah hampir habis, setelah saya tahu dia meninggal lalu saya pergi dan menyimpan celana dalam korban di dalam tas, lalu saya ambil handphonenya dan saya pergi pulang," ujar pria satu anak tersebut seraya mengatakan usai membunuh dirinya kabur ke Palembang.
Dani mengungkapkan, pembunuhan terjadi ketika dia mampir ke rumah Sella hendak ke arah Prabumulih. Lalu dia mengajak Sella untuk ikut dengan alasan satu tujuan ke sekolah. Dalam perjalanan, Sella mengaku tidak ingin sekolah dengan alasan takut ditagih utang oleh temannya.
"Dia kemudian meminta diajari bermotor, lalu saya ajak ke lokasi kejadian dan saya ajari bermotor di lokasi sepi itu. Selanjutnya setelah kelelahan kami istirahat di kebun karet tua itu. Ketika istirahat terlintas keinginan memperkosa, tetapi korban melawan dan saya bunuh," kata Dani.
Setelah meninggalkan jenazah Sella, Dani beberapa kali memeriksa tubuh korban apakah sudah diambil warga atau belum setelah membunuhnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP M Khalid Zulkarnaen SIK saat gelar perkara mengatakan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan secara intensif oleh tim penyidik Satreskrim Polres Prabumulih.
"Pelaku telah kami amankan dan terus menjalani pemeriksaan petugas kita, sementara pelaku kita kenakan pasal 338 KUHP, namun nanti jika ada niat perencanaan akan kita kenakan pasal 340. Untuk pasal 338 KUHP pelaku kita ancam dengan hukuman diatas 10 tahun penjara," tegas Kapolres Prabumulih, Selasa (30/9/2014).
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendalaman kasus dan akan melakukan pemeriksaan tambahan setelah melakukan olah tempat kejadian perkara.
Jenazah Sella ditemukan warga, 20 September, di semak-semak kebun karet Simpang Pinang RT 04 Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat. Jenazah tertelungkup mengenakan sepatu kets lengkap dengan kaus kaki, memakai seragam baju putih, dan rok biru yang telah usang.
Dita, ibu Sella, ketika itu mengatakan, putrinya pergi ke sekolah, Sabtu (30/8/2014) sekitar pukul 12.00 WIB diantar Dani menggunakan sepeda motor. Setelah itu, Sella tak kunjung pulang. Sampai kemudian petani menemukan mayat di kebun karet.

Ibu Guru Dipergoki Anaknya Lagi Mesum dengan Selingkuhan


Ibu Guru Dipergoki Anaknya Lagi Mesum dengan Selingkuhan
Tribunnews.com
Ilustrasi 

DENPASAR - Seorang guru honorer berinisial NMS (35) tepergok sedang melakukan perbuatan mesum dengan selingkuhannya di ruang kerja suaminya, di sebuah kantor travel di Jalan Nenas, Kelurahan Subagan, Karangasem, Bali.
NMS dipergoki oleh anaknya sendiri IWM (17). Peristiwa ini tentu saja menjadi buah bibir dan mengebohkan warga Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tempat asal guru honorer tersebut.
Sementara laki-laki yang menjadi teman kencan NMS yang berinisial IWK (43) adalah seorang pekerja swasta asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Peristiwa ini diterangkan oleh salah seorang anggota di Polres Karangasem, Rabu (1/10/2014) kemarin.
Berdasarkan catatan di kepolisian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WITA, saat jam mengajar NMS di sekolah. Aksi cabulnya terungkap, ketika anaknya hendak mengambil helm di tempat usaha milik orangtuanya itu.
Namun begitu sampai di depan kantor, siswa SMA itu langsung curiga lantaran melihat ada helm lain yang diketahui bukan milik ayahnya. Ia makin curiga setelah melihat pintu kantor sedikit terbuka.
Sang anak langsung mendorong pintu ruangan kantor tempat biasanya ayahnya bekerja. Betapa terkejutnya remaja itu karena di dalam ruangan itu ia memergoki ibunya sedang bersama seorang laki-laki lain.
Pasangan mesum itu sempat mau membantah, namun IWM tidak mempercayainya dan langsung menghubungi ayahnya yang berinisial IKM (39).
Humas Polres Karangasem, Aiptu I Ketut Dasta, membenarkan adanya laporan dari IKM yang merasa sakit hati atas perbuatan istrinya.
Menurut Dasta, laporan tersebut sedang dalam penanganan jajaran Polres Karangasem untuk didalami.

Sedang Bercinta Dengan Pria Lain, Ibu Ini Dipergoki Anaknya

Seorang guru honorer di Karangasem, Bali berinisial Sum (35), kedapatan sedang mesum di ruang kerja suaminya bersama pria lain.
Saat itu suami Sum sedang sibuk mengurus paket tamu yang akan menginap di salah satu kawasan wisata di Karangasem. Saat kantor sepi, Sum malah memasukkan seorang pria ke kantor travel milik suaminya.
Saat itulah dia kepergok oleh anak laki-lakinya Mus (17). Way melihat ibunya dalam keadaan nyaris tanpa busana bersama pria lain.
Peristiwa ini terjadi di sebuah kantor travel di Jl Nenas, Karangasem. Laki-laki yang menjadi teman kencan Made Sum berinisial Kar (43), seorang pekerja swasta asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Berikut cerita seputar peristiwa mesum yang menghebohkan satu kecamatan ini:
1.Tinggalkan mengajar demi bercinta
 Sebelum bercinta, Sum rupanya sedang mengajar. Namun guru sebuah SMA di Karangasem ini rela meninggalkan waktu mengajar demi menemui pria idaman lain itu.
Dari catatan di Kepolisian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WITA saat jam mengajar di sekolah.
Rupanya sebelum peristiwa kali ini, Sum sudah berulang kali melakukan perbuatan mesum dengan pria tersebut. Kali ini dia sedang apes.
Entah apa yang ada di benak Sum, kenapa dia memilih lokasi bercinta di kantor suami. Polisi belum selesai melakukan pemeriksaan.

2.Mau main dua kali
Way kaget setengah mati melihat ibunya nyaris tanpa busana bersama pria lain dalam ruang kerja ayahnya. Dia menyangka kedua insan berbeda jenis ini baru akan mulai. Namun menurut polisi, mereka telah selesai melakukan hubungan badan.
Melihat kondisi keduanya saat terpergok, pasangan selingkuh itu diduga sudah selesai melakukan adegan mesum.
“Semula perkiraan anaknya, baru akan mulai karena melihat posisi keduanya. Namun dari barang bukti yang ada, diduga mereka sudah selesai atau mau melakukan hubungan untuk kedua kalinya,” Kata salah seorang anggota di Polres Karangasem, Rabu (1/10).
Awalnya Way curiga karena melihat ada helm yang bukan milik ayahnya di kantor orang tuanya itu. Dia makin curiga saat melihat pintu kantor sedikit terbuka.

3.Suami sakit hati diselingkuhi
Saat dipergoki anak, Sum dan pasangan mesumnya, Kar belingsatan. Mereka mencoba berkilah soal perbuatan mesum tersebut. Namun Way tak percaya, dia langsung menelepon ayahnya.
“Sempat terjadi keributan di dalam ruangan kantor ini, syukurlah karyawan datang lebih awal,” ujar seorang polisi di Karangasem.
Humas Polres Karangasem, Aiptu I Ketut Dasta, membenarkan adanya laporan perzinahan yang dilakukan seorang oknum guru honorer. Laporan tersebut sedang dalam penanganan Polsek Karangasem.
“Pihak suami melapor karena merasa sakit hati atas perbuatan istrinya. Kasusnya sedang didalami,” terang Aiptu Dasta, via telepon Rabu (1/10).

Gadis Korban Asusila Raja Solo Alami Stres Berat


Gadis Korban Asusila Raja Solo Alami Stres Berat
NET
Ilustrasi Perkosaan disertai Pengancaman 

SUKOHARJO - Kasus tindakan asusila yang diduga dilakukan Raja Solo Pakubuwono XIII terus bergulir. Korban berinisial AT (15) yang sedang mengandung tujuh bulan diduga mengidap sindrom babyblues. Kondisi psikis AT pun mengkhawatirkan.
Hal tersebut diungkapan salah satu kuasa hukum AT, Asri Purwanti. Asri berharap segera ada penanganan medis bagi kondisi psikologis kliennya.
"Kondisinya tampak tidak stabil, kadang malu dan menutupi perutnya. Takutnya kalau terkena sindrom babyblues," katanya pada hari Rabu (1/10/2014).
"Kondisinya semakin drop, jadi kita akan pertimbangkan untuk pendamping dokter, karena keadaan stres yang tinggi, membuat kondisi kesehatan klien menurun," kata Asri.
Tim kuasa hukum AT juga mengeluhkan sikap kepolisian yang hanya memeriksa korban dan bukan terlapor. Hal tersebut membuat keluarga AT tertekan.
"Ayah korban terus terang jadi stres juga, karena dipanggil terus, tapi pihak PB XIII belum pernah datang," katanya.
Pada hari ini, AT diagendakan menjalani pemeriksaan di Polres Sukoharjo, namun karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan, kuasa hukum dan kerabat korban yang datang.

Ibu Guru Kepergok Anaknya Mesum di Ruang Kerja Suami


Ibu Guru Kepergok Anaknya Mesum di Ruang Kerja Suami
net
Ilustrasi 

BALI -Seorang guru honorer berinisial NMS (35) di Kabupaten Karangasem, Bali kepergok sedang melakukan mesum dengan Pria Idaman Lain (PIL) di ruang kerja suaminya yakni di sebuah kantor travel di Jl Nenas, Kelurahan Subagan, Karangasem.
Parahnya lagi, aksi bejat itu pertama kali diketahui oleh putranya yang berinisial IWM (17). IWM sangat terkejut melihat sang ibu dengan seorang pria dalam kondisi setengah bugil di ruang kerja ayahnya yang sedang sibuk mengurus paket tamu yang akan menginap di kawasan wisata Karangasem.
Peristiwa ini tentu saja menjadi buah bibir dan mengebohkan warga Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tempat asal guru honorer tersebut.
Sementara laki-laki yang menjadi teman kencan NMS yang berinisial IWK (43) adalah seorang pekerja swasta asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Menurut keterangan pihak kepolisian, melihat kondisi keduanya saat tepergok, pasangan selingkuh itu diduga sudah selesai melakukan adegan mesum. Pasalnya, ditemukan sudah ada lumuran sperma di meja kerja ruang ayahnya.
"Semula perkiraan anaknya, baru akan mulai lantaran terlihat laki-lakinya memegang celana wanitanya. Jadi dikira akan menurunkan, ternyata itu kemungkinan mau dinaikkan atau mau dua kali di naiki,” kata salah seorang anggota di Polres Karangasem, Rabu (1/10/2014).
Berdasarkan catatan di kepolisian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WITA, saat jam mengajar NMS di sekolah. Namun demi memenuhi nafsu birahinya, pelajaran mengajarnya ditinggalkan oknum guru honorer tersebut.
Aksi cabulnya terungkap, ketika anaknya hendak mengambil helm di tempat usaha milik orangtuanya itu. Namun begitu sampai di depan kantor, siswa SMA itu langsung curiga lantaran melihat ada helm lain yang diketahui bukan milik ayahnya. Ia makin curiga setelah melihat pintu kantor sedikit terbuka.
Sang anak langsung mendorong pintu ruangan kantor tempat biasanya ayahnya bekerja. Betapa terkejutnya remaja itu karena di dalam ruangan itu ia memergoki ibunya sedang bersama seorang laki-laki lain.
Pasangan mesum itu sempat mau membantah, namun IWM tidak mempercayainya dan langsung menghubungi ayahnya yang berinisial IKM (39).
Humas Polres Karangasem, Aiptu I Ketut Dasta, membenarkan adanya laporan pihak suami melapor karena merasa sakit hati atas perbuatan istrinya atas perzinahan yang dilakukannya.
Menurutnya, laporan tersebut sedang dalam penanganan jajaran Polres Karangasem untuk didalami lebih lanjut.

Seorang Siswi di Tanjabbar Digagahi Duda 9 Kali

Seorang Siswi di Tanjabbar Digagahi Duda 9 Kali
Shutterstock
Ilustrasi korban perkosaan. 
 
KUALA TUNGKAL -  Anak di bawah umur banyak menjadi korban dalam kekerasan seksual, setelah ditangkap seorang dukun cabul di Kuala Tungkal yang menggagahi pasiennya, kini polisi kembali mengamankan seorang duda warga Teluk Nilau, Nayan (32).

Ia ditangkap karena diketahui telah menyetubuhi seorang siswi MTs yang masih berusia 15 tahun berinisial NP, warga Parit 17 Desa Senyerang, Kecamatan Senyerang.

Disampaikan pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tanjab Barat, kronologis bermula saat korban dibawa kabur oleh pelaku untuk menginap di rumahnya pada 15 September lalu.

Di sanalah lelaki bejat ini menjalankan aksinya menggagahi korban. Tak tanggung-tanggu gadis malang itu disetubuhi korban sebanyak sembilan kali.

Akhirnya kejadian ini terdengar hingga ke telinga keluarga, dengan diwakili sang bibi, dara muda itu melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Senin kemarin. Atas laporan yang masuk polisi bergerak cepat dan pelaku berhasil diamankan di rumahnya, Senin malam sekitar pukul 20.00.

Saat diwawancarai, Nayan mengakui semua perbuatannya dan menurutnya sudah berlangsung sejak awal September hingga pertengahan bulan kemarin. Namun ia membantah jika perbuatannya menyetubuhi korban dilakukan dengan paksaan, kata dia itu terjadi karena suka sama suka. "Saya pacaran sama dia, itu kami lakukan karena suka sama suka," jelasnya.

Nayan melanjutkan, bahwa perbuatan itu dilakukan bukan hanya di rumahnya, namun beberapa kali dilakukan di kebun. "Sembilan kali itu harinya beda-beda pak, bukan satu malam saja," cetus dia.