Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 14 November 2014

Penjimak Bocah SD di Malang Mengaku Telah Bunuh Tujuh Orang



Tersangka penjimak atau pemerkosa bocah sekolah dasar (SD) di Malang ditangkap aparat Kepolisian di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tersangka diketahui berinisial MF (33 tahun), warga Jember.

Dia mengaku kepada Polisi telah membunuh lima warga Sidoarjo dan dua warga Malang. Dia juga mengaku telah memerkosa Bunga (bukan nama sebenarnya), gadis SD yang hingga kini masih tergolek lemah di Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen.

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Malang, AKP Wahyu Hidayat, tersangka MF dibekuk ketika membawa Bunga di Kota Probolingo saat bertemu Hendro, seorang korban pemilik sepeda motor asal Gianyar, Bali.

Hendro bersiasat memancing MF keluar menemuinya. Dia telah bersiap membagikan informasi keberadaan tersangka ke Polsek Kademangan sehingga dilakukan penangkapan. Menurut Hendro, pelaku telah mencuri lima ponsel dan satu unit sepeda motor.

Kronologi

Secuil kronologi tindakan bejatnya pada Bunga pun terungkap setelah pelaku ditangkap. Pada Jumat, 7 November 2014, Bunga dibawa ke Probolinggo oleh pelaku.

Saat itu pelaku dan seorang teman wanitanya sengaja pamit lebih dulu dari rumah orang tua Bunga, tempat pelaku dan dua kawan wanitanya menginap selama tiga hari. Tak berselang lama, seorang kawan wanita pelaku pamit pada orang tua Bunga untuk mengajak Bunga beli pangsit di Terminal Gadang. Ternyata tidak saja dibawa ke Gadang, siswi kelas 6 SD itu pun dibawa pelaku hingga ke Probolinggo dan menyetubuhi korban di sana.

Pada Sabtu, 8 November, korban yang mengalami pendarahan akibat perbuatan tak senonoh pelaku, diantar pulang hingga terminal Gadang oleh seorang kawan wanita pelaku. Dari terminal Gadang, korban diberi uang Rp5.000 dan dibiarkan sendirian pulang ke Tajinan.
Sesampainya di rumah pada Sabtu pagi, korban yang berjalan sempoyongan dan mengalami pendarahan hebat di kemaluannya segera mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen hingga kini.

Perdagangan manusia

Pelaku, kata Polisi, sudah piawai menculik dan membawa lari perempuan. Di bawah kendalinya, remaja perempuan di bawah umur itu diminta untuk melakoni berbagai tindak kriminal yang menguntungkan bagi pelaku.

“Teman ceweknya dipaksa untuk mencuri. Ia juga masih di bawah umur. Ada laporan asusila kita tangani dan laporan trafficking (perdagangan manusia),“ kata Wahyu, Jumat, 14 November 2014. Salah satu korban trafficking yang juga masih kanak-kanak sudah teridentifikasi lokasinya.

Keluarga Bunga lega mendengar informasi itu. Mereka berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.

Biadab, Pasien Rumah Sakit Dibius dan Diperkosa Ramai-ramai

Biadab, Pasien Rumah Sakit Dibius dan Diperkosa Ramai-ramai
Tribunnews.com
Ilustrasi

WARTA KOTA— Tiga pria yang dituduh membius dan memperkosa beramai-ramai pasien wanita di rumah sakit pemerintah di Punjab telah ditahan, kata polisi.
Ketiga pria itu adalah karyawan kementerian kesehatan, kata para pejabat.
Wanita di rumah sakit di daerah Burewala itu bersama suami dan membawa bayi mereka untuk diperiksa paga tanggal 11 November lalu.
Suami wanita itu mengatakan ia pergi selama 15 menit namun saat ia kembali istrinya menghilang dan meninggalkan bayi dan dompetnya.
Istrinya kemudian ditemukan di satu ruangan rumah sakit.
Suami wanita tersebut mengatakan kepada Shumaila Jaffrey dari BBC Urdu di Lahore bahwa setelah tiga jam dicari, ia melapor ke polisi.
Dibius dan diperkosa
Ia kemudian kembali ke rumah sakit dan melanjutkan pencarian.
"Saat saya menuju lantai bawah, saya melihat ada satu ruangan. Saya takut untuk masuk, salah satu kaca di pintu pecah dan seseorang meletakkan penyangga kayu di depan pintu. Saya dorong dan masuk ke dalam," kata suami wanita itu.
"Ruangan sangat gelap, tidak ada lampu. Saya lihat istri saya tergeletak di tandu. Ia tidak begitu sadar dan saya membawanya pulang," katanya.
Ia mengatakan istrinya memberitahunya bahwa tiga pria memberikan suntikan dan ia diperkosa.
Polisi mengatakan kepada BBC, wanita itu tengah dirawat oleh dokter dan tengah diperiksa darah dan DNA-nya.

"Waktu Menginap di Kamar WD Terjadilah Peristiwa Itu"


ist
ilustrasi
 
PALEMBANG - Hati orang tua mana yang tidak hancur ketika melihat anaknya telah digauli oleh seseorang yang bukan muhrimnya. Hal itulah yang dirasakan oleh Suryana (36) warga Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati.SY melaporkan kejadian yang dialaminya putrinya WD (16), yang mengaku telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh pacarnya sendiri yakni Wadudi (17) warga Jalan KH Wahid Hasyim Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1.
Kejadian tersebut berlangsung pada hari Kamis (13/11/2014) di kediamannya. Karena aksi tersebut terpergok oleh Suryana, sehingga Wadudi yang didampingi oleh orang tuanya digelandang ke Polresta Palembang.
Namun Wadudi membantah telah memperkosa pacar yang sudah menjalani hubungan selama satu tahun lebih ini. Menurutnya kejadian itu berawal, sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku berjalan kaki dari kediaman pacarnya WD dengan maksud hendak meminjam buku catatan sekolah.
"Saya berjalan kaki cukup lama, karena capek dan ada beberapa preman jadi sempat berhenti dulu. Jadi lama sampai," jelasnya saat digelandang ke Polresta Palembang, Kamis (13/11/2014).
Setelah mendapatkan buku catatan, dia langsung pulang. Namun alasan tidak ada angkot untuk pulang sehingga Wadudi kembali dan merayu WD untuk diperbolehkan tidur dirumahnya.
"Waktu menginap dikamar WD dan terjadilah peristiwa itu. Kejadian itu baru diketahui oleh orang tuanya sekitar pukul 04.30, waktu saya mau ke kamar mandi dan bertemu dengan Suryana. Saya langsung ditanya siapa, saya jawab kalau pacarnya WD dan langsung ditangkap." ungkapnya.