Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 11 September 2012

Dana Kampanye, CC Terbesar Berkibar Terkecil

Pilwako Singkawang, A2 Tertinggi

Dana Kampanye Pilgub Kalbar dan Pilwako Singkawang
ZMS
Pontianak – Peraturan perundangan mewajibkan dana awal kampanye pemilukada harus dilaporkan secara resmi kepada KPU. Tak terkecuali Pilgub Kalbar dan Pilwako Singkawang yang kini tengah berlangsung seru.
Dari penelusuran Rakyat Kalbar, tim sukses pasangan Cornelis-Christiandy (CC) yang terbesar sebagaimana dilaporkan ke KPUD Kalbar. Nilainya tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 8.521.000.000,00. Pasalnya, kampanye CC di berbagai kota memang jor-joran dan meriah.
Berbeda dengan pasangan Armyn-Fathan (Arafah), yang jarang terdengar ada kampanye terbuka dengan pengerahan massa. Pasangan ini melaporkan dana awalnya Rp 2.150.000.000,00.
Urutan terbesar kedua mengeluarkan dana awal kampanye adalah pasangan Morkes-Burhan. Kendati pasangan MB ini lebih memilih kampanye dialogis ke pasar-pasar, ke warung-warung kopi, dan ke desa-desa, dananya mencapai Rp 3.500.000.000,00.
Pasangan Tambul-Barnabas tercatat paling buntut alias terkecil hanya Rp 1.801.000.000. Kendati pasangan Berkibar ini tampak cukup kolosal melawan di timur Kalbar seperti mengungguli massa Cornelis-Christiandy di Melawi dan bahkan Putussibau, Kapuas Hulu.
“Laporan penggunaan dana awal kampanye ini diserahkan ke KPU satu hari sebelum dimulainya masa kampanye. Artinya diserahkan pada 2 September,” tutur Dr Sofiati, Ketua Pokja Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalbar kepada Rakyat Kalbar, Senin (10/9).
Sampai kemarin memang belum ada laporan ke publik yang wajib dilaksanakan KPU Kalbar, sebagaimana diatur oleh pasal 83 ayat 6 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. KPUD Kalbar sedang merekap secara keseluruhan. Laporan sumbangan dana harus disampaikan pasangan calon kepada KPUD dalam waktu satu hari sebelum masa kampanye dimulai, dan satu hari sesudah masa kampanye berakhir.
“Tetapi ini kan baru laporan penggunaan dana awal kampanye (kemungkinan besar bertambah, red). Untuk laporan dana kampanye kedua akan diminta satu hari setelah masa kampanye berakhir. Artinya, 17 September, paling lambat tiga hari setelah pemungutan suara,” jelas Sofiati.
Lanjutnya, penyerahan dana kampanye kedua dilengkapi dengan sumber penyumbang dana yang dibolehkan dan untuk apa saja dana tersebut digunakan. Termasuk juga biaya operasional.
“Namanya Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK). Ini merupakan gabungan penerimaan dan penggunaan dana kampanye se-Kalbar. Jadi, tim kampanye provinsi menghimpun semua jumlah dana dan pengeluaran kampanye kabupaten/kota. Setelah itu baru dilaporkan kepada KPU. Dalam laporan tersebut, sisa saldonya juga harus dilaporkan,” paparnya.
Ia menjelaskan, dua hari setelah penerimaan LPPDK oleh KPU akan diserahkan kepada Kantor Akuntan Publik (KAP). Masa auditnya selama 15 hari, baru kemudian hasilnya diserahkan kembali ke KPU, yang kemudian akan mengumumkannya kepada publik.

Bantuan asing

Sementara di Pilwako Singkawang, pasangan Awang Ishack-Abdul Mutalib (A2) yang paling banyak melaporkan dana awal buat kampanye. Disusul Hasan Karman-Ahyadi (HK-AD), Nusantio Setiadi-Tasman (Nusantara), dan paling sedikit Henoch Thomas-Rozanuddin (Hero).
Dana awal kampanye yang disampaikan masing-masing tim sukses itu, A2 sebesar Rp 1.940.000.000, HK-AD Rp 1.095.200.000, Nusantara Rp 600.000.000, dan Hero Rp 230.250.000.
“Tetapi ini kan baru laporan penggunaan dana awal kampanye,” jelas Ramdan SPdI, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (9/9).
Sumber dana awal kampanye dari masing-masing pasangan kandidat itu terdiri atas beberapa orang. Tetapi di antara sekian banyak penyumbang, paling besar dari penyumbang utama atau si kandidat itu sendiri.
Laporan penggunaan dana awal kampanye pasangan kandidat yang diserahkan ke KPU Kota Singkawang itu, jelas Ramdan, dihitung sejak 5 Agustus (tiga hari setelah ditetapkan sebagai pasangan kandidat) sampai 2 September (satu hari sebelum kampanye).
Ramdan menjelaskan, laporan dana kampanye masing-masing pasangan kandidat itu disertai dengan nama para penyumbang. “Kalau besarnya bantuan itu di atas Rp 2,5 juta harus disertai kartu identitas si penyumbang. Apabila di bawah Rp 2,5 juta no name (tanpa nama, red),” terangnya.
Sedangkan apabila terdapat donator yang menyumbang lebih besar sama dengan Rp 20 juta harus melampirkan kartu identitas atau KTP dan NPWP. “Ini untuk penyumbang perseorangan dan mempunyai batas maksimal menyumbang Rp 50 juta,” kata Ramdan.
Apabila penyumbang dananya berupa badan usaha harus disertai akta pendirian badan usaha tersebut. “Untuk badan usaha, batas maksimal sumbangan dana kampanyenya Rp 350 juta,” ujarnya.
Untuk Singkawang, lanjut Ramdan, setelah pencoblosan, masing-masing kandidat diwajibkan menyerahkan laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye secara kumulatif (termasuk dana yang digunakan ketika masa kampanye 3-16 September) kepada KPU Kota Singkawang. “Selanjutnya KPU akan menyerahkannya ke akuntan publik untuk diaudit paling lama 25 September,” ucapnya.
Hadil audit dana kampanye itu diserahkan kembali ke KPU untuk diumumkan paling lama 13 Oktober 2012. “Apabila dari hasil audit itu ditemukan bantuan asing, identitas donator tidak jelas, bantuan dari pemerintah, BUMN, dan BUMD, maka ada kewajiban pasangan calon untuk mengembalikan ke kas daerah, paling lama 14 hari setelah hasil audit itu diumumkan,” papar Ramdan.
Diharuskan mengembalikan ke kas daerah karena dana kampanye tidak boleh menggunakan bantuan asing, penyumbang tidak jelas, bantuan dari pemerintah, BUMN, dan BUMD.
“Kalau tidak dikembalikan ke kas daerah sampai batas waktu yang telah ditentukan, sanksinya berupa pembatalan sebagai pasangan calon,” ingat Ramdan. (/)

Dana Awal Kampanye Pasangan Pilgub 2012

  • Cornelis-Christiandy (CC) Rp 8.521.000.000,00
  • Armyn-Fathan A Rayid (Arafah) Rp 2.150.000.000,00
  • Morkes-Burhanuddin A Rasid (MB) Rp 3.500.000.000,00
  • Tambul-Barnabas (Berkibar) Rp 1.801.000.000,00.
Sumber: KPUD Kalbar

Target Cornelis Dipatahkan Milton

Bejang Bantah Dukung Incumbent

Sintang – Persaingan ketat perebutan suara di Kabupaten Sintang di Pilgub Kalbar antara Cornelis-Christiandy (CC) dengan Morkes-Burhan (MB) kian tajam. Keduanya bersikukuh unggul di salah satu kabupaten PKR itu.
Cornelis yang menargetkan meraup 80 persen suara saat kampanye terbuka di Stadion Baning, Rabu (5/9), ditantang kubu Morkes-Burhan menargetkan menang.
“Silakan saja pasang target, tapi yang jelas kita menargetkan pasangan Morkes-Burhan menang,” kata Milton Crosby, relawan tim pemenang pasangan Morkes-Burhan pada Rakyat Kalbar di pendopo, Minggu (9/9).
Kendati Morkes-Burhan sama sekali bukan figur timur Kalbar atau tak berasal dari satu pun lima kabupaten calon PKR, Milton malah yakin menang juga di lima kabupaten yang meliputi Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau, dan Sekadau.
“Kalau mereka target 80 persen suara di Sintang, kita target menang di atasnya 85 persen,” ucap Milton.
Bahkan tak tanggung-tanggung, Milton yakin Morkes-Burhan menang dengan satu putaran. Keyakinannya dengan alasan masyarakat sekarang menginginkan pembangunan lebih baik di wilayah timur Kalbar.
Milton juga mengaku bahwa dirinya telah ditunjuk oleh koalisi pasangan Morkes-Burhan sebagai juru kampanye (jurkam) di Sintang. “Surat keputusan (SK) dari provinsi sudah ada. Mungkin nanti saya akan ambil cuti satu hari,” ujarnya.
Selaku bupati, Milton mengimbau masyarakatnya agar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilukada Kalbar 20 September. “Satu suara sangat menentukan nasib Kalbar. Jangan sia-siakan hak pilih kita. Jangan mau suara kita dibeli, apalagi hanya selembar uang Rp 50 ribu,” katanya.
Bupati Milton juga mengingatkan pemilukada kali ini tidak ada lagi intimidasi. “Berikan ruang kepada masyarakat untuk memilih pasangan calon sesuai hati nuraninya. Bila ada yang melakukan intimidasi, kita minta aparat bisa bertindak tegas,” pintanya.
Selain itu Milton berpesan kepada para tim sukses supaya saling menghargai agar suasana aman dan kondusif dapat tetap terjaga. “Hargai perbedaan. Gunakan cara kampanye yang baik. Siapa pun gubernur terpilih, itu adalah milik masyarakat Kalbar, bukan suatu kelompok atau golongan tertentu,” tegasnya.

Bejang membantah

Tengah bersemangatnya Milton mendukung pasangan MB, di tubuh Partai Golkar Kabupaten Sintang disambar isu tak sedap. Pimpinan puncak partai beringin kabupaten itu, Harjono Bejang, diisukan bekerja diam-diam untuk pasangan incumbent. Apa jawab Ketua DPRD Sintang itu?
“Ketemu saja tidak pernah, apalagi buat komitmen. Biasa saja orang mengisukan seperti itu. Mati-hidup ya Golkar, siapa yang diusung Golkar itulah yang harus didukung,” tegas Bejang menjawab sejumlah wartawan, Senin (10/9).
Ia mengatakan, Golkar Sintang yang menjadi partai pemenang pemilu itu akan all out untuk memenangkan pasangan MB target perolehan suara minimal 60 persen. “Target kita minimal 60 persen di Sintang,” kata Bejang.
Menurut dia, target itu sudah melalui perhitungan yang matang, apalagi di-backup Ketua Dewan dan Bupati Sintang Milton Crosby. “Bupati orang Golkar dan setiap hari turun ke masyarakat. Tidak mungkin masyarakat tidak percaya dengan bupati dan ketua dewan, apalagi tujuan majunya untuk menang pasangan nomor 3 ini salah satunya untuk mewujudkan pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR),” optimis Bejang.
Ia menilai Kalbar perlu perubahan dan pemimpinnya harus diganti. Sebab selama hampir lima tahun kepemimpinan Gubernur Kalbar saat ini, tidak ada perubahan yang signifikan. Itu diakibatkan infrastruktur yang kurang memadai, pelabuhan yang tidak representatif, bandara yang minim sarana dan prasarana, listrik yang belum maksimal pelayanannya, inefisiensi birokrasi pemerintahan, dan APBD yang masih sangat bergantung kepada pemerintah pusat.
“Pembangunan infrastruktur juga tidak merata, buktinya jalan di wilayah timur Kalbar masih rusak parah. Padahal pembangunan infrastruktur sangat berperan untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat,” kata Bejang.
Melihat ketertinggalan itu, dia menegaskan sangat tidak mungkin mendukung pasangan incumbent. “Kita sudah bisa melihat pembangunan selama kepemimpinan Gubernur Kalbar selama ini, kurang berkeadilan dan tidak ada perubahan yang signifikan,” pungkas Bejang. (jul)

Jangan Minta Proyek Atas Nama Anak Cornelis

Ribuan Massa di Kampanye Akbar C2
Cornelis kampanye di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang
Cornelis kampanye di Lapangan Sepakbola BRC Bengkayang
Bengkayang – Drs Cornelis MH, Cagub Kalbar nomor urut 1 meminta kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk memberikan kesempatan satu periode lagi guna meneruskan pembangunan Kalbar yang telah berjalan.
“Presiden saja percaya dengan Gubernur Kalbar, masa kalian tidak percaya dengan orang,” ucap Cornelis kepada ribuan massa pendukungnya dalam kampanye akbar di Lapangan Sepakbola BRC, Akbar, Senin (10/9).
Kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang, Cornelis berpesan jangan sampai orang datang minta proyek atas nama anak Cornelis. Padahal anaknya hanya dua saja. Kemudian Cornelis memperkenalkan istri dan dua anaknya serta dua menantunya.
“Suku lain sudah percaya dengan Cornelis, masa kalian tidak percaya. Selama Cornelis memimpin Kalbar lima tahun, tidak ada serang-menyerang antarsuku dan agama. Kita saling menghormati dan toleransi,” serunya disambut gemuruh pendukung.
Sementara itu dr Karolin Margret Natasya, anggota DPD PDI Perjuangan membeberkan, Gubernur Kalbar selama ini banyak mensubsidi Kabupaten Bengkayang seperti perbaikan Jalan Ledo-Subah, Jagoi.
“Jangan kita tepecah-pecah. Jika datang yang beri uang 50 ribu dan beri beras serta lantak, ambil saja walau mereka mengiming-imingkan suruh coblos calon nomor lain, tetapi kita tetap pilih paslon nomor urut satu. Mari datang ke TPS tanggal 20 September 2012 coblos nomor urut satu,” ajak putri sulung Cornelis itu.
Haji Komar, anggota DPP Partai Demokrat mengungkapkan, sebenarnya Cornelis ini tidak pantas dipanggil cagub dikarenakan C2 pasti menang. Masyarakat tinggal menunggu pelantikan mereka untuk kedua kalinya.
“Saya datang dengan Albert Yaputra membawa pesan dari SBY, hanya satu ialah pilihlah Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar yang takut akan Tuhan dan mencintai rakyatnya. SBY dukung C2 untuk duduk periode berikutnya,” seru Komar yang juga pelawak sekaligus anggota DPR RI itu.
Albert Yaputra, anggota DPP PD menerangkan, masyarakat Kabupaten Bengkayang yang ada di daerah perbatasan pada khususnya dan warga Kalbar pada umumnya bahwa DPR RI saat ini sedang fokus dan menjadi skala prioritas untuk anggaran membangun wilayah perbatasan. “Jadikan wilayah perbatasan Kalbar terdepan dan benar-benar beranda Indonesia,” ujarnya.
Erma Suryani Ranik, senator DPD Kalbar tampil kampanye CC dan mengatakan sebelum C2 pimpin Kalbar belum ada jalan provinsi yang mulus seperti di Jagoi, Subah. Selain C2, tidak ada yang memerhatikan Kabupaten Bengkayang.
Satu alasan ia dukung C2, bukan Cornelis orang Dayak, tetapi mereka bekerja untuk rakyat Kalbar dan bersungguh-sungguh menyejahterakan rakyat. C2 layak didukung untuk kedua kalinya.
“C2 satu-satunya gubernur dan wakil gubernur yang ada di Indonesia yang tidak misah untuk menjabat kedua kalinya. Sebanyak 80 persen warga sanggup dukung. Hari-H jangan ke ladang, tetapi datang ke TPS coblos nomor satu,” ingatnya.
Ustaz Hisbullah, Ketua PKB Kalbar menambahkan, mereka datang dari Pontianak tidak membawa uang dan tidak memberikan duit tetapi meminta doa dan dukungannya untuk nomor urut 1.
“Lima tahun C2 pimpin Kalbar tak pernah dipanggil KPK, jaksa, dan polisi karena tidak pernah korupsi, jika kita miliki pemimpin seperti ini apa rela kita hentikan?” katanya kepada para simpatisan.
Suryadman Gidot, Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar mengingatkan, elemen masyarakat Bumi Sebalo pada 20 September 2012 mendatang saat di TPS mencoblos paslon nomor urut satu.
“Mari kita bersatu padu, seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang mendukung C2 memimpin Kalbar lima tahun mendatang,” ajaknya. (cah)