Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 16 Februari 2012

Kota-Kota Terbaik untuk Tempat Tinggal



Singapore

Berdasarkan Mercer 2011 Quality of Living Survey, berikut ini adalah kota-kota dengan kualitas hidup terbaik di Asia Pasifik.


Lima kota terbaik didominasi oleh kota-kota di Australia: di urutan kedua ada Sydney (urutan 11 secara internasional), Melbourne (18) di urutan keempat, dan Perth (21) di urutan kelima.
Meskipun demikian, kota di urutan teratas di Asia Pasifik adalah Auckland (3), Selandia Baru. Kota lain di Selandia Baru yang masuk urutan lima besar di Asia Pasifik adalah Wellington (13).
Kota-kota yang berada di urutan berikutnya adalah Singapura (25), Tokyo (46), Hongkong (70), Kuala Lumpur (76), Seoul (80), dan Taipei (85).
Untuk jelasnya, berikut ini 11 kota terbaik di Asia Pasifik:
  1. Auckland,
  2. Sydney,
  3. Wellington,
  4. Melbourne,
  5. Perth,
  6. Singapura,
  7. Tokyo,
  8. Hongkong,
  9. Kuala Lumpur,
  10. Seoul, dan
  11. Taipei.
Singapura terdaftar di urutan 8 sebagai kota dengan keamanan terbaik di dunia, diikuti oleh Auckland dan Wellington di urutan 9. Canberra, Perth, Melbourne, dan Sydney bersama-sama di urutan 25. Tokyo, Kobe, Nagoya, Osaka dan Yokohama berada di urutan 31.
(Baca: 10 Daerah Terfavorit di Jabodetabek)
“Australia, Selandia baru, dan Singapura mendominasi karena terus-menerus berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan publik,” jelas Slagin Parakatil, peneliti senior Mercer.
Meskipun memiliki kota-kota di urutan teratas, beberapa kota Asia terdaftar di urutan bawah. “Sebagian besar karena ketidakstabilan kondisi sosial, politik, bencana alam, dan tak layaknya infrastruktur,” kata Parakatil.

Warga Sebadok Keracunan

Cornelis: Bukan karena Gas

Pengungsi Sebadok di SMPN 02 Behe
Antonius Sutarjo
Pengungsi Sebadok di SMPN 02 Behe yang masih bertahan hingga kemarin. Rabu (15/2) pagi dipulangkan ke rumah masing-masing.
Ngabang – Walaupun belum ada hasil pemeriksaan lab sampel organ dari Jakarta, akhirnya Dinas Kesehatan Kabupaten Landak resmi menyatakan bahwa tewasnya enam warga Dusun Sebadok secara beruntun, Sabtu (11/2), karena keracunan.
“Penyakit yang dianggap virus menular oleh warga Sebadok itu tidak benar. Yang ada hanya keracunan,” tegas Magdalena Nurayni Sitinjak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, Selasa (14/2).
Di hadapan ratusan warga Sebadok yang mengungsi di Gedung Swadaya dan sejumlah titik pengungsian lainnya, Magdalena mengungkapkan sejumlah alasan berdasarkan gejala penderita sebelum meninggal.
“Gejalanya kejang-kejang dengan mulut berbuih. Salah seorang penderita yang hidup, yakni Sario, ketika diperiksa dr Pius, di kerongkongannya terdapat tanda biru. Sario diduga tidak terlalu banyak termakan racun, makanya dia selamat,” ucap Tinjak.
Karena itu Sitinjak menyarankan warga bisa pulang ke kampungnya karena apa yang ditakuti tidak terbukti. “Hanya saja, warga Sebadok perlu memikirkan cara hidup sehat,” kata Tinjak yang belum tahu jenis racun yang ditelan warga dusun malang itu.
Dinas Kesehatan setempat juga mengambil beberapa sampel sisa makanan dari rumah Atek, yang anaknya Ego dan istrinya Marina tewas. Sampel berupa mi timbang dan nasi. “Sampel sudah dikirim ke Pontianak, kita tinggal menunggu hasilnya,” kata Tinjak.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Andy Jap MKes juga yakin penyebab kematian enam warga dusun itu murni karena keracunan. “Jangan panik dengan isu virus dan sebagainya. Kita anggap musibah yang disebabkan oleh keracunan,” ungkap Andy Jap kepada Equator, Selasa (14/2).
Rabu (15/2) pagi ini, 700 warga Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak akan meninggalkan tempat pengungsian. Kemarin mereka diberikan penyuluhan serta pemulihan psikis oleh tim dinas kesehatan, dinas sosial, kepolisian, dan TNI di Gedung Swadaya. Kepala RSUD Landak drg Krisman, mengatakan selama di pengungsian warga berobat gratis. “Jika ada yang sakit silakan datang,” ujarnya.
Sebenarnya kemarin menurut Alxesius Asnanda, Plt Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, warga dipulangkan. Namun masih ada pantangan dari ketua adat yakni Adat Nyapat Bala.
“Karena itu murni keracunan, bukan virus sampar seperti yang kalian takuti. Pelaksanaan ritual setelah warga pulang akan ada ritual adat Nyapat B di tengah-tengah kampung Sebadok secara besar-besaran,” kata Alexs.
Warga Berinang malah sudah duluan dipulangkan karena dusunnya selamat tidak ada yang meninggal, selain ketakutan belaka. “Seratus warga Dusun Berinang Selasa (14/2) sudah pulang ke rumah masing-masing. Hanya warga Sebadok bertahan di SMPN 02 Behe sampai besok,” kata Sanam dihubungi Equator kemarin.
Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi SE mengatakan mobilisasi kepulangan 700 warga dikoordinasi Kadis Perhubungan. Untuk pemulangan hari Rabu, armada yang siap dari kepolisian dan armed. “Saya mewakili Pemkab Landak mengucapkan terima kasih kepala Dinas Sosial Provinsi dan Gubernur Cornelis yang banyak membantu warga yang terkena musibah,” katanya.

Sedang diteliti

Dari Pontianak, Gubernur Cornelis mengimbau warga Sebadok pulang ke rumahnya. “Bagi yang mengungsi segera pulanglah. Apalagi kalau sudah tidak ada makanan lagi di tempat mengungsi,” kata Cornelis di Pontianak, Selasa (14/2).
Gubernur juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya enam warga Dusun Sebadok secara mendadak. “Saat ini sedang diteliti oleh dokter kita, apakah benar keracunan. Tapi bukan karena gas, seperti yang saat ini beredar,” kata Cornelis yang juga putra daerah Landak ini.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kalbar Muhammad Ridwan SH MH mengatakan tim medis dari pemprov sedang turun memeriksa. “Pemprov Kalbar saat ini yakinkan warga, bahwa tempat kediaman aman. Tim medis pun sedang dalam proses penyelidikan, mengidentifikasi racun,” katanya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar mengatakan autopsi salah satu jenazah korban telah dilakukan oleh dua dokter tim forensik dari RS Polri bersama tim forensik Polda Kalbar dan Dinas Kesehatan setempat.
Mukson menambahkan, situasi di lokasi relatif kondusif. Pihaknya bersama tokoh masyarakat dan pemuka adat telah menjelaskan bahwa kematian keenam warga bukan karena roh jahat. (tar/sul/kie/dna)

Cornelis-Christiandy Pecah Kongsi

Pontianak – Pendaftaran calon gubernur dan wakil pada Pilgub 2012 tinggal dua setengah bulan lagi. Kabar burung merebak, Drs Cornelis MH, calon tunggal PDI Perjuangan, pecah kongsi dengan Drs Christiandy SE MM yang bernaung di bawah bendera Partai Demokrat.
Benarkah atau sekadar konsumsi politik di warung kopi? Belum dapat jawaban pasti karena Cornelis sendiri tidak gampang untuk dikonfirmasi. Namun pernyataannya di sejumlah media lokal cukup menarik di hangatnya situasi politik.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini menyatakan jika Partai Demokrat tidak mau berkoalisi, Christiandy Sanjaya bisa saja tidak menjadi wakilnya pada Pilgub 2012.
Sementara, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada JPNN di Jakarta, Rabu (28/12) menyatakan bahwa PDIP telah memutuskan untuk kembali mengusung pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya. Namun Tjahjo mengaku belum ada surat keputusan resmi dari DPP PDIP tentang pencalonan pasangan itu.
Ditemui usai paripurna di gedung DPRD Kalbar, Selasa (14/2), Christiandy Sanjaya menepis kabar santer tentang pecah kongsi antara dirinya dengan Cornelis menghadapi Pilgub 2012 mendatang.
“Tidak ada pecah kongsi, bagi saya tidak ada istilah itu. Berbagai kemungkinan politik bisa terjadi. Semua masih dalam tahapan-tahapan. Di Demokrat ada tim 9. Tim 9 ini yang akan menjaring, setelah itu ada survei. Jadi masih prematur, masih jauh biarin saja,” tegas Christiandy dengan senyum khasnya.
Christiandy yang baru-baru ini masuk dalam kepengurusan DPD Partai Demokrat Kalbar juga menegaskan kabar burung itu adalah konsekuensi partai.
“Makanya saya dari awal selalu ditanya ya jalanin aja. Aturan untuk maju tidaknya sudah jelas. Melalui partai politik apa melalui jalur independen. Dan sampai saat ini kan belum ada koalisi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Suryadman Gidot, terkait siapa yang akan diusung Partai Demokrat diserahkan kepada mekanisme partai. Setelah selesai pendaftaran awal Maret nanti akan ada tiga nama yang diusulkan ke DPP untuk selanjutnya ditetapkan oleh DPP.
“Kita serahkan kepada survei, DPP yang menentukan. Paling banyak tiga nama yang dipertimbangkan di DPP. Mudah-mudahan nama saya masuk,” kata Gidot yang siap maju.
DPD juga melakukan survei sebelum diusulkan tiga nama ke pendaftaran calon. “Saya rasa, siapa yang kita lihat punya peluang, kalau ada yang mampu nomor satu, kenapa harus nomor dua,” ungkap Gidot yang juga Bupati Bengkayang ini.

Koalisi atau pisah

Pengamat politik dari Universitas Tanjungpura Jumadi SSos MSi mengatakan untuk membangun koalisi harus ada kesepakatan dan komitmen yang kuat. “Kalau Demokrat tidak berkoalisi dengan PDIP, wajar Cornelis berbicara seperti itu. Ya begitulah etika politik,” katanya.
Jumadi berandai-andai, jika Partai Demokrat ternyata tidak mengusung Christiandy maka harus tunduk dengan kebijakan partai itu. Mengingat Christiandy masuk dalam kepengurusan partai berkuasa tersebut.
Namun, jika Demokrat tidak merestui Christiandy tapi yang bersangkutan masih tetap ingin satu paket dengan Cornelis, maka akan ada konsekuensinya, Christiandy harus keluar dari partai.
Dinamika politik nasional baik di pemerintahan maupun parlemen dan kepentingan Pemilu 2014, Jumadi menilai sangat kecil kemungkinan kedua partai besar tersebut berkoalisi. “Cornelis politisi ulung, dia sudah punya hitung-hitungan yang matang, bisa saja sudah ada calon alternatif lain,” ujarnya.
Jumadi mengakui incumbent memiliki jaringan yang kuat sehingga masih berpeluang besar memenangkan pilgub kedua kalinya. Dalam survei tokoh populer tetap incumbent. Posisi wakil tidak terlalu berpengaruh.
“Orang kurang memandang wakil. Selain itu posisi wakil tidak terlalu signifikan. Keberhasilan suatu pembangunan orang akan melihat kepala daerahnya,” ucapnya.
Dari awal banyak pihak yang yakin Cornelis tetap satu paket dengan Christiandy. Jika pecah kongsi, diramal Cornelis akan kehilangan suara Tionghoa yang lumayan signifikan.
“Wait and see. Tidak juga bisa dikatakan warga Tionghoa tidak memilih Cornelis jika ia tidak menggandeng Christiandy,” pungkas Jumadi. (jul)

Kota Terburuk untuk Tempat Tinggal

Setelah menampilkan daftar kota terbaik untuk tempat tinggal, kini saatnya kota-kota yang dinilai paling buruk untuk jadi tempat tinggal.
Berikut ini adalah kota-kota yang buruk untuk tempat tinggal berdasarkan survei dari Mercer.
  • Bagdad (Irak)
  • Bangui (Republik Afrika Tengah)
  • N'Djamena (Chad)
  • Port-au-Prince (Haiti)
  • Khartoum (Sudan)
Menurut peneliti senior Mercer, "Sebagian besar kota yang memiliki nilai rendah ini ada di negara dengan tingkat kriminalitas tinggi, sering terjadi kerusuhan, serta penegakan hukum yang lemah." Selain itu, kota-kota tersebut memiliki kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil, serta jadi sasaran serangan teroris lokal dan asing.
Bagdad berada di urutan terburuk, yakni 221, karena penegakan keamanan yang lemah serta banyaknya aksi teroris. Bangui (220), kota terbesar di Republik Afrika Tengah, dinilai buruk karena kota tersebut dirusak oleh pemberontakan.
Port-au-Prince yang berada di urutan (218) tahun 2010 silam dilanda gempa bumi besar. Diprediksi, 230 ribu orang jadi korban.

Valentine Day, Kondom Berceceran

Pasangan mesum yang terjaring razia gabungan
Hakim
Pasangan mesum yang terjaring razia gabungan
Pontianak – Satpol PP Kota Pontianak bersama jajaran polisi dan TNI menjaring 15 pasangan mesum di dalam kamar hotel dan indekos pada malam Valentine Day, Selasa (13/2).
“Atas laporan masyarakat yang mengatakan malam Valentine Day begitu marak kasus asusila, kita telah melakukan razia dan menemukan ada 15 pasangan mesum di hotel dan indekos,” kata Ir H Sy Saleh Alkadrie, Kepala Satpol PP Kota Pontianak.
Razia dimulai pukul 05.00 pagi. Pasangan pertama diamankan dari Hotel Patria Jalan HOS Cokroaminoto 497 Pontianak. Sepasang remaja ditemukan tidur sekamar. Keduanya terperanjat ketika pintu kamar digedor Satpol PP. Pasangan kedua ditemukan di Hotel Guest House Pontianak. Pasangan muda-mudi itu tidur berpelukan hanya menggunakan celana dalam. Di lantai kamar ditemukan kondom berceceran.
Mereka yang terjaring rata-rata para remaja. Pasangan mesum tersebut dikenakan tindak pidana ringan (tipiring). “Kita juga akan memanggil orang tua mereka untuk menjemput anaknya terjaring razia ini,” ungkap Sy Saleh.
Petugas gabungan menggerebek beberapa pasangan mesum di Indekos Puri Kenjana Jalan Suprapto 5. Pasangan yang masih berusia belasan tahun itu ditemukan hanya mengenakan celana dalam. Ketika digerebek petugas, pasangan wanita tersipu malu sambil menutup bagian vital tubuhnya. Berlanjut di indekos Jalan Imam Bonjol, ditemukan satu pasangan mesum. Di tempat terakhir di Mess Hijas, Jalan Hijas, tidak ditemukan pasangan mesum. “Mereka yang tidak bisa menunjukkan surat tanda suami istri langsung kita gelandang ke kantor Satpol PP Kota Pontianak,” jelas Sy Saleh.
Setelah para orang tua dari remaja pasangan mesum dipanggil, Satpol PP mengimbau agar menjaga anak-anaknya. Jangan membiarkan mereka keluar rumah hingga larut malam, apalagi pulang pagi. “Bilang sama orang tua mau belajar tempat teman, tetapi bersama pasangan untuk melakukan zina,” ungkap Sy Saleh.
Menurut Saleh, bagi tempat-tempat yang terlibat dalam razia ini akan dikenakan sanksi. “Apalagi kalau tempat-tempat indekos yang tidak ada izinnya, akan kita berikan peringatan. Kalau tidak mengindahkan akan kita tutup saja. Kita akan bekerja sama dengan dinas-dinas yang terkait dalam izin ini,” paparnya.
Ketua P3 Satpol PP Kota Pontianak Kus Panca Diarto mengatakan 15 pasangan yang terjaring ini akan diberikan tipiring. Jajarannya akan bekerja sama dengan pihak pengadilan.
“Nah, mereka ini akan terkena pasal 44 ayat 1 Perda 1 Tahun 2010, setiap orang dilarang untuk menggunakan tempat dalam perbuatan mesum, yang tidak berpasangan suami istri. Dengan sanksi pidana ancaman kurungan selama tiga bulan dan didenda Rp 50 juta,” jelas Kus. (hak)