Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 15 Maret 2013

Sibuk Urus Negara, Repot Juga di Partai

Pengganti Anas Ditentukan Akhir Maret di Bali

Jakarta – Inilah risiko Presiden SBY mengambil alih wewenang Ketua Umum Partai Demokrat. Tak hanya disibukkan dengan urusan negara, dia pun harus aktif di partai.
Selain sibuk di pemerintahan agar berjalan baik, serta menjaga diri dari berbagai rumors—termasuk isu akan digulingkan—SBY juga harus mempercepat pencarian ketua umum sepeninggal Anas Urbaningrum.
Mengingat, penetapan ketua umum baru adalah pekerjaan paling penting saat ini. Sebab, tanda tangan ketua umum definitif dibutuhkan untuk memasukkan daftar calon legislatif sementara ke KPU pada 9 April.
Akhirnya, melalui anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin, partai berlambang bintang mercy itu memastikan Pulau Bali sebagai tempat menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk menentukan ketua umum definitif pengganti Anas.
“Akhir Maret. Informasi yang bisa saya berikan, yang saya ketahui, (KLB) akan diselenggarakan akhir bulan Maret di Bali. Itu saja,” ujar Amir kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).
Seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, hanya itu informasi yang bisa diberikan Menteri Hukum dan HAM ini. Selebihnya, dia mengaku tidak tahu soal tanggal pasti atau nama-nama kandidat calon ketua umum baik dari internal atau eksternal. Juga, apakah pemilihan ketua umum dilakukan dengan cara aklamasi atau voting. “Ngga tahu. Belum bisa lain dari itu,” pungkasnya.

Harus bisa jaga Cikeas

Selain demi penetapan Daftar Caleg Sementara (DCS), calon Ketua Umum Partai Demokrat harus bisa merangkul keluarga besar Cikeas (SBY) dan menyelamatkan partainya dari kehancuran.
Hal itu dikatakan pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens. Dia bilang, sosok yang bisa menjalankan dua peran itu sangat sulit ditemukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
“Maka itu SBY mengambil alih seluruh kewenangan dalam penentuan ketua umum ini lalu dibawa pada sebuah proses yang kelihatannya demokratis melalui KLB (kongres luar biasa),” ujar Boni kepada Rakyat Merdeka Online usai menghadiri diskusi di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin Jakarta, Selasa (12/3).
Dia mengatakan, saat ini, sosok yang dibutuhkan oleh SBY untuk menggantikan Anas Urbaningrum sudah ada. Namun, pertikaian di internal parpol menjadikan situasi kurang stabil.
“Sekarang ini masa di mana SBY merenung untuk menentukan siapa orangnya. Nanti KLB itu adalah sosialisasi figur yang disertai aklamasi yang sudah ditetapkan SBY. Jadi, memang KLB ini mufakat yang dimusyawarahkan, supaya kelihatan demokratis,” jelas Boni.
Lebih lanjut, kata Boni, mekanisme KLB untuk memilih ketum baru bisa saja dilakukan sesuai keinginan SBY, asalkan mekanisme tersebut dapat diterima seluruh kader partai, dan untuk tujuan baik.
“Memang sekarang SBY melihat bahwa dalam konteks perang terbuka antara Anas dengan dirinya. SBY membutuhkan figur yang bisa menjaganya dan keluarga, dan saat yang bersamaan menjaga partai. Menurut saya itu manusiawi,” bebernya.

Kamis malam, Anas akan bermanuver

Anas Urbaningrum tidak akan mendukung salah satu figur untuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat menggantikannya pada kongres luar biasa (KLB) akhir Maret nanti secara terang-terangan.
“Secara implisit (Anas) pasti akan dorong seseorang. Tapi tidak secara vulgar,” ujar pendukung Anas, Mamun Murod Al Barbasy kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (13/3).
Soal siapa yang akan didukung Anas, Mamun belum bisa mengungkapkan. Karena baru akan dibahas dalam waktu dekat ini. “Kamis malam akan dibincang dengan AU (Anas Urbaningrum),” jelas Sekretaris Bidang Agama DPP Partai Demokrat ini sambil senyum.
Mamun yakin calon yang didorong oleh Anas akan menang. Karena para pendukung mantan Ketua Umum PB HMI pada Kongres Bandung 2010 lalu masih solid hingga sekarang. “Insya Allah solid,” tegasnya.
Dia pun menanggapi santai soal wacana aklamasi atas figur yang akan ditentukan oleh Ketua Majelis Tinggi, SBY. “(Kalau aklamasi), ganti aja PDA. Partai Demokrat Aklamasi,” tandasnya sambil tertawa.

KLB digelar, kelompok pro SBY kalah 0:1

Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat akhir Maret ini di Bali merupakan kemenangan pertama kelompok pro demokrasi yang ada di partai penguasa tersebut.
Kelompok pro demokrasi ini tidak mau tunduk dengan cara-cara otoriter Ketua Majelis Tinggi sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ingin memborong kekuasaan di tubuh Partai Demokrat setelah merasa sukses melakukan operasi menyingkirkan anak yang tidak dikendakinya “Anas Urbaningrum”.
Demikian disampaikan pengamat politik dari The Indonesia Reform Martimus Amin kepada Rakyat Merdeka Online Rabu pagi (13/3).
“KLB terpaksa dituruti oleh kelompok anti demokrasi, setelah pengajuan DCS (daftar caleg sementara) yang akan diajukan oleh Majelis Tinggi atau Plt (pelaksana tugas ketua umum) ditampik oleh KPU karena dinilai tidak berkesesuaian dengan ketentuan perundang-undangan,” jelas Martimus.
Karena itu, langkah berikutnya adalah memastikan agar proses pemilihan ketua umum dalam KLB tersebut berlangsung demokratis.
“Wanti-wanti bagi peserta KLB jangan sampai mau dicokok hidungnya kayak 'kebo' memilih calon titipan 'tuan besar'. Kalau terjadi, itu merupakan lonceng kematian demokrasi,” tegasnya. (Re-editing: Mohamad iQbaL)

Tak Mau SBY Kena Korban “Sepatu Terbang”

PB HMI Batalkan Presiden Buka Kongres

Harusnya HMI Independen

SBY dan HMI
Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak jadi membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan diselenggarakan di Asrama Pondok Haji, hari ini (15/3). Kepastian pembatalan mengundang SBY diungkapkan Ketua Umum PB HMI Noer Fajireansyah, Kamis (14/3).
Menurut Fajri, panggilan akrab Noer Fajrieansyah, pembatalan diputuskan setelah Pengurus Besar (PB) HMI mempelajari dinamika situasi terkini yang berkembang. Termasuk suasana kebatinan keluarga besar HMI.
Setakat ini, diketahui, dalam tubuh HMI ada penolakan terhadap anasir Cikeas. Sampai-sampai ada ungkapan dari sejumlah orang HMI yang Anti SBY, “halal jika dilempar sepatu”. Sebagai informasi, aksi lempar sepatu menjadi satu simbol penentangan kepada tokoh yang dianggap anti demokrasi dan pelanggar HAM.
Salah satu tokoh dunia yang pernah kena lemparan sepatu adalah bekas Presiden Amerika Serikat George W Bush. Saat memberikan keterangan dalam acara jumpa pers di Baghdad pada 2008, Bush dilempar dengan sepasang sepatu oleh seorang jurnalis Irak, Muntader al-Zaidi.
Konon, bagi masyarakat Arab, lempar sepatu adalah bentuk penghinaan besar.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pun pernah nyaris jadi korban “sepatu terbang” saat berkunjung ke Mesir pada awal Februari lalu. Hal itu terjadi ketika ia tengah mengunjungi Masjid Al-Hussein di Ibu Kota Kairo.
Seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, rencananya, sembilan cabang HMI yang tergabung dalam Gerakan Nasional HMI Anti SBY akan mengadang Presiden bila tetap menghadiri pembukaan kongres di Hotel Borobudur.
“Kami menolak keras kedatangan SBY ke dalam Kongres HMI. Kami menilai dia tidak layak untuk ikut ke dalam kongres,” ujar koordinator gerakan, Abdul Syukur Oumo, dalam jumpa pers di Restoran Bakoel Koffie, Cikini Jakarta, Kamis (14/3).
Aksi pengadangan terhadap SBY punya alasan. Presiden divonis sudah gagal memimpin negara dan lamban dalam upaya pemberantasan kasus korupsi.
“SBY gagal memimpin negara ini. Kasus korupsi tidak ditangani dengan baik sebagaimana KPK tidak menuntaskan kasus Century sampai BLBI,” kata Syukur.
Dia menegaskan, jika SBY bersikeras hadir dalam pembukaan kongres, bukan tak mungkin SBY akan kena lempar sepatu.
“Apabila SBY bersikeras datang, kami akan melakukan blokade pada waktu kedatangan beliau, dan kami juga akan melempar sepatu ke SBY. Itu adalah gerakan halal,” jelasnya.
Adapun sembilan cabang HMI yang menyatakan anti SBY tersebut antara lain HMI cabang Depok, Kupang, Bengkulu, Curup, Sukoharjo, Selong, Namlea, Labuhan Raja, dan Bekasi.

Dua alasan kongres tak dibuka SBY

Pada 14 Februari lalu, PB HMI yang dipimpin oleh Fajri bertemu dengan Presiden SBY di Istana negara. Kala itu, Presiden SBY didampingi sejumlah menteri. Dalam pertemuan, Presiden menyanggupi untuk hadir dan sekaligus membuka Kongres HMI ke-28.
Harus diakui bahwa politik yang berkembang sejak kunjungan tersebut semakin besar dan isu-isu yang dimainkan menempatkan para pengurus HMI pada situasi yang tidak nyaman.
Fajri pun membeberkan dua alasan utama tak jadi mengundang SBY itu. Pertama, PB HMI tidak menginginkan Presiden SBY sebagai kepala negara—juga menjadi simbol negara—terlecehkan dalam kehadirannya. Karena, ada pihak-pihak di antara keluarga besar HMI menolak SBY.
Kedua, HMI sebagai organisasi yang independen ingin menjaga tali silaturahmi dalam keluarga besar HMI. “PBHMI tidak ingin memperuncing atau memperkeruh persoalan yang sedang melanda para tokoh bangsa yang sedang berkemelut, baik secara pribadi ataupun organisatoris. HMI adalah organisasi independen namun selalu menghormati dinamika perkembangan politik nasional,” katanya kepada Rakyat Merdeka Online.
Fajri pun, ternyata, sudah menduga ada pihak-pihak oportunis yang ingin mengacau kongres. Dengan tujuan menghancurkan nama serta nilai-nilai independensi HMI dengan berbagai cara.
“Saya tidak akan membiarkan Kongres HMI dikacau oleh para oportunis yang mengatasnamakan HMI. Posisi HMI kali ini adalah seperti gadis cantik yang diperebutkan banyak pria. Ketegasan sikap PB HMI kali ini sangat beralasan, karena organisasi ini menjadi incaran banyak pihak bahkan yang tidak memiliki hak sekalipun,” tegas dia.
Ditegaskan juga, Fajri menerangkan, SBY hadir ataupun tidak dalam Kongres HMI, organisasi ini tetap menghadapi ancaman dari berbagai pihak yang sangat berkepentingan. Sebagai organisasi terbesar dan tersolid di bawah kepemimpinannya, HMI memang sangat potensial sebagai organisasi pendukung bagi kelompok yang menguasainya.
HMI tidak ingin terjebak dalam kemelut posisi “saling menyandera” di antara para elite dan pemimpin bangsa. Fajri menyadari, sebagai organisasi mahasiswa terbesar, HMI dapat menjadi motor untuk kegiatan positif ataupun negatif.
Dan keputusan pembatalan ini, HMI tetap menjadi organisasi yang independen, serta menghindarkan diri untuk terlibat dalam kemelut politik pribadi ataupun sebuah organisasi.

HMI independen dan tak main politik

Mantan Ketua PB HMI 2006-2008, Jailani Parandy, pun angkat bicara. Menurutnya, dalam kondisi normal sebenarnya bukan hal baru dan berlebihan, kepala negara diundang secara resmi untuk menghadiri dan sekaligus memberikan sambutan di acara organisasi kemahasiswaan nasional selevel HMI.
“Soal kehadiran presiden untuk membuka Kongres HMI, terpulang kepada pertimbangan aparat keamanan yang memiliki SOP tersendiri, bagaimana menakar hadir tidaknya presiden di sebuah acara rapat umum yang melibatkan massa dalam jumlah banyak. Meskipun SBY sempat menyatakan bersedia hadir, tetap ada prosedur keamanan yang akan dilakukan,” kata Jailani kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (14/3).
Memang pascaberhentinya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan memburuknya hubungan AU dengan Presiden SBY, lanjut Jailani, berimbas ke kongres HMI. Padahal, sesungguhnya persoalan di internal Demokrat dan Kongres HMI adalah dua hal yang berbeda.
“Karena HMI organisasi independen dan HMI tidak main politik,” tegasnya.
Jailani pun menilai, kehadiran SBY mungkin momentumnya saja yang tidak pas. Dan suasana kebatinan kader-kader HMI yang umumnya bersimpati kepada AU membuat suhu Kongres HMI saat ini menjadi dinamis dan wajar saja muncul penolakan.
“Dan itu biasa, sepanjang masih dalam koridor dan norma-norma yang ada,” ungkapnya.
Jailani pun berharap kader dan alumni HMI harusnya bisa lebih objektif. Karena sebagai anak bangsa dan kelompok intelektual tentu kader HMI mengerti bahwa selain sebagai sosok individu SBY juga sebagai sosok kepala negara, yang suka atau tidak beliau adalah simbol negara yang menurut UU harus dijaga martabatnya.
“Karena pada akhirnya Kongres HMI bukan hanya milik keluarga besar HMI, tapi juga menjadi tontonan bagi publik,” jelasnya.

Pintu benturan itu Anas Urbaningrum

Ada kelompok eksternal di luar HMI yang senang kalau HMI berbenturan dengan SBY. Tujuan kelompok ini menyingkirkan gerbong HMI dari tubuh Partai Demokrat, dan kemudian menggantikannya dengan kelompok mereka.
“Pintu masuk yang digunakan adalah memanfaatkan kasus Anas Urbaningrum. Karena sosok AU yang identik dengan HMI, sehingga menjadi alasan pembenaran bagi kelompok ini untuk membenturkan HMI dan SBY,” kata Jailani melanjutkan.
Padahal, lanjutnya, itu keliru. Hal yang harus dipahami bahwa kader HMI dan alumni HMI memang secara moral mendukung Anas. Tapi, alumni dan kader HMI menghormati dan percaya proses hukum.
“Oleh karena itu akan sia-sia bagi siapa pun yang berpikir HMI bisa diperalat atau terpancing. Sebab HMI itu milik umat dan bangsa. Oleh karenanya sikap dan reaksi HMI akan objektif dan rasional,” tegasnya.
Upaya menciptakan situasi vis a vis HMI dan SBY, ungkap Jailani, memang sejak awal menjadi target kelompok ini. Kekuatan ini membangun provokasi dan argumentasi di jejaring sosial dan media cetak, untuk menggagalkan kedatangan Presiden SBY di acara pembukaan Kongres HMI.
“Padahal kedatangan SBY di pembukaan kongres HMI dapat menjadi momentum dan ajang klarifikasi resmi bagi HMI dan SBY sendiri,” ujarnya.
Jailani membeberkan alasan pentingnya kehadiran SBY. Pertama, bagi SBY kehadiran dan ucapannya di forum Kongres HMI dapat menjadi jawaban atas berbagai spekulasi dan kesempatan bagi SBY untuk menjelaskan komitmennya melakukan pemberantasan korupsi.
Bagi HMI, momentum ini menjadi ajang pembuktian di hadapan publik bahwa HMI taat hukum, anti korupsi, dan masih independen. “Dan terpenting di forum kongres ini, HMI harus menegaskan konsistensi, untuk selalu mengawal pemerintahan SBY dan tidak segan-segan akan melakukan kritik jika SBY menyimpang dan tidak pro rakyat. Jadi, penting bagi SBY untuk menghadiri dan membuka Kongres HMI,” demikian Jailani. (Re-editing: Mohamad iQbaL)

Deklarasi HMI Anti SBY Dimata-matai

Jakarta – Sembilan cabang HMI se-Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Nasional HMI Anti SBY menggelar jumpa pers, Kamis siang (14/3), di restoran Bakoel Koffie, Cikini Jakarta.
Tujuan mereka memberi tahu penolakan terhadap kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Kongres HMI ke-28.
Tapi hanya segelintir saja mahasiswa yang hadir dalam acara jumpa pers itu. Seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, sisanya adalah para pemburu berita dan kalangan intelijen.
Namun tampaknya, para mahasiswa HMI itu tidak mengetahui akan kehadiran mata-mata aparat keamanan. Banyak aparat berpakaian sipil yang mondar-mandir dalam ruangan ketika Koordinator Gerakan Nasional HMI Anti SBY, Abdul Syukur Oumo, bersama rekan-rekannya menyampaikan pernyataan sikap di depan wartawan.
Beberapa anggota intelijen tampak sibuk mencatat nama-nama mahasiswa yang menyampaikan pernyataan sikap. Sementara, yang lainnya sibuk mengambil gambar melalui kamera digital maupun ponsel.
Yang paling disayangkan, selebaran siaran pers yang seyogianya ditujukan kepada wartawan untuk bahan pemberitaan cepat habis lantaran dikuasai oleh para penyusup. Beberapa wartawan menyesalkan karena tidak mendapat bahan siaran pers.
“Sudah langsung habis dan tidak diperbanyak. Takut salah menulis datanya,” kata Edward Panggabean, seorang wartawan media online.
Gerakan Nasional HMI Anti SBY sendiri akan melakukan pengadangan terhadap Presiden SBY yang direncanakan membuka Kongres HMI ke-28 di Hotel Borobudur Jakarta. Mereka juga memastikan akan melakukan aksi lempar sepatu apabila SBY benar-benar hadir. (Re-editing: Mohamad iQbaL)

SBY Digoyang Kelompok Sipil?

Tarto: Sisa 1,5 Tahun Lagi, Lanjutkan!

Jakarta – Tujuh Jenderal Purnawirawan TNI, ditengarai sejumlah aktivis, merangkap pebisnis dan sebagian besar berkantor di Wisma Bakrie bertemu Presiden SBY di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/3).
Usai pertemuan, Luhut Panjaitan menyampaikan bahwa menjatuhkan SBY sebelum masa tugas berakhir 2014 adalah inkonstitusional.
Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan mengakui, dalam wawancara live bersama sebuah stasiun TV nasional, pembicaraan tujuh jenderal termasuk dirinya bersama SBY di Istana Negara juga membicarakan soal suksesi kepemimpinan Republik Indonesia.
“Kami juga bicarakan siapa pengganti Bapak (SBY) 2014? Karena harus orang yang mumpuni dan bisa mengapitalisasi success story pemerintahan sekarang. Seperti pertumbuhan ekonomi cukup baik, di sisi lain pemerataan masih kurang,” terangnya, Kamis malam (14/3).
Menurut dia, bangsa Indonesia harus adil menilai. Success story rezim Presiden SBY itu pun harus diakui. “Bangsa ini harus fair berikan komentar success story dan kekurangan yang ada,” tegasnya.
Saat ini, lanjutnya, kelompok para jenderal mencium gelagat elite yang sibuk bertengkar sendiri. Sementara yang jadi korban adalah rakyat jelata.
Dia membantah keras kalau SBY sedang mencari proteksi politik lewat pertemuan demi pertemuan dengan semua kalangan. Seperti diketahui, beberapa hari lalu, SBY juga ditemui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
“Saya tidak lihat itu (proteksi politik). Pembicaraan kami sangat bersahabat,” ucapnya.
Dia malah menyinggung kelompok sipil yang sejak reformasi bergulir terus mendorong militer bersikap demokratis. Kini, setelah militer bersikap profesional dan demokratis justru kelompok sipil yang punya indikasi akan melakukan gerakan inkonstitusional.
“Ini sekarang kan mereka (militer) demokratis. Janganlah teman-teman sipil ini ciptakan suasana baru dengan mengatakan SBY harus turun sebelum 2014. Ini pemikiran yang tidak baik dan tidak sehat,” tuturnya.
Dia menegaskan kembali bahwa gerakan inkonstitusional tidak boleh ada di negeri ini. “Gerakan itu harus dilibas. Gerakan inkonstitusional harus dilibas,” serunya.

Jenderal Tarto: sisa 1,5 tahun lagi

Presiden SBY mestinya mengundang Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), kalau merasa ada yang ingin menjatuhkannya di tengah jalan.
Begitu dikatakan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (14/3).
“Kalau memang itu maksudnya, ngundangnya bukan grup Pak Luhut Panjaitan dong. Grup Pak Luhut Panjaitan tidak mewakili semua purnawirawan. Tentunya Pepabri yang mesti diundang. Karena itu merupakan organisasi resmi yang mengikat semua purnawirawan TNI dan Polri. Kalau itu (ada yang menjatuhkan SBY) yang dimaksud (dalam pertemuan itu),” jelasnya.
Dia pun mengaku tak mengetahui soal adanya gerakan yang ingin menjatuhkan Presiden SBY di tengah jalan, sebelum masa pemerintahannya habis 2014 mendatang. “Saya tidak mendengar ya, dan saya tidak melihat,” kata Jenderal Tarto, biasa dia dipanggil.
Namun, dia setuju dengan statement Jenderal Luhut. Masa pemerintahan SBY-Boediono hanya sebentar lagi, sekitar 1,5 tahun ke depan. Presiden SBY tak boleh digulingkan dengan alasan apa pun.
Kalau ada pihak yang berencana menjatuhkan SBY, dia mengingatkan, agar niat dibuang habis. “Kasihan rakyat pada akhirnya yang menderita kembali akibat perbuatan seperti itu,” ungkap Jenderal Tarto.
Sejumlah kalangan menilai pertemuan ini tindak lanjut dari pernyataan Presiden SBY sebelum bertolak ke Jerman, beberapa waktu lalu. Saat itu, Presiden mengaku mendapat informasi dari intelijen ada kelompok yang membuat keadaan gonjang-ganjing.
Tapi, Jenderal Tarto mengaku tidak mendengar pernyataan Presiden SBY tersebut.
“Saya kok tidak dengar ya. Kapan dia ngomong itu. Tapi kalau itu betul dan beliau menyatakan dari intelijen, mungkin benar. Kalau benar, saya hanya ingin menyampaikan kepada siapa yang dimaksud Pak SBY untuk berpikir ulang 10 sampai 20 bahkan seribu kali sebelum melakukan langkah itu. Karena keuntungan tidak ada, kerugian menimpa rakyat,” tandasnya.

Apa kata jenderal purnawirawan lain?

Kubu Jenderal (Purn) Wiranto di Partai Hanura menganggap pertemuan Presiden SBY dengan tujuh jenderal purnawirawan ke Istana Negara hal biasa.
“Mungkin SBY ingin mendapat masukan dari teman-teman tersebut dan perlu diketahui mereka itu adalah senior-senior SBY,” ujar Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis pagi (14/3).
Menurut Saleh, Presiden mengundang ketujuh mantan jenderal itu untuk menjaga keseimbangan di antara para purnawirawan. Pasalnya, Presiden SBY tentu tidak mau mengecewakan purnawirawan jenderal lainnya karena dua hari sebelumnya kepala negara itu telah mengundang mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
“Kita tahu bahwa 7 mantan jenderal ini sering berpandangan berbeda dengan Prabowo. Jadi di sinilah hebatnya SBY. Untuk menunjukkan ke publik, bahwa ia juga menerima jenderal yang berseberangan dengan Prabowo dan tidak dalam mengendors seseorang,” tandas Saleh.

Siapa kelompok dimaksud?

Dari pantauan Rakyat Kalbar, sejak sebulan lalu hingga hari-hari belakangan ini, tentunya kelompok paling utama adalah kelompok Anas Urbaningrum dan para loyalisnya. Seperti diketahui, Anas menebar ancaman terbuka dan bertemu tim kecil bentukan Tim Pengawas Century DPR. Langkah Anas itu, disambut SBY dengan rencana KLB akhir Maret ini.
Kelompok lain, Gerakan Menegakkan Kedaulatan Negara (GMKN). Kelompok ini pun terlihat kritis terhadap SBY. Bahkan, menganggap SBY tidak melindungi kedaulatan negara, khususnya sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui seperti minyak dan gas bumi.
Selain itu, ada MKRI, yaitu Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia. Kelompok ini mengultimatum SBY untuk mundur dari jabatan presiden sebelum 24 Maret 2013, karena dianggap gagal menjalankan tugas negara serta tidak dapat melindungi rakyat.
Di luar Anas, GMKN dan MKRI, ada beberapa kelompok mahasiswa di berbagai kota se-Indonesia menuntut agar SBY segera dicarikan penggantinya. Jadi, dari sekian banyak kelompok itu, yang mana yang dimaksud SBY? Dan, tujuh jenderal disiapkan melawan kelompok yang mana?
Bisa saja, tujuh jenderal itu dikumpulkan untuk mencegah semua lawan politik SBY bergabung dan bersatu. Khalayak tentu masih ingat, bersatunya gerakan reformasi menumbangkan rezim Soeharto pada 1998 lalu.

Inilah salah satu yang dibantah Luhut

Direktur Setara Institute, Hendardi, menyatakan pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para jenderal purnawirawan menunjukkan napas militernya masih kuat. Dia ingin menunjukkan dukungan terhadap peran lebih besar pada TNI. Di sisi lain, itu upaya untuk mencari proteksi atau perlindungan.
“Selama ini SBY kan menunjukkan gejala ingin mengembalikan peran TNI yang lebih besar. SBY telah mengajukan RUU Kamnas dan membiarkan peradilan militer,” kata Hendardi kepada Rakyat Merdeka Online di Gedung DPR/MPR, Senayan Jakarta, Kamis siang (14/3).
Menurut dia, kehadiran para jenderal purnawirawan di Istana merupakan hal biasa. Tapi di sisi lain ada keuntungan politik.
“Keuntungannya jelas, SBY akan mendapatkan satu proteksi menghadapi masa akhir pemerintahannya. Setelah turun nanti tidak ada anasir-anasir yang mengganggu karena dekat dengan semua pihak,” katanya.
Terjadinya bentrok antara TNI dengan Polri di Ogan Komerling Ulu (OKU) tampaknya juga menjadi perhatian mereka. Tapi perlu dikritisi, lanjut Hendardi, SBY dalam kaitan ini tidak menunjukkan kewenangannya. Dia menyederhanakan masalah, yakni tindak tegas mereka yang bersalah.
“Seharusnya SBY ikut tanggung jawab dan mengurai permasalahan yang terus berulang antara TNI-Polri. Kewenangan SBY jelas ada, belum pernyataan yang jujur soal penyelesaian yang perlu dilakukan,” demikian Hendardi. (Re-editing: Mohamad iQbaL)

Remaja Pemeran Video Mesum Tenang-tenang Saja


TASIKMALAYA - Warga Kecamatan Pancatengah resah menyusul merebaknya video mesum yang diperankan seorang remaja perempuan dengan dua pemuda yang juga masih remaja. Warga meminta pihak berwajib segera mengusut kasus penyebaran video mesum tersebut.

Tokoh pemuda Pancatengah, Lulu Rahmat, saat dihubungi via telepon, Kamis (14/3/2013), mengatakan, peredaran video mesum itu sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Penyebarannya begitu cepat dan dikhawatirkan masuk dalam handphone (HP) milik murid-murid sekolah dasar (SD).

"Kami sangat cemas dengan beredarnya video mesum ini. Kalau tidak segera diusut, bisa terus beredar dan khawatir masuk ke HP milik anak-anak sekolah. Ini akan merusak moral mereka," kata Lulu.

Dari HP milik temannya, Lulu mengaku sempat melihat video mesum itu sebagai bahan untuk mengambil tindakan. Adegan tak senonoh dalam video itu melibatkan seorang perempuan dan dua pemuda, semuanya masih remaja dan merupakan warga setempat. Kedua pemuda itu bergiliran melakukan adegan hubungan suami istri dengan pose yang vulgar.

"Dari pengakuan sejumlah warga yang sempat melihat video itu, adegan itu kemungkinan direkam di rumah salah seorang pelaku. Hal itu terlihat dari ciri-ciri kursi yang digunakan dalam adegan bejat itu," ujarnya.

Lulu juga mengatakan ketiga pelaku adegan mesum itu masih berstatus pelajar. "Ketiganya saat ini masih tenang-tenang saja, karena memang belum ada tindakan apa-apa. Baik dari sekolah maupun aparat berwajib. Karenanya kami meminta pihak berwajib segera turun tangan agar peredaran video mesum itu tidak terus meluas," harapnya.

Luncurkan Xperia Z, Sony Siap Pimpin Pasar Smartphone


JAKARTA - Smartphone Android flagship terbaru, Xperia Z diluncurkan Sony Mobile Communications ("Sony Mobile") di Indonesia. Dengan layar 5" Full HD Reality Display, prosesor quad core SnapdragonT S4 Pro, kamera 13 megapixel yang dapat membidik dengan cepat dan 4G LTE, Xperia Z memiliki segala spesifikasi yang diharapkan dari sebuah smartphone premium. Selain itu, smartphone ini memberikan teknologi, konten, desain dan konektivitas terbaik dari Sony untuk mengantarkan pengalaman pengguna yang kaya.

"Kehadiran Xperia Z di Indonesia merupakan komitmen kami untuk selalu memberikan inovasi terbaik kepada konsumen kami. Kehebatan Xperia Z, didukung dengan kampanye dan promosi yang gencar, diharapkan akan membawa Xperia Z ke dalam posisi yang baik untuk kepemimpinan di dalam pasar smartphone Indonesia," ujar Oky Gunawan, Head of Channel and Brand Activation, Sony Mobile Communications Indonesia.

"Xperia Z membawa spesifikasi yang hebat, aplikasi media Sony yang menghibur, daya hidup baterai yang menakjubkan dan kemudahan menciptakan, menikmati dan berbagi konten serta pengalaman dengan cara yang tidak pernah ada sebelumnya melalui fungsi one-touch connectivity. Xperia Z merupakan bukti nyata dari kehebatan inovasi Sony selama lebih dari setengah abad, baik dalam TV, gambar, musik, film dan game. Membuatnya benar-benar pantas untuk mendapat predikat superphone."

Gunakan Teknologi Pintar Sony
Layar Reality Display pada Xperia Z yang tajam, ditenagai oleh Mobile BRAVIAr Engine 2, membawa keahlian lama Sony di bidang TV kedalam smartphone dan mengantarkan pengalaman menonton yang mendalam dengan kecermelangan dan kejernihan super. Smartphone ini berbagi kapabilitas dengan kamera digital Sony dan dilengkapi oleh fitur Exmor RS untuk ponsel, sensor gambar dengan HDR (High Dynamic Range) video pertama di dunia pada smartphone. Teknologi HDR memberikan gambar yang jelas dalam kondisi cahaya belakang yang kuat, sehingga pengguna dapat menangkap gambar dan video yang tajam dalam kondisi apapun.

Xperia Z juga menampilkan Battery STAMINA Mode yang dapat meningkatkan waktu standby empat kali lebih lama atau lebih* dengan mematikan aplikasi yang menguras baterai secara otomatis kapanpun layar dalam kondisi mati dan memulai kembali semua aplikasi tersebut ketika layar kembali menyala.

Aplikasi media Sony menawarkan pengalaman hiburan konsisten di seluruh rangkaian perangkat Sony. Aplikasi "WALKMANr", "Album", dan "Movies" yang sudah ter-install di dalam Xperia Z memungkinkan penemuan konten on-line dan off-line melalui satu poin akses dengan cara baru untuk menikmati dan berbagi konten tersebut. Aplikasi "WALKMANr" menyediakan akses menuju seluruh musik yang telah Anda unduh, perpustakaan yang tediri dari 18 juta lagu yang dapat dijelajahi dari Music Unlimited dan integrasi sosial melalui Facebook. Aplikasi "Movies" memberikan konsumen akses menuju lebih dari 100.000 film dan serial TV dari Video Unlimited, sedangkan aplikasi "Album" memungkinkan akses mudah menuju foto-foto teman di Facebook serta menelusuri foto berdasakan lokasi.**

Fungsi one-touch connectivity memungkinkan konsumen untuk berbagi musik, gambar dan video secara mudah dari smartphone mereka menuju rangkaian perangkat Sony yang berteknologi NFC, termasuk speaker, headphone dan kini TV. Dengan TV BRAVIA terbaru, cukup sentuhkan Xperia Z menuju remote control dari TV tersebut untuk menikmati gambar dan video pada layar besar secara instan.

Desain dan ketahanan yang memukau
Diciptakan secara presisi dengan material premium, Xperia Z memperkenalkan desain OmniBalance yang unik dengan tepian tanpa sudut yang halus dan permukaan reflektif di seluruh sisi. Meskipun memiliki bodi 7,9mm yang ramping, Xperia Z memiliki durable tempered glass dan lapisan anti-shatter pada bagian depan dan belakang, juga dilengkapi dengan tingkat pertahanan tertinggi terhadap debu dan air*** (IP55 dan IP57) ditemukan dalam sebuah smartphone premium.

Varian desain dari Xperia Z - Xperia ZL - juga turut diluncurkan di Indonesia pada hari ini. Xperia ZL mengantarkan pengalaman hiburan mendalam yang sama seperti Xperia Z namun dalam bentuk dimensi yang lebih kecil.

Xperia Z dan Xperia ZL akan diluncurkan dalam Android 4.1 (Jelly Bean) dan akan di upgrade menuju 4.2 tidak lama setelah peluncuran untuk pengalaman pengguna Android terbaru.

Untuk mendukung peluncuran Xperia Z, Sony Mobile akan mengadakan consumer activation di 5 kota besar di Indonesia, dimulai di Jakarta pada tanggal 4 - 7 April 2013 di Senayan City, lalu diikuti oleh Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Medan. Melalui kegiatan ini, konsumen diundang untuk merasakan kehebatan teknologi Sony di dalam sebuah smartphone Xperia Z.

Selain itu, Sony Mobile juga akan meluncurkan XperiaT Home, sebuah rumah Xperia yang menyuguhkan manfaat dari keempat pilar Xperia, yaitu Create, Connectivity, Watch dan Design dalam suasana rumah. Disini, pengunjung dapat dengan nyaman mengeksplorasi pengalaman hiburan unik yang hanya terdapat pada Sony, salah satunya adalah one-touch connectivity.

Fitur Utama Xperia Z
Rp. 7,499,000
Ketahanan terhadap debu dan air (IP55 & IP57) dengan durable tempered glass pada bagian depan dan belakang
Layar 5" 1080 x 1920 full HD Reality Display dengan Mobile BRAVIAr Engine 2
Kamera Fast Capture 13MP dengan Exmor RS untuk ponsel, HDR video, Superior Auto dan Noise Reduction untuk menangkap gambar dan video yang tajam dengan mudah dalam berbagai macam kondisi
Prosesor quad core 1.5GHz Snapdragon S4 dengan 2GB RAM
Mode baterai STAMINA meningkatkan waktu standby hingga 4 kali lipat

Fitur utama Xperia ZL
Rp. 6,699,000
Durable tempered glass pada bagian depan dan bodi belakang berpola elegan
Layar 5" 1080 x 1920 full HD Reality Display dengan Mobile BRAVIAr Engine 2
Kamera Fast Capture 13MP dengan Exmor RS untuk ponsel, HDR video, Superior Auto dan Noise Reduction untuk menangkap gambar dan video yang tajam dengan mudah dalam berbagai macam kondisi
Prosesor quad core 1.5GHz Snapdragon S4 dengan 2GB RAM
Mode baterai STAMINA meningkatkan waktu standby hingga 4 kali lipat

Tujuh Jenderal Bekap SBY

Isu Penggulingan pun Merebak

Bisa Jadi Cemas Seperti Soeharto

Jenderal Bekap SBY
Jakarta – Setelah bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto—yang juga jenderal purnawirawan TNI—Presiden SBY menghelat pertemuan tertutup dengan tujuh jenderal purnawirawan lainnya. Perjumpaan dengan penyandang tujuh bintang itu mengambil tempat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Usai pertemuan, Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan bicara ke pers mewakili enam purnawirawan Pati TNI lainnya. Dia menyatakan, pemerintahan SBY-Boediono harus berjalan hingga 2014 dan menolak penggulingan pemerintahan di tengah jalan.
Luhut juga mengatakan menerima informasi adanya upaya agar pemerintahan SBY-Boediono tidak berjalan hingga akhir masa jabatan di 2014. “Itu adalah pemikiran segelintir manusia yang menurut saya tidak pantas. Kami mendengar itu, kami merespons dengan keras bahwa itu pikiran yang tidak wajar. Tidak ada alasan satu pun yang kuat itu (penggulingan) bisa dilaksanakan,” kata dia kepada wartawan seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online.
Mantan Komandan Satuan-81 Kopassus/Detasemen-81 Anti Teror ini mengatakan Presiden juga membahas hal lain. Termasuk masalah politik jelang Pemilu 2014.
“Kita juga bicara mengenai menghadapi 2014. Siapa pun yang terpilih menjadi presiden akan datang, itu yang terbaik. Dan kami menyampaikan bahwa kami punya kepentingan 2014 bahwa presiden yang terpilih, harus atau sebaiknya adalah orang atau harus yang mampu melakukan mengapitalisasi, istilah kami suksesor Presiden SBY ini untuk membuat pertumbuhan ekonomi,” ujar Luhut.
Di kesempatan itu, Luhut dan enam rekannya memuji kinerja pemerintah terutama di bidang ekonomi.
“Kita melihat dan harus jujur mengakui bahwa banyak yang telah dicapai oleh pemerintah ini. Kita harus jadi bangsa yang berani menerima, mengakui sukses orang lain,” demikian Luhut.
Enam jenderal purnawirawan lain teman Luhut adalah Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (Purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (Purn) Agus Wijoyo, Letjen (Purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (Purn) Sumardi, dan Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy.
Mencuatnya isu SBY akan dikudeta sebenarnya sudah tak asing. Namun publik layak diingatkan bahwa pada Pemilu 2004, salah satu unsur kemenangan SBY atas Megawati adalah paradigma bahwa Megawati menzalimi SBY.
Kala itu, Megawati memecat SBY dari jabatan Menko Polhukam. Pemanggilan beruntun sejumlah “bintang” tersebut, bisa jadi, untuk mencitrakan bahwa dia akan dizalimi lagi. Dan, mengharap publik kembali bersimpati.
Selain itu usai pertemuan, mereka memuji-muji pemerintahan SBY, terutama menyangkut keberhasilan dalam bidang ekonomi. Sama seperti setelah Prabowo menemuinya.

Demo tuntut SBY-Boediono mundur, bersihkan HMI dari anasir Cikeas

Kecemasan berlebihan akan dilengserkan tampaknya juga terkait dengan rencana ribuan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar unjuk rasa menuntut SBY-Boediono mundur. Khalayak tentu masih ingat bagaimana pimpinan rezim Orde Baru Jenderal Soeharto ditumbangkan melalui gerakan mahasiswa.
Sebanyak 1.093 kader HMI perwakilan cabang HMI di bawah naungan Badan Koordinator (Badko) HMI se-Sulawesi Barat telah berangkat menuju Jakarta dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar pada pukul 14.30 WITA, Rabu (13/3).
Rombongan dipimpin alumnus, mantan Ketua HMI Cabang Gowa Raya yang juga pengurus PB HMI Makassar, berangkat menggunakan KM Tidar.
Seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, rencana demo menuntut SBY-Boediono mundur merupakan agenda lain dari agenda utama kedatangan mereka ke Jakarta, yakni menghadiri kongres PB HMI yang akan digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 15 hingga 22 Maret 2013.
Mereka menilai SBY-Boediono gagal membawa bangsa kepada kemajuan dan telah berkhianat dengan lebih berpihak kepada asing dan menjadi kaki tangan kapitalis.
Informasi yang dihimpun redaksi, sebanyak 224 kader HMI Lampung juga akan bertolak ke Jakarta pada malam ini. Selain akan menggelar demo turunkan SBY-Boediono mereka berniat mengawal kongres PB HMI bebas dari anasir-anasir (sesuatu yang menjadi bagian) Cikeas.

APBN bocor Rp250 triliun per tahun?

Sebelumnya, pada Selasa (12/3), rakyat diminta turun ke jalan untuk melakukan aksi menuntut pertanggungjawaban Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Sebab SBY dan Boediono ini dinilai tidak becus mengurus persoalan bangsa.
“Saya selaku Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menyerukan pada seluruh MKRI daerah di seluruh Indonesia agar pada tanggal 25 Maret 2013 melakukan aksi damai bersama rakyat di wilayah masing-masing, serempak, bersama-sama dan terus-menerus,” kata Ketua Presidium MKRI Ratna Sarumpaet kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (12/3).
Selama rezim SBY memimpin, kata Ratna, APBN bocor hingga Rp 250 triliun per tahun. Bila uang itu dikalikan dan andaikan uang itu dipakai untuk memulangkan dan membuka lapangan kerja bagi TKI di tanah airnya, maka akan menjadi positif. Saat ini juga, berbagai peristiwa terjadi dan pemerintah terlihat tak peduli. Sebut saja misalnya konflik TNI-Polri.
“Menilik semua peristiwa akhir-akhir ini, SBY-Boediono memang sudah harus mundur,” tegas Ratna.
Ratna menambahkan bahwa SBY-Boediono juga gagal melindungi kekayaan alam, batas-batas wilayah, dan gagal melindungi lindungi rakyat dari ketidakadilan, kemiskinan, dan kekerasan.
“Untuk menyelamatkan Indonesia, kita wajib membentuk pemerintahan transisi guna merevolusi seluruh sistem dan UU yang telah dirusak, dan karena itulah SBY harus mundur atau dimundurkan,” demikian Ratna. (Re-editing: Mohamad iQbaL)

Dua Gadis Bawah Umur Mengidap Penyakit Kelamin

Pontianak – Dua gadis bawah umur, El, 15, dan Ek, 15, yang ditangkap sedang ngelem dan menenggak minuman keras (miras) serta melakukan hubungan seksual dengan pemuda berinisial Ti, ternyata menderita penyakit kelamin.
Ini membuktikan bahwa kedua gadis tersebut kerap kali melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya. Kemungkinan juga mereka sering gonta-ganti pasangan sehingga menderita Penyakit Menular Seks (PMS). “Namun dokter belum memberikan keterangan secara pasti, PMS jenis apa yang diderita kedua korban,” kata Devi Tiomana, Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN), Rabu (13/3).
El dan Ek kini ditangani YNDN. Keduanya ditempatkan di shelter Jalan Ampera. Keduanya gadis bawah umur itu juga diberikan pembinaan, pengertian, serta arahan agar menjadi lebih baik.
“Sungguh kasihan, keduanya ini mengakui, selain pengisap lem, juga minum obat DMP atau biasa yang disebut dengan obat anjing gila dicampur dengan arak putih,” ungkap Devi. El dan Ek akan direhabilitasi. Selain terlibat pesta seks, juga menderita PMS.
Devi berharap kepolisian maupun Satpol PP mesti melakukan razia rutin mengantisipasi perbuatan menyimpang yang dilakukan anak-anak. Sudah banyak kasus, seperti mengisap lem, persetubuhan di indekos, maupun di tempat-tempat tertentu, seperti di pemakaman Tionghoa di wilayah Pontianak Utara.
“Saya mengimbau kepada seluruh orang tua selalu mengawasi anak-anaknya. Baik itu di luar maupun di dalam rumah. Karena kontrol yang dilakukan orang tua dapat mengantisipasi kenakalan anak-anak maupun remaja. Kemudian juga berikan pemahaman, serta pembinaan terhadap anak dengan cara yang baik, sehingga mereka tahu dampak melakukan tindakan negatif,” jelas Devi.