Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 21 Agustus 2014

Usai Perkosa 2 Keponakan Sang Paman Kasih Rp 10.000

Usai Perkosa 2 Keponakan Sang Paman Kasih Rp 10.000
Tribunnews.com
Ilustrasi korban pencabulan 

PASARREBO— Kakak beradik, EA (16) dan IA (9), yang dicabuli selama empat tahun oleh pamannya sendiri, mengaku kerap diberi uang Rp 10.000 sampai Rp 20.000, usai melakukan aksi bejatnya.
"Baba (panggilan nama pelaku -red), ngancem akan bunuh orangtua saya kalau ngelapor. Baba juga sering kasih uang Rp 10.000 sampai Rp 20.000," kata EA (39) ibu korban, ditemui di Komnas PA, Pasarrebo, Jakarta Timur, Rabu (13/5/2014) siang.
Pelaku sendiri, kerap melakukan aksi bejatnya tersebut, di tempat tinggal korban.
Di mana, letak rumah korban dan pelaku berdampingan. Bahkan, ruang dapur kedua rumahnya juga menyatu tanpa sekat.
"Baba juga sering ajak saya ke tempat pejagalan sapi di Pamulang. Kata dia, mau digituin gak? Pokoknya diikutin saja. Kalau gak mau, akan dibunuh. Tiduran saja ikutin saja," kata EA, menirukan ancaman pamannya tersebut.
Su sendiri, telah memiliki istri, tiga anak, dan empat cucu. Sehari-hari, ia menganggur. Su hanya bertopang hidup pada istrinya yang berjualan nasi uduk di pasar dekat rumahnya.

Bocah Perempuan 9 Tahun Sakit Kelamin Diperkosa Paman


Bocah Perempuan 9 Tahun Sakit Kelamin Diperkosa Paman
Tribunnews.com
Ilustrasi 


JAKARTA - IA (9) korban pemerkosaan yang dilakukan pamannya S (60), sejak duduk di bangku kelas 1 SD hingga kelas 3 SD. Selama bertahun-tahun bocah polos itu tak mengerti dan tak berani melawan.
Hingga akhirnya ibunya selalu merasa curiga menemukan lendir di celana dalam dan rok matahari berwarna kehijauan dan berbau busuk.
I (39), Ibu korban mengatakan, akibat perlakuan bejat sang paman, anak keduanya itu mengalami penyakit. Kemaluan IA berjamur dan setiap saat mengeluhkan sakit. Menurutnya, dokter yang melakukan visum terhadapnya pun memvonis gadis malang ini menderita kanker rahim.
Menurutnya, ada bercak darah, dan lendir berwarna hijau yang mengeluarkan bau busuk saat mencuci celana dalam IA. Berdasar hasil pemeriksaan, selain luka akibat benda tumpul, pada bagian kelamin IA juga ditemukan virus.
"Hasil visum ternyata benar, kalau anak saya punya penyakit. Kalau terlambat datang ke dokter, dia bisa meninggal. Dia akan punya penyakit kanker rahim," kata I yang tak sanggup menahan tangis di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (13/8/2014).
Atas tindakan yang dilakukannya, I berharap pelaku yang juga kakak iparnya segera diadili dan dijatuhi hukuman berat. Tak hanya itu, I juga menuntut S untuk menanggung seluruh biaya pengobatan IA.
"Saya ingin pelaku seberat-beratnya. Dia juga harus ngeluarin uang obatin anak saya. Saya ingin agar anak saya diobati dengan baik," katanya.
Sementara itu Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berjanji akan mendampingi proses hukum korban di Polres Jakarta Selatan. Ia juga akan mendampingi korban dalam hal pengobatan medis.
"Jadi dari hasil visumnya ada penyakit kelamin, vaginanya robek 3 centimeter, sudah berbau dan kini setelah diobati katanya lebih baik, namun timbul lagi, kasihan kan, karena ini berkas selalu dibolak balik oleh jaksa dan polisi, karena itu kami akan dampingi," kata Arist.