Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 13 Oktober 2014

Gara-gara Foto, Suami Saudi Ceraikan Istri di Malam Pertama

Gara-gara Foto, Suami Saudi Ceraikan Istri di Malam Pertama Ilustrasi Pernikahan
Sebagian masyarakat Arab Saudi tengah digegerkan kasus perceraian ini. Sang suami menceriakan istrinya di hotel tempat mereka menggelar pesta pernikahan.
Dream - Sebagian masyarakat Arab Saudi tengah digegerkan kasus perceraian sepasang suami istri. Sebab, perceraian itu terjadi di malam pertama pernikahan mereka.
Tak disebutkan pasti kapan perceraian itu berlangsung. Yang jelas, laman Gulf News, Senin 7 Juli 2014, menulis, sang suami menceraikan istrinya di hotel tempat mereka menggelar pesta pernikahan.
Kejadian bermula ketika pengantin mendapat kiriman bunga dan sebuah amplop berisi flashdisk dari seseorang. Catatan dalam amplop itu meminta sang suami melihat foto-foto pasangannya dalam flashdisk itu.
Sang suami menuruti isi catatan itu. Dan alangkah terkejutnya pria itu melihat gambar-gambar perempuan yang baru saja dia nikahi berpose intim dengan pria lain.
Seketika itulah pria itu menceraikan istrinya. Di kala pesta raya baru usai, dan bunga-bunga lambang keindahan cinta mereka belum layu. Kisah ini juga disampaikan oleh seorang ustaz Saudi, Shaikh Ghazi Bin Abdul Aziz Al Shammari, di televisi Kuwait.
Gulf News juga menulis, empat hari sebelum pesta pernikahan itu, mempelai perempuan sebenarnya sudah diajak lari oleh mantan pacarnya. Namun sang perempuan menolak. Dia ingin menjadi istri dan ibu yang mengasuh anak-anaknya.
Perempuan itu meminta mantan kekasihnya untuk melupakan hubungan mereka di masa lalu. Perempuan itu kembali menegaskan keinginannya untuk memulai kehidupan baru sebagai ibu rumah tangga.
Mendapat jawaban itu, sang mantan kekasih itu kemudian mengancam akan membuka aib perempuan itu dengan menyerahkan foto-foto itu kepada suaminya. Dan ancaman itu ternyata dibuktikan.
Seorang warga Saudi, Al Shammari, yang mengaku mengetahui peristiwa itu menyatakan perceraian ini merupakan kasus yang aneh. Namun, dia tak mau tak mau membuka identitas mempelai itu maupun pria yang menyebabkan perceraian ini.
"Pengantin pria menemui saya pada hari berikutnya dan dia dalam kondisi trauma. Ini benar-benar mengejutkan hidupnya dan dia tidak kuat mengetahui skandal itu," tutur Al Shammari.

Siswi yang Tewas Teriak akan Diperkosa


Siswi yang Tewas Teriak akan Diperkosa
TRIBUNJAMBI/EDI JANUAR
Jenazah siswi yang jatuh dari Kincai Plaza

SUNGAIPENUH, Warga Kota Sungaipenuh, terutama yang tinggal di kawasan Kincai Plaza, geger. Seorang gadi belia yang diketahui bernama Mia Putri Dewi (16), warga Desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat ditemukan kritis setelah terjatuh dari lantai 4 pada Minggu (12/10) sekitar pukul 18.30 WIB.
Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung mengerumuni korban yang bersimbah darah dan tergeletak di jalan. Mia merupakan seorang pelajar kelas II SMAN 2 Kerinci.
Beberapa orang petugas parkir dan warga di TKP, kemudian membawa Mia ke rumah sakit umum Mayjend HA Thalib Kerinci. Namun sayang, belum sempat mendapat pertolongan, korban sudah tewas dengan luka parah di bagian kepala.
Keluarga yang mendapat kabar mengejutkan itu, langsung histeris. Bahkan, beberapa keluarga nyaris pingsan saat korban dikeluarkan dari rumah sakit, untuk dibawa pulang ke rumahnya di Desa Koto Majidin.
Dalam waktu singkat, ribuan warga baik dari Kerinci maupun Sungaipenuh, juga ikut memadati halaman rumah sakit, untuk mencari informasi korban tewas tersebut. Warga penasaran, karena informasi yang beredar masih simpangsiur.
Pengakuan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, sebelum terjun dari plaza tersebut, korban sempat berteriak mintak tolong. Namun setelah terdengar dua kali berteriak mintak tolong, korban sudah terjun dari atas.
Korban berteriak, lantaran diduga dia ingin diperkosa seseorang. Warga yang mendengar teriakan itu, lantas bergegas menuju plaza untuk memberikan pertolongan, namun saat warga baru sampai di lantai II, remaja malang tersebut sudah terhempas ke aspal.
"Ya, dia berteriak ingin diperkosa, kita terkejut dan langsung ke atas. Tapi dia (korban,red) malah loncat. Sebelum terjatuh kebawah, korban sempat tergantung pada pralon, tapi mungkin tidak kuat menahan akhirnya jatuh," beber warga dilokasi.
Sementara itu, informasi lain yang diterima, korban awalnya bersama sang pacar yang bernama Albert (17), warga Desa Semerap yang berstatus pelajar di SMA PGRI Sungaipenuh. Namun saat berada diatas, datang seorang pria bertubuh besar, diduga ingin memeras keduanya. Saat ini Albert sudah diamankan di Mapolres Kerinci.
Sang pelaku meminta uang sebesar Rp 2 juta, dengan nada mengancam, bahkan sempat memukul. Pacar korban langsung berusaha mencari uang, namun korban ditinggal bersama pelaku. Saat itulah, korban meloncat dari lantai paling atas, diduga korban akan diperkosa oleh pelaku, dan karena terdesak terpaksa loncat.
Kakak korban, Sapta, dikonfirmasi wartawan di RSU, mengaku pihak keluarga tidak mengetahui jika Mia loncat dari Kincai Plaza. "Kita tidak menyangka adik saya yang menjadi korban," singkatnya.
Sedangkan informasi dari paman korban, Pak Jon, tidak menyangka Mia sampai ke Sungaipenuh. Pasalnya, saat izin dirumah, Mia ingin ke Semurup. "Katanya dirumah ingin ke Semurup,"beber Pak Jon.
Sampai saat berita ini diturunkan jam 10.45, TKP tempat korban terjatuh masih dipenuhi ratusan warga, yang ingin melihat percikan darah yang masih tersisa di aspal. Tidak sedikit warga yang lantas terkejut, karena melihat ketinggian tempat korban terjatuh.
Sementara itu, sejumlah saksi yang diduga mengetahui peristiwa itu, langsung di periksa oleh penyidik Polres Kerinci. Informasinya, saksi tersebut dibawa ke Mapolres Kerinci.
Kapolres Kerinci, AKBP A Mun'im, dikonfirmasi Tribun mengakui hal itu. Disampaikannya, setelah mendapat informasi ada seoarang gadis yang tewas dari plaza, petugas langsung datang ke TKP.
"Sudah dilakukan olah TKP tadi. Untuk penyebabnya kita belum tahu, nanti akan kita selidiki dulu," terang Kapolres Kerinci. Dia mengatakan, penyebab pasti tunggu hasil penyelidikan.
Kapolres mengakui, ada beberapa saksi langsung dibawa ke Mapolres Kerinci untuk dimintai keterangan. "Saya sudah perintah kan kepada anggota, untuk mencari informasi sebanyak mungkin dari masyarakat," katanya.
Keluarga korban sendiri tambah Kapolres, menolak dilakukan otopsi. Penolahan itu sudah dibuat berita acaranya. "Kita cari tahu semua. Kok bisa sampai ada disana, dengan siapa, dan informasi lainnya," tegasnya.
Saksi yang dimintai keterangan sebut A Mun'im, diantaranya tukang parkir, pemilik toko disekitar plaza, serta teman korban. "Malam ini sudah ada saksi yang dibawa ke Mapolres Kerinci," bebernya.
Namun demikian, Kapolres mengaku tidak dilakukannya otopsi tidak terlalu berpengaruh terhadap penyelidikan. Pasalnya, penyebab korban tewas sudah diketahui terjatuh dari plaza. "Yang perlu kita cari tahu, korban terjatuh karena di dorong, melompat, atau ada penyebab lain,"tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Sungaipenuh, AKP Rustam, dimintai keterangannya, membenarkan adanya peristiwa tragis tersebut. Namun dia belum memastikan motif korban jatuh dari Kincai Plaza.
"Ya, korban bernama Mia, pelajar SMA 1 Semurup. Korban meninggal sesampai di RSU. Kita akan melakukan pengembangan, dengan mengumpulkan informasi dan alat bukti, serta saksi," pungkasnya.

DR Jual Pacarnya kepada Teman Demi Sesuap Nasi


DR Jual Pacarnya kepada Teman Demi Sesuap Nasi
Tribun Lampung
Aparat Polsek Natar, Lampung Selatan, meringkus tiga tersangka yang diduga menjual anak di bawah umur berinisial SW (16). Para tersangka juga menyetubuhi korban secara bergantian. 
 
BANDAR LAMPUNG - Aparat Polsek Natar, Lampung Selatan, meringkus tiga tersangka yang diduga menjual anak di bawah umur berinisial SW (16). Para tersangka juga menyetubuhi korban secara bergantian. Tiga tersangka adalah DR (17), Agus Saparudin (23), dan Pratama Deska Indrawan (31). Ketiganya adalah warga Kecamatan Tegineneng, Pesawaran.
Kapolsek Natar Komisaris Yohannes Agustiandaru mengatakan, tiga tersangka menyetubuhi SW secara bergantian di sebuah kebun sawit.
Kapolsek mengatakan, terungkapnya kasus penjualan dan persetubuhan terhadap SW (16) berdasarkan laporan korban dan orangtuanya.
Tersangka DR mengatakan SW (16) adalah kekasihnya yang baru dikenalnya dua bulan. DR mengakui menjual kekasihnya itu kepada temannya Pratama Deska Indrawan. Hal itu DR lakukan agar bisa makan.
DR menceritakan, ia mengenal SW lewat telepon genggam.
"Awalnya ada sms tak dikenal masuk ke HP saya. Saya tindaklanjuti ternyata itu nomor SW. Kami pun berkenalan," tutur DR kepada wartawan di Mapolsek Natar, Lampung Selatan, Senin (13/10/2014).
DR menceritakan, awalnya ia mengajak SW pergi jalan-jalan ke kebun sawit. Di tempat itu, DR menyetubuhi SW. DR mengenalkan SW kepada Agus. Agus, kata DR, juga ikutan menyetubuhi SW.
DR menuturkan, ia lalu mengajak SW pulang. Namun SW menolak. Menurut DR, SW tidak mau pulang karena ada masalah di rumahnya. Mereka pun tidak jadi pulang ke rumah.
DR mengatakan, butuh uang untuk biaya makan dirinya dan SW. Dr berinisiatif membawa SW ke temannya Pratama Deska Indrawan.
"Saya tawarkan SW ke Indra. Indra mau dan membayar Rp 100 ribu ke saya," papar DR.
Indra lalu membawa SW ke losmen dan menyetubuhinya. Setelah itu, ujar DR, ia memarahi SW agar mau pulang ke rumah. Akhirnya SW mau dipulangkan ke rumahnya setelah tiga hari bersama DR.
"Saya tidak tahu ternyata SW lapor polisi," kata DR.

Mahasiswa di Jogja Cabuli Anak SD Kelas I

Mahasiswa di Jogja Cabuli Anak SD Kelas I
Shutterstock
ilustrasi

BANTUL -Seorang anak yang masih duduk di bangku kelas I sekolah dasar (SD) di Bantul menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Adi, mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang ada di Bantul.
Pelecehan itu ia lakukan di kosnya yang berada di Dusun Ngijo RT 3, Sewon, Bantul.
Raharjo (70), pemilik kos mengatakan, ia sendiri tak tahu pelecehan itu terjadi pada pukul berapa. Namun tiba-tiba, massa sudah berkumpul dan marah ingin menghakimi pelaku.
"Dia baru kos delapan bulan di tempat saya. Anaknya pendiam dan engga neko-neko. Bahkan rajin salat juga," kata Raharjo saat ditemui Tribun Jogja, Minggu (12/10/2014).
Sejauh yang ia tahu, korban yang berinisial P awalnya tengah bermain sepeda bersama Y. Mereka berdua kemudian dipanggil oleh pelaku.
Saat itu P mau masuk ke kamar pelaku, tetapi Y berlari ketakutan ke luar. Tak lama setelah itu, P pulang dan menceritakan pada orangtuanya bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual.
"Dulu saat kosnya masih penuh memang banyak yang sering main. Tapi sekarang jarang. Tadi orang-orang marah. Terus saya langsung panggil Polisi," tambah Raharjo.
Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh petugas untuk dimintai keterangan.

Mahasiswa Perguruan Tinggi Ternama di Bandung Culik Seorang Anak

Mahasiswa Perguruan Tinggi Ternama di Bandung Culik Seorang Anak
Ilustrasi sekap mulut
 



Rani Rahmawati (28), warga Jalan Pasundan RT 2/4 Kampung Sabandar Kidul, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, tak mau diam di tempat duduknya di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Sabtu (11/10/2014).
Raut wajahnya pun terlihat gelisah sepanjang pagi hingga siang seolah sedang menanti seseorang yang akan datang di gedung Sat Reskrim Polres Cianjur. Memang wanita berkerudung ini acap kali menengok ke luar gedung ketika mendengar suara mobil yang masuk ke halaman parkir. Namun yang dinantikanya tak kunjung datang sampai azan zuhur berkumandang.
Baru sekitar pukul 14.00, ia berlari keluar gedung menuju pintu masuk gedung Sat Reskrim lantaran yang dinantikannya telah datang. Sembari menangis, ia menembus penjagaan ketat yang dilakukan anggota Polres Cianjur bersenjata lengkap.
Dari kejauhan seorang bocah terdengar sayup menangis keluar dari mobil yang masuk ke area parkir. Rani yang mendengar pun langsung menghampiri bocah itu yang kemudan langsung dipeluk erat. Bocah itu adalah adik kandungnya yang bernama Muhammad Rizky Zulfikar (12). Rizky merupakan korban penculikan yang dilakukan seoran pemuda yang tak dikenal.
Sebelum bertemu dengan Rizky, Rani sempat bercerita, bahwa adiknya dibawa kabur di depan kediamannya sekitar pukul 19.30. Kala itu Rizky dan seorang temannya Ardi Maulana (11) pulang dari masjid seusai mengaji, Kamis (9/10/2014). Tak jauh dari kediamannya, Rizky dan Ardi bertemu dengan seorang pemuda yang menggunakan sepeda motor dan bertanya lokasi warnet.
"Pemuda itu menanyakan warung internet terdekat di mana. Ditunjukkan sama Rizky dan Ardi lokasi warnet terdekat. Ya namanya anak kecil, nurut aja ketika pelaku minta diantarkan," ujar Rani ketika berbincang dengan Tribun.
Rizky dan Ardi lalu minta menunjukkan tempat pembelian voucer game online di daerah Selakopi. Kemudian pelaku mengajak korban untuk ke tempat kosnya.

Ditinggal Ibu Kerja, Bapak Setubuhi Anak Hingga 35 Kali



- Seorang ayah tega menyetubuhi anak kandungnya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pelaku yang diketahui berinisial IN (37) melakukan perbuatan bejat tersebut saat sang istri pergi bekerja.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Sri Bhayakari, mengatakan peristiwa pencabulan itu telah berlangsung selama tiga bulan yaitu sejak 28 Juni hingga 28 September 2014. Dengan mengancam akan membunuh jika tak menuruti nafsu bejatnya, pelaku berhasil meniduri pelajar SMP kelas VII itu hingga 35 kali.

"Pelaku terus mengancam korban agar tidak memberitahu siapa pun. Pelaku memanfaatkan waktu saat sang istri bekerja di sebuah tempat loundry pada hari Sabtu dan Minggu," ungkap Sri saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2014).

Peristiwa baru terungkap saat korban memberanikan diri untuk bercerita hal yang dialaminya kepada kakek serta bibinya. Mendengar pengakuan korban, sang kakek juga bibi langsung melaporkan perbuatan IN ke Polsek Matraman, selanjutnya diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur.

"Kami langsung mengamankan pelaku sekaligus beberapa barang bukti di antaranya kain yang digunakan untuk lap sperma di lantai. Juga telah memeriksa saksi-saksi dan olah TKP," jelas Sri.

Petaka Kepala Sekolah Saat Periksa Keperawanan Siswa


Petaka Kepala Sekolah Saat Periksa Keperawanan Siswa
Istimewa
Ilustrasi 

Berdalih investigasi dan menelusuri kabar tentang hilangnya keperawanan siswi-siswinya yang dilakukan guru honorer. Seorang kepala sekolah SMPN 2 Nita, Kristoforus Mboko alias Kristo diadukan ke polisi.
Kristo, sejak tanggal 29 September 2014 lalu, diduga telah mencabuli siswinya dan kini harus mendekam di Rutan Maumere menunggu proses pelimpahan berkas ke PN Maumere untuk disidangkan. Di hadapan jaksa, Kristo mengaku khilaf dan siap menjalani proses hukum di PN Maumere.
Jaksa KB Sinaga menjelaskan kepada Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Kristo melakukan perbuatan itu hanya ingin membuktikan apakah anak-anak di sekolahnya masih perawan atau tidak. Pasalnya, ia mendapat laporan kalau para siswi telah berhubungan badan dengan Pak Lorens Lalong, guru bantu di sekolah itu.
Penyidik Polres Sikka sejak bulan lalu menangani kasus dugaan pelecehan seksual alias pencabulan yang dialami siswi SMPN 2 Nita di Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Penyidik Polsek Nita menjemput Laurensius Lalong, Guru Bantu SMPN 2 Nita di Desa Nirakliung, Kecamatan Nita. Ia diduga kuat melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa siswi di SMPN 2 Nita.
Bahkan menurut keterangan Kepala sekolah setempat, Kristoforus Mboko kepada penyidik bahwa ada 40 siswi yang telah 'digarap' alias dicabuli oleh Laurens di ruangan laboratorium, sejak dia bertugas di SMPN 2 Nita.
Laurens yang ditanya wartawan di Mapolres Sikka, membantah tudingan Mboko. Namun, saat ditanya ada korban yang mengaku telah disetubuhi ketika melapor kepada polisi, Laurens mengaku ada satu siswi yang pernah ia lecehkan.
"Saya tidak berhubungan dengan siswi. Sumpah mati. Saya memang pernah pegang (maaf) kemaluan siswi ketika saya bonceng dia dengan motor. Waktu itu mau ambil rokok di saku belakang, tangan saya sempat pegang. Untuk berhubungan saya tidak pernah," bantah Laurens.
Kini Laurens Lalong, guru bantu di SMPN 2 Nita, menyusul Kristoforus Mboko, Kepala SMPN 2 Nita, ditahan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sikka, sejak Kamis (3/7/2014) pagi. Laurens diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap siswi di SMN 2 Nita. Bahkan, dua saksi korban (siswi), mengaku telah 'ditiduri' Laurens.
Sementara itu, Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, SIK menjelaskan, sesuai keterangan dua saksi korban kepada penyidik bahwa Laurens telah mencabuli dua siswi di SMPN 2 Nita. Bahkan, hasil pemeriksaan penyidik, ada dua korban yang mengaku mereka pernah disetubuhi Pak Guru Laurens.
Atas keterangan itu, penyidik menetapkan Laurens sebagai tersangka dugaan cabul terhadap siswi SMPN 2 Nita dan Laurens ditahan untuk kepentingan penyidikan.
"Kristoforus Mboko sudah kami tahan dan sekarang Laurens juga kami tahan di sel Mapolres Sikka," ujarnya.
Budi mengatakan, sesuai keterangan korban kepada penyidik bahwa Laurens melakukan aksinya saat bersama-sama dengan siswi di ruangan laboratorium.
"Untuk Laurens, ada dua korban yang mengaku telah bersetubuh dengannya. Kami juga tunggu laporan dari korban lain atau penyidik mencari tahu ada atau tidak korban lain oleh Laurens," katanya.
Mengenai perbuatan para pelaku, Budi menguraikan, Kristoforus Mboko melakukan pelecehan seksual, sedangkan Laurens Lalong melakukan hubungan badan dengan dua siswi. "Dua pelaku itu kami kenakan Undang-Undang Perlindungan Anak," tegas Budi.