Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 30 Juni 2012

Wah, Kalbar Hanya Ikut 7 Siswa Saja

OSN XI di Pontianak
 
Pontianak – Kalbar tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN) XI untuk tingkat SD hingga SMA yang akan dibuka Mendiknas M Nuh, Jumat (29/6) besok.
“OSN XI di Kalbar dihadiri Dirjen Diknas, Gubernur Cornelis, dan seluruh pejabat SKPD Kalbar. Untuk tingkat SMP akan digelar di SMPK Immanuel Jalan Letjen Sutoyo dengan sekitar 606 peserta dari 33 provinsi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Aleksius Akim kepada wartawan, Rabu (27/6).
Olimpiade dilaksanakan 28 Juni hingga 4 Juli 2012 itu sebagai ajang kompetisi dalam bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia ini dilaksanakan dengan empat mata pelajaran. Yaitu Matematika, Fisika, Biologi, dan IPS.
Hanya saja, dari 606 peserta seluruh 33 provinsi, Kalbar hanya dapat mengikutkan 7 siswa yang sesuai dengan ketentuan grade yang telah ditetapkan secara nasional.
“Dari Kalbar yang ikut lomba matematika 4 siswa, IPS, Fisika, dan Biologi masing-masing diikuti satu orang. Dari 7 siswa, 4 orang dari SMP Immanuel, 1 dari Gembala Baik, dan 1 orang dari SMP 3 Tebas,” kata Akim.
Menurutnya, siswa yang mengikuti OSN adalah siswa yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten dan provinsi. Itulah adanya yang terbaik dari provinsi masing-masing dengan grade tertinggi.
Meskipun Kalbar hanya mampu mengirimkan 7 siswa, Akim berkelit tidak malu dan tetap optimis. Padahal tahun lalu Kalbar hanya mengirimkan 8 peserta alias merosot.
Untungnya, tak malu-malu amat lantaran dari mata pelajaran Biologi, siswa Kalbar berhasil meraih juara pertama dan berhasil mewakili Indonesia di tingkat internasional. Buntutnya, berhasil meraih juara ketiga alias medali perak.
“Meski sedikit kita mengirimkan siswa untuk olimpiade, namun kualitas tidak diragukan. Dan di tahun ini saya memprediksikan kalau kita akan meraih juara di matematika,” harap Akim agak bangga.
Selain perlombaan, ada beberapa rangkaian acara seperti seminar dan wisata edukasi dengan mengunjungi museum, Tugu Khatulistiwa, aloe vera, dan pusat produksi aloe vera. (dna)

Putri Janda Dicabuli dan Disiksa

Singkawang – Putri bungsu Ak, janda empat anak, sebut saja Mawar, 9, dicabuli seorang pria pemancing menggunakan jari. Peristiwa bejat itu terjadi di gubuk sawah, Rabu (27/6) sekitar pukul 18.00.
“Orang yang diduga pelaku, berdasarkan keterangan keluarga, memang kebiasaan memancing di sekitar tempat kejadian sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Maya Satrini, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Singkawang ditemui di RSUD Abdul Aziz, Kamis (28/6).
Maya yang mendapatkan laporan dari warga atas peristiwa nahas menimpa Mawar itu langsung mendampingi putri bungsu dari empat bersaudara tersebut ke RSUD Abdul Aziz Singkawang. “Kita langsung mendatangi korban dan mendampinginya ke RSUD hari ini (kemarin, red),” katanya.
Berdasarkan keterangan dari korban dan keluarganya, Rabu sore itu, Mawar disuruh pamannya pergi ke toko membeli sebungkus rokok. Sepulangnya dari toko, dia bertemu seorang pria yang langsung mengajaknya pergi ke kebun, tidak jauh dari rumahnya untuk mengambil pompa air.
Tanpa merasa curiga, Mawar yang tinggal bersama ibunya di RT3 RW02, Sungai Bulan Hulu itu langsung mengikuti pria tersebut. Kemungkinan korban mengenal atau sering melihat pelaku, sehingga tidak menaruh curiga atas ajakannya.
Setibanya di gubuk sawah, pria yang sering memancing di kawasan itu langsung memaksa Mawar untuk membuka pakaian. Kemudian memasukkan jarinya ke alat vital gadis ingusan itu. “Saat ditanya, Mawar mengaku hanya jari pelaku yang dimasukkan,” kata Maya.
Akibat ulah pelaku itu, Mawar merasakan kesakitan yang luar biasa dan meronta-ronta, serta berteriak meminta tolong. Pelaku semakin beringas lalu mencekik dan memukul Mawar seraya memaksanya untuk diam. “Di mata Mawar terdapat luka lebam yang diperkirakan bekas pukulan, kemudian leher yang mungkin bekas cekikan serta beberapa luka di badan,” ungkap Maya.
Kendati dicekik dan dipukul, Mawar terus melawan dan akhirnya berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pemancing yang sudah dikuasai nafsu syahwatnya itu. Mawar pun langsung berlari dan pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, dia menceritakan peristiwa yang menimpanya di gubuk sawah.
Mendengar cerita dari putri bungsunya, Ak serasa disambar petir di siang bolong. Malam itu juga, didampingi paman Mawar, melapor ke kantor kepolisian terdekat.
Sementara Mawar dibawa ke RSUD Abdul Aziz, keesokan harinya (kemarin) mendapatkan perawatan intensif. Sekitar satu jam di rumah sakit didampingi ibu dan pamannya, Mawar keluar menggunakan kursi roda dengan mata terbalut perban.
Tidak hanya luka fisik yang diderita Mawar akibat perlakuan bejat dari pemancing itu, dari raut wajahnya kelihatan kalau dia sangat trauma. Sehingga perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut dari keluarganya.
Atas peristiwa yang menimpa Mawar itu, Maya mengharapkan pelaku segera ditangkap, sebelum jatuh korban lainnya. Aparat kepolisian pun diharapkan proaktif untuk segera memburu pemancing berkelakuan bejat itu.
“Ada satu teman korban mengenal ciri-ciri pelaku. Diharapkan keterangan tersebut bisa memberikan bukti awal untuk dilakukan pencarian,” ujar Maya. (dik)