Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 30 September 2014

Berawal di Facebook dan Iming-iming Uang, Pz Berulangkali Intimi Korban

Berawal di Facebook dan Iming-iming Uang, Pz Berulangkali Intimi Korban
tribunnews batam/thomm
Siswi salah salah satu SMA di Tanjungpinang yang menjadi korban pencabulan Pz, PNS dan mentan ajudan Sekda Kabupaten Lingga, sedang diperiksa di Polsek Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (28/9/2014). 
 
TANJUNGPINANG- Pz, mantan ajudan sekretaris daerah kabupaten (Sekdakab) Lingga tidak cuma meminta dilayani oleh siswi salah SMA di Tanjungpinang, di Hotel Nirwana Bintan - Pancur,  Sabtu (27/9/2014) malam. Sebelum itu, keduanya sudah sempat berhubungan badan di sejumlah hotel di Tanjungpinang. "Ternyata Pz dan siswi itu sudah berkenalan sekitar setahun lalu. Mereka juga sudah beberapa kali sempat berhubungan badan di sejumlah hotel di Tanjungpinang. Misalnya, di hotel Laguna dan Bintan Plaza," ungkap Komisaris Polisi (Kompol) Jaswir, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bukit Bestari - Tanjungpinang, Senin (29/9) sore.
Hubungan Pz dan siswi tersebut berawal dari perkenalan keduanya di media sosial facebook. Jaswir menyebutkan, berawal dari facebook, Pz lalu meminta nomor handphone siswi itu dan berkomunikasi secara intens dengannya. Komunikasi keduanya semakin dalam, ketika Pz mulai meyakinkan gadis itu bahwa dirinya masih bujang.
Siswi itu semakin mempercayai Pz yang dikenalnya sebagai konsultan di Lingga. Kepercayaan gadis ini kian memuncak ketika dirinya diperlakukan begitu istimewa oleh Pz. Dia selalu diberi uang dan diyakinkan akan terus dijamin dalam hal ongkos sekolah dan biaya hidup.
"Memang siswi ini selalu diberi uang oleh Pz. Pokoknya dia diiming-imingi dengan uang dan barang-barang. Yah, anak-anak 'kan tentu tergiur dengan iming-iming itu. Anak-anak tidak sama dengan orang dewasa ketika dibujuk dengan uang dan barang-barang," jelas Jaswir lagi.
Namun, hubungan keduanya berangsur retak manakala siswi itu mulai mengetahui bahwa Pz sudah beristri dan bahkan baru saja melahirkan anak pertamanya. Hal ini berawal dari kecurigaan siswi tersebut ketika melihat Pz membeli popok dan pakai anak kecil. Saking ingin tahu, gadis tersebut pun mencari tahu status Pz sebenarnya.
Sang gadis akhirnya mengetahui status Pz yang sudah beristri. Dia kemudian memutuskan hubungan dengan Pz dan menjalin hubungan dengan orang lain. Tidak cuma itu, gadis itu pun memilih tidak mau melayani lagi permintaan Pz saat berada di kamar Hotel Nirwana Bintan.
"Jadi, siswi ini datang ke hotel untuk memutuskan hubungannya dengan Pz. Dia juga mengaku kepada Pz bahwa dirinya pun sudah berpacaran dengan orang lain. Namun, Pz tidak terima. Dia malah memaksa gadis itu untuk melayani nafsuh-nya. Makanya anak tersebut berontak," tegas Kepolsek Bukit Bestari seraya menginformasikan bahwa saat ini Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polsek Bukit Bestari sudah meminta keterangan dari siswi, Pz dan penjaga Hotel  Nirwana Bintan.
Memang Pz sendiri sedang dimintai keterangan di ruang Satreskrim Polsek Bukit Bestari, pada Senin (29/9) sore. Dari informasi yang diperoleh Tribun, pihak Hotel Nirwana Bintan juga dipanggil ke Kantor Polsek Bukit Bestari untuk dimintai keterangan.
"Kami tidak tahu soal kejadian itu. Soalnya kami bertugas untuk shift siang. Managemen hotel tidak ada di sini. Dia dipanggil ke Kantor Polsek Bukit Bestari," ujar seorang resepsionis Hotel Nirwana Bintan, Senin sore.
Selain ditangani pihak kepolisian, kasus ini pun sedang dipantau oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri. Rosnawati, seorang komisioner, mengatakan, pihaknya sudah berusaha meminta keterangan dari kedua orang tua korban. Sementara korban sendiri belum bisa dimintai bercerita tentang kasus yang dialami karena terganjal dengan kesibukannya di sekolah.
"Kami sudah meminta keterangan dari kedua orang tuanya. Dari mereka kami akhirnya tahu bahwa selama ini kedua orang tuanya tidak tahu hubungan putri mereka dengan Pz. Memang, putri mereka kerap memberikan keduanya uang. Namun, saat ditanya, sang putri tak berterus terang. Dia mengaku, uang itu diberikan oleh kawannya. Makanya kami belum melihat ada indikasi anak itu dimanfaatkan oleh orang tuanya untuk mencari uang," sebut Rosnawati.
Wanita itu pun menegaskan, kasus tersebut harus ditangani dengan sungguh-sungguh oleh pihak kepolisian. Dia bahkan meminta supaya pelaku pencabulan anak ini diberi sanksi yang berat demi efek penjerahan.
"Kami juga sudah mengingatkan kedua orang tuanya supaya lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya. Jangan terlalu memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada pengontrolan dari mereka sendiri," timpal Rosnawati lagi. 

Waspada! Ini Kategori Pengidap Pedofilia dari Sudut Pandang Medis

Waspada! Ini Kategori Pengidap Pedofilia dari Sudut Pandang Medis
Tribun Bali/ Net
Ilustrasi Pedofilia 

DENPASAR - Beberapa kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur, atau disebut dengan bahasa psikologisnya, Pedofilia, kerap terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Satu diantaranya Bali.
Kondisi ini pun diakui pakar Seksologi dan Andrologi Universitas Udayana, dr. Made Oka Negara , FI AS, sebagai hal yang sangat menakutkan.
Ia pun merinci, ada beberapa jenis pedofilia yang harus di waspadai. Yakni Pedofilia Primer dan Sekunder. Dan kedua jenis ini kerap menunjukan perilaku yang sangat berbeda-beda.
Pedofil primer, adalah jenis pedofilis yang memang memiliki kelainan gen dan kromoson sejak lahir, dimungkinkan dari gen resesif yang tidak kelihatan.
“Tapi tidak bisa dikatakan absolut, karena faktor keturunan juga sih. Jenis primer ini, biasanya memang menyukai anak-anak, walaupun  disampingnya ada wanita cantik dan seseksi apapun, tetap tidak mengubah ketertarikannya pada anak kecil,” ujarnya kepada Tribun Bali, di Fakultas Kedokteran, Unud, Senin (29/9/2014).
Sementara itu, untuk pedofilis jenis sekunder, biasanya lebih kepada tekanan seseorang terhadap trauma yang pernah dialaminya pada masa silam.
“Mungkin dia kesepian, atau pernah menjadi korban, jika penanganannya tidak baik, maka korban ini juga bisa menjadi pelaku dikemudian harinya,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Teddy Hidayat sebagaimana dilansir hellodoctor.com, Pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (usia 16 tahun ke atas), yang biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun ke bawah, walaupun masa pubertas dapat bervariasi).
Anak harus minimal berusia lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 tahun ke atas) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
Ia pun mengategorikan tiga jenis Pedofilia. Yang pertama, adalah Immature Pedophiles. Menurut Teddy, pengidap Immature Pedophiles cenderung melakukan pendekatan kepada targetnya yang masih anak-anak di bawah umur. Misalnya dengan cara mengiming-imingi korban dengan hal-hal menyenangkan seperti permen, uang jajan atau permainan.
Tipe yang kedua adalah Regressed Pedophiles. Pemilik kelainan seksual ini biasanya memiliki istri sebagai kedok penyimpangan orientasi seksualnya. Tak jarang pasangan ini memiliki masalah seksual dalam rumah tangga mereka. Menurut beliau, dalam beroperasi, tipe ini langsung main paksa terhadap korbannya, tanpa ada iming-iming tertentu.
Tipe yang terakhir, menurut Teddy, lebih agresif. Karena sifatnya itu, pengidap kelainan ini diberi nama Agressive Pedophiles. Orang tipe ini rata-rata memiliki perilaku anti-sosial di lingkungannya. Tipe ini biasanya memiliki keinginan untuk menyerang korbannya, bahkan tidak jarang berpotensi membunuh korbannya setelah dinikmati.

"Tak Dapat Barang Beharga, Istri Saya Diperkosa Perampok hingga Pingsan"


danoegraphy.wordpress.com
Ilustrasi korban perkosaan
 
BATURAJA - YT (19) warga Kampung V Talang Lekis Desa Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), provinsi Sumatera Selatan, masih terlihat lemas, Senin (29/9/2014).Ia baru saja menjadi korban perampokan perampok bertopeng. Akibat peristiwa itu bukan hanya harta bendanya di bawa kabur kawanan perampok. Bahkan ia diperkosa hingga pingsan.
Menurut informasi yang diterima Tribunsumsel.com (Tribunnewsw.com Network), peristiwa itu dilaporkan suami korban, ED, ke Polres OKU.
Di hadapan polisi ia melaporkan, kejadian bermula ketika dirinya pulang dari Lampung ke pondok miliknya dikawasan Kampung V Talang Lekis Desa Banuayu Kec Lubuk Batang OKU, untuk melihat istrinya. Dimana saat itu istrinya ia tinggal sendirian di pondok tersebut.
ED mengaku kaget sesampainya di pondok. Sang istri menceritakan kejadian naas telah diterima. Saat itu (26/9/2014) , YT sedang tertidur pulas di dalam pondok. Sekitar pukul 21.00 WIB pintu pondok didobrak empat pelaku perampokan bertopeng.
"Memang kalau malem sepi pondok. Waktu itu kata istriku, pintu keadaan terbuka. Menyadari hal itu istri saya mengecek pintu.
Dan tiba-tiba dicekik oleh satu dari empat pelaku. Sementara tiga lainnya, menggeledah rumah mencari barang berharga. Semua pelaku mengenakan topeng.
Mungkin tidak dapet barang beharga di pondok tu, sehingga istri saya diperkosa perampok hingga pingsan," terangnya.

Digerebek, Mahasiswa Itu Buru-buru Pakai Celana, Si Mahasiswi Pakai Selimut


Digerebek, Mahasiswa Itu Buru-buru Pakai Celana, Si Mahasiswi Pakai Selimut
ist
Ilustrasi

MADIUN - Sepasang mahasiswa yang diduga bermesum ria di dalam kamar kos di JL Serayu Timur Nomor 3, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun digrebeg warga, Senin (29/9/2014) dini hari.
Ini menyusul, pasangan mesum kalangan mahasiswa itu, tak kunjung keluar kamar sejak masuk ke dalam kamar perempuan sejak, Minggu (28/9/2014) pukul 22.30 WIB hingga Senin (29/9/2014), 01.00 WIB atau selama kurang lebih 4 jam.
Sepasang pemuda mesum itu adalah BCN warga JL Trimulyo, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dan Ap yang merupakan salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Madiun.
Keduanya kedapatan bergumul di dalam kamar kos perempuan si Ap itu.
Bahkan, keduanya tampak tengah terburu-buru mengenakan pakaian saat Yohanes Utomo yang tak lain pemilik rumah kos itu, memeriksa satu per satu kamar yang disewakannya, Senin (29/9/2014) dini hari.
Pemilik rumah kos, Yohanes Utomo mengatakan malam itu dirinya diberitahu warga, jika di dalam kos ada
seorang cowok yang menyelinap masuk dalam kamar kos Ap itu.
Usai mendapatkan laporan itu, Yohanes melakukan pemeriksaan satu per satu kamar kos di rumahnya itu.
"Sebenarnya saya sudah tidur. Tetapi, beberapa warga yang biasa cangkrukan diluar membangunkan saya. Mereka memberitahu  ada laki-laki yang masuk ke kamar kos. Saat saya periksa, ada laki-laki baru mau menggunakan celana dan yang perempuan menutup tubuhnya menggunakan selimut," terangnya kepada Surya, Senin (29/9/2014) dini hari.
Keterangan itu diperkuat keterangan warga lain yang ikut melaksanakan penggerebekan itu yakni Sunarko.
Menurutnya, laki-laki tersebut sudah sekitar tiga jam masuk ke dalam kamar kos pasangan perempuannya. Meski diintai warga tak kunjung keluar dari dalam kamar kos itu.
"Laki-laki itu sekitar jam setengah sebelas (22.30 WIB) sudah masuk kos berboncengan. Sampai dini hari kok nggak keluar kamar, akhirnya warga membangunkan pemilik kos dan mengrebek laki-laki itu," tegasnya.
Sementara untuk mengamankan pasangan mahasiswa mesum itu dari amukan warga, akhirnya pemilik kos dan beberapa warga menghubungi petugas Polsek Taman.
Tak berselang lama, pasangan mesum mahasiswa tersebut segera diamankan Polsek Taman untuk diproses dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bagaimana Bunga Bisa Terjebak dengan Pz? Baca Pengakuan Ayah Korban


Bagaimana Bunga Bisa Terjebak dengan Pz? Baca Pengakuan Ayah Korban
tribunnews batam/thomm
Siswi salah salah satu SMA di Tanjungpinang yang menjadi korban pencabulan Pz, PNS dan mentan ajudan Sekda Kabupaten Lingga, sedang diperiksa di Polsek Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (28/9/2014). 
 
TANJUNGPINANG- Dari ayah korban pelecehan Pz, diketahui cerita bagaimana Bunga, bukan nama sebenarnya, siswi kelas 2 SMA di Tanjungpinang  itu bisa jatuh ke tangan pelaku. Saat ditemui Bintannews di Mapolsek Bukit Bestari, Tanjungpinang, Minggu (28/9/2014), ayah korban yang ketika itu berbaju kotak-kotak tampak lebih kuat dan tenang, ketimbang istrinya yang terlihat sangat terpukul dan hanya diam.
Ayah korban menceritakan selama ini, dia (Pz) dan anaknya hanya berkenalan lewat handphone saja. Mereka belum pernah bertemu.
"Mereka hanya saling telepon dan kirim pesan singkat lewat handphone (sms)," ungkap pria itu.
Perkenalan Pz dengan putrinya berlangsung sekitar setahun terakhir. Kepada anak gadis ini, Pz sempat menyebutkan identitas diri dan pekerjaannya. Namun, identitas yang disebutkannya itu kadang berbeda-beda dan tidak sesuai kenyataan.

"Kepada anak saya dia mengatakan masih bujang. Pernah dia mengaku bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri di Batu 8. Tapi setelah itu, dia menyebutkan dirinya konsultan," cerita ayah anak itu.

Perkenalan kedua lewat handphone cukup mempengaruhi siswi ini. Sampai pada Sabtu (27/9), si gadis lalu diajak Pz datang ke Hotel Bintan Nirwana. Ajakan itu pun disampaikan melalui sms.

Si gadis tersebut menuruti apa yang diminta Pz. Dia lalu datang ke hotel yang dimaksud setelah meminta izin pada ibunya.

"Kami memang tinggal di Batu 13 arah. Tapi saya jual air di Tanjungpinang. Makanya kami kontrak kamar di Gang Pelita, Bukit cermin. Siang hari kami kumpul di situ. Waktu malam baru kami pulang ke rumah," cerita sang ayah.

"Jadi, tadi sekitar pukul 17.30 WIB, anak saya minta ibunya untuk keluar rumah sebentar. Katanya mau jalan-jalan dengan motor. Makanya dia keluar dari rumah kontrak kami ke hotel tersebut dengan jalan kaki," tambah ayah anak itu lagi.

Setelah sampai di hotel, Bunga mengirim sms kepada ibunya bahwa dia berada di kamar hotel Bintan Nirwana. Sang ibu pun langsung datang dan menuju ke kamar hotel seperti yang ditulus putrinya dalam pesan singkat itu.

"Istri saya sendiri saja datang ke hotel. Saya masih bekerja waktu itu. Dia pun datang dan tanyakan pada orang hotel. Tapi orang hotel tak mau kasih tahu. Dia akhirnya dengar suara anak saya berteriak dari dalam kamar. Tanpa tunggu lama, istri saya menuju kamar itu dan langsung mendobrak pintu kamar. Ini lihat bajunya sampai robek," cerita ayah anak ini.

Mendengar cerita suaminya, wanita berbaju kaos putih itu hanya bergeming saja. Dia tak menunjukkan ekspresi bangga atau senang karena sudah menyelamatkan anaknya. Dia tetap diam dan tidak menunjukkan eskpresi apa-apa sampai ketiganya kembali lagi ke rumah.

Pelaku Paksa Buka Baju Siswi Kelas 2 SMA Tanjungpinang


Pelaku Paksa Buka Baju Siswi Kelas 2 SMA Tanjungpinang
tribunnews batam/thomm
Siswi SMA di Tanjungpinang yang menjadi korban pencabulan Pz, PNS dan mentan ajudan Sekda Kabupaten Lingga, sedang diperiksa di Polsek Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (28/9/2014). 
 
TANJUNGPINANG- Seorang siswi kelas 2 pada salah salah satu SMA di Tanjungpinang, sebut saja Bunga, nyaris dicabuli di sebuah kamar Hotel Bintan Nirwana, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (27/9/2014) malam. Ironisnya, dia justru hendak dicabuli oleh Pz, mantan ajudan sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Lingga.
Aksi bejat Pz ini akhirnya terkuak ketika siswi itu memberitahukan kepada kedua orang tuanya tentang kejadian yang tengah menimpahnya. Dari kamar hotel dia mengirimkan pesan singkat kepada ibunya terkait keberadaannya. Dia pun meminta ibunya untuk segera datang menjemputnya.
Sang ibu pun datang dan menjemput anaknya di kamar hotel tersebut. Bersama anggota keluarga, mereka lalu membawa siswi ini ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Bukit Bestari Tanjungpinang dan mendampinginya membuat laporan.
"Dari cerita si gadis itu diketahui bahwa Pz ini mengirimkan pesan singkat memintanya datang ke hotel Bintan Nirwana kamar sekian. Si gadis itu pun datang. Setelah dia sampai di dalam kamar hotel, Pz lalu menutup pintu. Di situlah dia berusaha mencabuli anak ini," cerita salah seorang anggota keluarga korban ketika ditemui di Kantor Polsek Bukit Bestari.
Dia menambahkan, Pz sendiri sudah membuka bajunya saat itu . Dia juga berusaha membuka pakaian siswi tersebut. Namun, aksinya ini dilawan oleh sang gadis. Dia meronta-ronta dan berteriak meminta tolong kendatipun suara teriakannya tidak digubris oleh para penjaga hotel.  Dia baru berhasil keluar dari kamar hotel setelah dijemput ibunya yang datang ke hotel sesudah pesan singkat yang dikirim anaknya.
"Kata anak itu, Pz sudah buka baju. Dia juga sempat koyak baju anak itu. Tapi sang anak memberontak. Saya heran, para penjaga hotel bisa tak dengar suara teriakan minta tolong. Dia baru ditolong ibunya yang datang dan mendobrak kamar hotel setelah terima pesan singkat anaknya. Dari situ, sang ibu langsung menceritakan kejadian itu kepada keluarga dan kami pun datang ke Kantor Polsek ini untuk membuat laporan," timpal anggota keluarga itu lagi.
Setelah menerima laporan, polisi langsung menjemput Pz dari kamar hotel. Dia lalu dimintai keterangan terkait ulah bejat yang sudah diperbuatnya di dalam kamar hotel. Dia kemudian ditahan di sel Polsek Bukit Bestari untuk pemeriksaan selanjutnya.
Pz tampak berpostur tegap dan berbadan gempal. Rambutnya dipotong pendek. Dari informasi yang diperoleh Bintannews, dia adalah mantan ajudan  sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Lingga. Dia juga adalah lulusan Institute Pegawai Dalam Negeri (IPDN).
"Dia itu 'kan mantan ajudan Sekda Kabupaten Lingga. Dia juga adalah lulusan IPDN. Saya dapat informasi itu dari anggota buru sergap (Buser) di dalam mobil saat sama-sama membawa anak ini ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri untuk diperiksa," ungkap anggota keluarga korban lainnya.

Jumat, 26 September 2014

Siswi SMP Disekap & Diperkosa Tukang Las



Cinta (nama samaran), siswi kelas 3 salah satu SMP di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan oleh kekasihnya GY (25).

Informasi dihimpun di polsek Sunggal, Kamis (25/9/2014), GY dan Cinta (14) baru satu bulan berpacaran. Kejadian penyekapan dan pemerkosaan itu terjadi pada Juni 2014 lalu. Bermula saat GY yang berprofesi sebagai tukang las menunggu Cinta pulang dari sekolahnya.

Awalnya, GY membawa Cinta keliling Medan dan makan di seputaran Millenium Plaza. Setelah sore hari, GY bukan mengantarkan Cinta ke rumahnya, dia beralasan akan mengantarkan Cinta apabila Cinta mau mengikuti ke rumahnya.

Namun, di dalam rumah itu, GY merayu Cinta untuk mau bersetubuh dengannya. Cinta yang masih polos dengan rayuan gombal GY tunduk memenuhu permintaan GY.

Usai menyetubuhi Cinta, GY bukannya mengatarkan Cinta pulang ke rumah. GY dengan seribu alasan menyuruh cinta untuk tinggal bersamanya beberapa jam.

Akan tetapi, Cinta yang takut akan dicari oleh orangtuanya memaksa agar diantarkan pulang. GY yang sedikit emosi pun langsung mengurung Cinta di dalam kamar. Di sana, mereka kembali berhubungan badan hingga keesokan harinya.

Benar dugaan Cinta, ayah dan ibunya sibuk mencari dan menghubungi Cinta, tapi tak bisa lantaran ponsel yang dipegang Cinta mati.

Setelah pulang ke rumah, Cinta pun diberondong pertanyaan oleh orang tuanya. Setelah didesak, akhirnya Cinta menceritakan apa yang dialaminya dalam satu hari itu.

Bagai disambar petir, ayah Cinta pun mencak-mencak emosi dan memaksa Cinta untuk membawanya kepada GY dan meminta pertanggungjawaban. Setelah bertemu dengan orang tua Cinta, GY mengaku bertanggungjawab atas perbuatannya yang dilakukan kepada Cinta.

Cinta yang ditemui di polsek Sunggal menceritakan, selama 3 bulan mereka menunggu itikad baik dari GY tapi tak direalisasikan. Walaupun, GY tidak meninggalkan Cinta tapi GY enggan untuk melakukan itikad yang diminta keluarga Cinta.

"Aku disekap di dalam kamar. Di situ aku diperkosa. Sudah kubilang jangan, tapi tetap dia melakukannya. Selama tiga bulan ini, kami menunggu itikad baik dari GY tapi tak dilakukan," kata Cinta polos di Polsek Sunggal.

Masih kata Cinta, belakangan ini dia mengetahui, bahwa pria yang mengaku lajang dan masih 25 tahun itu sudah memiliki istri dan anak. Hal itu diketahuinya, setelah dia bertemu dengan temannya yang juga teman GY. "Mendengar itu aku sangat terkejut. Katanya (GY) masih lajang dan umur 25 tahun. Rupanya sudah punya anak dan istri," terangnya.

Kanit Reskrim Iptu Adhie membenarkan adanya laporan itu. "Laporannya sudah diterima. Kita sedang periksa saksi-saksinya," kata Adhie.

Berkedok Latihan Renang, Guru Olahraga Cabuli 16 Siswi SD

Mereka diancam dengan nilai buruk apabila melaporkan sang guru.

Ilustrasi kekerasan seksual pada anak
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (VIVAnews/Joseph Angkasa)
Sedikitnya 16 siswa kelas VI SD Inpres Perumpanas 1 Kupang, Nusa Tenggara Timur, diduga telah menjadi korban pelecehan seksual seorang guru mata pelajaran Pendidikan Kesehatan Jasmani.

Berkedok latihan renang untuk pelajaran ekstrakurikuler, guru olahraga yang telah memiliki anak dan istri itu malah memegang dan meremas payudara para siswa saat berada di dalam kolam renang.

Akhirnya, berdasarkan laporan salah seorang siswa yang menjadi korban, Yulius Weni, sang guru olahraga, ditangkap jajaran petugas Polsekta Kelapa Lima, Kupang, NTT, Kamis 25 September 2014, di SD Inpres Perumnas 1. 

Kedatangan polisi ke SD Inpres Perumnas 1 pagi tadi selain mengamankan Yulius, juga untuk mengambil keterangan sedikitnya 16 orang siswa perempuan kelas VI sekolah tersebut.

Satu per satu siswa dikumpulkan dan diambil keterangan terkait laporan pelecehan seksual yang terjadi. Mereka mengakui bahwa guru olahraganya telah memegang dan meremas payudara para siswa saat sedang melatih mereka renang.

Melati, salah seorang siswa yang disamarkan namanya, mengatakan bahwa saat itu pelajaran ekstrakurikuler. Sehingga para siswa diwajibkan mengikuti latihan renang di salah satu kolam renang yang disewakan.

Saat berada di dalam kolam renang, guru tersebut berdalih memegang dan menahan tubuh siswa agar tidak tenggelam. Namun, tangan sang guru justru berpindah ke bagian dada para siswa dan meremasnya.

Senada dengan Melati, siswa lainnya, Mawar, juga mengungkapkan pengakuan yang sama. Ia mengatakan, saat para siswa memprotes aksi tercela itu, sang guru malah mengancam akan memberikan nilai buruk pada mereka.

Guru bejat itu bahkan juga pernah menunjukkan alat kelaminnya kepada para siswa perempuan. Saat para siswa marah, ia malah tersenyum.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, ke-16 orang siswa itu langsung dibawa ke Mapolsekta Kelapa Lima untuk dimintai keterangan dan dibuatkan berita acara.

Mau Bimbingan Skripsi, Mahasiswi Ini Malah Dilecehkan Dosennya


Mau Bimbingan Skripsi, Mahasiswi Ini Malah Dilecehkan Dosennya
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

PALEMBANG - Perbuatan mesum diduga dilakukan oknum dosen salah satu kampus swasta ternama di Palembang, Sumatera Selatan, memang sungguh keterlaluan.
Korbannya adalah seorang mahasiswi yang diketahui tinggal di Jalan A Yani, Lorong Silaberanti Gang I, Kecamatan Plaju, Palembang. Gadis tersebut mengaku dilecehkan seksual oleh dosennya. Korban pun melaporkan ulah sang dosen ke Polresta Palembang, Selasa (23/9/2014) sekitar pukul 23.20 WIB.
Di hadapan petugas, mahasiswi semester akhir jurusan Sendratasik tersebut menuturkan, perbuatan tidak pantas dilakukan seorang oknum dosennya berinisial Sp terjadi pada Rabu (10/9/2014) sekitar pukul 19.00, di kantor Kwarda, tepatnya di belakang Pusat Perbelanjaan Palembang Square.
Awalnya saat itu korban ingin bertemu pelaku sebagai dosen pembimbing I, untuk bimbingan skripsi. Saat ditelepon, pelaku mengatakan sibuk, kemudian mengatakan untuk menemuinya saja di indekos pelaku. Korban yang memang butuh bimbingan itu akhirnya bertemu dengan pelaku di sana.
Mengawali pertemuan dengan membicarakan skripsi, tidak disangka tiba-tiba oknum dosen langsung memegang bahu korban, lalu bertindak asusila terhadap mahasiswi bimbingannya itu.
Tidak mengira sang dosen senior akan bertindak kurang ajar, korban sempat menepis untuk menolak keinginan pelaku. Nah, saat akan memeluk, spontan korban berontak. Menghindari tindakan tidak diinginkan, korban langsung kabur meninggalkan sang dosen pembimbing itu.
Sementara itu, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kasat Rekrim Kompol Suryadi didampingi Kanit PPA Ipda Imelda Rachmat SH menegaskan, pihaknya telah menerima pengaduan korban selaku mahasiswi yang diduga telah diperlakukan secara tidak senonoh oleh dosen pembimbing skripsinya.
“Keterangan korban sudah kita proses, sedangkan kepada terlapor segera kita periksa, dan kita panggil," ungkapnya.

Siswa SMP Cabuli Adik Kandung dan Dua Siswi SD

Pelaku mengaku dipaksa melakukan itu oleh temannya yang lebih dewasa.

Siswa SMP cabuli adik kandung dan dua bocah SD. (Foto ilustrasi)
Siswa SMP cabuli adik kandung dan dua bocah SD. (Foto ilustrasi) (VIVAnews/Joseph Angkasa)
Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukabumi harus berurusan dengan Kepolisian karena melakukan pencabulan terhadap tiga siswi yang masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD). Bahkan, salah satu korban merupakan adik kandungnya sendiri.

Pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena dipaksa tetangganya yang duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Perbuatan pelaku terjadi Juni 2014. Ketika itu, pelaku sedang bermain dengan sang adik di sekitar rumah. Kemudian, pelaku dan adiknya diajak tetangganya yang sudah dewasa ke rumah kosong tak jauh dari rumah.

"Saya baru pulang nyubuh dengan adik, tiba-tiba ada beberapa orang tetangga yang usianya lebih tua dari saya mengajak main ke rumah kosong tak jauh dari rumah. Saat itu saya langsung disuruh melorotin celana, dan adik saya mereka pegangi dengan posisi nungging dan celananya juga sudah dilepas," ujar pelaku di Rumah Aman Dinas Sosial Sukabumi, Kamis 25 September 2014.

Pelaku kemudian disuruh melakukan perbuatan asusila terhadap adiknya. Setelah kejadian itu, pelaku mengaku ketagihan dan mengulangi perbuatan serupa beberapa kali. Perbuatan itu dilakukan terhadap teman sepermainan adiknya.

"Saya lakukan itu ke teman-teman adik saya," kata dia.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sukabumi Brigadir Agus Nugroho mengatakan akan terus mengembangkan kasus ini dengan seksama, karena tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah.

"Karena pelaku masih berusia 15 tahun, petugas tidak menahannya di sel tahanan. Melainkan di Rumah Aman milik Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Dalam melaksanakan semua proses kita akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial, termasuk merehabilitasi kejiwaan tersangka yang diduga ada kelainan," Agus menjelaskan.

Rabu, 24 September 2014

Usai Kencan Semalaman, ABG Ini Pura-Pura Diculik



Karena takut dimarahi usai kencan semalaman bersama sang pacar, seorang siswi kelas 2 MTs (setingkat SMP) di Probolinggo memilih berpura-pura menjadi korban penculikan.

R (15) mengirim pesan singkat kepada orangtuanya bahwa dia disekap di sebuah gudang kosong. Setelah itu, ponsel korban tidak dapat dihubungi. Ibunda R pun sempat pingsan mendapat kabar buruk tersebut.

Mereka kemudian melaporkan hal itu kepada polisi. Orangtua R juga menceritakan bahwa korban sebelumnya berpamitan hendak ke warnet. Namun tiba-tiba menghilang sejak Senen siang.

Polisi yang mendapat laporan kemudian mendatangi TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. Berbekal keterangan saksi dan pelacak signal, kemudian diketahui R masih berada di perumahan Asabri Probolinggo.

Dari temuan ini, polisi curiga karena alat tracking mengarah mendekati rumah korban. Polisi pun langsung menyergap R dan membawanya ke Mapolres Probolinggo Kota untuk dimintai keterangan.

Benar saja, kepada polisi mengakui tidak menjadi korban penculikan. Namun berkencan semalaman dengan pacarnya dan lupa pulang. Karena takut R merekayasa kasus penculikan.

Guru SD Dicokok Usai Setubuhi Murid di UKS

Guru SD Dicokok Usai Setubuhi Murid di UKS
Kompas.com
Syamsu (45) tengah menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bone, Sulawesi Selatan setelah menyetubuhi muridnya. Selasa, (23/09/2014). 


BONE — Petugas Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bone meringkus Syamsu (45), seorang guru SD tersangka pencabulan terhadap siswinya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2014).
Syamsu diciduk dari rumahnya sekitar pukul 15.00 Wita dan langsung ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bone.
Kepala Satuan Reskrim Polres Bone Ajun Komisaris Polisi Andi Asdar mengatakan, Syamsu ditangkap petugas di perumahan guru yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Saat diamankan, pelaku tidak melakukan perlawanan.
"Langsung dibawa ke Polres untuk diperiksa lebih jauh. Penjemputan itu karena sudah cukup bukti terkait aksi yang dilakukannya kepada korban," kata Andi Asdar.
Mantan Kapolsek Majauleng Wajo ini menjelaskan, pihaknya juga telah menetapkan Syamsu sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Hal itu didukung oleh sejumlah alat bukti yang didapatkan tim penyidik, baik berupa visum maupun keterangan dari rekan korban yang melaporkan kasus persetubuhan tersebut.
"Karena bukti sudah cukup, Syamsu dinaikkan statusnya menjadi tersangka dan tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Bawah Umur dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun penjara," terang Andi Asdar.
Sementara itu, perwakilan sekolah tempat Syamsu mengajar hingga kini masih tertutup, belum memberikan keterangan terkait kasus asusila itu. Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bone pun belum bersedia memberikan komentar.
Sebelumnya Syamsu dilaporkan muridnya dengan dugaan mencabuli dan menyetubuhi siswinya sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2013 serta pada September 2014 di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Tak kuasa menahan rasa malu setelah kejadian yang dialaminya itu, korban pun menceritakan ke orangtuanya. Korban dan orangtuanya langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Bone dan didampingi oleh Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone pada Rabu (17/9/2014) lalu.
 


 

Selasa, 23 September 2014

Rela Jadi Pelacur, Kisah Pengorbanan Guru demi Murid Tercinta

Rela Jadi Pelacur, Kisah Pengorbanan Guru demi Murid Tercinta
Bukan uang yang didapat justru nyawanya hilang karena diperkosa dan dibunuh oleh ketiga pengusaha tersebut. Nyawa Xia hilang seiring hilangnya harapan murid-muridnya.
Dream - Sebuah perjuangan luar biasa datang dari gadis cantik asal Gan Shu, China. Xia harus rela mengorbankan kehormatannya demi keberhasilan murid-murid di bangku sekolah.
Tinggal di pemukiman padat penduduk dengan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai wanita penghibur. Awalnya Xia tak menghiraukan segala hal yang terjadi di sekitar lingkungan kediamannya. Paras cantik dan bentuk tubuhnya yang ideal membuat orang-orang merasa heran mengapa Xia tak ingin menjadi wanita penghibur yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang yang banyak dalam waktu cepat.
Suatu hari Xia memutuskan untuk menjadi guru sukarela di salah satu sekolah yang tak jauh dari kediamannya. Kecantikan serta keceriaan Xia mampu membuat murid-murid menyayangi Xia dalam waktu cepat. Xia memberikan pelajaran kosa kata chinese dan pengetahuan umum lainnya.
Karena bangunan sekolah yang semakin tak layak untuk digunakan murid-muridnya, kepala sekolah selaku penanggung jawab meminta bantuan pada walikota. Pikiran busuk walikota segera menghampiri. Ia lalu meminta Xia untuk menemui sang walikota yang memiliki niat jahat pada Xia. Bukan uang yang dapat, kehormatan serta keperawanan Xia berhasil direnggutnya.
Harapan Xia akan kebahagian murid-murid masih begitu besar, hingga sebuah keputusan besar harus ia jalani yakni menjadi wanita penghibur demi membiayai pembangunan serta sarana prasarana untuk menunjang proses belajar. Perubahan mulai terlihat seiring dengan uang hasil kiriman Xia yang bekerja di kota besar sebagai wanita penghibur.
Tawaran kencan dengan harga menjulang tinggi datang dari seorang pengusaha, Xia menerima tawaran tersebut dalam keadaan lelah. Kekejaman walikota ternyata tak ada apa-apanya dengan nasib Xia yang begitu miris pada malam itu. Bukan uang yang didapat justru nyawanya hilang karena diperkosa dan dibunuh oleh ketiga pengusaha tersebut.  Nyawa Xia hilang seiring hilangnya harapan murid-muridnya.
Penasaran dengan kisah Xia selengkapnya? Yuk simak disini http://bit.ly/1wIjqIL

Oknum Satpol PP Dilaporkan Paksa Sepasang Remaja Berbuat Mesum Lalu Direkam

Oknum Satpol PP Dilaporkan Paksa Sepasang Remaja Berbuat Mesum Lalu Direkam
Warta Kota
Ilustrasi pelecehan seksual. 

BEKASI - Sepasang remaja belasan tahun asal Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi mengaku dipaksa melakukan hubungan badan di basement Gedung 10 lantai komplek Pemkot Bekasi, Minggu (21/9/2014) sekitar pukul 23.45. Pelakunya diduga seorang oknum Satpol PP Kota Bekasi.
Keluarga sejoli yang tak terima dengan perlakuan oknum petugas itu pun menyambangi Kantor Satpol PP Kota Bekasi, Senin (22/9/2014), untuk meminta pertanggungjawaban,.
Sebut saja sepasang ABG itu namanya Kumbang (17) dan Bunga (14). Awalnya, mereka tengah berduaan di pinggir jalan di Jalan I Gusti Ngurah Rai arah Bintara dekat rel kereta api.
Tiba-tiba datang petugas Satpol PP menghampiri dan interogasi mereka.
Kumbang meyakini oknum itu adalah petugas Satpol PP karena dilihat dari celana dan sepatu yang dikenakannya.
"Malem-malem bukannya pada pulang malah pacaran di sini, sudah, ikut gue lu berdua," ungkap Kumbang menirukan kalimat petugas itu di Kantor Satpol PP kota Bekasi Senin (22/9/2014)
Petugas itu menyuruh Bunga duduk di jok belakang sepeda motor petugas, dan membawanya ke Komplek Pemkot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.
Sementara Kumbang hanya diperbolehkan membuntutinya dari belakang.
Bukannya melakukan pendataan di Kantor Satpol PP, oknum Satpol PP itu malah membawa Bunga ke basement Gedung 10 lantai.
Di basement itulah petugas memaksa Kumbang dan Bunga melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
Awalnya, kata Kumbang, dirinya sempat menolak. Tapi oknum itu mengancam akan menyetrap dan menyiksa mereka berdua di lapangan Pemkot Bekasi. Keduanya pun tak berdaya.
"Saya disuruh cium pipi pacar, terus cium bibir, sampai disuruh telanjang dan melakukan hubungan badan. Petugas itu merekam adegan kami pakai HP," ungkap siswa kelas 12 sebuah SMK di Bekasi Barat ini.
Namun karena Bunga tengah datang bulan, keduanya tidak berani meloloskan keinginan oknum itu. Bukannya berhenti, oknum petugas itu justru memaksa Kumbang dan Bunga untuk melakukan oral seks.
"Pacar saya dipaksa menghisap kemaluan petugas itu, saya disuruh pegang buah zakarnya. Setelah dia klimaks, kami baru boleh pulang," kata Kumbang.
Malu diperlakukan demikian, Kumbang menceritakan kejadian itu kepada keluarganya. Tak terima Kumbang dipaksa berbuat tak senonoh, keluarganya menuntut oknum petugas Satpol PP Kota Bekasi itu ditindak tegas.

Sejoli Dipaksa Oral Seks oleh Anggota Satpol PP Sambil Direkam Pakai HP

Sejoli Dipaksa Oral Seks oleh Anggota Satpol PP Sambil Direkam Pakai HP
ILUSTRASI

BEKASI-Sepasang remaja belasan tahun asal Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, mengaku dipaksa melakukan hubungan badan di basement Gedung 10 lantai kompleks Pemkot Bekasi, Minggu (21/9/2014) pukul 23.45 WIB. Pelakunya diduga seorang oknum Satpol PP Kota Bekasi.
Keluarga sejoli yang tak terima dengan perlakuan oknum petugas itu pun menyambangi Kantor Satpol PP Kota Bekasi, Senin (22/9/2014), untuk meminta pertanggungjawaban.
Sebut saja sepasang ABG itu namanya Kumbang (17) dan Bunga (14). Awalnya, mereka tengah berduaan di pinggir jalan di Jalan I Gusti Ngurah Rai arah Bintara dekat rel kereta api. Tiba-tiba datang petugas Satpol PP menghampiri dan interogasi mereka. Kumbang meyakini oknum itu adalah petugas Satpol PP karena dilihat dari celana dan sepatu yang dikenakannya.
"Malem-malem bukannya pada pulang malah pacaran di sini, sudah, ikut gua lu berdua," ungkap Kumbang menirukan kalimat petugas itu di Kantor Satpol PP kota Bekasi Senin (22/9/2014)
Petugas itu menyuruh Bunga duduk di jok belakang sepeda motor petugas, dan membawanya ke Kompleks Pemkot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi. Sementara Kumbang hanya diperbolehkan membuntutinya dari belakang.
Bukannya melakukan pendataan di Kantor Satpol PP, oknum Satpol PP itu malah membawa Bunga ke basement Gedung 10 lantai. Di basement itulah petugas memaksa Kumbang dan Bunga melakukan hubungan badan layaknya suami istri.
Awalnya, kata Kumbang, dirinya sempat menolak. Tapi oknum itu mengancam akan menyetrap dan menyiksa mereka berdua di lapangan Pemkot Bekasi. Keduanya pun tak berdaya.
"Saya disuruh cium pipi pacar, terus cium bibir, sampai disuruh telanjang dan melakukan hubungan badan. Petugas itu merekam adegan kami pakai HP," ungkap siswa kelas 12 sebuah SMK di Bekasi Barat ini.
Namun karena Bunga tengah datang bulan, keduanya tidak berani meloloskan keinginan oknum itu. Bukannya berhenti, oknum petugas itu justru memaksa Kumbang dan Bunga untuk melakukan oral seks.
"Setelah dia klimaks, kami baru boleh pulang," kata Kumbang.
Malu diperlakukan demikian, Kumbang menceritakan kejadian itu kepada keluarganya. Tak terima Kumbang dipaksa berbuat tak senonoh, keluarganya menuntut oknum petugas Satpol PP Kota Bekasi itu ditindak tegas.

Senin, 22 September 2014

Dua Pria Perkosa Ibu Empat Anak


Dua Pria Perkosa Ibu Empat Anak
Net

SURABAYA - Dua pria yakni Agus (30) dan Lukman (30), warga Banyuurip, memerkosa tetangga kosnya sendiri, MY (40), secara bergiliran. Mengetahui peristiwa itu, suami MY akhirnya melaporkan kejadian ini pada polisi.
Tersangka dan korban tinggal satu kompleks kamar kos. MY sebenarnya tinggal bersama suami dan empat anaknya di Jalan Kenjeran.
Namun dua bulan terakhir, MY bekerja freelance, merawat orang di rumah sakit. Sehingga MY memilih untuk tinggal di kamar kos, agar lebih dekat dengan tempat kerjanya.
Suatu malam, korban baru saja pulang dari tempat kerjanya. Sedangkan dua tersangka sedang pesta minuman keras, di salon tempat kerja Agus, yang berada di depan kamar kos korban.
"Korban dan tersangka saling kenal, sering berkomunikasi karena bertetangga," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya AKP Suratmi, Jumat (16/5/2014).
Korban lantas masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan dua tersangka pesta minuman keras. Ketika korban ke luar kamar untuk membuang sampah, Lukman mengajak MY pesta miras. Namun Lukman mengatakan jika itu jamu.
"Tersangka mengatakan jika miras itu adalah jamu untuk pegal-pegal. Kebetulan korban baru pulang kerja sehingga menerima tawaran itu," kata Suratmi.
Setelah meminum beberapa gelas, korban pusing dan hampir pingsan. Kedua tersangka pun mengantarkan korban ke kamarnya.
Saat itu, istri Lukman mengetahui korban pingsan. Setelah memasukkan korban ke dalam kamar, istri Lukman meminta kedua tersangka untuk pergi.
Ternyata tidak berapa lama, Agus masuk ke dalam kamar MY dan langsung memerkosa korban. Sedangkan Lukman dan istrinya memergoki Agus saat memerkosa korban.
Lukman dan istrinya pun membawa Agus keluar, sedangkan korban masih tak sadarkan diri.
Keesokan harinya, Lukman memeriksa korban dan masih tak sadarkan diri. Melihat korban belum bangun, Lukman turut memerkosa korban.
Di saat itu, tiba-tiba korban terbangun dan terkejut ketika melihat tersangka. Korban pun melaporkan kejadian ini pada suaminya.
"Korban sempat lama tidak mau memberitahu suaminya atas kejadian ini. Tapi karena dia merasa bersalah korban akhirnya memberanikan diri cerita pada suaminya," kata Suratmi.

Gadis 10 Tahun Jadi Korban Perkosaan Bocah Delapan Tahun

Gadis 10 Tahun Jadi Korban Perkosaan Bocah Delapan Tahun
Shutterstock
Ilustrasi 

OKLAHOMA CITY - Seorang gadis kecil berusia 10 tahun mengaku telah diperkosa seorang bocah berusia delapan tahun yang dibantu kakak perempuannya di kamar mandi sekolah dasar di Oklahoma City.
Insiden mengagetkan di SD Edgemere, Oklahoma City, terkuak setelah ibu korban melihat anaknya terlihat dalam kondisi stres saat menjemputnya dari sekolah. Saat dijemput, bocah perempuan itu langsung berlari sambil menangis terisak-isak di pelukan ibunya.
"Dia datang dengan lutut dan tangan bergetar serta menangis hebat. Saya langsung melompat keluar dari mobil dan bertanya apa yang terjadi. Dia hanya mengatakan 'Mama, mereka menyentuh saya di sana'," kata ibu korban.
Bocah itu kemudian bercerita, saat dia pergi ke kamar mandi, seorang bocah laki-laki dan kakak perempuannya langsung menyerang.
"Anak laki-laki itu langsung melepaskan celananya dan melepas celana anak saya," kata ibu korban lagi.
Setelah memerkosa korban, kedua anak itu kemudian mengancam agar bocah perempuan itu tidak mengadukan kejadian di kamar mandi tersebut.
Polisi kemudian dipanggil dan kemudian membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terbukti bocah perempuan itu memang menjadi korban pemerkosaan.
"Saya tak serta merta menyalahkan anak-anak itu, tapi saya menyalahkan para guru yang seharusnya melindungi anak-anak ini selama berada di lingkungan sekolah," kata sang ibu.
Dinas Pendidikan Oklahoma City segera turun tangan dan menggandeng kepolisian untuk mengusut kasus mengerikan tersebut.

Sebelum Dirudapaksa Bule, A Kesurupan Lalu Diberi Pil Tidur

Sebelum Dirudapaksa Bule, A Kesurupan Lalu Diberi Pil Tidur
Korban Rudapaksa

TANGERANG - A, bocah berusia 12 tahun yang lapor polisi karena dirudapaksa oleh bule berinisial AT mengaku sempat diberi obat tidur.
Pengakuan ini sesuai laporan yang dibuat oleh orangtua A. Menurut orangtuanya, A mengaku lebih dulu diberi pil hingga tertidur sebelum digagahi oleh AT. U (43), ibu A mengatakan A diberi pil itu karena mengalami kesurupan.
"Saat kesurupan di pabrik, A mengaku AT membawanya ke salah satu kamar, lalu memberinya obat. A lalu tertidur," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Tangerang, Ajun Komisaris Sutini.
Saat itulah diduga AT melaksanakan niat busuknya. AT menggagahi A yang sudah tertidur.
Dari visum yang sudah dilakukan pada Jumat (22/8/2014) kemarin, kemaluan A memang mengalami robek dan luka. Sutini mengatakan, pihakya masih harus memeriksa A lebih lanjut.
"Setelah kami periksa dan mendapatkan semua keterangan, baru AT akan kami panggil," kata Sutini.

Gadis Ini Todongkan Pistol saat Polisi yang Memerkosanya "Loyo"


Gadis Ini Todongkan Pistol saat Polisi yang Memerkosanya
Net

MAKASSAR - Inilah perilaku bintara polisi di Makassar, yang terungkap Kamis (22/5/2014) tengah malam. Awalnya, Brigpol AN, tawarkan tumpangan ke gadis G (17), lalu dibawa ke jalan sepi di pinggir pantai.
Rayuan tak mempan, dan saat G menolak, si Brigadir Polisi menembakkan pistolnya ke udara. "Dooor.dorrrrrr,dorrrrrr."
G yang ciut nyali mendengar suara tembakan akhirnya meladeni nafsu sang brigadir polisi. Saat si polisi sudah "loyo", pistol si polisi direbutnya.
Ditodongkanlah pistol itu ke arah si polisi yang sehari-hari bertugas di unit Reserse Kriminal Polsekta Tamalate, Makassar.
Si polisi yang baru berulang tahun ke-32 tahun ini, pun ditinggal oleh si wanita pekerja serabutan dan cleaning service di sebuah gedung di kawasan Pantai Barat, Tanjung Bunga, Makassar.
G melarikan diri, telanjang bulat. Dia ditemukan oleh lelaki Mansyur, juru parkir di Jl Metro Tanjung Bunga. Hingga Jumat (23/5/2014), si brigadir polisi masih ditahan di Mapolrestabes Makassar, Jl ahmad Yani, Makassar.
Sedangkan G, masih menjalani pemeriksaan intensif bersama dua saksi di Mapolsekta Tamalate, Jl Danau Tanjung Bunga, Makassar.
"Pistol, motor Yamaha Mio DD 3333 AN dan pakaian korban kita amankan dulu, sebagai barang bukti," kata Kapolsekta Tamalate Kompol Suaeb Madjid, kepada wartawan, Jumat (23/5/2014).

Oknum Guru SMPN 8 Bitung Rudapaksa Siswinya

Oknum Guru  SMPN 8 Bitung  Rudapaksa Siswinya
Ilustrasi Serahkan Tugas Sekolah, Siswi Diperkosa Guru

BITUNG - Malang nasib yang dialami seorang gadis, sebut saja Bunga (15) yang diduga menjadi korban pemerkosaan dari seorang oknum guru SMPN 8 Bitung di Kelurahan Batu Putih.
Menurut keterangan yang disampaikan Bunga (15) peristiwa tersebut sudah dialaminya selama empat kali di tempat berbeda.
"Yang terakhir hari Sabtu pekan lalu, di sebuah ruang kelas di Sekolah menengah kejuruan di Kelurahan Batu Putih," cerita Bunga kepada Tribun Manado di sela-sela melakukan visum di Rumah sakit Budi Mulia Bitung, Selasa kemarin.
Perbuatan bejat dari pelaku dilakukan pertama kalinya di sungai sebanyak dua kali dan dua kali berikutnya di sekolah SMP dan SMK di Batu Putih. "Dia bujuk dan rayu saya lewat sambungan telepon katanya suka bertemu, dan dia membawa saya di sebuah sekolah lalu mengatakan dia sudah kangen kemudian memeluk saya dan melakukan aksinya menyentuh alat vital saya," ujarnya lalu merunduk dan menitikkan air mata. Keinginannya bertemu dengan pelaku bukan tanpa alasan selain karena bujuk rayu pelaku yang mengaku sudah tidak ada hubungan dengan sang istri.
"Dia guru olahraga saya di sekolah, dan berkeinginan untuk berpacaran dengan saya namun saya tidak mau karena dia sudah ada istri dan memiliki anak," tandasnya. Sementara itu Putra (44) orangtua korban tak menerima pebuatan dugaan percabulan yang dilakukan oleh oknum guru ini.
"Jadi dari pengakuan anak saya, kejadian terakhir pada Sabtu sekitar pukul 22.00 malam akan dijemput pelaku DK alias Der menggunakan motor. Satu jam kemudian saya bersama keluarga melakukan pencarian namun tak menemui hasil dan anak saya nanti kembali di rumah pukul 03.00 dini hari," ujar Putra di RS Budi Mulia di sela-sela mendampingi sang anak melakukan visum.
Dari pengakuan sang anak dia dibawa oleh pelaku ke sekolahnya dan telah melakukan perbuatan percabulan kepada anak sebanyak empat kali. "Anak saya tidak mau dibuat begitu pelaku yang paksa dan merayu hingga pelaku ingin berpacaran dengan anak saya," kata dia.
Pusat Penanggulangan Informasi KDRT trafficking dan anak (Puspikta) Kota Bitung mengecam dugaan cabul yang dilakukan oleh oknum guru. "Saya minta pihak Dinas pendidikan bertanggung jawab dengan perilaku moral dari guru yang seperti itu, dan saya desak Polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Ibu Makasudede,  Ketua Puspikta Bitung.
Lanjutnya, guna pembuktian perbuatan pelaku,  korban tengah divisum dan hasilnya akan diketahui hari ini. Atas kejadian ini, korban mengalami trauma. "Kabarnya korban sudah tidak ingin bersekolah lagi di Batu Putih karena perbuatan bejat dari oknum guru itu," tukasnya. Kapolres Bitung AKBP Hari Sarwono membenarkan terjadi kasus dugaan percabulan yang dilakukan oleh seorang guru honor di Batu Putih. "Laporan sudah masuk sementara proses," kata Hari.

Karena Permintaannya Tak Dituruti Mardy Rudapaksa Pacarnya

Karena Permintaannya Tak Dituruti Mardy Rudapaksa  Pacarnya
Korban Rudapaksa

AMBON- Seorang karyawan pusat perbelanjaan Ambon Plaza bernama Mardy dibekuk polisi di rumahnya di kawasan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, Jumat (12/9/2014).
Pelaku ditangkap karena memerkosa salah satu mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Ambon, DT (22), yang tak lain adalah pacarnya sendiri.
Kepala Satuan Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Agung Tribawanto, Jumat siang mengatakan, aksi pemerkosaan terjadi di kamar kos korban yang berlokasi di Desa Passo.
“Pelaku sudah ada di kamar korban sebelumnya. Saat korban datang korban langsung mengusir pelaku, namun pelaku marah, dia lalu menutup pintu dan meperkosa korban,” ujar Agung.
Sebelumnya, kata Agung, pelaku sempat terlibat perang mulut dengan korban saat pelaku meminta korban berhubungan badan dengannya. Karena permintaannya tak dituruti, pelaku langsung menutup pintu kamar dan melarang korban keluar, pelaku lantas mendorong korban hingga terjatuh. Dalam keadaan tak berdaya itulah pelaku lantas melancarkan aksinya.
Usai kejadian itu korban langsung mendatangi kantor polisi pada kamis kemarin dan melaporkan insiden yang menimpanya itu. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Pulau Ambon.

Polisi Tangkap Bu Guru karena Perkosa Murid

Polisi Tangkap Bu Guru karena Perkosa Murid
Net

ARKANSAS - Seorang guru sekolah menengah di Siloam Springs Intermediate School, di Kota Benton, Arkansas ditangkap polisi dengan tuduhan telah memerkosa muridnya yang baru berusia 13 tahun. Berdasarkan hukum yang berlaku di Arkansas, hubungan seksual antara orang dewasa dengan anak di bawah umur memang dikategorikan ke dalam tindakan perkosaan.
Berdasarkan sejumlah kesaksian yang diperoleh, peristiwa itu terjadi setelah si murid menerima tantangan dari seorang temannya untuk mengunjungi rumah si ibu guru berusia 32 tahun ini. Tantangan itu diterima si murid untuk menghubungi gurunya itu. Laporan lainnya mengatakan bahwa keduanya bahkan sempat datang ke rumah si ibu guru tersebut untuk menonton film. Namun, kemudian temannya meninggalkannya seorang diri di rumah ibu guru tersebut. Dari situlah keduanya kemudian melakukan hubungan intim di kamar tidur.
Setelah kejadian itu, antara keduanya saling berkirim pesan dan gambar porno bahkan mereka juga bertukar foto-foto organ kemaluannya. Penyelidik mengatakan, polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti yang membenarkan semua tuduhan tersebut. Antara lain dua buah USB Flashdisk, iPad dan dua perangkat iPhone serta satu unit PC yang diambil dari rumah ibu guru tersebut.
Sebagaimana dilansir Daily Mail, guru bernama Mary Faith McCormick yang juga sudah memiliki satu orang anak ini, ditangkap setelah salah satu teman korban, menemukan foto semi bugil ibu guru ini di ponsel murid tersebut. Penyelidikan lanjutan terhadap barang bukti berupa iPhone milik korban mengungkapkan adanya foto bugil guru tersebut. Selain itu, cukup banyak foto bugil lainnya yang dikirimkan kepada muridnya itu.
Dari situlah muncul berbagai macam pertanyaan mengenai darimana asalnya foto tersebut. Akhirnya, kasak-kusuk inipun sampai ke pihak kepolisian. Polisi kemudian menjemput guru ini untuk diperiksa. Ia diduga telah melakukan hubungan terlarang ini selama tiga bulan belakangan dengan muridnya yang masih di bawah umur.
Menurut laporan 5newsonline.com, guru ini ternyata sudah memiliki suami dan satu orang anak perempuan yang masih kecil. Selain itu, ayah dari McCormick juga merupakan seorang guru di distrik yang sama.
Pengawas sekolah menegaskan bahwa McCormick kini telah dipecat dari sekolah tempat dia mengajar. McCormick juga sempat mendekam di penjara selama satu hari sebelum kemudian dibebaskan dengan sejumlah uang jaminan. Rencananya, kasus ini akan kembali disidangkan pada bulan September mendatang.

Korban Rudapaksa Dijanjikan Uang Rp 10 Ribu

Korban  Rudapaksa  Dijanjikan Uang Rp 10 Ribu
Ilustrasi Serahkan Tugas Sekolah, Siswi Diperkosa Guru

CIREBON,  - Tukang rongsok asal Mundu, Kabupaten Cirebon, M (65) harus berurusan dengan hukum. Ia dilaporkan istrinya, R (55) ke kepolisian dengan tuduhan mencabuli dan memperkosa anak tirinya, F (10).
R tidak terima anaknya yang masih ingusan itu menjadi korban pelampiasan napsu bejat sang suami. Setelah berembuk dengan keluarga dan melapor ke Ketua RT setempat, kemudian R memberanikan diri melaporkan M ke kepolisian.
M pun kemudian ditangkap. Pria yang sudah menikah tiga kali, itu pun hanya tertunduk saat dimintai keterangan polisi.
Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Hidayatullah, mengatakan semula R tidak mengetahui perbuatan bejat M terhadap F. M menyimpan rapat rahasia tersebut. Pun dengan F tak berani buka suara karena diancam sang ayah tiri.
Namun, kata Hidayatullah, suatu hari saat M dan F berada di rumah, M mencoba merayu F agar mau melayani napsu bejatnya. F pun diiming-imingi uang Rp 10 ribu. "F sempat menolak, tapi dipaksa," katanya di Mapolres Cirebon Kota, Senin (15/9/2014).
Rupanya saat M menjalankan aksi bejatnya, datang S (7) ke rumah. S merupakan cucu R dari anak pertamanya. S kaget melihat M merudapaksa F. Akibatnya, S menceritakan kejadian tersebut kepada R.
R pun marah besar. Ia menanyakan hal itu kepada M dan F. Keduanya bungkam, namun pada akhirnya M mengakui perbuatannya.
Ditemui di Mapolres Cirebon Kota, M mengaku terpaksa merudapaksa F karena melihat rok korban yang tersingkap. Kebetulan di rumah hanya ada dia dan korban. Sementara R bekerja di pabrik.
"Saya rayu dia dan janjikan uang Rp 10 ribu. Semula dia menolak tapi saya paksa sehingga akhirnya saya cabuli dan setubuhi dia," kata M.
M mengaku nekat melakukan perbuatan bejad ini karena istrinya kerap menolak saat diajak berhubungan badan. Bahkan perempuan yang sudah dinikahi lima tahun, itu kata dia, kerap meminta imbalan jika diajak bersetubuh.
Atas perbuatannya, M dijerat Pasal 81 Jo Pasal 82 UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Korban Diduga Kuat Dirudapaksa Sebelum Dibunuh

Korban  Diduga  Kuat Dirudapaksa  Sebelum Dibunuh

PRABUMULIH - Penemuan mayat seorang remaja perempuan di semak-semak di Simpang Pinang RT 04, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Minggu (21/9/2014) pukul 07.30 WIB, menggemparkan warga.
Mayat perempuan mengenakan seragam sekolah dan sepatu kets tersebut diperkirakan sudah meninggal lama. Saat ditemukan kondisi jasad korban sudah membusuk. Bahkan ada bagian tulang tengkoraknya yang terlihat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jasad perempuan yang diketahui berinisial SD itu pertama kali ditemukan pasangan suami istri Dulhadi (55) dan Ermina (49), warga Kelurahan Simpang 3, Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat, saat mencari kayu bakar.

Saat itu, Dulhadi sedang menarik pohon tumbang dari semak-semak. Saat itulah dia melihat ada mayat dekat pohon yang ditariknya. Sebenarnya pasutri tersebut sudah curiga dengan bau busuk di sekitar lokasi. Namun mereka tidak menyangka bahwa bau tersebut berasal dari mayat.

Sementara itu, identitas korban diketahui setelah Tim Identifikasi Polres Prabumulih melakukan olah TKP. Di seragam yang dikenakan korban terdapat nama yakni inisial SD.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diduga kuat diperkosa sebelum dibunuh, lalu mayatnya dibuang di semak-semak di perkebunan karet.

Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah SD dibawa ke RSUD Prabumulih untuk diautopsi.

Siswi Polwan SPN Singaraja Hamil karena Dipaksa Bersetubuh oleh Sepupunya


Siswi Polwan SPN Singaraja Hamil karena Dipaksa Bersetubuh oleh Sepupunya
NET
Ilustrasi 
 
KUPANG - Orangtua BDL mengatakan bahwa kehamilan anaknya lantaran diperkosa WW, sepupunya sendiri setelah pemeriksaan kesehatan terakhir dari tim Mabes Polri. Dengan demikian, kehamilan calon siswi (casis) bintara Polri berinisial BDL bukan karena hubungan suka sama suka dengan WW. Hal itu disampaikan ayah kandung BDL, LL, saat dihubungi Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Jumat (19/9/2014) siang. LL mengetahui terjadinya pemaksaan hubungan badan atau perkosaan yang dilakukan WW setelah BDL diperiksa penyidik Pelayanan Perempuan dan Anak Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT, Kamis (18/9/2014).
"Istri saya menceritakan bahwa BDL hamil setelah dipaksa berhubungan badan dengan WW, saya langsung menangis. Ternyata kecurigaan saya bahwa anak saya macam-macam sampai hamil tidak benar. Dengan demikian, apa yang terjadi pada anak saya itu suatu musibah bagi keluarga kami," jelas LL.
Menurut dia, anak perempuannya itu tidak pernah menceritakan pernah menjadi korban perkosaan WW.
"Anak saya tidak pernah cerita kepada kami kalau pernah diperkosa WW. Kemungkinan dia takut dan shok. Pasalnya, anak saya itu masih polos dan belum tahu pacaran," ungkap LL.
Ia mengatakan, tidak percaya begitu saja saat diberitahukan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja, Bali bahwa anaknya hamil empat bulan. Apalagi sebelum masuk pendidikan Polwan di SPN Singaraja, anaknya tidak pacaran.
Ditanya apakah setelah diperkosa WW, BDL diancam tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun, LL belum menanyakan hal itu kepada anaknya. Ia melihat anaknya masih trauma karena hamil hingga dikeluarkan dari SPN Singaraja, Bali.
Terhadap persoalan itu, selaku orangtua, LL akan melaporkan kasus pemerkosaan yang menimpa BDL hingga menyebabkan hamil kepada aparat Polri. Pasalnya, pemerkosaan itu menyebabkan anaknya hamil dan dikeluarkan dari sekolah. Tak hanya itu, cita-cita BDL menjadi anggota polisi wanita pun kandas.

Bocah Berusia Tiga Tahun Dirudapaksa Kakeknya Sendiri


Bocah  Berusia Tiga Tahun  Dirudapaksa Kakeknya  Sendiri
IST
ILUSTRASI

KUPANG,  - Pengakuan Bunga (bukan nama sebenarnya) membuat kedua orangtuanya terkejut. Bocah berusia tiga tahun ini mengaku telah dicabuli oleh kakeknya sendiri berinisial SM (53).
Ayah kandung Bunga, TP mengaku, peristiwa naas itu terjadi pada bulan Agustus 2014 lalu Ketika Bunga sedang menonton televisi di rumah sang kakek di Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut TP, Bunga selama ini memang dititipkan di rumah kakek dan neneknya karena TP sendiri bekerja sebagai tenaga honorer di lingkup pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sementara itu istri TP melanjutkan pendidikan dokter hewan di Kota Bogor.
Perbuatan tak terpuji sang kakek baru terungkap saat Bunga buang air kecil dan mengaku kelaminnya sakit. Keluhan Bunga disampaikan kepada ibunya yang pulang ke Kupang untuk mengunjungi buah hatinya itu, pertengahan Agustus 2014.
"Mama, ade kencing sakit," ujar Bunga dengan polos seperti ditirukan TP di kediamannya, Sabtu (20/9/2014).
Karena penasaran, ayah dan ibu Bunga langsung tanya kepada buah hati mereka dengan penuh rayuan layaknya anak-anak hingga akhirnya Bunga mulai menceritakan perbuatan kakek tirinya. Dari cerita sang buah hati, ternyata SM yang saat ini bekerja sebagai PNS di Provinsi NTT itu melakukan perbuatan bejatnya saat nonton televisi sambil duduk di atas sofa dan memangku Bunga. Dari situlah SM mulai melucuti pakaian cucu tirinya itu.
"Saat itu anak saya menjerit kesakitan, tapi bapak tiri (saya) malah menyuruhnya diam," kata TP.
Atas persoalan tersebut, TP dan istrinya melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Kupang Kota dan meminta SM divisum. SM turut serta ke Polreta. Visum dari RS Bhayangkara Kupang menunjukkan hasil negatif.
Merasa tidak puas, karena Bunga sering buang air kecil dan menjerit kesakitan, akhirnya TP dan istrinya memutuskan untuk pergi periksa di dokter praktik, ternyata hasil periksa itu menunjukkan adanya infeksi pada alat kelamin Bunga akibat ada benda yang masuk kedalam kelaminnya.
Dari hasil periksa dokter praktik, keluarga pun melaporkan lagi hal ini langsung ke bagian penyidik Polda NTT untuk divisum. Hasil visum Polda menunjukkan bahwa ada luka di bagian dalam kelamin Bunga. Akhirnya, SM dipanggil untuk dimintai keterangan.
Kepada penyidik di Polda NTT, SM mengakui perbuatannya. Dia ditahan sementara sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya.
Keluarga korban berharap agar pelaku menerima hukuman setimpal sesuai dengan perbuatannya. TP mengatakan, kondisi fisik Bunga hingga saat ini masih trauma dan takut.
Terkait kejadian itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, AKBP Okto George Riwu, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. Telepon genggam yang dihubungi sedang tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalasnya. Hal yang sama juga ketika Kompas.com menghubungi Wakiil Kepala Polres Kota Kupang Kompol Yulian Perdana, belum menjawab pesan singkat yang dikirim ke ponselnya.

9 Pelajar ditangkap saat mesum di kuburan China


Kisah 9 pelajar berseragam digerebek saat mesum di kuburan China

9 Pelajar ditangkap saat mesum di kuburan China. ©2014 Merdeka.comJika nafsu sudah di ubun-ubun, maka akan tak pandang bulu. Tempat mana pun yang dikira sepi pasti akan dijadikan tempat mesum demi menyalurkan libido.

Hal itulah yang dilakukan sepasang pelajar di Kota Palembang. Sejoli yang sedang dimabuk asmara ini nekat berbuat mesum di kuburan China di Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Aksi mesum mereka akhirnya tepergok Satpol dan langsung menggelandang keduanya. Selain dua sejoli itu, Satpol PP juga menangkap 7 pelajar lainnya yang juga sedang berbuat tidak senonoh di lokasi yang sama.

Bagaimana cerita 9 pelajar yang tertangkap mesum itu? Berikut ceritanya:

1.
Sepasang pelajar ditangkap saat pelukan di atas kuburan

Tengah asyik mesum di seputaran kuburan China di Jalan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Kamis (18/9) sore, sepasang pelajar SMK digerebek Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Palembang. Di lokasi yang sama, Satpol PP juga menangkap tujuh pelajar lainnya sedang menonton video porno melalui handphone (Hp).

BN (15) dan AG (14), dua sejoli yang masih duduk di bangku SMK ini, dipergoki aparat saat berpelukan di atas kuburan. Keduanya masih memakai seragam sekolah.

Saat digiring aparat ke mobil Sidang Keliling Tim Yustisi Kota Palembang, BN membantah telah berbuat mesum.

"Kami mau ke rumah teman, lewat di sini terus mampir. Kami cuma pelukan saja, tidak berhubungan badan," ungkap BN.

2.
7 Pelajar tertangkap nonton video mesum di kuburan China

Selain dua pelajar tersebut, Satpol PP juga menangkap pelajar yang sedang asyik nonton video porno di kuburan China itu. AD (15) salah satu pelajar mengaku kuburan China memang menjadi tempat favorit untuk nongkrong.

Dia datang bersama enam temannya. Melihat keadaan sepi, AD dan teman-temannya beramai-ramai menonton video porno di HP nya.

"Cuma iseng saja nonton itu (porno), penasaran. Kami nonton orang tujuh. Itu HP saya," kata AD, pelajar SMA di Palembang.

3.
Kuburan China jadi tempat mesum gratis

Merdeka.com - Dipilihnya kuburan China sebagai tempat mesum lantaran sangat strategis. Apalagi, setiap kuburan, nisannya luas, hingga 3x4 meter dan bisa dijadikan tempat istirahat.

"Memang enjoy sih, gratis lagi, sepi juga," kata AD dia.

Selama ini, sambung AD, sesama pelajar tidak saling mengganggu jika ada yang berbuat mesum. Bagi mereka, itu adalah kebiasaan para pelajar yang memang sudah lama terjadi.

"Kalo ada yang ganggu, nanti pasti ketahuan. Jadi, saling ngerti saja," ujarnya.

Pengakuan SPG Mobil Tentang Transaksi Seks usai Pameran

Pengakuan SPG Mobil Tentang Transaksi Seks usai Pameran
Tribunnews/@yudie_tz
(foto ilustrasi) Suasana Indonesia Internasional Motor Show (IIMS), di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2014) siang. Pameran otomotif terbesar itu berlangsung 18 September hingga 28 September 2014.
JAKARTA - Seorang gadis muda membusungkan dadanya dengan kedua kaki dilipat  saat beberapa pengunjung Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) memfoto dirinya, Sabtu (20/9/2014). Bersama tiga rekan sesama sales promotion girl (SPG), dia berpose di depan mobil mewah di salah satu hall di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Nia (nama samaran) tak sungkan menunjukkan kemolekan tubuhnya sembari terus mengumbar senyum. Dengan balutan dress putih ketat di atas lutut dan tanpa lengan, lekuk tubuh Nia kelihatan jelas. Mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mengaku menjadi SPG hanya sebagai batu loncatan saja. "Kalau beruntung jadi model atau artis kalau tidak ya gitu deh," kata Nia.
Ia mengatakan dalam pameran otomotif terbesar di Indonesia ini banyak agency model yang berburu wanita cantik dengan mengamati para SPG untuk menjadi model mereka. Selain itu, banyak pula pria berduit yang memanfaatkannya untuk mengajak para SPG berkencan. “Gue gak munafik, kalau orangnya keren dan gue suka serta bayarannya gede, kenapa enggak, gue ambil, dan gue kasih pin BB gue" katanya.
Selama 11 hari pameran IIMS itu, Nia mengaku dibayar Rp 10 juta atau Rp 1 Juta per shift (6 jam) dalam sehari. Bayarannya itu diluar uang makan dan transportasi yang ditanggung produsen mobil yang mengontrak Nia, juga  rekan-rekannya.
“Sebelas hari berdiri di pameran dibayar Rp 10 Juta, sementara nemenin cukong seharian dan 'begituan', dibayar Rp 10 juta. Enakan mana coba? Makanya gue bilang gue gak munafik, apalagi kalau orangnya keren, hehehe,” kata Nia tertawa kecil.
Nia mengaku tak sembarangan pria yang dapat mengajaknya tidur atau berkencan. “Gue milih-milih juga. Kalau bayaran standar dan orangnya gue gak suka, gue tolak," ujarnya.
Menurut Nia, beberapa rekannya melakoni hal yang sama dengannya. “Tapi gue gak mau dibilang PSK. Gue milih orang dan liat orang, sama bayarannya juga tentunya,” kata dia.
Ia mengatakan biasanya transaksi seks akan dilakoninya usai IIMS berakhir. “Kenalnya memang di IIMS, tapi jalannya setelah IIMS kelar dong,” katanya. Alasan dia, selama kontrak menjadi SPG di IIMS, mereka tak boleh absen selama 11 hari itu. “Kalau bolong sehari, potongannya lumayan gede, sampai Rp 2 juta,” kata dia.
Nia sudah menjadi SPG di IIMS untuk yang kedua kalinya. “Tahun lalu juga jadi SPG di sini. Beberapa temen direkrut jadi model, tapi gue belum. Teman lain ada yang jadi simpanan pejabat juga,” ungkapnya.

Jumat, 19 September 2014

Teler Ngelem, Kakak Coba Perkosa Adik Sendiri


Teler Ngelem, Kakak Coba Perkosa Adik Sendiri
Kompas.com/ Ericssen
Ilustrasi

SIDRAP - Dd (15), warga Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, tega menggauli adik kandungnya, DI (13).
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sidrap, AKP Indra Waspada Selasa (20/5/2014) mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sejak Sabtu (17/5/2014) lalu. Saat itu korban yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SMP di Pangkajenne, baru saja pulang sekolah.
"Pelaku itu ternyata sudah mengisap Lem Fox. Dan saat itu adiknya baru pulang sekolah, saat korban ganti pakaian ternyata pelaku sudah mengintip dan langsung membekap korban, dan menggagahinya," kata AKP Indra.
AKP Indra Waspada, menduga pelaku tega melakukan perbuatan keji tersebut, karena tidak sadar, atau sakaw dan dibawah pengaruh lem fox.
Beruntung aksi tersebut tidak berlangsung lama, karena korban terus meronta, dan berteriak meminta tolong, hingga tante mereka, bernama Rosmawati, datang dan menggagalkan hal tersebut.
Usai kejadian tersebut, Rosmawati pun menghubungi kerabatnya yang bertugas di Mapolres Sidrap. Pelaku pun dijemput, dan saat ini Dd, masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Mapolres setempat.

Gadis 13 Tahun Digilir 7 Pemuda Hingga Hamil

Gadis 13 Tahun Digilir 7 Pemuda Hingga Hamil
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Empat orang pelaku pemerkosaan terhadap gadis dibawah umur saat digelandang di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2014). 

JAKARTA - Ari Susanto alias Ponay, bersama tiga orang temannya, Wahyu, Pipit dan Mamat kini hanya bisa pasrah menerima nasib, setelah keempatnya diamankan Polisi.
Sebabnya kekasih Ponay yang berinisial F (13), melaporkan aksi pemerkosaan yang mereka lakukan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Aksi pemerkosaan tersebut berlangsung pada Sabtu malam, 19 Juli 2014 lalu, saat F masih berstatus kekasih Dicky yang masih terhitung sebagai sepupu 
Ponay.
Malam itu Dicky seperti biasanya mereka berkumpul di sebuah gedung yang tengah dibangun, di kawasan Ciputat, Tangerang, Selatan, Banten.
F pun diajak "nongkrong" di tempat itu oleh kekasihnya.

Di tempat tersebut Dicky kemudian menyetubuhi F, setelah puas, ia pun menawarkan teman-temannya untuk ikut menikmati tubuh remaja itu.
Terhitung ada tujuh orang yang menyetubuhi F secara bergiliran, salah satunya adalah Wahyu yang mengaku menyetubuhi F dalam keadaan mabuk minuman.

Ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Wahyu yang sehari-hari berprofesi sebagai kuli bangunan itu mengaku langsung setuju saat ditawari bersetubuh dengan F.
Ia juga mengakui malam itu F sempat menolak, akhirnya ia memaksa F hingga terjadi terjadi persetubuhan itu. "Saya mabuk, waktu itu iya saya paksa juga," terangnya.
Kejadian yang sama juga terulang lagi dua hari kemudian, yakni pada Senin malam, 21 Juli lalu. F kembali disetubuhi secara bergiliran oleh tujuh orang pemuda.
Setelah malam itu, Dicky pun memutuskan hubungannya dengan F, sedangkan Ponay yang memang sudah menaruh hati pada F sejak pertama kali bertemu, kemudian menawarkan diri untuk menjadi kekasihnya, dan cintanya pun diterima oleh sang gadis. "Saya memang suka sama dia, saya juga kasihan, akhirnya saya pacarin," kata Ponay saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Setelah sekitar beberapa pekan menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih, F diketahui hamil.
Hal itu pun tercium oleh orangtua F, dan Ponay pun dimintai pertanggungjawaban.

Namun office boy sebuah bank swasta itu menolak, karena menurutnya bukan hanya dirinya yang sempat menyetubuhi korban, Ponay pun membongkar kejadian yang terjadi pada 19 dan 20 Juli.
Tak terima putri mereka "digilir," orang tua F pun melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi pun langsung menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi persetubuhan masal itu. Namun demikian, Dicky serta dua pelaku lainnya yang berinisial T dan B, masih buron hingga kini.
Sementara itu nasib nahas F belum lah usai. Sabtu lalu (13/9/2014), saat tengah berkendara bersama adiknya yang berumur 4 tahun, F tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh mobil Daihatsu Xenia, dan setelah jatuh ia pun ditabrak oleh sepeda motor. Akibat kecelakaan itu F mengalami keguguran, dan kondisinya hingga kini masih kritis.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Indra Fadilah Siregar, mengatakan pihaknya masih menelusuri apakah peristiwa penabrakan terhadap korban, berkaitan dengan kasus pemerkosaan itu. "Kita masih kesulitan mencari identitas mobil penabrak," katanya.
Sedangkan para pelaku kata dia diancam dengan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan, dan Undang-Indang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Para pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Perawat Paksa Pasien 66 Tahun Bersetubuh Sebelum Pencangkokan Jantung

Perawat Paksa Pasien 66 Tahun Bersetubuh Sebelum Pencangkokan Jantung
shutterstock
ILUSTRASI Perawat 

CHICAGO - Seorang pria asal Illinois, AS, berusia 60 tahun, menggugat sebuah rumah sakit dan meminta kompensasi 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar setelah mengklaim dipaksa berhubungan seks dengan seorang perawat berusia 33 tahun.
John Cantone, di Pengadilan Cook County, mengatakan, pada 12 Oktober 2012 pukul 21.00, Rachel Shaper memasuki kamar tempat Cantone dirawat di Advocate Christ Medical Center.
Di kamar itu, Rachel kemudian memaksa Cantone melakukan hubungan badan dengan pria itu, yang masih terbaring sakit di ruang ICU rumah sakit yang terletak di wilayah barat Chicago itu. Cantone tengah menunggu tindakan medis transplantasi jantung.
Saat insiden itu terjadi, Cantone dikabarkan tengah dirawat dengan berbagai obat dan diawasi kondisinya dengan perangkat monitor elektrik.
Dalam gugatannya, Cantone mengatakan, para manajer rumah sakit sebenarnya mengetahui bahwa Rachel memiliki kecenderungan melakukan aktivitas yang tak diperbolehkan dengan para pasiennya. Namun, para petinggi rumah sakit itu tidak melakukan supervisi atau memberhentikan perawat itu.
Istri Cantone, Laura, juga menjadi salah satu penggugat dalam kasus ini. Dia mengatakan, perbuatan Rachel menghasilkan kerusakan hubungannya dengan sang suami. Sementara itu, izin kerja Rachel sebagai perawat ternyata pernah dibekukan. Namun, lisensinya saat ini aktif dan tetap valid hingga Mei 2016.

Gara-gara Gauli SPG, Pengantin Baru Dijebloskan ke Tahanan

Gara-gara Gauli SPG, Pengantin Baru Dijebloskan ke Tahanan
Ilustrasi

SURABAYA- Perjalanan hidup Irsyal Apriliawan (22) terasa terjal. Pemuda asal Sawah Pulo Kenjeran Surabaya ini harus berurusan dengan polisi karena ulahnya.
Irsyal ditangkap petugas Polsek Kenjeran dengan sangkaan percobaan pemerkosaan terhadap Melati (17), warga Asem Panjang, Sukolilo awal Agustus 2014.
Wawan, panggilan Irsyal Apriawan, dan Melati, sejatinya belum lama berkenalan. Kedua pasangan muda mudi itu kenal saat berada saat ada event di kawasan perumahan Pakuwon City. Wawan bekerja di salah satu rumah makan kawasan perumahan itu, sedangkan Melati bekerja sebagai sales promotion girl (SPG).
Setelah kenal dan mulai akrab, pada awal Agustus lalu Wawan mengajak Melati keluar untuk makan malam. Keduanya keluar ke daerah dekat Pantai Ria Kenjeran.
"Ternyata, Wawan mengajak masuk temannya (Melati) ke dalam Pantai Ria Kenjeran," sebut Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Yudo H, Rabu (3/9/2014).
Setelah masuk ke Pantai Ria kenjeran, Wawan mengajak santai dan duduk-duduk teman perempuannya. Sebenarnya Melati sempat menolak, tapi Wawan tetap memaksa lebih lama berada di pantai Ria Kenjeran. Karena hanya berdua pada malam hari, Wawan ternyata mulai berani merayu Melati.
Kepada penyidik, Melati mengaku sempat lari, tapi Wawan terus mengejar. Pelaku akhirya berhasil memegang Melati. Setelah itu, Wawan terus memaksa korban supaya mau berhubungan suami istri. Kendati Melati terus berontak, tapi perbuatan tidak terpuji ini akhirnya terjadi.
"Merasa jadi korban perbuatan seksual dari Wawan, korban melapor ke kami. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap Wawan setelah dipancing Melati supaya bertemu di dekat Jembatan Suramadu," jelas Yudo.
Saat ditangkap pada akhir Agustus 2014, Wawan mengakui memang melakukan perbuatannya atas korban. Status Wawan ternyata baru saja melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita dekat rumahhnya. Wawan melangsungkan pernikahan pada 14 Agustus lalu.
"Saat kami bertemu dan menangkap Wawan, dia masih libur cuti dari pekerjaannya karena baru saja menikah," kata Yudo.
Kini Wawan pun harus rela berpisah dengan istrinya. Dia harus mendekam di ruang penjara Polsek Kenjeran.
Wawan mengelak, dirinya melakukan pemerkosaan terhadap Melati. Dirinya berbuat atas dasar suka sama suka. "Tidak ada paksaan, saling suka," aku Wawan di Mapolsek Kenjeran Surabaya.

Mau Nikah, Santri Ini Ngaku Tidak Perawan, Calon Suami Kaget


Mau Nikah, Santri Ini Ngaku Tidak Perawan, Calon Suami Kaget
the sun
 
JEMBER - Seorang pengasuh sebuah pondok pesantren di Kecamatan Ambulu, MIK (38) dijebloskan ke tahanan Mapolres Jember, Kamis (18/9). MIK yang oleh warga sekitar disebut kiai dan ustad ditangkap polisi karena tuduhan melakukan kekerasan seksual terhadap santrinya.
Dari informasi yang dihimpun Surya, ada 11 santri dan mantan santri yang pernah disetubuhi oleh MIK. Namun baru tiga orang yang melaporkan kasus itu ke polisi.
Terbongkarnya aksi bejat MIK itu dari pengakuan salah seorang santrinya. Santri perempuan tersebut hendak dinikahkan dengan keponakan MIK sendiri. Karena takut dan tidak mau membohongi calon suaminya, santri itu memberitahu calon suaminya kalau ia tidak perawan.
Pengakuan itu membuat kaget sang calon suami. Setelah didesak lebih lanjut barulah diketahui kalau si santri itu diperkosa oleh ustadnya yang tidak lain paman calon suaminya. Akhirnya kasus itu dilaporkan ke kepala desa setempat dan dilanjutkan ke Mapolsek Ambulu.
Berdasarkan cerita awal santri itu, terbongkarlah aksi bejat MIK. Karena dua orang lainnya juga mengaku pernah diperkosa oleh MIK. Bahkan tersiar kabar kalau total ada 11 santri dan mantan santri yang telah diperkosa MIK.
Dan ternyata perbuatan MIK itu telah dilakukan setahun terakhir. Ironisnya, ia memanfaatkan kegiatan istighosah di Ponpes NH yang dipimpinnya. Istighosah itu lakukan setiap malam mulai pukul 21.00 WIB. Dialah yang memimpin istighosah itu.
Usai istighosah, ia memanfaatkan sebuah ruangan yang tidak berlampu. Ia memanggil santri yang ia maui. Kepada penyidik Polres Jember, MIK mengaku tidak memerkosa santri-santrinya. Ia dan santrinya melakukan suka sama suka.
Sebab ia memulai dengan menikahi siri para santri itu. Namun pernikahan siri itu dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain, bahkan tanpa sepengetahuan istri MIK. Ia mengaku telah melakukan perbuatan itu dalam setahun terakhir.
"Sejauh ini ada tiga orang yang melaporkan kejadian ini. Mereka santri dan mantan santri. Terbongkar karena ada yang mengaku ketika hendak dinikahkan. Ia mengaku tidak perawan lagi dan ternyata telah disetubuhi oleh tersangka," ujar Kasubag Humas POlres Jember AKP Edy Sudarto.
Pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Termasuk menggali keterangan dari santri lain yang menjadi korban pencabulan dan tindak kekerasan seksual MIK. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MIK kini telah mendekam di sel tahanan Mapolres Jember.

Puryanto Cari Mangsa Gadis Desa dari HP Anaknya Lalu Disetubuhi di Kebun Tebu

Puryanto Cari Mangsa Gadis Desa dari HP Anaknya Lalu Disetubuhi di Kebun Tebu
danoegraphy.wordpress.com
Ilustrasi anak korban perkosaan

MAGETAN - Puryanto (54) bapak tiga anak warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini harus menyesali harus berurusan dengan hukum, setelah diketahui hendak mencabuli Bunga (15), sebut saja begitu, anak warga Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dan ditangkap massa setempat.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Magetan AKP M Khoirul Hidayat didampingi AKP Suwadi BT, Kasubbag Humas setempat, tersangka sudah melakukan persetubuhan dengan Bunga ini sebanyak tiga kali.
"Hasil pengakuan tersangka saat diperiksa Unit Pelayanam Perempuan dan Anak (PPA)  sudah melakukan persetubuhan sebanyak tiga kali," kata AKP M Khoirul Hidayat kepada Surya. Kamis (18/9/2014).
Korban ini, tambah AKP Khoirul, sebenarnya adalah teman anaknya. Tersangka kenal dengan korban saat melihat nomor HP di telepon seluler (ponsel) anaknya.
"Tersangka ini coba coba, nomor HP cewek yang diambil dari HP anaknya. Dari sekian nomor, Bunga ini yang masuk perangkap," jelas pria asal Sidoarjo ini.
Dari rayuan lewat HP ini akhirnya Bunga terpedaya dan bersedia  temuan di jalan protokol jurusan Maospati - Magetan tepatnya masuk Desa/Kecamatan Sukomoro.
"Setelah bertemu dan tersangka melancarkan rayuan, korban tidak menolak saat diajak masuk ke kebon tebu untuk melakukan perbuatan suami istri, dengan imbalan HP merk Cross itu,"ujar AKP Khoirul sesuai pengakuan tersangka dan korban.
Dari pertemuan pertama itu dilanjutkan dengan pertemuan kedua, yang tempatnya tidak jauh dari tempat pertama keduanya bertemu. Pertemuan kedua ini keduanya juga melakukan perbuatan layaknya suami istri juga di kebon tebu itu.
"Setiap habis diajak begituan korban selalu diberi HP dengan merk yang sama. Sampai pertemuan kedua ini, perbuatan tersangka mencabuli bunga masih aman-aman,"tambahnya.
Namun, lanjut AKP Khoirul, karena merasa keenakan, tak berapa lama tersangka minta ketemuan lagi. Tapi karena Bunga tidak berani pamitan kepada orangtuanya, mengingat sudah sore. Tersangka bersedia menemui Bunga di desanya dan menunggu di balai Desa Nitikan.
"Biasa, setiap kali ketemu tersangka selalu mengajak korban besetubuh. Mungkin sudah ngebet, tersangka yang mengajak korban berbuat dikamar mandi balai desa, tidak waspada kalau ada warga yang mengawasi.
Karuan begitu keduanya masuk kamar mandi, warga menyergapnya,"kata AKP Khoirul.
Meski saat ditangkap, tersangka belum sampai melakukan persetubuhan. Tapi perbuatan cabul dengan anak di bawah umurnya terbukti.
"Akibat dari perbuatanya itu, tersangka kami kenakan pasal 381 KUHP dengan ancaman maksimal penjara selama 15 tahun, dan minimal 3 tahun,"tandas AKP M Khoirul Hidayat.