Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 10 Januari 2013

Kematian Fitriany Belum Terungkap


Temuan-Mayat.jpg
Ilustrasi
Ilustrasi


MEMPAWAH - Pihak kepolisian Polsek Sungai Pinyuh masih melakukan penyelidikan kasus kematian Harnovian Fitriany (15) siswi SMK I Mempawah Hilir pekan lalu. Hingga kini, kematiannya sudah sembilan hari, namun pihak kepolisian belum mengungkap pembunuh yang menjadi dugaan kuat semua pihak termasuk dari kepolisian sendiri masih tidak ada titik terang.

Kanitserse polse Sui Pinyuh, IPDA Sugeng Ade Wijaya mengatakan, penyelidikan yang dilakukan pihaknya masih tidak ada titik terang. Bahkan hasil autopsi sebagai bukti penguat dalam dugaan pembunuhan gadis dibawah umur itu belum juga keluar. "Saat ini kita masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Semua yang berkaitan dengan korban suda coba kami identifikasi," ujarnya.

Sejauh ini, lanjutnya masih berusaha mengungkap dari dugaan saja. Adanya bukti kekerasan yang terjadi pada mayat menjadi penguat bahwa penyebab kematian korban memang di bunuh. Bantuan semua pihak sangat dibutuhkan guna mendukung pengungkapan yang sedang berlangsung. Penyelidikan terus dilakukan guna mencari titik terang.

"Sementara kita terus berupaya melakukan lidik, kita juga mohon doa supaya hal ini cepat terungkap. Tidak hanya dari pihak keluarga saja yang menginginkan pelaku bisa tertangkap, tapi bagi kami juga merupakan sebuah atensi jika memang ini benar-benar kasus pembunuhan," paparnya.

Menurutnya dalam upayanya semua sudah dilakukan. Sasaran identifikasi juga dilakukan terhadap seluruh karyawan yang berada paling dekat dengan lokasi ditemukannya mayat korban. Prosesnya masih dalam tahap pengembangan. "Belum ada kemajuan yang signifikan dari pengungkapan ini," tukasnya.

"Kita masih tetap beruapaya semaksimal mungkin. Sambil berharap apa yang sudah kita dalami bisa terungkap. Dan saat ini kita sudah ada beberapa bagian yang lebih kita dalami untuk pengungkapan itu. Tapi masih belum bisa kita jelaskan," terangnya kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (29/12/2012).

Demi Ibu, Gadis 18 Tahun Lego Keperawanan


1516302-rebecca-bernardo-620X310.jpg
Kompas.com
Rebecca Bernardo (18) menunggui ibunya yang menderita stroke di kediaman mereka di kota Sapuacu, Brasil. Akibat tak punya biaya berobat Rebecca nekat melelang keperawanannya untuk penawar tertinggi.

BRASILIA - Untuk mengobati sang ibu yang menderita stroke, Rebecca Bernardo (18) melelang keperawanannya.
Gadis asal kota Sapeacu, Negara Bagian Bahia, Brasil, ini berharap bisa mengumpulkan cukup uang untuk mengobati ibunya.

Rebecca mengaku memang mengikuti jejak Catarinia Migliorini, wanita Brazil yang melelang keperawananya seharga Rp 7,5 miliar.  Namun, keputusannya untuk menawarkan keperawanannya kepada penawar tertinggi setelah hasil segala upaya dan pekerjaan yang dilakukannya tetap tak mencukupi untuk biaya berobat sang ibu.

"Selalu ada waktu saat Anda harus memutuskan sesuatu untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan," kata Rebecca kepada CNN.

Rebecca kemudian merekam penawarannya dan mengunggah rekaman itu ke situs YouTube pada November lalu. Namun, sejauh ini, hasilnya belum terlihat.

Sejauh ini, baru 14.000 orang yang melihat penawarannya itu dan tawaran tertinggi baru sekitar 35.000 dollar AS atau sekitar Rp 337 juta.

Sebuah stasiun televisi lokal sebenarnya sudah menawarkan untuk membayar penuh biaya pengobatan ibunda Rebecca. Namun, gadis ini menolak karena dia membutuhkan biaya cukup bukan hanya untuk pengobatan ibunya, melainkan juga untuk biaya kepindahan mereka berdua.

Meski upaya Rebecca ini untuk membantu pengobatan ibunya, ternyata sang ibu tak setuju dengan rencana putrinya itu. "Dia seharusnya mencari pekerjaan. Dia tak boleh menjual dirinya," ujar sang ibu.

Kasian! Dua Bocah Ini Mendapat Pelecehan Seksual


IPOH - Dua perempuan kakak beradik berusia enam dan delapan tahun di Perak, Malaysia, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah, paman, tante, bahkan kakek mereka, selama beberapa tahun terakhir.

Ibu mereka selama ini tidak mengetahui apa yang terjadi pada kedua putrinya, hingga seorang putrinya mengeluh menderita sakit di bagian bawah tubuhnya, kepada seorang kerabat mereka.

Diwartakan Thestarmalaysia dan dikutip Tribunnews.com, sang ibu biasa menitipkan kedua putrinya di rumah kerabatnya di wilayah Taiping, Malaysia, ketika ia berangkat kerja. Si ibu telah bercerai dengan suaminya, beberapa tahun lalu.

Suatu hari, sang ayah menculik mereka, mencekoki dengan obat, serta menutup mata dan mengikat tangan mereka.

Ia kemudian melakukan pelecehan seksual dan menyiksa mereka, bersama anggota keluarganya yang lain.

Marah atas perlakuan mantan suaminya, sang ibu melapor ke polisi pada 27 Desember 2012. Kepada polisi, ia mengatakan mantan suaminya bersama beberapa orang anggota keluarganya, telah melakukan pesta seks yang melibatkan putrinya.

Setelah mengirim anak-anaknya ke rumah sakit, sang ibu baru mengetahui bahwa selaput dara putrinya yang berusia delapan tahun robek, sementara bagian pribadi putri bungsunya mengalami luka.

Kepala Kepolisian Perak Deputi Comm Datuk Mohd Shukri Dahlan menuturkan, pihaknya tengah menyelidiki laporan tersebut. Para pelaku bakal dijerat bagian 376 (b) dari KUHP Malaysia tentang perkosaan.

Wow! Gratifikasi Layanan Seksual

PSK.jpg
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA - Banyak cara cara seseorang untuk melancarkan urusannya. Mulai dari pemberian imbalan, bahkan jasa seksual kepada seseorang, dengan tujuan untuk memuluskan keinginannya.

Untuk mengusut itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun angkat bicara mengenai hal tersebut, dan tidak perlu  ada aturan baru lagi untuk mengusut gratifikasi jenis tersebut.

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiyono mengatakan, ada kesalahan persepsi dari media dalam pemberitaan soal gratifikasi seksual. Menurut Giri, KPK tidak sedang menyusun aturan khusus untuk mengusut gratifikasi seksual karena aturan tentang hal tersebut sebenarnya sudah ada, yakni Pasal 12B Ayat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menurut Giri, dalam penjelasan Pasal 12B Ayat 1 UU No 20/2001 disebutkan bahwa yang dimaksud gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, meliputi pemberian uang, barang, diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lain.

Giri menjelaskan, pemberian gratifikasi dalam bentuk layanan seksual masuk kategori pemberian fasilitas lain. "Sudah diatur dalam UU kita secara implisit, yakni pemberian 'fasilitas lain'," kata Giri, Kamis (10/1/2013), di Jakarta.

Dengan demikian, kata dia, tidak perlu dibuat aturan baru yang lebih khusus lagi, terlebih membuat UU untuk mengatur secara khusus pemberian gratifikasi seksual ini. KPK cukup mengusut pemberian gratifikasi seksual dengan UU Nor 20/2001.

"Jika ada pemberitaan yang menyatakan KPK sedang menyusun aturannya, hal tersebut hanya salah persepsi dari wartawan yang memberitakannya. Itu mislead," kata Giri.

Ditinggal Beli Nasi, Siswi SMP Diperkosa

Pontianak – Siswi SMP sebut saja Mawar, diperkosa pemuda berinisial Ud, Rabu (9/1). Gadis 12 tahun itu diperkosa di kediaman pelaku, Gang Abdul Karim, Jalan Ampera Pontianak Kota.
Keperawanan Mawar direnggut ketika pergi ke rumah JU, teman sekolahnya, bersama AF, 13, yang juga rekan sekolahnya. Kedua pelajar SMP ini mengendarai sepeda motor. Tujuan gadis berwajah manis ini mengambil contoh tugas pelajaran kesenian di kediaman JU tak jauh dari sekolah Islam ASWAJA.
Di perjalanan, handphone AF berdering. Dia dihubungi RI, temannya, dan menyuruh ke rumahnya. AF pun mengarahkan sepeda motornya ke rumah RI. Sesampainya di kediaman RI di Gang Abdul Karim, AF dan Mawar disuruh masuk dan duduk di ruang tamu. Di rumah tersebut sudah ada Ud yang tak lain keluarga RI.
Ud menyuruh RI membeli nasi bungkus. Karena tidak ada kendaraan, RI mengajak AF membeli nasi bungkus dan mereka meninggalkan Mawar. Selang 20 menit kemudian, RI dan AF kembali ke rumah tersebut. Kedua remaja ini terkejut melihat Mawar menangis tersedu-sedu dan pakaian serta rambutnya acak-acakan. Setelah puas memerkosa Mawar, Ud pun kabur. AF dan Mawar melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pontianak Kota.
“Saya bertanya kepada Mawar, mengapa dia menangis. Mawar bilang baru saja diperkosa Ud di kamarnya,” AF kepada petugas Polsek Pontianak Kota, kemarin.
Kapolsek Pontianak Kota Kompol Temmangganro M SIk mengaku jajarannya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Memastikan adanya tindakan kekerasan seksual, polisi melakukan visum dan mengecek ke lokasi kejadian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi juga mengamankan barang bukti berupa seprai dan bantal di kamar tersangka Ud.
“Selain itu kita amankan barang bukti berupa pakaian yang dipakai korban. Untuk sementara tersangka dinyatakan DPO (Daftar Pencarian Orang),” tegasnya.
Temmangganro menegaskan, jika terbukti terjadi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, Ud dijerat dengan Pasal 81 ayat 1 UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara. “Kasus ini kami limpahkan ke Mapolresta Pontianak guna proses lebih lanjut,” ungkapnya.

Jokowi Walikota Terbaik ke-3 Dunia


Jokowi2.jpg
NET
Gubernur Jakarta Joko Widodo

PERTH - Joko Widodo atau Jokowi, mantan Wali Kota Surakarta yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta, terpilih sebagai wali kota terbaik ketiga sedunia dalam pemilihan World Mayor Project 2012.

Di atas Jokowi, wali kota terbaik sedunia 2012 adalah Wali Kota Bilbao (Spanyol) Inaki Azkuna. Wali Kota Perth Lisa Scaffidi berada pada peringkat kedua.

Keputusan ini diambil menyusul pencalonan dan pemungutan suara dalam pemilihan World Mayor Project 2012 yang berlangsung selama sembilan bulan yang dilakukan panel juri yang terdiri dari para anggota Yayasan Wali Kota Sedunia (The City Mayors Foundation).

World Mayor Project ini diorganisasi sejak 2004 oleh Yayasan Wali Kota Sedunia, sebuah lembaga pemikir untuk masalah-masalah perkotaan.

Menurut laporan harian The Western Australia, Selasa (8/1/2013), keberhasilan Scaffidi itu adalah karena keberhasilannya membawa Perth menjadi kota ketiga di Australia setelah Sydney dan Melbourne.

Scaffidi pertama kali terpilih sebagai wali kota pada 2007. Sejak itu, dia dianggap berhasil membawa Perth dikenal secara internasional.

Scaffidi menggunakan sosial media sebagai alat promosi dan mengatakan menggunakan Facebook dan Twitter untuk berkomunikasi dengan warga yang tidak bisa dicapai dengan model komunikasi yang lebih tradisional.

Sementara itu, Azkuna yang menjadi Wali Kota Bilbao sejak 1999 dianggap berjasa mengubah Bilbao dari kota industri yang semakin terpuruk sebelumnya menjadi kota internasional bagi turis dan seni.

Keberhasilan Bilbao dimulai pada 1997 dengan dibukanya Museum Guggenheim dan kemudian terpilihnya Azkuna sebagai wali kota dua tahun kemudian.

Terkait peringkat ketiga bagi Joko Widodo sebagai Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, situs resmi World Major Project menyebut keberhasilannya mengubah Surakarta dari kota yang banyak tindak kriminal menjadi pusat seni dan budaya, yang kemudian berhasil menarik turis internasional untuk datang.

Menurut situs tersebut, kampanye Joko Widodo melawan korupsi membuat dia juga dikenal sebagai politisi paling jujur di Indonesia.

Berikut para wali kota yang berada dalam 10 peringkat dunia: 1. Iñaki Azkuna, Bilbao, Spanyol; 2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia; 3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia; 4. Régis Labeaume, Québec City, Kanada; 5. John F Cook, El Paso, AS; 6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan; 7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru; 8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Philippines; 9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair; 10 Alfonso Sánchez Garza, Matamoros, Mexico.

Kakek 57 Sambas Cabuli Gadis Kurang Waras

SAMBAS - BS (57), warga Desa Sungai Rusa, Selakau Kabupaten Sambas Kalimantan Barat menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap MR (17), seorang gadis dibawah umur yang merupakan tetangga korban,

BS sendiri mengaku menyesal telah mencabuli tetangganya pada Sabtu (29/12/2012) lalu sekitar pukul 14.30 WIB di rumah kosong milik tersangka.

"Tersangka diamankan ke Polres Sambas pada 5 Januari, yang sebelumnya telah diamankan di Polsek Selakau pada 30 Desember 2012," ujar Kapolres Sambas, AKBP Pahala HM Panjaitan melalui Kasatreskrim Polres Sambas, AKP Dudung Setiawan yang didampangi Kanit PPA, Syamsuri kepada wartawan, Selasa (8/1/2013).

Dikatakan, saat itu korban sedang berada dirumahnya dan tidur dengan ibunya.

"Tidak berapa lama anaknya menghilang dan pergi keluar rumah, anaknya memang mengalami gangguan mental," katanya.

"Pada saat korban berada diluar kemudian bertemu dengan korban yang saat itu melintas, lalu tersangka menarik korban dan menggesekkan kemaluannya hingga keluar sperma," ujarnya.

"Sesudah melakukan aksinya pelaku kemudian kembali ke rumahnya, begitu juga korban yang menangis ditanya orangtuanya," katanya.

Tega! Seorang Kakek Cabuli Gadis 12 Tahun


Perkosaan-Malaysia.jpg
Ilustrasi
Ilustrasi

Pontianak - Tak kuasa menahan birahi, seorang kakek berinisial R telah memperkosa I (12) di rumahnya Kecamatan Pontianak Kota, Selasa (8/12/2013) pukul 18.15 WIB. Pelaku saat ini masih dalam proses pengejaran oleh pihak kepolisian terkait perbuatannya.

Menurut saksi yang merupakan teman korban, A (13) mengatakan pelaku merupakan orang yang sudah berumur. "Sudah kakek-kakek. Cuma umurnya saya tidak tahu pasti karena waktu itu pakai topi," ujarnya saat ditemui di Mapolsek Pontianak Kota, Rabu (9/12/2013).

Menurut A, pada saat kejadian dirinya sedang tidak bersama korban. "Saya pergi jalan-jalan dengan R sekitar 20 menit. Kemudian begitu sampai di rumah, pintunya terkunci. I ditelepon tak diangkat, ada sekitar setengah jam nunggu di luar rumah,"ceritanya.

Kapolsek Pontianak Kota Kompol Temangnganro Machmud mengungkapkan pelaku masih dalam proses pengejaran pihaknya. "Sementara, kasus ini diduga pemerkosaan. Untuk pastinya masih kita dalami sampai pelaku ditangkap," ujar Kapolsek, kepada Tribunpontianak.co.id.

Korban Perkosaan Syok


Perkosaan.jpg
Ilustrasi
Ilustrasi
 
PONTIANAK - Seorang siswi kelas dua SMP, FN (12) yang menjadi korban perkosaan masih terlihat syok, ia mencoba tetap tegas atas insiden yang menimpanya.
Tak banyak bicara keluar dari bibir mungilnya pertama memndatangi kantor Polis, hanya satu dua kata yang terucap.

Gadis belia warga Kecamatan Pontianak Barat ini diperkosa di Kecamatan Pontianak Kota, Selasa (8/1/2013) sekitar pukul 18.15 WIB, oleh seorang kakek-kakek, R. Setelah kejadian, ia didampinggi ibu dan keluarganya langsung melaporkan perkosaan tersebut. Namun Polisi tidak banyak mendapat keterangan karena ia masih syok.

FN baru bisa memberikan keterangan keesokan harinya. Bahkan ia agak sedikit santai walaupun terkadang masih tertunduk malu. "Saya pergi sama teman saya mau ngambil contoh tugas. Tapi ditegah jalan teman saya ditelpon RR kemudian kita ke sana," katanya, kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (9/1/2013).

Ia menceritakan, sebelum kejadian ia bersama temannya berada di rumah pelaku. Kemudian temannya pergi bersama RR untuk membeli sesuatu. Saat itulah pelaku menjalankan aksinya dan merenggut mahkota FN yang sangat berharga. "Saya ditinggal pergi tidak lama, hanya sekitar 20 Menit," ungkapnya.