Karena takut dimarahi usai kencan semalaman bersama sang pacar, seorang siswi kelas 2 MTs (setingkat SMP) di Probolinggo memilih berpura-pura menjadi korban penculikan.
R (15) mengirim pesan singkat kepada orangtuanya bahwa dia disekap di sebuah gudang kosong. Setelah itu, ponsel korban tidak dapat dihubungi. Ibunda R pun sempat pingsan mendapat kabar buruk tersebut.
Mereka kemudian melaporkan hal itu kepada polisi. Orangtua R juga menceritakan bahwa korban sebelumnya berpamitan hendak ke warnet. Namun tiba-tiba menghilang sejak Senen siang.
Polisi yang mendapat laporan kemudian mendatangi TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. Berbekal keterangan saksi dan pelacak signal, kemudian diketahui R masih berada di perumahan Asabri Probolinggo.
Dari temuan ini, polisi curiga karena alat tracking mengarah mendekati rumah korban. Polisi pun langsung menyergap R dan membawanya ke Mapolres Probolinggo Kota untuk dimintai keterangan.
Benar saja, kepada polisi mengakui tidak menjadi korban penculikan. Namun berkencan semalaman dengan pacarnya dan lupa pulang. Karena takut R merekayasa kasus penculikan.