Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Kisah Pemburu Wanita STW (4)

Salurkan Nafsu Setelah Dipijat

Tak seorang pun pria sengaja mengumbar nafsu birahinya. Urusan ‘begituan’ bisa saja tak dilakoni, jika dibentengi dengan keimanan.

Pedro sudah berusaha semampunya menepis keinginan mengumbar nafsu. Namun desakan penuntasan libido mengalahkan semuanya. “Siapa pun tak mungkin mau macam-macam. Risikonya besar, karena bukan dengan pasangan kita sendiri,” ujarnya.

Pria itu kembali lagi ke lokasi pijat. Dia menemukan mangsa baru. Meskipun juga tukang pijat, tetapi yang ini belum pernah digerayanginya. Setelah memasuki kamar yang sempit, proses pemijatan pun berlangsung. Dimulai dari tubuh bagian belakang, sambil berbincang. Pedro sempat menanyakan status wanita itu. Diketahui sudah menjanda enam tahun. Wanita asal Jawa itu baru sekitar setahun di Sintang.

Pijatan beralih di bagian kaki, Pedro pun telentang. Asyik memijat sembari berbicara, tak sengaja beberapa kali tangan perempuan tua itu menyenggol senjata pusaka. Pedro terkejut dan tak mampu menutupi kegelisahannya. Senjata itu berdiri, seakan siap mengokang ke arah musuh.

Wanita tersebut mengambil kain sarung dan menutupi senjata itu. “Maaf Bu, nampaknya tak mau kompromi. Sudah lama tak menemukan musuhnya ini,” ujar pria itu sedikit memancing pembicaraan ke arah itu. “Biasa lah, kan masih muda. Jadi tak bisa disentuh, langsung siap,” timpalnya sembari memijat kaki Pedro. “Kalau sudah begini, pasti harus ditembakkan. Kalau tidak, jelas tak mau mati,” ujar Pedro.

Proses pemijatan selesai. Ditinggal wanita itu mencuci tangan, Pedro mencari akal bagaimana bisa melampiaskan hasratnya. Dia minta izin kepada wanita itu, untuk tinggal ngobrol di kamar. Niat laki-laki itu disambut baik. “Tak apa-apa Mas, orang yang minta pijat pun tak ada lagi,” sahutnya. Mereka duduk berdekatan, karena memang kamar itu sempit, sambil bercerita tentang masing-masing. Sela-sela obrolan itu, Pedro memberanikan diri mengungkapkan keinginannya. “Bu boleh tidak saya minta tolong. Tapi ibu jangan menolak dan marah sama saya. Janji ya,” kata laki-laki itu. Lantas dijawab wanita itu. ”Apa Mas, semampu saya akan bantu. Untuk apa marah, janji saya tidak marah,” sahutnya. “Benar Bu,” timpalnya. “Benar Mas, saya siap membantu,” jawab wanita STW itu.

Pedro langsung memegang tangan wanita itu. Awalnya menolak. “Kan ibu sudah janji tidak marah,” ujarnya. Wanita itu seakan kehabisan akal. Tak sepatah pun kalimat terucap di mulutnya, sesekali berusaha mengelak apa yang diperlakukan Pedro terhadap dirinya. Akhirnya pasrah juga. Kesempatan itu dimanfaatkan Pedro memulai pertarungan. Dengan ganasnya dia menyerang, selang 15 menit kemudian pertarungan pun usai.

Wanita itu tak mau menerima pemberian Pedro. Hanya upah memijat Rp30 ribu saja. “Jangan Mas, memang saya apaan. Saya minta upah mijat saja,” ujarnya. Sebelum pulang wanita itu sempat berpesan, mengharapkan Pedro kembali lagi. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar