Pontianak – Para orang tua dan siswa-siswi peserta Ujian Nasional (UN)
SMA/MA (Madrasah Aliyah) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tahun
ajaran 2011/2012 boleh bersyukur dan bergembira.
Dari 36.503 peserta di 14 kota/kabupaten se-Kalbar, kelulusan
mencapai 99,06 persen. Perinciannya, untuk SMA mencapai 99,06 persen, MA
98,36 persen, dan SMK hingga 98,53 persen dengan nilai rata-rata 98,71
persen.
Dinas Pendidikan Kalbar akan mengumumkan hasil UN, Sabtu (26/5) pukul
16.00 WIB yang akan dilaksanakan secara serempak di sekolah
masing-masing di 14 kota/kabupaten.
Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Aleksius Akim mengatakan terjadi
penurunan tingkat kelulusan 0,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Akim menganggap bukan masalah besar, karena jumlah peserta yang
mengikuti ujian 2012 meningkat hingga 10 persen.
“Untuk tahun lalu siswa SMA/MA yang lulus mencapai 99,41 persen,
sementara tahun ini kelulusan SMK tahun pelajaran 2011/2012 capai 98,53
persen. Naik 3 persen dibandingkan kelulusan tahun pelajaran 2010/2011
yang hanya mencapai 95,85 persen,” ungkap Akim di ruang kerjanya, Jumat
(25/5).
Untuk daftar ranking rayon berdasarkan persentase kelulusan tingkat
SMA/MA, Kabupaten Sekadau berhasil meraih ranking pertama dengan jumlah
peserta 1.200 siswa, 14 sekolah dengan nilai rata-rata 7,47 serta
kelulusan 100 persen.
Ranking buncit, (ranking 14) diraih oleh kabupaten termuda di Kalbar,
yaitu Kayong Utara dengan jumlah 5 sekolah, 578 peserta ujian, nilai
rata-rata yang mencapai 6,78 dengan tingkat kelulusan 92,73 persen.
“Di urutan kedua, Kabupaten Melawi dengan 14 sekolah, 811 peserta
ujian, nilai rata-rata capai 7,38 persen, dengan tingkat kelulusan 99,88
persen. Urutan ketiga, Kabupaten Kapuas Hulu dengan 24 sekolah, jumlah
peserta capai 1.353 siswa dengan jumlah rata-rata capai 7,01 persen, dan
tingkat kelulusan capai 99,78 persen,” runut Akim.
Untuk daftar kelulusan SMA, berdasarkan nilai akhir, Kota Pontianak
meraih peringkat pertama dengan jumlah sekolah 44, jumlah peserta 4.873,
nilai rata-rata capai 7,43, dan tingkat kelulusan capai 99,61 persen.
Yang tidak lulus hanya 0,39 persen.
Peringkat kedua diraih Kota Singkawang dengan 17 jumlah sekolah,
1.184 peserta ujian, nilai rata-rata capai 7,11 dengan tingkat kelulusan
99,24 persen. “Kalau tingkat kelulusan SMA berdasarkan nilai akhir,
urutan ke-14 diraih Kabupaten Kubu Raya dengan 33 jumlah sekolah, 2.186
peserta, nilai rata-rata capai 7,22 dengan tingkat kelulusan 99,59
persen,” jelasnya.
Selain tingkat SMA, daftar kelulusan MA berdasarkan nilai akhir
diraih Kota Pontianak dengan 16 sekolah, 741 peserta ujian, nilai
rata-rata capai 7,18 dengan 99,87 tingkat kelulusan. Tingkat SMK kali
ini juga berhasil diraih Kota Pontianak dengan 3481 peserta, jumlah
kelulusan mencapai 98 persen.
Ia menambahkan, siswa dinyatakan lulus UN dengan nilai akhir (NA)
pada setiap pelajaran paling rendah capai 4,0 dan nilai rata-rata dari
semua NA paling rendah capai 5,5.
Selain itu, NA diperoleh dari nilai gabungan antara NA/Madrasah pada
mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN murni. “Pembobotan 40
persen untuk NS/Madrasah dari pelajaran yang diujinasionalkan dan 60
persen untuk UN,” kata Akim.
Sesuai PP Nomor 19 tahun 2005, dijelaskan Akim bahwa peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah menyelesaikan program pembelajaran, selain juga
memperoleh nilai minimal baik pada akhir untuk seluruh mata pelajaran.
“Dan juga lulus ujian sekolah kelompok mata pelajaran iptek dan lulus
UN,” tambahnya.
Ketua Panitia Ujian Nasional Kalimantan Barat Sunyata menambahkan,
untuk tahun pelajaran 2010/2011, peserta ujian tingkat SMA/sederajat di
Kalbar sebanyak 36.988 siswa, dengan jumlah siswa yang lulus 36.348
siswa. Sedangkan untuk tahun pelajaran 2011/2012, peserta ujian nasional
meningkat menjadi 40.511.
Menurut Sunyata, menurunnya persentase kelulusan pada tahun ini
dikarenakan semakin meningkatnya peserta ujian. “Itu karena semakin
banyaknya peserta ujian yang ikut ujian tahun ini, dibandingkan dengan
peserta tahun lalu,” pungkas Sunyata.
Beda data
Sementara itu terjadi perbedaan data antara Diknas Provinsi tentang
kelulusan UN Sekadau. “Totalnya, ada tiga pelajar yang tidak lulus,”
ungkap Drs Djemain Burhan MM, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga (Dikpora) Sekadau kepada Equator, kemarin.
Meski ada pelajar yang tidak lulus, namun persentase angka kelulusan
cukup tinggi. Bahkan pihak Dikpora terlihat sangat bangga dengan
prestasi itu. “Prestasi kelulusan kita konstan. Kalau tahun lalu lulus
100 persen, sekarang tidak berbeda jauh,” kata Djemain.
Informasi yang dihimpun Equator menyebutkan, tiga pelajar yang tidak
lulus itu berasal dari tiga sekolah swasta di Kabupaten Sekadau.
Masing-masing sekolah itu, ada satu pelajarnya yang tidak lulus.
Sementara itu, dari seluruh peserta UN Kota Singkawang, 13 siswa
tidak lulus. Siapa saja yang gagal, hanya dapat diketahui orang tua/wali
murid yang akan menerima amplop kelulusan di sekolah masing-masing hari
ini.
“Dari seluruh peserta di Kota Singkawang, 13 siswa tidak lulus Unas
SMA sederajat,” kata Andi Nasrullah, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan
Menengah (Dikmen), Dinas Pendidikan Kota Singkawang kepada wartawan,
kemarin (25/5).
Persentase kelulusan SMU/SMK dan sederajat di Kabupaten Ketapang 2012
turun. Untuk program IPA tahun ini persentase kelulusan mencapai 96,82
persen. Turun sekitar dua persen dari 2011 yang mencapai 99,52 persen.
Demikian pula dengan jurusan IPS yang mengalami penurunan 3,1 persen
dari 2011. Tahun ini, persentase jurusan IPS mencapai 96,52 persen.
Sedangkan pada 2011 persentase kelulusannya 99,69.
Dunia pendidikan di Kabupaten Pontianak menunjukkan tren positif.
Terbukti pada tahun pelajaran 2012 ini, kelulusan SMA/SMK mencapai 98,
70 persen. “Alhamdulillah, tahun pelajaran 2012 ini mengalami
peningkatan lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Kabupaten Pontianak Drs H Zulkifli Salim MSi.
Kabupaten Sintang mengalami peningkatan, kendati dari sisi peringkat
anjlok. “Dari total 2.872 murid meliputi SMA 1884, MA 228, dan SMK 760,
persentase kelulusan semua SLTA 95,26 persen. Meningkat 0,1 persen,
karena tahun lalu 94 persen. Ada peningkatan 1,26 persen,” ungkap Kepala
Dinas Pendidikan Sintang Lukman Riberru melalui Kepala Bidang Dikmenti
Ya'is Mahayana, Jumat (25/5).
Namun dari sisi peringkat, sebelumnya berada di posisi 6 dari 14
kabupaten/kota, kini malah anjlok ke posisi 13. Posisi kedua terendah
setelah Kayong Utara. Artinya, terjadi kemerosotan peringkat, bahkan
bisa dikategorikan anjlok.
“Sebenarnya, kalau kita lihat hasil nilai tersebut selisihnya tidak begitu jauh,” kata Ya'is.
Turunnya peringkat dari 6 ke-13 dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar,
menurut Ya'is tidak terlepas dari sejumlah kekurangan guru di Kabupaten
Sintang. “Idealnya untuk SMA, satu sekolah itu 11 guru negeri. Tapi kita
masih jauh dari itu,” kilahnya. (dna/bdu/dik/shn/din)