Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 24 Mei 2012

Roy Suryo Rekomendasi Tiga Nama Ahli Telematika ke BK


Roy Suryo Rekomendasi Tiga Nama Ahli Telematika ke BK
indonesiaraya.com
Foto syur angota DPR beredar

JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrat, Roy Suryo, merekomendasikan tiga nama ahli telematika ke Badan Kehormatan (BK) DPR, Selasa (24/4/2012), untuk membantu penelusuran foto dan video porno yang diduga melibat dua anggota DPR.
Roy mengaku dirinya tak ingin terlibat langsung dengan penelusuran BK itu karena khawatir konflik kepentingan politik. Sebab, kedua anggota DPR yang diduga berperan di foto dan video itu berasal dari PDI Perjuangan.
"Karena saya sekarang termasuk anggota DPR, untuk menghindari confuse atau konflik kepentingan atau politisasi di luar kasus ini. Dengan saya berada di luar kasus itu untuk meneliti, maka masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas, karena nanti bisa saja (dianggap) dimanfaatkan untuk politisasi," kata Roy seusai menghadap perwakilan BK di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Roy enggan menyebutkan tiga nama ahli telematika yang ia rekomendasikan kepada BK.
Meski begitu, Roy mengatakan siap membantu tugas para ahli telematikan tersebut dalam mengungkap kasus ini.
"Saya sudah merekomenndasi tiga ahli telematika itu kepada BK. Biar BK yang menunjuk sendiri. Dan saya siap membantu ahli telematikan tersebut untuk memberikan telaah yang independen, tidak memihak, dan jelas. Yang penting, (diharapkan) masyarakat bisa tahu, (video) itu iya atau tidak," kata dia.
Sebelumnya, delapan foto syur yang merupakan potongan video beredar di jejaringan sosial media. Disebutkan di foto tersebut, pemeran perempuan adalah anggota Komisi IX DPR juga dari Fraksi PDI Perjuangan, yakni Ms KMN. Dan pemeran pria disebut-sebut sebagai Arya Bima. Namun, Arya Bima langsung membantah hal itu.

Gambar Video Porno Anggota DPR Diambil dari Atas Meja


Gambar Video Porno Anggota DPR Diambil dari Atas Meja
Roy Suryo, ahli telematika yang juga anggota DPR RI Partai Demokrat

JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Demokrat, Roy Suryo, menyatakan pengambilan video porno yang diduga melibatkan dua anggota DPR dilakukan menggunakan telepon seluler pintar (smartphone) dari atas meja di sebuah ruangan.
"Tapi itu jelas diambil dengan menggunakan smartphone dan diletakkan di atas meja dengan alat pendukung agar bisa berdiri tegak, diambil di sebuah ruangan," kata Ro seusai menemui perwakilan Badan Kehormatan (BK) DPR, Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Roy, kesimpulan itu baru sebatas analisa kasar dirinya terhadap delapan gambar hasil potongan video yang dimaksud. Karenanya, ia juga tidak bisa memastikan waktu dan tempat pengambilan gambar video porno tersebut adalah belum lama ini di sebuah ruangan apartemen bilangan Jalan MH Thamrin Jakarta.
"Saya belum bisa pastikan, saya tidak meneliti. Saya hanya mendorong BK. Yang jelas, itu diambil dengan smartphone, bisa BB (BlackBerry), bisa hp kamera yang di-roll, lalu di-capture menjadi delapan foto," ujarnya.
Namun, dari analisa sementaranya, Roy memastikan bahwa pengambilan gambar video itu dilakukan secara sengaja.
"Karena kalau tidak, enggak mungkin terekam sendiri. Jadi, jelas itu ada seseorang (yang merekam), mungkin di antara keduanya, siapapun dari keduanya yang meletakkan di atas meja. Makanya perlu ada klarifikasi (penelusuran) oleh BK," kata Roy.
Dengan alasan saat ini berkapasitas sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat dan bukan warga biasa dengan keahlian telematikanya, Roy mengaku hanya merekomendasikan ke BK tentang langkah yang harus diambil dalam mengungkap kasus video porno tersebut. Ini dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan politik yang bisa timbul di kemudian hari.
Karenanya, Roy tidak bersedia memastikan jika pemeran perempuan di video itu adalah Ms KMN dan pemeran pria adalah Mr AB. Di sisi lain, ia mengatakan sulit menyangkal jika pemeran perempuan di video itu adalah anggota DPR.
"Dari telaah, video itu sama dengan video yang dulu-dulu dibuat. Dulu saya yang memastikan video Yahya Zaini dan Max Moein. Tapi kali ini, saya tidak boleh memastikannya karena saya sekarang anggota DPR," ujarnya.

Karolin: Suami Minta Saya Bersabar


Karolin: Suami Minta Saya Bersabar
Tribun Pontianak/Melvinas
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Kalimantan Barat Karolin Margeret Natasha 
 
Ini teror bagi saya. Suami dan keluarga tetap mendukung, mereka sarankan untuk bersabar dan tabah.
Karolin Margaret Natasha

JAKARTA- Video seks layaknya suami istri yang diduga mirip Karolin Margaret Natasha, seorang perempuan anggota DPR RI kini beredar di dunia maya. Dalam video tersebut tampak wajah si perempuan, posisi di atas, sedangkan tubuh bagian kepala laki-laki tidak tampak.
Wartawan Tribun di Pontianak, Tribunnews.com Network, mencoba mewawancarai Karolin, putri Gubernur Kalimantan Barat saat ini. Menurut Karolin, dia tidak terlibat sama sekali dalam kasus ini. Wanita pemeran video mesum dengan laki-laki gempal, otot tangannya kekar, dan kulit badannya agak gelap, bukanlah dia.
Karolin, kelahiran Mempawah, Kalbar, 12 Maret 1982, mengaku mengikuti perkembangan pemberitaan mengenai video itu dari situs berita siber yang pertama mengunggah gambar-gambar potongan adegan video mesum tersebut.
Namun soal upaya hukum terkait beredarnya gambar-gambar yang dikaitkan dengannya, Karolin mengaku masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
Tentang motif pelaku yang menyebar video mengaitkannya, Karolin yang berprofesi sebagai dokter tak menampik ada motif politik. Ini terutama terkait dengan upaya sang ayah, Cornelis selaku petahana atau incumbent untuk bersaing dalam pemilihan Gubernur Kalimantan Barat.
"Bisa jadi begitu. Ini teror bagi saya," tulis Karolin dalam wawancara via Blackberry Messenger.
Karolin putri dari Gubernur Kalimantan, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan hasil Pemilu 2009. Ia menempati posisi ke-3 teratas perolehan suara se-Indonesia setelah Edhi Baskoro Yudhoyono, dan Puan Maharani.
Ia menyatakan keluarga, termasuk suaminya, mengikuti perkembangan pemberitaan soal video tersebut. Namun mereka percaya bahwa dia bukanlah perempuan dalam video itu. Karolin mengaku tetah memiliki buah hati, laki-laki, bukan perempuan seperti disebar dalam dunia maya terkait video mesum ini.
Suami dan keluarga lainnya tetap mendukung Karolin untuk tabah menghadapi cobaan ini. "Mereka sarankan untuk bersabar dan tabah," kata Karolin.
Pihak keluarga, terutama ayah, menurut Karolin sudah lebih berpengalaman dalam dunia politik. Serangan musuh politik dianggap hal biasa. Begitu pula sorotan terhadap dirinya sekarang. "Mereka lebih lama di dunia politik. Sudah biasa dalam tekanan," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arya Bima, telah membantah menjadi pemeran pria dalam foto dan video mesum dua anggota DPR yang beredar.
Ia mengaku tidak tahu-menahu tentang foto dan video porno tersebut. "Saya pastikan, saya tidak terkait," kata Arya, Selasa (24/4/2012).
Meski begitu, Arya tetap menyelidiki video tersebut. "Aku masih pantau," jelasnya.
Sebelumnya, delapan foto syur yang merupakan potongan video beredar di jaringan sosial media. Disebutkan di foto tersebut, pemeran perempuan adalah anggota Komisi IX DPR juga dari Fraksi PDI Perjuangan, yakni KMN. 

Polisi Analisa Gambar Video Porno Mirip Anggota DPR


Polisi Analisa Gambar Video Porno Mirip Anggota DPR
indonesiaraya.com
Foto syur angota DPR beredar

JAKARTA - Pihak kepolisian Polda Metro Jaya mengaku saat ini tengah menganalisa rekaman video asusila yang diduga diperankan mirip seorang anggota DPR RI.
"Kami masih menganalisa gambarnya, masih menganalisa tahap awal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (26/4/2012) di Mapolda Metro Jaya.
Dikatakan Rikwanto, meski saat ini pihaknya belum menerima laporan dari pihak yang dirugikan maupun masyarakat umum dan belum ada sejumlah saksi yang diperiksa tetap kepolisian akan menyelidiki.
"Akan kami telusuri pelaku yang mengunduh video tidak bermoral tersebut. Termasuk siapa pelaku yang terlibat dalam adegan video hubungan intim itu," ungkap Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, Jika terbukti terlibat peredaran video seksual, pelaku dijerat Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun, Pasal 282 tentang Kesusilaan dan Pasal 27 ayat (1), UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

Dewan Kehormatan PDIP Panggil Terduga Pelaku Video Mesum



Dewan Kehormatan PDIP Panggil Terduga Pelaku Video Mesum
net
video syur anggota DPR

JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP Sidarto menegaskan pihaknya mengusut tuntas soal isu dugaan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang disebut mirip dengan pelaku dalam video syur.
"Kami minta klarifikasi ke yang bersangkutan," kata Sidarto ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (26/4/2012), malam.
Seperti apa hasil pemeriksaan terhadap kader bersangkutan, Sidarto enggan menyampaikan.
"Nanti hasilnya akan disampaikan," kata dia.
Ditanya kapan hasil pemeriksaan akan disampaikan ke publik, Sidarto menegaskan.
"Pokoknya dalam waktu tidak lama," ujarnya.
Apakah kader bersangkutan akan dikenakan sanksi? "Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, video perempuan mirip anggota DPR RI dari Fraksi PDIP beradegan syur dengan seorang lelaki. Belum jelas siapa lelaki bersangkutan namun video ini membuat heboh.

BK DPR Kantongi Pelaku Video Porno Mirip Anggota DPR?


BK DPR Kantongi Pelaku Video Porno Mirip Anggota DPR?
indonesiaraya.com
Foto syur angota DPR beredar

JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR RI telah menerima rekomendasi tim ahli pakar telematika mengenai video seks mirip anggota DPR.
"Tim ahli telah meneliti dan kita sudah dapatkan hasilnya," kata Ketua BK M Prakosa, Selasa (1/5/2012).
Namun siapa orang yang berada di dalam video itu, Prakosa tidak mau menyebutkan.
"Sampai pada keputusan kita tidak bisa sampaikan hasilnya. Dengan kata lain prosesnya tidak boleh disampaikan ke publik," kata Prakosa.
Menurut dia itu sesuai dengan Tata Tertib di BK DPR. "Nanti pada saatnya akan kita sampaikan hasilnya," kata Prakosa.
Video seks mirip anggota DPR dari Fraksi PDIP, KMN, beredar di publik pekan lalu.
Dalam video itu si perempuan diduga lagi melakukan hubungan intim dengan sesorang lelaki dari politisi PDIP, AB. Namun AB telah membantah dirinya di video itu. Sejauh ini KMN juga membantah dia perempuan yang disebut di video seks itu.

Video Porno DPR Mirip Kasus Ariel


Video Porno DPR Mirip Kasus Ariel
google

JAKARTA - Pakar Digital Forensik, Ruby Alamsyah, mengatakan kasus video porno yang diduga melibatkan anggota DPR mirip dengan kasus video porno Ariel-Luna Maya. Dalam kasus video Ariel-Luna terbukti benar dan Ariel menjalani proses hukum.
"Video ini (anggota DPR) sama kasusnya dengan kasus Ariel-Luna," kata Rubi, Senin (21/5/2012).
Untuk mengungkap kasus video porno Ariel-Luna, Mabes Polri  meminta jasa Ruby. Dalam kasus dugaan video porno DPR ini, Ruby juga memberikan analisanya ke Polri.
Badan Kehormatan (BK) DPR juga dikabarkan meminta jasa Ruby mengindentifikasi dan menganalisa secara forensik kebenaran video porno itu. "Dengan BK DPR baru ngobrol saja tapi belum sampai analisisnya," kata dia.
Rencananya Ruby akan hadir di BK DPR besok siang untuk membeberkan soal video porno mirip anggota DPR ini.
"Besok saja penjelasannya," kata Ruby.
Menurut dia, untuk menginvestigasi kebenaran video porno anggota DPR maka pihaknya akan menggunakan teknik dan analisis yang sama ketika membuktikan kebenaran video porno Ariel-Luna.
"Dulu waktu video Ariel-Luna heboh meski sebagian masyarkat bilang wajah dan fisiknya mirip aslinya namun dari tinjauan forensik belum cukup," kata dia.
Dikatakan untuk sebuah kepastian hukum maka analisa digital forensik dibutuhkan sehingga bisa dibuktikan kebenaran ilmiah dan diterima dari aspek hukum.
"Dengan analisa ini maka akan diketahui siapa peng-upload pertama. Dapat dari mana videonya, siapa saja yang upload, editingnya siapa, dan apa maksud meng-upload video itu," kata Ruby.
Menurut dia, kalau mengidentifikasi pelaku video porno hanya membanding-bandingkan kemiripan wajah asli maka itu akan jadi preseden buruk.
"Kalau hanya membanding-bandingkan video dengan wajah asli itu jadi preseden buruk. Semua orang bisa," ujarnya.
Ruby mengatakan untuk mengetahui pelaku asli dalam video porno DPR maka butuh waktu sekitar 2-3 minggu.
"Waktu kasus Ariel-Luna seperti itu," pungkasnya.(Hasanuddin Aco)

Ruby dan Abimanyu Analisa Video Porno DPR ke BK

Ruby dan Abimanyu Analisa Video Porno DPR ke BK
Pakar digital forensik Ruby Alamsyah memaparkan hasil analisa video porno yang diduga anggota DPR ke hadapan pimpinan dan anggota Badan Kehormatan (BK) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

JAKARTA - Pakar digital forensik Ruby Alamsyah dan pakar telematika Abimanyu 'Abah' Wachjoewidajat, memaparkan hasil analisa video porno yang diduga anggota DPR ke hadapan pimpinan dan anggota Badan Kehormatan (BK) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Ruby yang merupakan pakar digital forensi langganan Mabes Polri mendapat giliran pertama meemaparkan hasil analisa ke peserta rapat BK yang dipimpin ketua Muhamad Prakosa. Sementara, Abimanyu yang merupakan pakar telematika dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mendapat giliran kedua. Akhirnya, ia pun menunggu di ruang tunggu BK.

"Mengenai keberadaan ahli ini adalah sifat pemeriksaan BK tertutup. Artinya tidak boleh disampaikan ke publik sampai nanti pada saatnya. Nanti ada pemapaparan dari ahlinya. Nanti kan kita tahu, tapi sebelumnya, seyogyanya tidak menyampaikan," kata Prakosa.

Menurut Prakosa, tugas kedua pakar tersebut adalah membantu untuk menentukan keaslian gambar video porno yang diduga melibatkan anggota DPR. "Kedua, siapa yang di situ? Apakah hanya mirip-mirip atau anggota dewan aktif," ujarnya.

Video Porno Anggota DPR Diduga Sudah Direkayasa

Video Porno Anggota DPR Diduga Sudah Direkayasa
Pakar digital forensik Ruby Alamsyah memaparkan hasil analisa video porno yang diduga anggota DPR ke hadapan pimpinan dan anggota Badan Kehormatan (BK) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR RI mendatangkan ahli digital forensik Ruby Alamsyah dan pakar telematika Abimanyu 'Abah' Wachjoewidajat, ke Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5/2012).
Sedianya keduanya akan memaparkan hasil penelitian terhadap video porno yang diduga diperankan anggota DPR. Namun, hanya Ruby yang menyampaikan hasil analisa ke BK. Sebab, Abimanyu mengaku belum mendapat materi video porno yang akan diteliti dari BK.
Menurut Ruby, hasil analisanya menunjukan telah terjadi pengubahan (editing) pada materi video berdurasi 1 menit 5 detik yang ia teliti.
"Yang beredar di masyarakat saat ini merupakan video yang telah di-edit," kata Ruby seusai menyerahkan dan memaparkan hasil analisanya ke pimpinan BK.
Menurutnya, pengubahan materi video diketahui dari ruang kosong (blank spot) yang ada di sisi kiri sehingga posisi kepala pemeran pria digeser ke sisi kanan gambar.
Dalam menganalisa video porno ini, Ruby mengaku hanya menggunakan metode pengenalan wajah (face recognition) untuk menentukan keaslian video porno tersebut. Namun, tingkat akurasi metode ini terbilang kurang optimal. Apalagi, ketajaman atau resolusi gambar terbilang rendah.
Atas analisa dengan metode ini, Ruby menolak menyebutkan asli tidaknya video tersebut.
"Untuk perkara asli atau tidaknya itu, BK yang akan menyampaikan, bukan saya. Hasilnya sudah saya serahkan ke BK," kata Ruby.
Ia tak menggunakan metode pelacakan, yakni teknik advanced digital forensics dan electronic discovery. Padahal, dengan metode ini akan dapat diketahui secara optimal keaslian video porno tersebut. Bahkan, pengunggah pertama hingga orang-orang yang mengunduh video porno itu dapat diketahui.
"(Metode ini seperti ketika saya diminta oleh Mabes Polri melakukan pelacakan kasus video Ariel-Luna, dengan metode itu jauh lebih efektif, tepat, dan lebih yakin 100 persen dibandingkan teknis face recognition," jelasnya.
Adanya editing video juga disampaikan pakar telematika Abimanyu.
Ia juga mengatakan ruang kosong di sisi kiri video adalah hasil editing.
"Dari video yang sudah beredar di masyarakat, saya bisa pastikan itu sudah di-edit. Dapat diketahui, yang lelakinya posisi kepalanya digeser, waktu melakukannya itu sudah diedit, karena tahu-tahu sudah main begitu dan berhenti begitu saja," ujarnya.
Abimanyu menyatakan siap memberikan hasil analisa yang sahih jika BK telah memberikan materi video porno yang akan dianalisa.

Karolin Syok Berat


Karolin Syok Berat
Foto Politisi Karolin Margret Natasa dari Fraksi PDI Perjuangan. (2008/08/07) (Tribun Pontianak/Harianto)

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, menganggap wajar jika Karolin Margret Natasa yang tengah disorot kasus dugaan terlibat video porno jarang ada di Gedung DPR kendati dirinya masih anggota Komisi IX.
Menurut Tjahjo, Karolin masih syok. "Wajar dong, kan dia sebagai wanita. Dia kan ingin minta klarifikasi dulu. Dia syok berat. Tapi, dia siap hadir di BK," ujar Tjahyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/5/2012).
Menurut Tjahjo, partainya menghormati dan masih menunggu hasil kerja Badan Kehormatan (BK) DPR yang tengah menelusuri kasus tersebut. Ia meyakinkan partainya tak akan mengintervensi BK kendati kasus itu mempengaruhi partainya.
"Silakan BK mengusut, mengundang orang yang paling ahli. Kita ikuti mekanisme yang ada," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Karolin sudah jarang bertugas di DPR setelah kasus video porno yang diduga melibatkannya ter-ekpose media massa. Bahkan, ruang kerjanya di DPR sudah kosong.
Karolin dengan nomor anggota DPR 397 juga tidak hadir dalam Rapat Paripurna pembahasan APBN 2013 di DPR pada hari ini.

Mulai 1 Juni, Seluruh Loket PLN Tidak Memberikan Layanan

PEKANBARU-Terhitung mulai 1 Juni mendatang, semua loket Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak lagi memberikan pelayanan yang berhubungan dengan biaya tagihan. Hal itu diungkapkan oleh Manager Bidang Keuangan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Khairudin Ali, Kamis (24/5/2012).
Selanjutnya, pembayaran akan dilaksanakan melalui bank. Bank-bank yang melayani hal itu, menurut Ali, adalah bank yang bekerjasama dengan PLN.
Pembayaran non tagihan listrik (non taglis) juga akan dilakukan di bank. Non Taglis, jelas Ali, adalah pembayaran biaya menambah daya, biaya penyambungan, sambungan pesta dan lainnya. Jelasnya, lanjut dia, semua selain tagihan pembayaran listrik normal, termasuk kategori non taglis.
"Jumlahnya banyak. Kerjasamanya langsung dengan PLN pusat. Jadi kami di daerah hanya melaksanakan saja," jelas Ali ketika ditemui Tribun di Hotel Premiere, Jalan Sudirman Pekanbaru.
Ali menyebutkan, bank tersebut antara lain adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA) Bank Mandiri, dan lain-lain. "BRI dan Mandiri termasuk dengan Syariahnya juga melayani," sambung dia.
Ali melanjutkan, mulai 1 Juni, loket PLN hanya melayani keluhan masyarakat terkait pelayanan.