Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 28 Maret 2012

Kisah Nyata : Seorang Pramugari dan seorang kakek (sangat mengharukan)

Saya adalah seorang pramugari biasa dari china Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 17 juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya. Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari shanghai menuju peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua, dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang. Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju, seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minum, ketika melewati baris 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakan mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkan duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ketoilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarang, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ketoilet, pada saat menyajikan minum yang ke dua kali, kami melihat dia melirik kepenumpang sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh dimeja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan di pinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Saat kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja dikota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat 3 di Peking. Anak sulung yang bekerja dikota menjemput kedua orangtuanya untuk tinggal bersama dikota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orangtua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orangtua tersebut naik mobil megitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama – sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri. Akhirnya dengan terpaksa disetujui dengan anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai oleh anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut diatas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati – hati dia meletakkan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil ? dan meminta saya meletakkan makanannya dikantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga. Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri , perbuatan yang tulus tersebut benar – benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut menyembah kami, mengucap terima kasih bertubi – tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami didesa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak. Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tau bagaimana mengucap terima kasih kepada kalian.
Semoga tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam – beragam penumpang saya sudah jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain – lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya.
Janganlah kalian memandang orang dari penampilan luar, tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat
sumber : k4skus






Fenomena Menjelajah Waktu (True Story)


 Fenomena alam yang unik bisa menghadirkan seseorang dalam setting dan kehidupan masa lalu. Sebaliknya terkadang malah menyeretnya pada kejadian yang akan datang. Nah, sebelum terjebak dalam kekacauan waktu ada baiknya kita kenali dulu misteri ini.


BAGI banyak orang, waktu sudah menjadi hal yang rutin. Jarum jam terus bergulir. Hari berganti, bulan berubah, dan tahun pun berlalu. Tapi benarkah waktu hanya sesederhana itu? Waktu ternyata mempunyai dimensi yang sangat luas. Ukurannya tidak hanya seujung jarum jam.Bocah tumbuh dewasa, musim berganti, alat transportasi berkembang, menunjukkan adanya perubahan waktu. Perjalanan waktu memang dapat diukur dengan berbagai perangkat alat, tak hanya dengan jam dan kalender.
Demikian pula urut-urutan kronologis kejadian tidak hanya dibentuk oleh waktu, tapi juga oleh makrokosmos yang menghasilkan mekanisme tertentu, yang berbeda dengan perilaku waktu seperti dikenal orang. Kenyataan ini sangat bertentangan dengan konsep waktu yang ada. Inilah yang disebut dengan fenomena kekekacauan waktu, dimana dua dimensi waktu bekerja bersama-sama. Subjek mendapatkan dirinya ada di masa sekarang atau masa lalu secara bersama-sama. Pengalaman ini menimbulkan teka-teki, karena ada kalanya orang bisa saja kehilangan orientasi ruang waktu.
Berbeda setengah abad

Batu monolit di Clava Cairns, Inverness yg diduga
berfungsi sebagai pemicu kekacauan waktu yg dialami
Anne May
Kasus aneh pertama yang berkaitan dengan kekekacauan waktu menimpa Squirrel, seorang lelaki tua kolektor koin. Tahun 1973 ia akan membeli kantung tempat koin-koinnya yang dia dengar-dengar dijual di sebuah warung di Great Yarmouth, Norfolk (Inggris). Seakan pernah kesana, ia tahu persis barang-barang yang di jual di sana. Ia sempat takjub dengan jalan berbatu di depan toko itu. Bagian depan toko dicat warna-warni. Ruangannya dihiasi dengan bingkai foto motif bunga, kotak uang model kuno dan satu tempat yang penuh dengan tongkat. Sebelum sempat mengamati semuanya, muncul seorang wanita yang mengenakan rok hitam dan blus berlengan panjang. Rambut wanita yang rupanya penjaga toko itu disanggul tinggi.
Perlu dicatat tahun 1973 mode paduan kaus dengan rok sedang melanda kaum wanita. Begitupun penampilan wanita tadi tidak membuat Squirrel merasa aneh. Ketika Squirrell menanyakan kantung untuk koin-koinnya, wanita itu mengeluarkannya dari sebuah kotak berisi macam-macam barang. Sementara Squirrell menandainya dengan angka, si penjaga mengatakan kalau orang-orang di kapal juga sering membelinya untuk tempat mata kail.
Saat Squirell akan membayar, wanita itu menyebut harga dalam shilling (uang kuno). Hal ini tidak mengejutkan bagi Squirell yang menganggapnya bercanda. Sebaliknya justru si pelayan yang terheran-heran ketika Squirell memberikan koin logam senilai 5 pence (uang sekarang). Toh si penjaga tak memberikan komentar. Selain transaksi yang aneh, suasana di dalam warung yang hening dan tiadanya suara dari luar sempat menimbulkan teka-teki dalam diri Squirell.
Seminggu kemudian, Squirell sempat terkejut saat kembali ke warung untuk membeli kantung koin. Semuanya tampak jauh berbeda dengan yang ia lihat sebelumnya. Jalan berbatu jadi beraspal, sedangkan barang-barang di dalam warung tampak tua dan kotor. Pelayan di warung bukan lagi si wanita bersanggul melainkan seorang tua. Ia menolak cerita Squirrell bahwa seorang wanita muda melayaninya minggu lalu. Benar-benar seperti mimpi buruk. Yang paling mengejutkan ketika si pelayan mengatakan, di warung itu tidak pernah disediakan kantung koin. Pemilik warung pun membenarkan apa yang dikatakan penjaga tokonya.
Dalam seminggu saja seolah jalan tua, warung dengan penjaga toko yang berpakaian ala Edwardian, dan barang dagangannya telah hilang. Semua tampak tidak sesuai dengan yang pernah dipikirkannya.
Dengan penasaran Squirell melihat tanggal pembuatan kantung koin terakhir di pabriknya. Ternyata, kantung semacam yang digunakannya dibuat tahun 1920. Sungguh aneh dan tidak masuk di akal, kekacauan waktu yang nyata-nyata menimpa waktu lampau di atas waktu sekarang.
Apakah Squirell berjalan ke masa lalu? Tapi bagaimana mekanismenya?
Bersandar di batu


Pada 29 Mei 1973, seorang guru Norwegia, Ny. Anne May, dan suaminya mengunjungi Clava Cairns di Inverness, salah satu kumpulan dari tiga kuburan kuno yang dibuat pada awal zaman perunggu (1800 - 1500 SM). Hari itu udara cerah, burung-burung berkicauan, sementara Ny. May berjalan mengelilingi sebuah batu, lalu berbalik menuju ke sekumpulan monolit yang membentuk lingkaran. Lalu ia bersandar di sebuah tugu batu yang menghadap arah timur laut. Ia memejamkan mata dan mulai memusatkan pikiran. Ketika membuka matanya, ia melihat sekelompok orang yang mengenakan semacam tunik dari bulu dengan celana yang diikat-ikat saling silang. Orang-orang yang berambut gelap panjang ini berjalan maju perlahan-lahan untuk memindahkan sebuah batu monolit. Pemandangan yang aneh ini mungkin telah lama terjadi, tapi tak seorang pun bisa melihatnya. Namun dalam waktu singkat Ny. Anne Mary telah kembali lagi ke abad XX.
Ini contoh lain yang bisa menjelaskan apa yang terjadi saat muncul kekacauan waktu. Pelaku sangat tertarik sekelilingnya, namun tak berkonsentrasi atas benda-benda itu. Kekacauan waktu hanya bisa terjadi di tempat-tempat dan saat tertentu - yaitu saat tubuh Ny. Anne Mary menyentuh monolit - seketika itu pula terjadi perubahan peristiwa dari masa sekarang ke masa lalu, juga sebaliknya dari masa lalu ke masa kini.
Joan Forman, peneliti mengenai kekacauan waktu, pun pernah mengalami hal serupa saat mengunjungi Haddon Hall di Derbyshire. Pada suatu hari libur, pergilah ia ke sebuah rumah yang sudah lama ia kunjungi. Saat di halaman gedung itu ia berhenti sejenak untuk mengamati bentuk arsitekturnya. ketika ia memasuki gerbang, tiba-tiba ia melihat empat orang anak di tangga batu paling atas - satu balita, dua anak laki-laki yang lebih besar, dan seorang anak perempuan yang kira-kira berumur 9 tahun. Sayang, gadis kecil itu tiba-tiba berbalik memunggunginya.
Joan hanya sempat memperhatikan bahwa anak perempuan yang berambut pirang sepanjang bahu itu mengenakan topi belanda berwarna putih sementara gaunnya yang terbuat dari sutera berwarna hijau keabu-abuan dihiasi dengan kerah renda. Anak-anak yang tampaknya sedang bergurau itu tertawa terpingkal-pingkal, sementara Joan hanya bisa melihatnya dengan keheranan. Tiba-tiba anak perempuan yang paling tua berbalik. Joan berharap akan melihat seorang anak yang cantik menarik, tapi yang dilihatnya saat itu justru raut muka lebar, hidung pesek, dan rahang besar. Saat dia melangkah maju, segera pemandangan itu hilang. Begitupun ia masih ingat semua kejadian itu, tawa bahagia anak-anak dan wajah pucat si anak perempuan berambut pirang.
Joan lalu menjelajahi seluruh bagian dalam rumah untuk mencari potret, sebagai tanda bahwa anak itu benar pernah tinggal di Haddon. Di antara lukisan leluhur yang tergantung di dinding tampak gambar seorang anak berambut pirang memakai topi belanda dan rok panjang dari sutera berwarna hijau keabu-abuan dengan kerah renda. Wajah kekanak-kanakannya sama seperti yang dia lihat di luar. Menurut penjaga rumah itu, anak itu bernama Lady Grace Manners.
 Suara masa lalu atau masa depan


Dua contoh kejadian di atas berhubungan dengan keadaan di masa lampau, namun kekacauan waktu pun bisa terjadi dengan menggambarkan keadaan di masa depan.
Suatu kejadian yang "diramalkan" oleh seseorang yang mengalami kekacauan waktu biasanya akan terjadi dengan tepat, terinci seperti yang "diramalkan"nya. Biasanya pula perbedaan waktu antara "ramalan" dengan kejadian sesungguhnya tidak lama. Hanya sampai hitungan jam atau hari. Jarang sekali yang berjarak waktu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kecuali yang di alami Tessa G. dan R.H. Hodgskin dari Birmingham.
Dalam suatu kesempatan berlibur di London tanggal 20 April 1975, kedua gadis itu mengunjungi The Tower of London, monumen bersejarah yang tak lepas dari peristiwa sedih dan teror yang menimpanya. Namun saat berada di menara bercat putih itu yang mereka rasakan adalah ketenangan dengan hanya beberapa orang pengunjung.
Setelah beberapa waktu mengamati koleksi senjata di sana-sini, mereka merasakan suatu tekanan udara aneh yang tiba-tiba menyergap mereka. Bergegas mereka berusaha keluar dari ruangan itu. Namun ketika berada di tengah-tengah tangga, tiba-tiba Tessa menengok ke arah Hodgskin, "Aku mendengar banyak kanak-kanak berteriak." Hodgskin bingung karena ia tidak mendengar apa-apa, hanya dengung pembicaraan beberapa pengunjung di lantai bawah.
Lukisan Salvador Dali "Kacaunya kekuatan daya ingat",
menggambarkan mimpi buruk yang terangkai dengan jam yang
luluh. Hal ini mewakili tidak adanya batas kaku akan waktu
ciptaan manusia
Beberapa menit kemudian Tessa menjerit karena mendengar jeritan anak-anak meminta tolong. Tetap saja Hodgskin tak bisa membantu karena ia tak mendengar apa-apa. Saat itu mereka belum menyadari adanya kekacauan waktu yang menimpa Tessa. Namun Tessa sangat yakin telah mendengar tangisan anak-anak yang sangat mengganggu itu. Anehnya, teriakan-teriakan itu langsung hilang saat mereka keluar ruangan.
Beberapa bulan kemudian, ketika kedua gadis itu telah melupakan apa yang mereka alami, sebuah bom yang ditanam oleh teroris meledak di Menara Putih itu. Ledakan itu sempat mengambil beberapa korban jiwa dan korban luka-luka termasuk di antaranya anak-anak.
Apa sesungguhnya yang didengar oleh Tessa? Pantulan suara-suara yang mengenaskan dari peristiwa sedih beberapa tahun sebelumnya? Ataukah itu jeritan anak-anak yang menjadi korban bom yang melewati batas waktu sehingga terdengar di masa sebelumnya?
Kasus lain menimpa seorang pemuda dari Bourne End. Pemuda yang juga anggota Angkatan Udara Inggris, RAF, ini dikirim bertugas seiring dengan pecahnya perang tahun 1939.
Beberapa bulan kemudian teman wanitanya dalam keadaan antara sadar dan tertidur melihatnya terkapar penuh luka di atas sebuah rakit. Melihat keadaannya, tipis kemungkinannya untuk bisa bertahan hidup. Samar-samar pemuda itu memintanya untuk memberitahukan saudara perempuannya bahwa ia telah ditembak jatuh dan selama berhari-hari terapung-apung di atas rakit itu. Beberapa hari kemudian gadis ini mengunjungi rumah keluarga pemuda itu, malah ia bertemu sang pemuda dalam keadaan sehat. "Mimpi konyol!" ujar gadis itu terhadap mimpinya.
Dua tahun berlalu sebelum akhirnya ia membaca di sebuah koran tentang sesosok mayat pemuda ditemukan di atas rakit. Kasus aneh yang jarang sekali terjadi karena beda waktu "mimpi" dan kejadian sesungguhnya yang cukup lama.
Gelombang penyampai informasi


Beberapa penelitian yang mencoba mengungkapkan kasus ini menemukan beberapa ciri yang sering kali muncul dalam masalah kekacauan waktu, yaitu pemicu untuk "menyalakan" peristiwa itu, sejumlah peristiwa mendadak yang dialami pelaku, sensasi merasakan kehidupan di tempat yang punya hubungan dengan masa lalu atau masa depan, perasaan menjadi satu bagian dari pengalaman atau peserta kejadian itu, dengan jelas dirasakan hilangnya suara-suara masa kini, dan munculnya sinar-sinar aneh yang biasa jadi batas antara dua perbedaan keadaan waktu, biasanya sinar ini berwarna keperakan.
Sementara ciri-ciri fisik yang dirasakan adalah pelaku bisa melihat, kadang mendengar, dengan cara yang tidak biasa, dan merasa kehilangan arah. Tak sedikit mereka yang merasakan seperti terjadi gempa bumi atau petir yang menggelegar. Beberapa merasakan kesemutan atau seperti terjun ke dalam lubang yang dalam. Para ahli menilai semua itu sebagai pengaruh dari gelombang listrik berperan dalam peristiwa itu.
Contoh munculnya pemicu adalah seperti yang dialami Anne May dan Joan Forman. Peristiwa yang dialami oleh Anne May ditandai dengan adanya batu tempat ia bersandar. Batu ini yang diduga sebagai pemicu keadaan transisi, seperti tombol yang ditekan untuk menyalakan TV. Sedangkan Joan diduga telah menginjak tempat tertentu dan tepat saat ia melangkah dari tempat itu semua yang ia lihat lenyap.
Ada juga yang mengaitkan pengaruh gelombang elektromagnetik dengan tersedianya informasi di suatu tempat. Di perkirakan setiap benda (sebut sebagai sumber I) yang ada disekitar kita mengandung informasi yang terus-menerus menyampaikan pesan mengenai ciri fisiknya (warna, bentuk, tekstur, situasi) dengan perantaraan gelombang tertentu yang belum juga dapat dideteksi. Beberapa informasi ini lalu ditangkap dan diserap oleh benda (sumber II) di sekitarnya, dan pada saat tertentu ia meneruskan gelombang ini. Setiap orang yang berada di sekitar itu pada saat tertentu tersebut, dan tingkat gelombang otak yang sama dan tepat untuk menerima gelombang itu maka akan mendapatkan gambaran atau suara yang dikirimkan oleh benda pertama.
Contoh singkatnya, pada saat seseorang marah atau tertekan bisa saja ia mengirimkan gelombang-gelombang ke udara yang akan ditangkap oleh benda-benda yang suatu saat akan meneruskannya lagi ke orang-orang tertentu.
Lalu gelombang jenis apa yang bisa menyampaikan gambar dan suara melewati batas waktu? Meskipun belum terdeteksi, hal ini membuat para ahli menarik kesimpulan bahwa semua benda mengeluarkan gelombang.
Teori lain yang dinamakan teori mekanika kuantum mendasarkan pemahaman atas banyaknya atom di muka bumi ini, sedangkan elektron yang terdapat didalam atom itu mampu bergerak maju dan mundur. Hal ini pula yang menyebabkan suatu benda mampu bergerak maju maupun mundur.
Kalau benar, kita dan seluruh isi dunia ini sudah bisa ditentukan jalan hidupnya terlebih dahulu dan masa depan kita sudah terpampang di depan mata, bahkan dilihat oleh para pendahulu kita.
Source: Majalah Intisari, no.364 - November 1993Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pemprov Antisipasi Dampak Jelang BBM Naik

Pontianak – Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) 1 April 2012 direspons pihak Pemprov Kalbar dengan mengumpulkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimpda) dan kepala daerah, Senin (26/7). Rapat itu membahas antisipasi yang harus dilakukan.
“Rapat ini untuk menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan Presiden pada tanggal 14 Maret 2012 di Cikeas. Jadi, rapat kali ini membahas antisipasi kita menghadapi kenaikan BBM,” ungkap Christiandy Sanjaya, Wakil Gubernur Kalbar kepada sejumlah wartawan, Senin (26/3).
Menurut dia, Presiden menyampaikan hal itu bukan keputusan final karena masih menunggu keputusan DPR RI karena berkenaan dengan perubahan APBN.
“Namun kita menganggap jika pemerintah sudah menyampaikan dan ini sebuah pilihan tersulit yang harus diambil. Maka kita di daerah juga mesti siap seandainya betul-betul terjadi kenaikan. Maka dalam pembahasan dalam rapat untuk mengantisipasi beberapa dampaknya,” tambah Christiandy.
Antisipasi itu, kata Christiandy mulai dari bidang keamanan, ketersediaan stok barang. Semua itu yang harus diantisipasi. “Rata-rata kabupaten menyampaikan kondisi di daerah bahwa harga BBM sudah di atas rata-rata. Dari Kapolda juga sudah dilakukan berbagai penindakan untuk mengantisipasi penimbunan,” ujar dia.
Pihak Polda Kalbar menyampaikan sejak Januari hingga Maret sudah ada 43 kasus penimbunan dengan 48 tersangka. “Jadi kita ingin semuanya terlibat untuk membantu mengawasi itu,” jelas Christiandy.
Ia mengatakan, berkenaan mahasiswa yang akan menyampaikan aspirasi atau demo di tanggal 29 Maret, ia mempersilakan karena di zaman reformasi ini dipersilakan untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik. Aspirasi ini akan disampaikan kepada pemerintah pusat.
“Kita ingin semua ini berjalan dengan aman karena kebijakan ini bukan di level pemerintah provinsi. Tetapi kita melihat keputusan pemerintah pusat memutuskan itu berdasarkan berbagai pertimbangan. Kita juga membahas tentang kemiskinan yang meningkat dan ini sudah dipikirkan oleh pemerintah dengan program BLSM,” papar Christiandy.
Christiandy menegaskan data penerima BLSM itu harus akurat dan tepat sasaran. Sampai saat ini pemprov masih belum menerima data yang pasti tetapi masyarakat penerima raskin dan yang mendapatkan jamkesmas bisa dijadikan data awal.
“Pelaksana penyalurnya yang tahu mesti tingkatannya dari kabupaten, kecamatan, desa, sampai ke RT. Kita inginkan yang penting tepat sasaran,” tambahnya.
BLSM ini merupakan kompensasi kepada masyarakat yang kurang mampu dan sifatnya emergency (darurat). Besarannya Rp150 ribu per kepala keluarga jika tidak ada perubahan. “Tetapi ini masih belum final di DPR namun tidak ada salahnya kita sudah menyiapkan ini. Kalau sudah diputuskan kita sudah siap menjalankannya,” kata Christiandy.
Soal sembako (sembilan bahan pokok) juga sudah dibahas. “Mulai dari akan diadakannya pasar murah dan lain sebagainya sesuai dengan dinas terkait kita. Masing-masing kabupaten/kota juga untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujar Christiandy.
Di Kalbar beberapa akses pasti berdampak dari kenaikan BBM ini. Hari ini (26/3) saja ada beberapa titik yang melakukan demo. Tetapi semuanya berjalan dengan baik. “Hal seperti yang kita inginkan, kita tidak mengunci masyarakat untuk menyampaikan aspirasi tetapi dengan cara yang baik. Kalau ada rusak fasilitas dan pertikaian dengan aparat yang rugi semua,” ujarnya.
Christiandy menyampaikan, kebutuhan pokok seperti beras raskin itu ditambah. Setiap kepala keluarga mendapatkan 20 kg dengan harga tebus Rp1.600 per kg. Yang perlu disampaikan juga bahwa sembako Kalbar untuk 2 bulan ke depan aman. Baik gula, minyak goreng, dan lain sebagainya.
“Jangan sampai nanti ada panic buying karena ini kan tidak dekat dengan hari raya. Jangan juga menimbun karena takut tidak ada barang,” ujarnya.
Dari pihak Pertamina menyampaikan stok BBM untuk Kalbar cukup. Bahkan sudah menyalurkan di atas kuota untuk mengantisipasi ini. Biasanya titik krusialnya itu di H-4 tetapi di H+1 sudah sepi. Karena orang sudah beli terlebih dahulu. “Kita berharap semuanya berjalan dengan baik. Apalagi Kalbar sebentar lagi akan ada momen pilgub,” harap Christiandy. (kie)

Gerakan #IndonesiaTanpa JIL




 
Gerakan #IndonesiaTanpaJIL (Facebook) 
 
14 Februari 2012 lalu, sejumlah orang bersepakat mengadakan demonstrasi di bundaran HI, Jakarta Pusat. Demo itu bertemakan (dan menuntut) pembubaran FPI (Front Pembela Islam) yang selama ini dinilai kerap melakukan aksi kekerasan atas nama agama. Aksi-aksi FPI tersebut dianggap telah menimbulkan keresahan dan mengancam kebebasan. Di lain pihak, seolah-olah aparat keamanan dan pemerintah mendiamkan saja aksi-aksi tersebut. Menurut salah satu penggagasnya, Mariana Amirudin, demo ini murni berasal dari kalangan pegiat media sosial, khususnya di jejaring sosial twitter. Di twitter, orang-orang tersebut membuat hashtag #IndonesiaTanpaFPI. Berbagai twit yang bertemakan anti FPI muncul. Mulai dari kritikan ilmiah obyektif hingga caci maki. Mulai dari bahasa yang sopan, hingga bahasa yang kasar. Mulai dari sekadar kritik terhadap organisasi FPI dan pemerintah, hingga memaki-maki ajaran Islam (yang dianggap sebagai landasan aksi-aksi FPI).
Entah siapa yang mulai, bersamaan dengan munculnya hashtag gerakan #IndonesiaTanpaFPI, muncul pula hashtag #IndonesiaTanpaJIL (Jaringan Islam Liberal). Seolah-olah gerakan ini adalah respon atau jawaban dari #IndonesiaTanpaFPI. Uniknya, ketika gerakan #IndonesiaTanpaFPI sudah mulai surut dari perbincangan di twitter, justru #IndonesiaTanpaJIL makin “hot”. Ada yang membuat fan page-nya di Facebook dan membuat akun twitter @TanpaJIL. Bahkan aktor dan presenter Fauzi Baadilla membuat rekaman video singkat yang di-up load ke YouTube mengenai dukungannya pada gerakan #IndonesiaTanpaJIL ini ( youtu.be/lMbeTlMyNYk ).
Berbagai reaksi bermunculan. Yang pro dan yang kontra. Yang kontra, ada yang “menuduh” (dan mencoba mengesankan bahwa) gerakan #IndonesiaTanpaJIL disponsori oleh FPI dan disusupi kepentingan politik praktis parpol tertentu. Sementara yang pro, berdatangan dari berbagai latar belakang, mulai dari yang anti parpol hingga yang tidak suka dengan FPI.
Gerakan #IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan moral dari sejumlah pegiat media sosial (blog, Facebook dan twitter) yang resah dengan sepak terjang JIL selama ini. Aktivis JIL seringkali membuat opini yang menggugat ajaran Islam. Hal-hal yang merupakan urusan fondasi dalam Islam, justru dipertanyakan dan dikritik, dengan dalih kebebasan berpikir ilmiah dan berpendapat. Padahal seringkali opini aktivis JIL itu jauh dari kaidah-kaidah ilmiah. Seperti menggugat ibadah qurban, mempertanyakan kenabian Muhammad SAW, mengolok-ngolok tauhid, mengejek jilbab, dan lain-lain. Hal ini terkadang dibalut dengan retorika yang dicoba dikesankan ilmiah, dengan harapan para followers atau fans atau khalayak akan percaya dan mendukung opini mereka. Bagi orang yang kurang ilmu dan tidak kritis terhadap mereka, tentu akan sangat mudah menerima begitu saja opini yang dilontarkan. Inilah yang dirasa meresahkan. Maka muncullah #IndonesiaTanpaJIL.
Dapat disimpulkan bahwa gerakan #IndonesiaTanpaJIL adalah:
  1. Gerakan moral
  2. Anti kekerasan
  3. Tidak ditunggangi kepentingan politik praktis parpol tertentu
  4. Terbuka bagi siapa saja
  5. Membuat dan menyebarkan opini yang merupakan counter attack dari opini aktivis JIL yang membingungkan umat.
  6. Tidak untuk membela ormas tertentu
Jika pihak yang pro JIL meminta kaum yang kontra JIL agar “melawan” JIL dengan opini/ide, maka inilah “perlawanan” itu: #IndonesiaTanpaJIL! Mari bergabung! (kompasiana)

Gara-gara Impor Minyak, Kas Negara Nombok


Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo membantah tudingan politikus PDI Perjuangan yang menyatakan pemerintah masih memiliki keuntungan dari pendapatan minyak. "Justru hasil minyak kita tekor karena impor," kata Widjajono ketika dijumpai di kantornya, Senin, 26 Maret 2012.

Ia menjelaskan kenaikan harga minyak sebesar US$ 1 per barel akan menimbulkan dampak terhadap anggaran. Setiap berubah US$ 1 per barel, berimbas pada pengurangan atau penambahan di penerimaan negara sebesar US$ 324 juta. Saat ini asumsi untuk harga minyak mentah Indonesia dalam APBN Perubahan mencapai US$ 105 per barel.

Widjajono mengakui kenaikan harga mendongkrak pendapatan minyak dengan target produksi saat ini 930 ribu barel per hari. Namun, harus diingat, dari total produksi tersebut, tidak seluruhnya diambil negara. "Ada bagian untuk kontraktor 40 persen, pemerintah mendapat bagian 60 persen dari total produksi itu," ujarnya.

Jika dihitung, pemerintah berarti mendapat jatah 560 ribu barel per hari. Sementara itu, pemerintah mengimpor minyak mentah dan produk jadi berupa bahan bakar minyak sebanyak 800 ribu barel per hari untuk kebutuhan konsumsi 1,3 juta barel per hari. "Impor lebih besar ketimbang produksi, yang ada malah selalu rugi tiap naik harga minyak."

Pemerintah menargetkan penerimaan minyak dan gas dalam APBN Perubahan 2012 lebih tinggi ketimbang APBN karena adanya kenaikan asumsi harga minyak. Penerimaan migas ditargetkan Rp 265,94 triliun, yang antara lain terdiri atas pajak penghasilan (Pph) untuk minyak bumi sebanyak Rp 27,16 triliun dan Pph gas Rp 37,43 triliun.

Benarkah Candi Borobudur peninggalan nabi Sulaiman AS



Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?
Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.
Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.
Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.
Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. “Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.
Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh, buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. “Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan ‘Su’. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. “Pergilah kamu dengan membawa suratku ini.” (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” kata Fahmi menegaskan.
Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca? Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A’lam

SBY Perintahkan Polisi Antisipasi Demo Anti-BBM


Seoul - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Polri dan jajaran terkait untuk mengantisipasi demonstrasi di Tanah Air. Perintah itu dikeluarkan di sela-sela kunjungan Presiden SBY di Seoul, Senin, 26 Maret 2012. "Presiden SBY menginstruksikan jajaran terkait untuk mengantisipasi demonstrasi kenaikan BBM," kata juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Seoul.

Julian mengatakan hal itu terkait dengan rencana demonstrasi besar-besaran pada 27 Maret 2012. Aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Menurut Julian, Presiden SBY selalu memantau kondisi di Tanah Air selama melakukan lawatan ke luar negeri.

Julian mengatakan, demonstrasi merupakan keniscayaan dalam sistem demokrasi. "Tapi hendaknya dijaga dalam batas kepatutan dan hindari di luar batas kepatutan," katanya.

Kepala negara meminta Polri untuk menangani demonstrasi dengan bijak sehingga tidak akan timbul korban. Polri sebagai institusi yang bertugas menjaga keamanan juga bisa berkoordinasi dengan TNI dan pihak lain untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

Menurut data kepolisian, aksi unjuk rasa yang melibatkan sekitar empat ribu orang akan digelar di Jakarta pada 27 Maret 2012. Beberapa elamen tergabung dalam aksi itu, antara lain serikat buruh, LSM, dan mahasiswa.

Para pengunjuk rasa akan memusatkan aksi di beberapa tempat, antara lain Bundaran HI, gedung DPR RI dan Monumen Nasional.

Sampai Kiamat Mendagri Tak Bisa Pecat Kepala Daerah



Sampai Kiamat Mendagri Tak Bisa Pecat Kepala Daerah
net
Hadi Rudyatmo
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, menyatakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi tidak bisa memecat kepala daerah gara-gara ikut demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebab, tak ada saluran dan ketentuan yang bisa mewujudkan hasrat politik Mendagri itu. "Sampai kiamat pun Pak Mendagri tidak bisa berhentkan kepala daerah yang ikut demo menolak BBM," kata Margarito, Rabu (28/3/2012).
Margarito mempertanyakan saluran politik dan hukum ketatanegaraan yang akan digunakan Mendagri jika hendak memecat kepala daerah gara-gara berdemo seperti itu. Jika Mendagri mau menggalang anggota DPRD menggunakan interpalasi atau angket yang berujung pada rekomendasi DPRD memberhentikan kepala daerah, maka masih cara ini masalah tidak akan selesai di situ saja.
"Prosedur berikut yang harus ditempuh adalah pendapat DPRD itu harus diuji oleh MA (Mahkamah Agung). Bila MA sependapat dengan DPRD, barulah DPRD mengadakan rapat peripurna istimewa memberhentikan kepala daerah itu.. Selanjutnya, keputusan DPRD itu di kirim ke Presiden melalui Mendagri. Barulah kepala daerah bisa diberhentikan," paparnya.
Oleh karena itu, Margarito mengimbau masyarakat, khususnya kepala daerah, untuk tidak menganggap serius pernyataan mantan Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi itu. "Karena mustahil Mendagri bisa memberhentikan mereka. Saya kira Mendagri tahu bahwa pernyataannya itu cuma gertakan sambal, yang tak pedas," tandasnya.
Seperti diketahui, Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH ikut dalam unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM. Keduanya merupakan pengurus daerah dari PDIP yang berdemo menggunakan atribut partai.
Mengetahui hal tersebut, Gamawan Fauzi selaku Mendagri memberikan pernyataan larangan dan ancaman pemberhentian bagi kepala daerah ikut berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang tengah diupayakan pemerintah pusat.
Gamawan mengatakan kepala daerah yang menolak kebijakan kenaikan harga BBM dan ikut berunjuk rasa itu melanggar Undang-Undang APBN. Hal itu juga berarti pelanggaran atas sumpah jabatan sebagai kepala daerah untuk taat pada peraturan perundangan yang berlaku. (Abdul Qodir)

PWJ Minta Kapolri Tindak Tegas Pelaku Kekerasan


PWJ Minta Kapolri Tindak Tegas  Pelaku Kekerasan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi 

JAKARTA-- Ketua Umum Poros Wartawan Jakarta (PWJ) Widhi Wahyu Widodo mendesak pemerintah termasuk kepolisian harus bertanggung jawab atas insiden kekerasan terhadap 3 pekerja media saat melaksanakan tugas peliputan aksi unjuk rasa mahasiswa menentang kenaikan BBM, kemarin.
Widhi Wahyu Widodo menyayangkan dan mengecam tindakan kekerasan itu, meski petugas kepolisian sudah mengetahui ketiganya sebagai wartawan tapi tetap saja dipukuli.
"Hal ini menunjukan betapa tingginya arogansi petugas dilapangan dan tidak menunjukan sedikitpun rasa menghargai kerja wartawan,"kata Widi, dalam keterangan persnya kepada Tribun, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Ditegaskannya, keselamatan wartawan rentan dalam peliputan, atau perlindungan terhadap wartawan masih sangat kecil sekali, maka pemerintah dan dewan pers harus duduk bersama dalam merumuskan juklak dan juknis bagi aparat kepolisian dalam menghadapi aksi demo dan menghargai kerja wartawan. Pun pemberian sanksi tegas bahkan pidana apabila hal itu dilanggar.
Mengutip Undang-Undang Kebebasan Pers No. 40 Tahun 1999, Widi menyatakan UU melindungi kerja insan pers. Karena itu, bila tidak dilakukan duduk bersama dan keputusan tersebut, hal ini akan selalu terjadi terus menerus. Dan kalau itu selalu terjadi, seolah-olah dalam melaksanakan tugasnya, pekerja media harus melindungi diri sendiri.
Lebih lanjut tegasnya, atas tragedi kemarin, Kapolri harus tegas menindak anakbuah yang melanggar SOP penanganan aksi unjuk rasa dan berujung kekerasan terhadap wartawan.
"Bila tidak maka bisa dikatakan bahwa polisi adalah lembaga kamtibmas yang justru melegalkan kekerasan terhadap warga negaranya," tegas Widi.
Berdasarkan catatan PWJ, sepanjang Januari-Mei 2010 sudah ada sekitar 40 lebih kasus kekerasan terhadap wartawan. ini belum lagi yang tahun lalu mencapai 60 kasus kekerasan yang sifatnya intimidasi, kekerasan fisik, larangan peliputan hingga pembunuhan terhadap wartawan.

Fraksi PAN: DPR Harus Panggil Kapolri


Fraksi PAN: DPR Harus Panggil Kapolri
TRIBUN JAKARTA/ERI KOMAR SINAGA
Bentrok mahasiswa dengan polisi di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2012) sore. 
JAKARTA - Sekretaris Fraksi PAN di DPR, Teguh Juwarno, mendesak lembaganya untuk memanggil Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk diminta klarifikasi atas kekerasan dan perampasan alat peliputan wartawan saat meliput demo penolakan kenaikan harga BBM di Jakarta pada Selasa (27/3) kemarin.
Kapolri harus menindak bawahannya yang melakukan tindakan kekerasan ke media juga para demonstran. "Senayan (DPR RI) harus memanggil kapolri. Polisi harus diingatkan bahwa gaji yang diterima kan dari rakyat. Bahkan, pentungan dan peluru karet yang dibuat menghajar demonstran dan wartawan itu dari pajak rakyat," kata Teguh, Rabu (28/3/2012).
Menurut anggota Komisi I DPR ini, tindakan polisi di lapangan yang melakukan kekerasan terhadap wartawan harus dikecam. Apalagi para wartawan tersebut jelas-jelas menggunakan atribut dan identitas media. "FPI saja yang tidak dibiayai dan digaji dengan APBN, kalau melakukan kekerasan dikecam bertubi-tubi," ujarnya.
Pernyataan Menkopolhukam, Djoko Suyanto, bahwa aparat keamanan akan bertindak persuasif justru diterjemahkan menjadi represif. Karena itu, Kapolri harus menindak bawahannya yang melakukan tindakan kekerasan ke media juga para demonstran.
"Kita harus berani mengingatkan polisi akan 'sumpah' mereka sebagai pengayom masyarakat," tandasnya.

PKS: Kami Siap Jadi Oposisi


PKS: Kami Siap Jadi Oposisi
Rahmad Hidayat/Tribunnews.com
Aboe Bakar Alhabsy 

JAKARTA--Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menyatakan siap berada di dalam pemerintahan SBY, menjadi mitra koalisi. PKS, juga menyatakan siap bila sikapnya menolak rencana kenaikan BBM, harus menjadi oposisi.
"Saya rasa kita siap bekerja dalam kondisi apapun, baik dalam pemerintahan maupun diluar, ini adalah realitas politik yang harus dipilih oleh PKS. Melihat situasi nasional saat ini, tak ada pertimbangan lain bagi PKS selain bagaimana membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat," ujar Ketua DPP PKS Bidang Advokasi Hukum dan HAM, Aboebakar Alhabsy kepada tribun, Rabu (28/3/2012).
Bila kebijakan pemerintah membuat rakyat berteriak, kami tak ada pilihan lain, PKS harus berdiri dengan mereka. Saya yakin seluruh kader PKS tak akan galau untuk meninggalkan posisi mereka saat ini bila nanti diperintahkan partai," tegasnya.
Para kader PKS, dididik sebagai kader dakwah, bukan politisi an sich. Oleh karena itu, kekuasaan sekedar alat mensejahterakan rakyat, bukanlah tujuan sesungguhnya.
"PKS tidak punya pretensi apapun dalam kebijakan anggaran berkait dengan subsidi BBM, kecuali untuk mensejahterakan rakyat. Karenanya bila ada yang berteriak mengusir kami dari koalisi dengan tudingan tak loyal itu bukan barang baru dan bukan soal yang berat," Aboebakar menegaskan.
PKS berkoalisi, tegasnya lagi, untuk kepentingan bangsa dan negara, bila sekarang itu menjadi hal yang mustahal buat apa harus dipertahankan lagi. "Bila PKS harus memilih, kami tak akan gamang, karena itu realitas yang harus dihadapi. Kami siap jadi oposisi," Aboebakar menegaskan.

Minyak Panas di Gedung Parlemen

  • DARI ruang paripurna Gedung Nusantara II di kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, lagu Bagimu Negeri berkumandang bagaikan kor. Tembang gubahan mendiang Kusbini itu dinyanyikan hikmat oleh 500-an anggota DPR dari berbagai fraksi. Lagu itu sengaja dipilih Ketua DPR Agung Laksono untuk meredam "serangan panas" yang mungkin muncul dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis pekan lalu.
    Sayang, usaha Agung gagal. Begitu kor lagu wajib itu berhenti, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Ali Masykur Musa langsung mengangkat tangan. Masykur menolak tawaran Agung untuk membacakan hasil rapat konsultasi pimpinan fraksi dan pimpinan DPR yang digelar beberapa jam sebelum rapat.
    Dalam pertemuan konsultasi itu, kedua pihak sepakat menunda keputusan parlemen tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga Senin pekan ini. Masykur menganggap penundaan itu semakin memberatkan rakyat. Ia meminta, sikap DPR diputuskan hari itu juga.
    Masykur sendiri sebetulnya ikut dalam rapat konsultasi. "Tapi, setelah direnungkan, tidak pada tempatnya kalau sidang ini terus ditunda-tunda. Di mana sense of crisis DPR?" begitu teriaknya.
    Merasa interupsinya tak ditanggapi, Masykur mengambil sikap. "Atas nama publik, Fraksi Kebangkitan Bangsa tidak akan melanjutkan proses ini karena ada indikasi tidak fair," ujarnya lagi. Ia bertindak: bersama 51 anggota FKB Masykur meninggalkan ruang sidang sambil melambaikan tangan. Kegaduhan timbul. Suara celetukan bersahut-sahutan.
    "Pak Agung, terusin saja. Mereka sudah melanggar kesepakatan rapat konsultasi," Endin Soefihara, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), berteriak dari kursi di jajaran depan. Agung melirik dan mengangguk. Saat jarum jam di ruang sidang itu bergerak ke angka 16.00, "Dok, dok, dok!" Agung mengayunkan palunya. "Sampai ketemu Senin depan," katanya menutup rapat paripurna.
    * * *
    DRAMA politik di DPR tentang kenaikan harga BBM memang berakhir antiklimaks, Kamis pekan lalu. Rapat Paripurna DPR itu tak menghasilkan keputusan apa pun mengenai silang-sengkarut kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Padahal, di luar gedung, mahasiswa dan masyarakat sibuk berteriak-teriak memprotes kebijakan itu. Aksi serupa juga terjadi di berbagai daerah.
    Kesepakatan menunda sidang hingga Senin pekan ini merupakan hasil pertemuan konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi yang diadakan tertutup beberapa jam sebelumnya. Keputusan itu muncul setelah Fraksi PDI Perjuangan menawarkan materi voting baru, yaitu menerima atau menolak kebijakan itu dan melanjutkan pembahasan di komisi terkait?Komisi Pertambangan dan Energi, Komisi Keuangan dan Panitia Anggaran. Pembahasan ke komisi ini dilakukan untuk menyesuaikan anggaran.
    Materi ini dianggap sebagai kompromi dari materi voting sehari sebelumnya yang memicu ricuh. Saat itu, pilihan voting yang diusulkan adalah memilih menyerahkan pembahasan ke komisi terkait (opsi A) atau Rapat Paripurna DPR mengambil sikap menerima/menolak kenaikan BBM (opsi B). Jika opsi B yang dipilih, diadakan voting kedua: menerima atau menolak.
    Opsi ketiga yang ditawarkan Fraksi PDIP itu ditanggapi beragam. Golkar dan Partai Demokrat tetap beranggapan opsi B lebih tepat. Empat fraksi lainnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN), meminta waktu mempelajari tawaran baru itu.
    Adapun dua fraksi lainnya?Partai Damai Sejahtera (PDS) dan Partai Kebangkitan Bangsa?mengusulkan agar DPR memutuskan sikapnya soal kebijakan BBM hari itu juga. "Kami khawatir kalau rapat ditunda terlalu lama, bisa terjadi lobi tidak sehat. Apalagi tawaran PDIP itu belum final. Jadi masih bisa berubah lagi," kata Apri H. Sukandar, Ketua Fraksi PDS.
    Kata Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo, opsi ketiga itu adalah jalan pintas menyusul kericuhan yang terjadi di ruang sidang. "Jika tidak disetujui, kami akan kembali ke usul semula. Meminta paripurna segera memutuskan soal BBM," ujarnya.
    * * *
    KERICUHAN yang disebut-sebut itu adalah baku hantam di gedung DPR Rabu pekan lalu. Disaksikan jutaan pasang mata melalui televisi, Agung Laksono sang memimpin sidang mengetuk palu, meminta voting segera dilakukan.
    Voting yang dimaksud adalah memilih satu dari dua hal: DPR langsung mengambil sikap dalam sidang paripurna untuk menerima/menolak kenaikan harga minyak, atau membahas soal itu dalam komisi terkait.
    Kedua pilihan itu sebelumnya sudah disepakati rapat pimpinan DPR dan pimpinan fraksi yang berlangsung beberapa jam sebelum baku hantam itu.
    Keputusan ini berbeda dengan persepsi anggota PDI Perjuangan, PKB, dan PDS, yang menginginkan rapat memutuskan mengambil suara menerima atau menolak kebijakan itu. Menurut mereka, pembahasan kenaikan BBM di komisi terkait dan panitia anggaran tak perlu lagi dilakukan karena sudah pernah dilakukan dan hasilnya ditolak (lihat Jalan Panjang Kisruh Pembahasan Harga BBM).
    Begitu palu diketukkan, anggota PDI Perjuangan Effendi M.S. Simbolon berdiri sambil menuding-nuding Agung karena mikrofon di mejanya mati. Tahu interupsi sejawatnya tak digubris, sambil menenteng kertas, Aria Bima Trihastoto da n Mangara Siahaan, dua anggota PDI Perjuangan lainnya, maju ke meja Agung. Effendi melompat meja, menyusul kawannya.
    Saat ketiganya beraksi menyodorkan kertas ke arah Agung, Boni, ajudan Agung, berusaha melindungi bosnya dengan mendorong Aria Bima dan Effendi. Adapun Mangara ditarik Idrus Marham, anggota Golkar, dan sejumlah anggota Partai Demokrat yang berlari ke podium. Mangara terjungkal ke belakang mimbar. Effendi tersungkur, balik mendorong Boni. Aksi dorong-mendorong terjadi. Beruntung, tidak terjadi adu jotos karena petugas keamanan DPR berhasil membawa Agung Laksono keluar ruangan. Rapat diskors.
    * * *
    TANDA-TANDA kericuhan sebenarnya sudah terjadi dalam rapat paripurna, Selasa malam. Rapat yang harusnya berlangsung pagi hari itu molor hingga pukul dua siang. Itu pun, para peserta rapat masih harus bersabar karena materi BBM sengaja ditaruh di urutan terakhir. Situasi memanas ketika Wakil Ketua DPR Zainal Ma'arif yang memimpin sidang mengetukkan palu, menskors rapat menyusul hujan interupsi dan silang pendapat soal perlu tidaknya DPR mengambil sikap soal BBM. Aksi Zainal itu memicu kemarahan anggota PDIP dan PKB, yang mendatangi Zainal di podium.
    Kericuhan itu jadi tontonan sedap di layar televisi. Ketegangan bahkan menjalar hingga Istana Negara. Presiden Yudhoyono mendadak memanggil menterinya bersidang. Sebelumnya, SBY berbicara empat mata dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sejumlah agenda pertemuan pun dibatalkan.
    Namun sidang kabinet itu tak mengubah apa pun. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah tak akan mengubah kebijakannya tentang BBM meski fraksi-fraksi di DPR menolaknya. "Kami tidak mengharapkan DPR setuju atau tidak. Itu kewenangan pemerintah, bukan DPR," kata Kalla.
    Meski begitu, bukan berarti Kalla tenang-tenang saja. Pergulatan di DPR tetap diikutinya. Apalagi belakangan opsi baru yang ditawarkan PDI Perjuangan mengubah peta politik parlemen. Sehari sebelumnya, mayoritas fraksi mendukung pembahasan kebijakan di tingkat komisi, belakangan mereka mulai memperhitungkan konsep PDIP: menolak kenaikan BBM dulu baru membahasnya dalam komisi terkait.
    Dari 10 fraksi di DPR, lima fraksi menolak kenaikan harga BBM (lihat infografik). Dua di antaranya menolak jika DPR harus memutuskan sikapnya dalam paripurna. Adapun lima fraksi lainnya memilih memahami kebijakan itu.
    Berubahnya peta politik ini tak bisa dilepaskan dari pertemuan antarfraksi yang tergabung dalam eks-Koalisi Kerakyatan yang diperluas, Kamis malam. Fraksi-fraksi eks penyokong SBY adalah Partai Persatuan, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi. Yang terakhir ini adalah gabungan dari sejumlah partai kecil. Pertemuan yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, itu diperluas dengan masuknya Partai Golkar. Si Beringin Rimbun ini menyokong SBY-Kalla, menyusul bubarnya Koalisi Kebangsaan yang menyokong Megawati dan terpilihnya Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum Golkar pada Desember silam.
    Kata salah satu politisi yang jadi peserta pertemuan itu, rapat membahas tata tertib DPR plus sikap fraksi-fraksi eks koalisi. Dalam rapat itu juga dibicarakan permintaan pemerintah agar sejumlah fraksi yang dianggap masih getol menolak kenaikan BBM agar melunak. "Namun PKS dan PAN tetap menolak," kata sumber Tempo.
    Fraksi-fraksi eks Koalisi Kerakyatan plus Golkar memang jadi sumber harapan Presiden Yudhoyono. Jauh hari sebelum kenaikan BBM diumumkan, Presiden Yudhoyono telah mengontak Fraksi Partai Demokrat. Susilo adalah pendiri partai berlambang bintang biru itu. Hal yang sama dilakukan Jusuf Kalla terhadap Golkar. "Saat hiruk terjadi di DPR, Pak Ucu (Jusuf Kalla) terus memantau kabar DPR," kata sumber Tempo yang dekat dengan Kalla.
    Malah, Jumat pekan lalu Jusuf menggelar pertemuan dengan anggota Fraksi Partai Golkar di kantor Partai. Dalam pertemuan itu, Kalla didampingi Ketua Dewan Penasihat Partai Surya Paloh. Menurut salah satu peserta, kedua petinggi partai itu meminta semua anggota Fraksi Golkar menyokong pemerintah. Paloh bahkan menyatakan, jika ada anggota Fraksi Golkar yang tidak mendukung pemerintah, mereka harus di-recall.
    SBY dan JK juga rajin mengontak petinggi partai eks Koalisi Kerakyatan. Apalagi empat fraksi, yakni Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, PKS, PAN, dan PKB, tergolong keras menentang kenaikan BBM. Tak hanya meminta agar sikap mereka melunak, duet SBY-Kalla juga menanyakan soal komitmen mereka sebagai mitra koalisi pemerintah.
    Salah satu yang dikontak SBY adalah Ketua Umum PPP Hamzah Haz. Kedua tokoh itu bertemu di Istana Negara, Jumat sore dua pekan lalu. Menurut salah satu politisi PPP, pertemuan itu selain membahas soal BBM juga mengevaluasi kinerja menteri dari PPP.
    Pembahasan tentang sikap PPP ini dilakukan karena anggota Partai Ka'bah itu ikut meneken surat penggunaan hak angket yang diusulkan PDI Perjuangan dan PKB. Apalagi rapat pleno Fraksi Partai Persatuan pada 14 Maret silam juga memutuskan menolak kenaikan harga BBM. Namun tiba-tiba pandangan akhir PPP dalam Paripurna DPR Selasa lalu melunak. "Perubahan itu dilakukan setelah Pak Hamzah menelepon pimpinan fraksi, mengingatkan agar Fraksi PPP tidak melihat kepentingan sesaat," kata seorang politisi Ka'bah.
    Endin Soefihara, Ketua Fraksi PPP di DPR, membenarkan soal pertemuan Yudhoyono dan Hamzah Haz. Namun ia menolak jika pertemuan itu dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap fraksinya dalam hal kenaikan harga minyak. "Kami tetap konsisten dari awal sampai akhir," ujarnya.
    Selain PPP, partai yang dilobi Presiden adalah PKS. Beberapa kali Yudhoyono dan Kalla mengundang pejabat sementara Presiden PKS Tifatul Sembiring, Sekjen Anis Matta, dan Wakil Ketua Fraksi Zulkieflimansyah untuk bertemu. Sikap PKS yang tetap keras menolak kebijakan itu, plus maraknya aksi demo mahasiswa pro-PKS yang militan dalam soal BBM, agaknya merisaukan pemerintah. Tapi partai Islam itu tak mudah dirayu. "Sikap kami dalam soal BBM tetap tak berubah," kata Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS (lihat Dilema Pemain Baru).
    Pendekatan juga dilakukan kepada PAN. Sejumlah anggota PAN di Komisi Energi dan Panitia Anggaran DPR termasuk yang getol menolak kenaikan harga bensin. Untuk menaklukkan PAN, Susilo mengutus Menteri Perhubungan Hatta Radjasa yang juga orang PAN untuk melunakkan sikap teman-teman separtai. Tapi usaha ini tak berhasil. Ketua Umum PAN Amien Rais terus mengontrol kadernya di DPR, termasuk menelepon tim penyusun pandangan akhir fraksi dalam soal BBM. " Kami tak ingin mengecewakan konstituen," kata Abdillah Toha, Ketua Fraksi PAN.
    Merasa lobinya tak ampuh, Ketua Fraksi Demokrat Soekartono Hadiwarsito menggelar pertemuan lintas fraksi eks-Koalisi Kerakyatan plus Partai Golkar. Menurut Soekartono, lobi-lobi itu digelar hampir saban malam dalam sepekan terakhir. Tujuannya cuman satu: melunakkan sikap fraksi agar tetap menjadi mitra koalisi bagi SBY. "Pokoknya, kami akan all out sampai akhir," kata Soekartono.
    Berhasilkah Soekartono? Tampaknya sulit. Soalnya, dalam rapat intern fraksi-fraksi yang digelar Jumat pekan lalu, PAN dan PKS tetap menolak kenaikan harga bensin dan memilih opsi yang sejalan dengan PDI Perjuangan. Meski begitu, Soekartono tak pesimistis. Ahad malam lalu ia menggelar pertemuan lagi.
    * * *
    PENGAMAT politik dari Central for Strategic and International Studies (CSIS), Indra J. Piliang, yakin akan terjadi kesepakatan politik besar menjelang Paripurna DPR Senin ini. "Tawarannya sampai soal pembagian jatah kursi kabinet," kata Indra. Kesepakatan itu, kata Indra, memang baru akan terlihat beberapa bulan mendatang.
    Analisis Piliang diyakini Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo. Katanya, kericuhan di DPR itu menunjukkan pimpinan sidang mempunyai agenda tersembunyi sehingga tak lagi netral. Tjahjo tak menyebut agenda apa yang dimaksud, tapi ia bertekad akan meminta Agung Laksono dan Zainal Ma'arif?dua pimpinan DPR yang terpilih atas sokongan PDIP dan Koalisi Kebangsaan?untuk mundur dari kursi Ketua dan Wakil Ketua DPR. Mereka dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya. "Kalau mereka leader, tidak mungkin terjadi kericuhan," kata Marissa Haque, anggota Fraksi PDIP. Marissa mengajak fraksi-fraksi lain ikut mengajukan mosi tidak percaya kepada Agung.
    Mosi tidak percaya pekan lalu disampaikan PDIP dalam bentuk surat pengaduan kepada Badan Kehormatan DPR. Selain ajakan mosi tidak percaya, mereka juga akan melakukan judicial review soal putusan presiden mengenai kebijakan BBM itu kepada Mahkamah Konstitusi. Cara yang sebelumnya dilakukan sejumlah anggota Fraksi PAN. "Pokoknya, kami menolak kenaikan BBM," ujarnya. Senin pekan ini perang bubat itu akan berlanjut.
    Widiarsi Agustina, Hanibal W.Y.W., Purwanto

    Jalan Panjang Kisruh Pembahasan Harga BBM:
    30 November 2004 Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah akan mencabut subsidi BBM karena harga minyak di pasar internasional melambung. Subsidi itu dianggap memberatkan APBN. Formulasi kompensasi kenaikan harga BBM dibahas.
    1 Desember 2004 Berbagai kalangan memprotes rencana kenaikan harga BBM. Mereka mengingatkan, kebijakan pemerintah itu akan memberatkan masyarakat.
    3 Februari 2005 Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sri Mulyani, menyatakan pemerintah akan meminta persetujuan DPR sebelum menaikkan harga BBM.
    17 Februari 2005 Sejumlah menteri di bidang ekonomi menggelar rapat membahas kompensasi kenaikan harga BBM di gedung Bappenas.
    22 Februari 2005 Rapat konsultasi Menteri Keuangan dengan Komisi XI di DPR. Dalam rapat itu disepakati kenaikan harga BBM sebagai pilihan terakhir setelah dilakukan audit produksi BBM.
    23 Februari 2005 Rapat konsultasi Menteri Keuangan dengan Panitia Anggaran DPR. Sebagian besar anggota panitia anggaran menolak kebijakan menaikkan harga BBM karena pemerintah belum mengaudit Pertamina.
    24 Februari 2005 Rapat Konsultasi Menteri Keuangan dengan Komisi VII DPR. Komisi VII keberatan dengan kebijakan menaikkan harga BBM karena pemerintah belum siap mengatasi dampaknya.
    28 Februari 2005 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2005 tentang Kenaikan Harga BBM. Kenaikan itu berlaku mulai 1 Maret 2005. Kebijakan ini menuai protes dan aksi demo di mana-mana.
    1 Maret 2005 FPDIP, FPDS, dan FKB mendesak Ketua DPR Agung Laksono menggelar rapat paripurna soal BBM. Namun, Agung meminta sebaiknya usulan itu dibahas di rapat Badan Musyawarah.
    3 Maret 2005
  • Rapat Badan Musyawarah DPR gagal mengambil keputusan soal BBM. Usulan itu akhirnya dialihkan dalam rapat konsultasi pimpinan fraksi. Dalam rapat itu, FPDIP, FKB, dan FPDS meminta digelar rapat paripurna. FPP dan FPKS menolak Badan Musyawarah menjadwalkan paripurna dengan alasan prosedur. FPAN bersikap netral.
  • Sebanyak 31 anggota DPR dari tujuh fraksi (FPDIP, FKB, FPDS, FPAN, FPBR, FPPP, FBPD) mengajukan hak angket BBM. Mereka menolak kenaikan harga BBM. 7 Maret 2005 Rapat konsultasi pimpinan DPR, fraksi, dan komisi akhirnya mengalami deadlock. FPDIP, FKB, FPBR, FPDS, dan FPAN menginginkan soal BBM dibawa ke paripurna. FPG, FPD, dan FBPD keberatan soal BBM dibawa ke paripurna. FPKS mengusulkan soal BBM dibawa ke rapat konsultasi dengan Presiden. FPP dalam soal ini menolak masalah itu dibawa ke paripurna dan konsultasi.
    12 Maret 2005 Rapat konsultasi pimpinan DPR, fraksi, dan komisi. Hasilnya, soal BBM disampaikan ke rapat konsultasi DPR dengan Presiden Yudhoyono pada Senin (14/3) dan rapat paripurna pada Selasa (15/3).
    13 Maret 2005 Lima fraksi di DPR (FPDIP, FKB, FPDS, FPAN, FPBR) minta Presiden membatalkan kenaikan harga BBM.
    14 Maret 2005
  • DPR menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rapat itu, FPDIP, FKB, FPDS, FPKS menolak kenaikan harga BBM; FPG, FPD, FBPD memahami pemerintah. FPAN, FPBR, dan FPPP tidak tegas. FPDIP walk out karena rapat dilakukan tertutup.
  • Presiden Yudhoyono menyatakan tak akan menurunkan harga BBM.
  • Lima anggota DPR dari FPAN meng-ajukan uji materiil peraturan presiden soal BBM ke Mahkamah Konstitusi. 15 Maret 2005 DPR menggelar rapat paripurna. Dalam rapat itu, lima fraksi (FPDIP, FKB, FPDS, FPAN, FPKS) meminta peraturan presiden tentang BBM dicabut. FBR minta hal itu ditinjau ulang, FPD dan FBPD memahami, FPG dan FPPP minta dibicarakan lagi dalam Panitia Anggaran. Hujan interupsi mewarnai rapat. Karena alot, rapat menemui jalan buntu.
    16 Maret 2005 Lobi pimpinan fraksi menemui jalan buntu. Dalam lobi itu, tiga fraksi, yaitu FPDIP, FKB, FPDS, menginginkan rapat paripurna melakukan voting dengan opsi setuju atau tidak setuju kenaikan harga BBM. Adapun tujuh fraksi, yaitu FPD, FPG, FPKS, FBPD, FPPP, FPAN, FBR, menginginkan paripurna melakukan voting dengan opsi: dikembalikan ke Komisi VII, Komisi XI, Panitia Anggaran, atau paripurna mengambil sikap soal BBM. Rapat berlangsung panas. Hujan interupsi dan saling provokasi terjadi. Adu jotos nyaris terjadi. Rapat diskors.
    17 Maret 2005 Meski berlangsung alot, rapat pimpinan fraksi memutuskan akan menunda pembahasan BBM hingga Senin 21 Maret mendatang. Namun, saat kesepakatan itu dibawa ke rapat, hujan interupsi tak bisa dielakkan. Puncaknya, seluruh anggota FPKB walk out dari ruangan sidang.
    18 Maret 2005
  • FPDIP melaporkan Ketua DPR Agung Laksono ke Badan Kehormatan DPR karena dianggap melanggar kode etik. Surat itu dianggap sebagai mosi tidak percaya FPDIP kepada Agung.
  • Sejumlah fraksi menggelar rapat intern membahas langkah mereka pada rapat paripurna, Senin 21 Maret. Salah satu yang dibicarakan adalah opsi terbaik mereka untuk voting, menerima atau menolak kenaikan harga BBM. Juga soal lemahnya kepemimpinan DPR dalam menyelesaikan konflik.
  • Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, yang juga wakil presiden, mengumpulkan anggota Fraksi Partai Golkar di DPP Golkar. Mereka diminta mengamankan keputusan pemerintah.
  • Rencana Presiden Yudhoyono mengundang pimpinan fraksi di Istana malam harinya dibatalkan.

    "Nikmati tulisan lengkap artikel ini pada versi cetak dan versi digital majalah Tempo" Silahkan hubungi customer service kami untuk berlangganan edisi cetak di 021-5360409 ext 9. Silahkan hubungi Pusat Data Analisa Tempo untuk mendapatkan versi arsip dalam bentuk PDF, di 021-7255624 ext 486

Harga Tak Naik, Konsumsi BBM Bisa Membengkak


Jakarta -Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bila harga tidak naik, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan membengkak.


"Dari asumsi awal 40 juta kiloliter menjadi di atas 47,8 juta kiloliter," ujarnya di rapat kerja bersama  Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Ahad,  25 Maret 2012.

Perkiraan tersebut didapat dari angka penggunaan BBM selama bulan Januari-Februari 2012. "Penggunaannya 18 persen di atas anggaran," ujar Agus.

Pembengkakan ini diakibatkan harga BBM bersubsidi yang terlalu murah. "Di negara lain, India, Vietnam sudah Rp 12.000 per liter," ujarnya. Karena masih terlalu murah, konsumsi BBM jadi tidak terkendali. Selain itu akan marak penimbunan dan penyelundupan.

Penggunaan berlebih terhadap BBM juga disayangkan Agus justru malah dinikmati masyarakat menengah ke atas. "Padahal subsidi untuk yang kurang mampu," ujarnya.


Makanya, pemerintah memutuskan mengurangi  subsidi dan penghematan yang didapat dari itu dialokasikan untuk masyarakat amat miskin. Nilai penghematan itu, disebut Agus mencapai Rp 30,6 triliun, dan bila disetujui akan didistribusikan dalam berbagai macam bentuk.

Hitungan Pendapatan Minyak Versi BP Migas


Jakarta - Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, Rudi Rubiandini, memastikan perhitungan pendapatan minyak mentah versi ekonom Kwik Kian Gie keliru.

"Kwik menghitung langsung pendapatan minyak mentah dikurangi pengeluaran untuk bahan bakar minyak sehingga timbul keuntungan Rp 98 triliun," ujar Rudi ketika dihubungi Tempo, Minggu 25 Maret 2012.

Padahal menghitung pendapatan dan pengeluaran sektor minyak dan gas tidak seperti menghitung kas biasa. Sebab, pendapatan migas masuk dalam anggaran negara yang pengeluarannya diatur pemerintah. Karena itu, pendapatan negara dari sektor migas tidak seluruhnya digelontorkan buat subsidi BBM, tapi juga untuk pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan pos-pos anggaran lain.

Rudi menambahkan, produksi minyak Indonesia saat ini 900 ribu barel per hari. Dari angka itu, negara hanya kebagian 600 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi masyarakat 1,3 juta barel per hari.

Harga ekonomis BBM mencapai US$ 120 per barel, yang dihitung dari harga minyak mentah US$ 105 per barel ditambah biaya pengangkatan, pemurnian, dan transportasi US$ 15 per barel. Total penerimaan negara dari minyak mentah mencapai Rp 207 triliun ditambah penerimaan dari penjualan BBM ke masyarakat Rp 340 triliun menjadi Rp 547 triliun. Penerimaan ini dikurangi pengeluaran untuk subsidi BBM, seperti impor, pengolahan, distribusi, plus margin sebanyak Rp 512 triliun, sehingga diperoleh sisa pendapatan migas Rp 35 triliun.

"Rp 35 triliun itulah sumbangan sebenarnya industri minyak kepada APBN," kata Rudi.

Rudi berpendapat, seharusnya sumbangan dari minyak dapat diterima negara secara utuh sebanyak Rp 207 triliun, bukan cuma Rp 35 triliun. Itu lantaran selama ini Rp 178 triliun pendapatan minyak justru dihabiskan untuk subsidi.

Juru bicara Pertamina, Mochammad Harun, membenarkan, kalau dihitung secara mentah, memang masih terdapat sisa dari pendapatan minyak dan gas bumi. "Tapi apa mau pendapatan minyak sebagian besar dihabiskan hanya untuk subsidi," ujarnya. Pertimbangan lainnya, jika subsidi tak dikurangi atau harga BBM tetap Rp 4.500 per liter, konsumsi BBM bersubsidi dipastikan melonjak dari kuota 40 juta kiloliter menjadi 47 juta kiloliter.

Menteri Koordinator Perekonomian periode 1999-2000, Kwik Kian Gie, beberapa kali menyatakan alasan pemerintah menaikkan harga jual BBM untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak tepat. Menurut hitungan Kwik, pemerintah sebenarnya memiliki uang dari penjualan BBM untuk menambal subsidi. "Tapi ini tidak pernah dibuka, dan disimpan dalam rekening APBN di pos Menteri Keuangan," katanya.

Berdasarkan analisis Kwik, Pertamina mendapatkan hasil penjualan 53 miliar liter BBM dengan harga Rp 4.500 per liter sebanyak Rp 283,5 triliun. Adapun pengeluaran Pertamina hanya Rp 410,09 triliun, yang berasal dari biaya impor Rp 149,8 triliun, pembelian dari pemerintah Rp 224,54 triliun, serta biaya lifting, refining, dan transportasi Rp 35,65 triliun. Artinya, kekurangan uang Pertamina hanya Rp 126,59 triliun. Kekurangan inilah yang sering dinyatakan sebagai subsidi. Angka subsidi ini lebih kecil daripada perkiraan pemerintah.

Aneh Pejabat Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM


Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta seluruh kepala daerah mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Jika ada pemerintah daerah menolak keputusan itu, kata Gamawan, kepala daerahnya dianggap melanggar undang-undang. "Kepala daerah bagian sistem pemerintah nasional. Tidak ada alasan tidak setuju terhadap kebijakan pemerintah," kata Gamawan, Senin, 26 Maret 2012.

Ia menegaskan hal itu usai membuka acara orientasi Kepemimpinan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah bagi Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/ Wakil Wali Kota di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Menurut Gamawan, berdasarkan UUD 1945 Pasal 4 ayat 1, disebutkan kekuasaan tertinggi pemerintah ada di tangan presiden. Pemerintah daerah harus mentaati kebijakan pemerintah pusat. "Kepala daerah memang berasal dari berbagai partai. Tapi kalau sudah disumpah menjadi kepala daerah, mereka harus taat kepada sistem," katanya.

Gamawan merasa heran terkait banyaknya kepala daerah menolak kebijakan pemerintah pusat, termasuk soal kenaikan harga premium dan solar dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Kebijakan ini diatur dalam UU Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Jika penolakan tersebut datang dari masyarakat atau partai politik, menurut Gamawan, itu merupakan hal wajar. Namun, jika penolakan tersebut secara jelas dilakukan kepala daerah dengan memimpin langsung aksi demonstrasi, itu bentuk nyata pelanggaran terhadap undang-undang.

"Perbedaan pendapat di partai politik tetap dihormati. Tapi jika kepala daerah sendiri yang memimpin demo menolak keputusan pemerintah, itu melawan sumpah janji dan nyata-nyata melanggar undang-undang," katanya.

Demo Soal BBM, Wakil Wali Kota Ikut Orasi


Surakarta - Ratusan masyarakat dari berbagai elemen di Surakarta berdemonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin, 26 Maret 2012. Mereka memblokir jalan di depan Bank Indonesia Solo. Wakil Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo ikut orasi menentang kebijakan pemerintah pusat itu.

Aksi ini dilakukan gabungan organisasi kepemudaan, buruh, serta mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi. Mereka berunjuk rasa serta menandatangani penolakan kenaikan harga BBM di selembar kain putih sepanjang 200 meter.

Peserta aksi sempat membakar patung dengan gambar wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terbuat dari jerami. Sedangkan peserta aksi dari elemen mahasiswa sempat mencopot spanduk yang berisi dukungan terhadap rencana kenaikan harga BBM yang terpasang di kawasan Pasar Gede.

Wakil Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo juga ikut berorasi di tengah-tengah demonstran. “Saya menyatakan menolak rencana kenaikan harga bahan bakar,” katanya. Hady berdalih dia menjadi pejabat karena dipilih langsung oleh masyarakat. “Sehingga saya harus mendengarkan aspirasi masyarakat,” kata politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Dia juga beralasan rencana kenaikan harga BBM ini tidak direncanakan sejak awal tahun. “Sehingga tidak masuk sebagai parameter dalam penghitungan upah minimum,” kata Rudyatmo. Dia yakin kenaikan harga BBM itu akan memberatkan masyarakat, terutama para buruh.

Rudyatmo mengatakan dia masih akan ikut demo menentang kenaikan harga BBM. “Besok (Selasa), PDI-P Surakarta juga akan menggelar aksi demo,” katanya. Pihaknya akan mengerahkan sekitar 5.000 masa untuk menolak kebijakan itu.

Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Giyono, menyebutkan pengamanan menjelang kenaikan harga BBM melibatkan 1.000 personel. “Termasuk dari unsur TNI dan Perlindungan Masyarakat,” katanya.

Mereka juga mengamankan sejumlah obyek vital di sekitar lingkungan balai kota yang diperkirakan bakal menjadi pusat konsentrasi massa. Pengamanan itu akan terus dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Mendagri: Pejabat Pimpin Demo Bisa Dipecat

 

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan kepala daerah yang menolak keputusan pemerintah pusat seperti kenaikan harga bahan bakar minyak bisa dikenai sanksi pemberhentian karena tak mentaati sistem.

"Saya akan ingatkan itu," kata Gamawan seusai membuka acara orientasi Kepemimpinan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah bagi Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/ Wakil Wali Kota di Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta, Senin, 26 Maret 2012. “Karena kalau tidak taat terhadap undang-undang, sebenarnya (kepala daerah) bisa diberhentikan.”

Ia menilai aneh banyak kepala daerah menolak beberapa keputusan pusat yang sesuai Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Wajar, kata Gamawan, penolakan datang dari masyarakat atau partai politik. Namun, dia melanjutkan, jika kepala daerah yang memimpin langsung penolakan, hal tersebut bentuk nyata pelanggaran terhadap undang-undang.

"Silakan, kalau melalui partai kami hormati,” kata dia. “Perbedaan pendapat di partai politik kami hormati. Tapi jika kepala daerah sendiri yang memimpin demo dan tidak setuju, itu melawan sumpah janji dan nyata-nyata melanggar undang-undang."

Sebelumnya dilaporkan sejumlah kepala daerah berencana ikut memimpin aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak. Di Solo, Wakil Wali Kota Solo Fx Rudyatmo memimpin demo berorasi menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. (baca:Demo Soal BBM, Wakil Wali Kota Ikut Orasi).

Di Surabaya, Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH juga berencana menggelar aksi bersama ribuan massa partainya. (Baca: Wakil Wali Kota Surabaya Akan Pimpin Demo Tolak Kenaikan BBM)