Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 06 Desember 2014

Melawan Saat akan Diperkosa, Wajah Cantik Perempuan Ini Luka Parah

Melawan Saat akan Diperkosa, Wajah Cantik Perempuan Ini Luka Parah
The Star Online
Foto Nur Shafiqa Lah sebelum dan setelah perampokan 

Nur Shafiqa Lah (22) diserang dengan pisau dan hampir diperkosa dalam perampokan di rumahnya di Kampung Wakaf Berangan, Pasir Puteh, Malaysia.
Akibat dari kejadian itu, dia sekarang harus menjalani kehidupan dengan bekas luka permanen di wajah, pengingat yang menyakitkan dari pengalaman mengerikan Senin lalu, yang mungkin tidak pernah ia lupakan.
Menurut The Star Online, Nur Shafiqa mengatakan dia sangat beruntung karena salah satu perampok meninggalkan ruangan setelah ia dipanggil oleh komplotannya.
"Pria itu sudah melepaskan celananya. Aku berusaha memberontak, meskipun ia dipersenjatai dengan pisau. Dia terus memukul wajahku dan mencabik saya dengan pisau."
"Saya berpikir saya akan mati di situ, hingga akhirnya komplotannya memanggil namanya. Aku mengunci pintu setelah dia meninggalkan ruangan, dan mulai berteriak-teriak minta tolong dari jendela."
"Para perampok kemudian panik dan meninggalkan rumah," kata Nur Shafiqa wartawan setelah anggota Kelantan Puteri UMNO mengunjunginya pada hari Rabu 3 Desember 2014.
Penyelidikan mengungkapkan dua orang masuk ke rumah saat Shafiqa berada di kamar mandi .
Para perampok mengenakan helm dengan penutup muka, menyerang ibunya saat memasuki rumah di Wakaf Berangan Sri Aman .
"Salah satu dari mereka menendang pintu kamar mandi sewaktu Shafiqa sedang mandi dan menyeretnya ke dapur, saat itu ibunya masih menggeliat di lantai kesakitan ," kata satu sumber polisi.
Shafiqa diberitahu oleh perampok untuk membuka cincin ibunya .
Kemudian salah satu dari mereka membawanya ke kamar di lantai atas dengan niat mau memperkosanya. Karena menolak pria itu, dia menderita luka dan memar di wajah dan tangan hingga terkena beberapa jahitan.
"Tidak ada cara untuk menghapus rasa sakit, penderitaan dan trauma yang saya alami. Saya tidak bisa melupakan kejadian itu. Ini adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya, dan saya juga khawatir biaya menghilangkan bekas luka di wajah saya ini," katanya .
Kepala polisi Kelantan Deputi Comm Datuk Mazlan Lazim mengatakan serangan itu adalah ulah pecandu narkoba yang putus asa, dan bukan tindakan balas dendam seperti yang beredar di media sosial.

Mau Mandi, Gadis Belia Ini Deret dan Dipukul Hingga Pingsan, Lalu Diperkosa

Mau Mandi, Gadis Belia Ini Deret dan Dipukul Hingga Pingsan, Lalu Diperkosa
NET
ILUSTRASI

SUNGAI KERUH - Malang nian nasib N (15). Gadis remaja yang merupakan warga Desa Layan Kecamatan Sungai Keruh ini diperkosa oleh K (27) warga satu desa.
Pemerkosaan dilakukan saat korban hendak mandi di Tebat Desa Layan, Kamis (4/12/2014) sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban ditarik pelaku ke dalam semak-semak kemudian diperkosa. Karena berontak pelaku memukul leher dan mata korban hingga korban pingsan.
Beruntung ketika dipukuli ada beberapa warga datang, melihat itu pelaku langsung kabur melarikan diri.
“Diduga usai dianiaya korban diperkosa oleh pelaku. Namun tak jauh dari lokasi saksi warga melihat perbuatan pelaku dan meneriaki pelaku karena takut ketahuan dan ditangkap warga, pelaku langsung melarikan diri ke dalam hutan dalam keadaan telanjang,” kata Kades Layan Rohadi, Jumat (5/12/2014).
Diceritakan Rohadi, awal mula kejadian itu korban sedang asik mandi di dalam Tebat, pukul 08.00 pagi.
Tidak tahu dari mana datangnya, tiba-tiba pelaku sudah ada di dekat korban dan menariknya hingga 15 meter dari tempat mandi ke dalam semak-semak.
Mungkin di sanalah pelaku memperkosa korban, kemudian setelah selesai karena berusaha kabur, pelaku memukuli korban.
Sebagian warga mengejar, sementara yang lain membawa korban ke Puskesmas setempat, karena dari mulut dan hidung korban mengeluarkan darah.
Karena lukanya cukup serius korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Korban kami bawa ke puskesmas dan korban dirujuk ke RSUD Sekayu agar mendapatkan perawatan intensif,” ungkapnya.
Korban sendiri keadaannya masih trauma. Saat ini ia masih dirawat di RSUD Sekayu, sedangkan keluarga tidak ada yang mau berkomentar masalah yang menimpa N.
“Tidak dek, jangan banyak tanya dulu ini masalah keluarga kami,” ungkap seroang wanita yang sedang menjaga N di ruang rawat inap RSUD Sekayu.
Kapolsek Sungai Keruh IPDA Heri Supriyanto saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi dugaan pemerkosaan yang terjadi di pemandian umum Desa Layan dengan korban N (15) dan pelaku atas nama K (27) warga setempat.
“Korban telah diselamatkan warga kondisi korban mengalami luka pada mata kanan, leher dan hidung mengeluarkan darah sedangkan pelaku masih dalam pengejaran anggota Sat Reskrim Polsek Sungai Keruh,” kata Kapolsek.
Saat ini, dikatakan Heri, anggotanya sedang melakukan penggerebekan di rumah pelaku, semoga pelaku berhasil kita amankan.
“Kita sudah mengetahui tempat persembunyian pelaku, anggota sedang bergerak menangkap pelaku, semoga saja bisa ditangkap,” ungkapnya.

Kenalan Via Facebook, Pacaran, "Making Love", Kini Hamil 5 Bulan

Kenalan Via Facebook, Pacaran,
SPACE.COM
Ilustrasi 

PALEMBANG - Nurlela Hasibun (36), warga Jalan Silaberanti Banten RT 32/08 Kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I, Palembang, mendatangi Polresta Palembang, Jumat (5/12/2014), sekitar pukul 10.00.
Ia melaporkan J (19), warga Talang Putri, Plaju, Palembang, yang telah menggauli putrinya, SH (16), dan kini putrinya itu hamil lima bulan.
"Mereka ini kenal di Facebook, pada tahun 2013, lalu. Kemudian karena saling suka dan mencintai, mereka berpacaran," ungkap Nurlela kepada petugas.
Setelah berpacaran, J sering mengajak SH jalan-jalan. Pada September 2013 lalu di sebuah rumah kosong di perumahan Ogan Permata Indah (OPI), Jakabaring, Kecamatan SU I, Palembang, sekitar pukul 20.00, SH dirayu dan dibujuk untuk berhubungan layaknya suami-istri.
Karena J berjanji akan bertanggungjawab, SH pun mau diajak melakukan hubungan terlarang itu berkali-kali.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, melalui Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Ipda Imelda terkait laporan korban, menuturkan keterangan sudah diambil pihaknya guna penyelidikan lebih lanjut.
"Laporan sudah kita terima dengan No LP : B-3106/XII/2014/Resta/Sumsel dan akan segera ditindaklanjuti segera. Pelaku akan kita panggil dahulu, jika tidak memenuhi panggilan, akan kita lakukan jemput paksa," kata Imelda.

1 Siswi SMP di Bone Diperkosa 7 Pria, Lalu Diancam Dibunuh

1 Siswi SMP di Bone Diperkosa 7 Pria, Lalu Diancam Dibunuh
Google.com
Ilustrasi pemerkosaan 

WATAMPONE, Seorang siswi SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi korban pemerkosaan oleh tujuh pria di kampungnya. Tak tahan dengan bayang-bayang peristiwa itu, korban akhirnya melaporkan para pelaku ke Kepolisian Resor (Mapolres) Bone, Jumat (5/12/2014).
Peristiwa tragis yang dialami AN (12), warga Desa Sangengpalie, Kecamatan Lappariaja ini bermula pada tangga 23 Oktober 2014 lalu. Saat itu, korban diajak oleh AK (16) ke sebuah rumah kosong di desanya. Di tempat itulah AN diperkosa.
"Rumah kosong, saya dipaksa dan diperkosa sampai 4 kali. Dia bilang saya akan dibunuh kalau bilang sama orang lain," kata AN di hadapan petugas.
Dua pekan kemudian setelah kejadian itu, pelaku AK kembali mengajak korban ke sebuah kebun coklat. Di sana, korban kembali diperkosa secara bergantian oleh AK dan tiga temannya, BS, IQ dan RH. Korban kemudian diselamatkan oleh teman pelaku, CL.
Namun CL bukannya membawa pulang korban. Pria ini malah membawa AN ke sebuah gedung SD desa setempat kemudian memerkosa korban berkali-kali.
Setelah keadian itu, AN mengaku kembali diperkosa oleh pria lainnya, KD dan YY pada akhir November 2014. Korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi lantaran tak tahan ancaman pembunuhan dari para pelaku.
Aparat kepolisian sendiri yang dikonfirmasi terkait kasus ini mengaku masih melakukan penyelidikan dan belum ada pelaku yang ditangkap.
"Laporan baru kamu terima dan sementara dalam penyelidikan unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak)," ujar Ipda Sulaeni Tampilang, kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polres Bone.