Depok: Dalam waktu dua hari kasus pembunuhan disertai
pemerkosaan remaja putri di Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok, Jawa
Barat, terungkap. Korban bernama Dwi, warga Kampung Kelapa, Bojonggede.
Kepada polisi, tersangka Alfiansyah alias Beben mengaku membunuh korban lantaran kesal karena telepon genggam milik temannya diambil korban. Awalnya tersangka mengajak korban ke Kampung Gang Mangga, Citayam, untuk menonton dangdut. Usai menonton, Beben mengajak korban ke areal perkebunan kosong.
Saat itulah Beben menganiaya Dwi dan berusaha memperkosanya. Korban dibenturkan ke jalan beton beberapa kali hingga tewas. Untuk menghilangkan jejak, korban pun diseret ke balik pohon pisang.
Pengungkapan kasus pembunuhan disertai pemerkosaan ini dimulai dari hasil pemeriksaan teman-teman dekat korban. "Sebelum menonton dangdut, para saksi melihat korban berboncengan sepeda motor dengan tersangka," ujar Kapolresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Selasa (10/1).
Mayat korban di tengah kebun membuat geger warga Cipayung. Tubuh korban dalam kondisi mengenaskan, penuh luka dan telanjang.(ADI/YUS)
Kepada polisi, tersangka Alfiansyah alias Beben mengaku membunuh korban lantaran kesal karena telepon genggam milik temannya diambil korban. Awalnya tersangka mengajak korban ke Kampung Gang Mangga, Citayam, untuk menonton dangdut. Usai menonton, Beben mengajak korban ke areal perkebunan kosong.
Saat itulah Beben menganiaya Dwi dan berusaha memperkosanya. Korban dibenturkan ke jalan beton beberapa kali hingga tewas. Untuk menghilangkan jejak, korban pun diseret ke balik pohon pisang.
Pengungkapan kasus pembunuhan disertai pemerkosaan ini dimulai dari hasil pemeriksaan teman-teman dekat korban. "Sebelum menonton dangdut, para saksi melihat korban berboncengan sepeda motor dengan tersangka," ujar Kapolresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Selasa (10/1).
Mayat korban di tengah kebun membuat geger warga Cipayung. Tubuh korban dalam kondisi mengenaskan, penuh luka dan telanjang.(ADI/YUS)