Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 18 September 2014

Ini Pengakuan para Tersangka yang Tega Perkosa Gadis 13 Tahun di Ciputat


Jakarta - Setelah diperkosa secara bergiliran oleh 7 pemuda di lokasi proyek perumahan di Ciputat, Tangerang Selatan, pada pertengahan Juli 2014 lalu, gadis berusia 13 tahun hamil 2 bulan. Salah satu pelaku, AG (20) sempat dipanggil ibunda dan memintanya untuk menikahi anak sulungnya itu.

"Ya kan korban pertama awalnya nggak dapet (menstruasi-red) 2 bulan, terus saya diminta pertanggung jawaban sama mamanya korban," kata AS (20), salah satu pelaku kepada petugas Unit PPA di Polres Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2014).

Ibunda korban meminta pertanggung jawaban terhadap AG, karena dia tahunya bahwa AG memacari anaknya. Namun, saat diminta pertanggungjawaban, AG sempat menolak dengan dalih yang menyetubuhi korban bukan dia seorang.

"Terus mamanya korban ingin anak-anak (para pelaku-red) berkumpul di rumahnya buat ngejelasin siapa yang menghamilinya," imbuhnya.

Lantaran tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya, AG pun memilih bersembunyi. Ia mengaku, dirinya sempat memberitahu 6 pelaku lainnya untuk menghadap ke ibunda korban.

"Tapi yang lain saya nggak tahu pada di mana. Karena setelah kejadian itu kami nggak pernah ketemu lagi," cetusnya.

Pemuda yang bekerja sebagai office boy di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kawasan Pamulang, Tangerang Selatan itu menjelaskan, awalnya dirinya tidak mengenal korban. Ia dikenalkan oleh salah satu pelaku yang masih buron, DI di lokasi kejadian sekitar 18 Juli 2014 malam silam.
"Awalnya saya tahu korban dari DI. Waktu itu korban dibawa DI buat ngumpul sama anak-anak di tempat tongkrongan," lanjutnya.

Pada malam itu juga, kata dia, korban disetubuhi oleh DI. Usai menyetubuhi korban, DI lantas menghubungi AG dan WA untuk datang ke lokasi proyek perumahan yang tidak jauh dari tempat tongkrongan mereka.

"Ini ada cewek abis gue pake, lo mau enggak," katanya menirukan DI dalam percakapan via telepon kepada pelaku lainnya, WA.

WA kemudian memberitahukan kepada AG dan langsung disambut olehnya. Keduanya pun ke lokasi dan langsung menggilir korban.

"Pas saya setubuhi korban, WA megangin tangannya," tuturnya.

Empat tersangka sudah dibekuk polisi dan ditahan di Mapolres Jaksel. Sedang tiga tersangka lainnya masih diburu.
 

Begini Kisah Pilu Gadis 13 Tahun yang Kini Hamil karena Diperkosa 7 Pria di Ciputat


Jakarta - Gadis 13 tahun itu kini terbaring masih tak sadarkan diri di rumah sakit di Ciputat. Dia menjadi korban tabrak lari sebuah mobil Xenia. Gadis ini mengalami luka dalam. Cerita sedih gadis ini tak berhenti sampai di situ, di tubuhnya tengah ada janin berusia dua bulan. Janin itu ada karena korban diperkosa 7 pria.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Indra Fadilah Siregar yang ditemui di kantornya, Jl Wijaya, Rabu (17/9/2014), peristiwa perkosaan itu terjadi pada Juli lalu. Polisi masih mendalami apakah para pelaku melakukan perencanaan dalam tindakan biadab pemerkosaan tersebut.

"Kalau perencanaan itu sebenarnya waktu itu korban ketika diajak salah satu pelaku di daerah lokasi perumahan di Ciputat," terang Indra.

Korban dibujuk rayu sang pacar untuk mau ke tempat itu. Ternyata di sana, sudah ada beberapa lelaki menunggu. Tempat itu biasa dijadikan nongkrong anak-anak muda.

"Korban minta pulang," terang Indra.

Tapi rupanya, para pelaku berlaku kasar. Korban dibentak dan diancam agar tak pergi dari lokasi. "Lalu korban disetubuhi dan dilanjutkan oleh pelaku lainnya," jelas Indra.

Para pelaku, 7 orang saling bergiliran memperkosa korban. Saat yang lain memperkosa, yang lain memegangi korban.

"7 pelaku ini ada yang melakukan persetubuhan, ada yang pegang bagian vital, tangan, lalu bergantian melakukan," terang Indra.

Polisi sudah menangkap empat pelaku. Diketahui, tersangka D yang melarang korban pulang. "Tersangka W setubuhi pertama. Lokasi itu tempat kumpul pemuda-pemuda, ada 10 orang. Tapi saat itu ada 7 orang," tutup Indra.

Gara-gara Ponsel Berdering Pelaku Rudapaksa Batal Melakukan Aksinya

Gara-gara  Ponsel Berdering Pelaku Rudapaksa  Batal Melakukan Aksinya
Tribun Batam
Kanit Reskrim Polsek Singkep, Brigadir Tedy Syahputra, bersama anggotanya menggiring Bujangan (kepala tertutup kain) tersangka percobaan pemerkosaan kepada Si Janda menuju sel tahanan, Jumat (27/9/2013). Tersangka berinisal H diancam dengan hukuman sembilan tahun. 

BATAM, - DM (26), warga Perumahan Putri Tujuh nyaris menjadi korban pemerkosaan dua pria di pos sekuriti komplek Ruko Graha Yamaha, Batu Aji, Batam, sekitar pukul 03.00 WIB Selasa (15/9/2014).
Beruntung, wanita yang beporfesi sebagai pemulung sampah itu berhasil kabur dari paksaan pelaku. Beberapa keluarga korban menceritakan, DM saat itu hendak memulung sampah di lokasi komplek Ruko Graha Yamaha.
Tiba-tiba saja dua pria keluar dari salah satu warung internet (warnet) dan langsung menghampiri DM. Kedua pelaku sempat berbicara dan berkomunikasi dengan korban.
"Pelaku sempat berbicara dan berkenalan. Saat itu salah satu pelaku memukul kepala korban hingga pingsan. Kemudian korban diangkat ke pos sekuriti," ujar salah satu kerabat  korban yang enggan menyebutkan namanya.
Dari pengakuan korban kepada, kerabatnya itu, tak lama di pos sekuriti, korban sadar dan melihat pelaku sedang membuka celananya.
Hanya saja, sebelum melancarkan aksinya, handphone (HP) pelaku berdering, dan korban mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri.
"Saat HP pelaku bunyi, korban sadar dan langsung kabur menuju salah satu klinik tak jauh dari lokasi. Kedua pelaku juga kabur," kata sumber itu.

Wisata Paedofil Muncul Karena Perbedaan Budaya

Waspadai modus mereka mendekati anak-anak.

Anak-anak main di sungai
Anak-anak main di sungai (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapat laporan bahwa ratusan paedofil masuk ke Indonesia untuk mencari "mangsa." Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, Indonesia jadi "sasaran empuk" wisata paedofil karena ada perbedaan budaya.

Di Indonesia dengan cuaca yang biasa panas, anak-anak telanjang itu menjadi pemandangan biasa. "Kita biasa melihat anak-anak mandi di sungai. Sedangkan orang asing kan tidak biasa melihat seperti itu. Nah, turis paedofil bisa orgasme dengan hanya melihat anak-anak telanjang seperti itu," jelas Agus dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 16 September 2014.

Ironisnya, kata dia, ibu-ibu di kampung justru senang dengan kehadiran orang asing itu. Bahkan mereka rela mengantre agar anak-anaknya bisa difoto, meski dalam keadaan telanjang.
"Ibu-ibunya nggak ngerti. Anak di foto ibunya dikasih Rp10 ribu atau Rp20 ribu, anaknya difoto nggak pakai baju, nggak pakai celana dalam, lalu digendong (oleh turis paedofil)," terang Agus. Oleh karena itu, Agus juga mengimbau agar para ibu lebih waspada dalam menjaga anak-anak mereka, terutama jika ada orang yang asing masuk perkampungan mereka.
Selama berada di kampung-kampung, para turis pedofil itu juga melakukan kegiatan, seperti membuat rumah belajar yang isinya kebanyakan orang asing. Sehingga mereka bisa dengan leluasa bermain dengan anak-anak.

Lokasi Pemerkosaan Balita di Bandung Biasa Jadi Tempat Maksiat

NB, balita 4 tahun diperkosa tujuh anak yang masih duduk di bangku SD.

Balita perempuan di Bandung diperkosa tujuh temannya yang duduk di bangku SD. (foto ilustrasi)
Balita perempuan di Bandung diperkosa tujuh temannya yang duduk di bangku SD. (foto ilustrasi) (metro.co.uk)
Tragis. Bocah perempuan empat tahun diperkosa oleh tujuh anak yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar di sebuah rumah. Bahkan, dua di antaranya masih seumuran dengan korban.

Bocah malang itu berinisial NB, warga Pasir Bambu, Kabupaten Bandung. KR, paman korban, menuturkan rumah yang dijadikan lokasi pemerkosaan merupakan tempat para remaja setempat menggelar pesta minuman keras dan maksiat. Rumah itu terletak di Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.

"Para pelaku tega melakukan perbuatan tak terpuji karena terpengaruh oleh perilaku pergaulan bebas pemuda setempat. Bahkan ada anak balita yang sudah bicara tidak seronok," kata KR, Rabu 17 September 2014.

Berdasarkan keterangan warga setempat, tempat yang dijadikan lokasi pemerkosaan, bukan rumah kosong. Rumah itu dihuni oleh keluarga. Namun, rumah itu kerap dijadikan tempat mesum para pemuda setempat.
Bahkan banyak anak-anak yang sering mengintip aktivitas mesum pasangan remaja di dalam rumah tersebut. "Ada beberapa saksi, tempat itu sudah ditegur beberapa kali," kata KR.

KR juga melihat di daerahnya banyak remaja yang terpaksa kawin muda karena hamil di luar nikah.

"Untuk pelaku, saya melihat karena kurang perhatian dari orangtua dan keluarganya. Ada juga pelaku yang orangtuanya kurang dari segi pendidikan dan agama," tambah KR lagi.

Keluarga NB rencananya akan melaporkan peristiwa ini ke Komisi Perlndungan Anak Indonesia (KPAI). Namun untuk saat ini, mereka lebih fokus pada pemulihan fisik dan psikis NB.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas itu baru diketahui oleh nenek NB yang heran melihat kelamin cucunya berdarah, Selasa 16 September 2014.

Untuk memastikan penyebabnya, keluarga kemudian membawa NB ke klinik. Hasilnya mencengangkan. NB diduga menjadi korban perkosaan oleh teman-temannya.