Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Senin, 28 Januari 2013

Tiap Makan Kepala Nana Ditodong Pistol


Tiap Makan Kepala Nana Ditodong Pistol
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). (Tribun Jakarta/Jeprima) 
Drama Sembilan Hari Penculikan Putri Artis (2-Habis)
JAKARTA--Selama sembilan hari, terhitung sejak 17 Januari 2013, Siti Nurjanah alias Nana (10) dalam cengkeraman penculik di rumah kontrakan Fadlun Haryanto (29), di Rawa Hingkit, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kendati demikian, tak seorang pun warga sekitar menyadari tindak penculikan terhadap bocah kelas lima SDN 6 Kota Tangerang itu.
Iskandar (40), yang mengaku sudah dua tahun hidup bertetangga dengan Fadlun mengatakan, selama delapan bulan terakhir dari rumah kontrakan tetangganya itu tak ada yang mencurigakan.
"Saya tak pernah mendengar ada anak perempuan di dalam. Saya tak pernah lihat dia bawa anak, pokoknya saya tidak tahu apa-apa. Tahu-tahu ada penggerebekan, saya kaget," kata Iskandar di Rawa Hingkit, Sabtu (26/1).
Ia mengungkapkan, Fadlun tinggal sendirian setelah sekitar empat bulan lalu istri dan anaknya kembali ke kampung halaman, di Cirebon, Jawa Barat. Rumah kontrakan Fadlun memang terpencil, terletak di bagian belakang komplek perumahan Hajah Anih.
Menuju rumah kontrakan itu, hanya ada satu akses, yakni lewat samping rumah keluarga Haji Anih. Rumah kontrakan yang ditinggali Fadlun, luasnya sekitar 5x7 meter, di dalamnya terdiri dari ruang tamu, ruang tidur dan kamar mandi.
Sebelah kontrakan Fadlun, hanya ada satu rumah kontrakan, yang ditinggali Asep Suhendar, komplotan Fadlun yang kini buron.
Di depan dua kontrakan tersebut, terdapat bangunan, yang setiap Rabu pagi dimanfaatkan perempuan sekitar untuk menggelar pengajian.
Namun tak satu pun dari peserta pengajian yang menyadari keberadaan korban penculikan.
Mimi Fitriah (33), seorang warga Rawa Hingkit mengaku dini hari tadi sempat bertemu dengan Nana, dan bertanya kepada bocah yang tampak pucat itu.
"Saya tanya, kok tidak teriak, warga juga tak ada yang tahu. Kata dia setiap mau teriak dia ditodong pistol, diancam dibunuh. Setiap makan juga dia sambil ditodong pistol," ungkapnya.
Kedatangan Nana pun sempat ditanya Mimi. Bocah itu mengaku dibawa ke rumah kontrakan tersebut Kamis lalu. Nana mengatakan ia tiba siang hari, saat hujan deras melanda kawasan tersebut.
"Katanya dia dipakaikan jas hujan, di wilayah sini kalau hujan warga semua masuk rumah. Wajar tidak ada yang tahu ada dia," tandasnya.
Tetangga dan wagra Limus Nunggal, Cileungsi, sampai pemangku RT/RW pun tak mengetahui, kalau putri tiri Nassar 'KDI' tinggal bersama Fadlun. Menurut Mimi, kos-kosan yang ditempati Fadlun terbilang ramai.
Meski berada di sudut, bangunan di depan kosannya adalah Majelis Talim Nur Awaliyah, yang tiap Rabu dipakai ibu-ibu Limus Nunggal untuk pengajian.
"Kita nggak pernah mendengar ada tangisan anak kecil di dalam. Makanya nggak curiga apa-apa. Kita sendiri nggak menyangka kalau Nana disekap di dalam," tandas Mimi.
Di mata warga, Fadlun merupakan pria yang sudah berkeluarga. Hampir dua bulan Fadlun dan istri serta anaknya Dafa tinggal di kos yang per bulannya hanya Rp 350 ribu. Selama tinggal di situi, pria asal Jambi itu tak akrab bergaul dengan warga sekitar.
Sehari-hari, Fadlun bekerja sebagai penyedia jasa servis barang-barang elektronik, seperti kipas angin, dan komputer. Dari foto yang diterima warga, saat polisi menggeledah kos Fadlun, ditemukan banyak perabotan elektronik, seperti CPU, hardware, keyboard dan mouse.
Selama menyekap Nana, warga tak menaruh curiga terhadap Fadlun. Namun, Fadlun tetap bertanggungjawab memberikan makanan kepada Nana. Pernah satu kali, seorang warga mendapati Fadlun membeli nasi Padang di Rumah Makan Padang Cahaya Baru, Jalan Setu.
Sabtu pagi, ketika jam menunjukkan pukul 03.15 WIB, Mimi dan suaminya Juwandy Wowo kaget bukan kepalang. Keduanya masih belum tertidur karena Juwandy sedang membahas teknis untuk persiapan menjadi wasit kompetisi Danone Cup.
Setelah mendengar letusan tembakan tiga kali, Juwandy dan istri keluar rumah karena penasaran.
Ia memberanikan diri untuk bertanya pada petugas yang memegang pistol. Bekas Ketua RT 01/01 ini baru tahu setelah dijelaskan, bahwa apa yang baru saja terjadi adalah penangkapan terhadap penculik.
"Kita nggak menyangka itu polisi. Saya pikir itu penodongan. Lalu saya tanya, ada apa ini, Pak?' Petugas lalu menjelaskan melakukan penangkapan terhadap penculik. Saya melihat Bapaknya Dafa (Fadlun) tersungkur berdarah di tanah dengan tangan terborgol," jelas Juwandy.
Kepada Juwandy, petugas minta tolong untuk membantu tiga personel polisi yang mengejar teman Fadlun yang kabur, Asep. Polisi yang menembak Fadlun langsung membawa Nana ke Masjid Al Awwabin. Selama di masjid, Nana ditemani Mimi, Sapna Mulyaningsih dan anaknya Anggi.
Mimi dan teman-temanya baru sadar, anak kecil dengan rambut sebahu dan memakai seragam silat warna hitam itu adalah Nana, anak pasangan selebriti Nassar dan Muzdalifah. Mereka baru tahu Nana sebenarnya setelah diinformasikan polisi.
Umumnya ibu-ibu rumahan, keduanya akrab dengan gosip di televisi, tak terkecuali dengan berita penculikan Nana. Sontak saja, setelah diberitahu kalau Nana adalah orang yang selama ini dicari, keduanya langsung berfoto bareng dengan BlackBerry Mimi.
"Saya tanya anaknya, sudah berapa lama diculik?" kata Mimi. Dari keterangan Nana, ia disekap Fadlun dan temannya Asep, selama sembilan hari. Sapna juga ikut bertanya tentang kondisi Nana, namun hanya diam. Begitu juga ketika dikasih roti, Nana tak mau memakannya, hanya minum.
"Nana bilang selama diculik nggak diapa-apakan. Katanya, kalau makan ditodong pakai senjata. Makanya dia nggak bisa teriak, dan Nana diam saja," tutur Sapna.
Menurut Anggi, anak Sapna, rambut Nana mengeras. Kemungkinan selama disekap tidak mandi. Begitu juga kondisi badan Nana yang bau kecut. Karena selama diculik, Nana hanya memakai baju silat.
"Pas datang waktu adzan Subuh, suasana langsung ramai. Setelah itu polisi dengan dua mobil membawa Nana dan Fadlun ke Polda Metro Jaya.

Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor


Nana Terdiam Saksikan Penculik Didor
warta kota/nur ichsan
Korban penculikan Siti Nurjanah didampingi kedua orangtuanya Nazar Sungkar dan Muzdalifah, hadir pada acara Rilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno, Tentang Pengungkapan Kasus Penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak pasangan artis Nazar Sungkar dengan Muzdalifah di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/1).
Drama Sembilan Hari Penculikan Putri Artis (1)
JAKARTA--DOR, dor, dor! Begitu suara tiga letusan senjata api di ujung pagi buta di Jl S Parman, Narogong, Cileungsi, Jawa Barat, Sabtu (26/1).
Jarum jam ketika itu menunjukkan sekitar pukul 03.15 WIB. Seorang pria dengan tangan terborgol langsung tersungkur oleh timah panas petugas Kepolisian, setelah berusaha kabur.
Sekitar 10 meter dari lokasi penembakan, seorang gadis kecil, Siti Nurjannah atau Nana, hanya termangu menyaksikan peristiwa itu. Pagi itu, putri tiri pasangan selebriti Nassar 'KDI' dan Musdalifah melihat Fadlun Heryanto (29) yang menculiknya, tak berkutik.
"Saya lihat Nana hanya duduk di warung sendirian. Karena petugas Kepolisian mengurusi penculik. Dia jatuh tersungkur," tutur Sapna Mulyaningsih (37), warga setempat yang terkejut setelah mendengar tiga kali suara tembakan.
Sapna yang sedang tertidur lelap, langsung terjaga. Ia sangsi suara keras yang kerap didengarnya bukan seperti buah kecapi, yang jatuh menimpa atap seng rumah tetangganya. Kali ini suara yang pecah malam itu lebih keras.
Rumah Sapna berjarak sekitar 15 meter, pascaletusan tembakan. Ia sempat tiarap bersama dua anaknya. Dengan memberanikan diri, ia melongok dari jendela kamarnya dan baru yakin suara itu terdengar dari pucuk senapan personil Resmob Polda Metro Jaya.
Sapna dan dua anaknya kemudian memberanikan diri keluar rumah. Tetangga sebelahnya Juwandy Wowo dan istrinya Mimi Fitria ikut keluar rumah, dan menanyakan ada apa gerangan kepada seorang yang memegang senjata. Mereka sadar, peristiwa itu bagian proses penangkapan.
"Waktu itu masih gelap. Kita belum tahu yang ditembak Pak Dafa (panggilan Fadlun). Lalu petugas menjambak rambut Pak Dafa dan dibawa ke masjid. Terus kita ikuti dan diminta menjaga Nana. Dia bilang petugas kekurangan dan minta menjaga Nana," jelas Sapna.
Kalau Fadlun tertangkap, rekannya, Asep (30) bisa meloloskan diri dari sergapan Tim Gabungan Resmob Polda Metro dan Polres Tangerang. Warga RT 01 RW 01, Rawa Hingkit, Cileungsi, Bogor, juga menyaksikan kejar-kejaran polisi dengan tersangka penculikan.
Iskandar (40), warga setempat mengaku melihat aksi penyergapan Fadlun itu. Kebetulan saat itu ia sedang sibuk memasak nasi kuning untuk dijual. Selain itu ia mendengar seseorang membongkar atap rumah tetangganya. Sontak ia keluar rumah kontrakan.
"Sampai di depan pintu saya lihat ada dua orang laki-laki bawa pistol lari-larian, terus saya disuruh masuk sama mereka," ujarnya. Namun demikian, Iskandar masih penasaran, ia terus mengintip dari sela-sela tirai jendelanya. Ia melihat dua petugas yang mengejar kembali ke depan rumahnya, melapor ke seorang petugas bahwa mereka baru saja kehilangan buruan mereka.
"Terus saya keluar lagi, saya beritahu kalau ada seseorang yang lari dengan cara menjebol atap rumah kontrakan," tuturnya.
Polisi pun mengecek laporan Iskandar, mereka kemudian menyusuri sebelah rumahnya dan memanjat tembok sebuah pabrik yang berdiri tegak di belakang rumah iskandar. Dari situ terlihat atap rumah bagian belakang tetangganya yang bernama Asep sudah jebol.
"Akhirnya rumah itu dijebol sama polisi, sudah tak ada apa-apanya lagi," jelasnya. Pagi harinya ia baru mengetahui, bahwa tetangganya yang Asep Suhendar kabur, melarikan diri karena diduga berkomplot dengan tetanganya juga yang bernama Fadlun Heriyanto, dalam penculikan terhadap Nana.
Menurut Arif, anggota keluarga pemilik rumah kontrakan Fadlun, mereka tinggal di sebelah kontrakan Fadlun sejak sepekan terakhir.
"Kami belum begitu kenal dia, kerjaannya apa, tinggalnya di mana, karena dia baru tinggal di sini," jelasnya. Menurut informasi yang diperoleh Tribun, Asep merupakan warga kelurahan Dusun Pisangsambo, kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat.

Penculik Anak Tiri Nassar KDI Perburuk Islam


Penculik Anak Tiri Nassar KDI Perburuk Islam
warta kota/nur ichsan
Pria berinisial M, terpaksa dipapah petugas, karena kakinya ditembak petugas karena melawan saat penyergapan di lokasi penculikan, Sabtu (26/1). Namun salah seorang pelaku berhasil kabur dan menjadi dPO petugas, ini terungkap dalam acara rilis Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno, Tentang Pengungkapan Kasus Penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak pasangan artis Nazar Sungkar dengan Muzdalifah di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/1).
JAKARTA--Aparat yang menghubungkan penculik anak penyanyi Nassar dan pengusaha Muzdalifah, Nana itu dengan terorisme itu, akan memperburuk citra Islam. Kok diarahkan ke teroris? Terus ada majalah Islam, ada dildo, itu kan sudah memperburuk Islam. Polisi itu, kalau teroris, itu pasti Islam.
Ada kemungkinan rekayasa barang bukti Kepolisian dengan menggiring opini pelakunya dari kalangan teroris. Barang bukti direkayasa itu biasa. Selama ini, informasi dari aparat Kepolisian. Coba Anda tanya sendiri penculiknya, apa benar barang bukti itu?
Sebaiknya polisi tak perlu memberikan opini bahwa pelaku penculikan terkait teroris. Saya khawatir, masyarakat semakin cerdas dan Kepolisian bisa dianggap bodoh dengan pernyataan itu.
Kalau pelakunya teroris dan ditemukan buku-buku jihad dan dildo itu sudah sangat bertolak belakang. Saya mencurigai ada motivasi lain aparat Kepolisian memperlihatkan alat bukti itu. Polisi pernah menyebut pelaku teroris di Bali memesan pelacur. Saya kira masyarakat sudah tahu berbagai rekayasa yang dilakukan aparat Kepolisian.




Penculik Anak Tiri Nassar KDI Bukan Fenomena Baru


Penculik Anak Tiri Nassar KDI Bukan Fenomena Baru
NET
Kriminolog Adrianus Meliala
JAKARTA--Penculikan dengan mengincar anak orang kaya, bukan lah fenomena baru, tak terkecuali yang menimpa anak pasangan pedangdut Nassar dan Muzdalifah, Siti Nurjanah alias Nana. Seseorang atau sekelompok orang melakukan penculikan, bukan mengarah pada status artis tersebut, melainkan adanya kecenderungan pelaku sudah mengetahui situasi rumah calon korbannya.
Dari beberapa kasus penculikan anak yang terjadi, biasanya penculikan itu dilakukan oleh orang yang sudah pernah tinggal, bekerja, atau mempunyai hubungan dengan orangtua korban.
Mereka di antaranya, pembantu rumahtangga, sopir, penjaga rumah atau sekuriti, hingga orang yang lain yang mengenal dan pernah bertamu di rumah orangtua korban.
Setelah orang-orang itu tak lagi tinggal atau bekerja di rumah tersebut dan tengah butuh uang, maka dia akan mengincar calon korbannya itu.
Penculikan yang menimpa anak Nassar hanya kebetulan, bahwa Nassar artis dan istrinya pengusaha. Dan, bukan berarti saat ini terjadi fenomena penculikan terhadap anak artis atau anak orang kaya.
Dilihat dari tren penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, para pelaku biasanya kesulitan mempertahankan korban agar tetap bisa hidup. Paling lama para pelaku membawa korban adalah lima hari.
Selebihnya, dia akan mengambil upaya pintas berupa melepaskan hingga menghabisi nyawa korban karena polisi juga melakukan upaya perburuan dalam rentang waktu tersebut.
Kalaupun pelaku berhasil melakukan negosiasi uang tebus dengan orang tua korban, justru pada saat melakukan transaksi serah terima uang dan korban itulah titik kelemahan pelaku.
Sebab, biasanya polisi menggiring pelaku melalui komunikasi orangtua korban agar melakukan transaksi di tempat yang sudah ditentukannya. Jika sudah begitu, polisi bisa melakukan penangkapan.
Karena penculikan anak terlalu beresiko, biasanya pelaku justru melakukan kejahatan lain saat sudah berada di rumah calon korban, yakni pencurian barang-barang berharga seperti sepeda motor dan perhiasan. Sebab, barang-barang itu akan lebih mudah dijual dan menghasilkan uang dibandingkan proses panjang penculikan anak.
Temuan potasium, cara membuat bom di laptop, buku jihad, air softgun dan permintaan uang tebusan Rp 4 miliar pada kasus ini bisa saja pelaku terlibat jaringan terorisme ataupun tengah melakukan kegiatan pengumpulan dana untuk jihad.
Namun, semua itu perlu dilakukan penyidikan lebih dalam untuk mengetahui motif penculikan yang sebenarnya.

Drama 9 Hari Penculikan Nana


Drama 9 Hari Penculikan Nana
Twitter
Siti Nurjanag alias Nana, anak Muzdalifah istri dari pedangdut Nassar
JAKARTA --  17 Januari 2013
*Nana diculik dua orang yang mengendari motor dengan pakaian serba tertutup dan cadar, ketika jajan di depan sekolahnya, SDN 6 Jl A Yani, Kota Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB.
*Guru olahraga Nana langsung melaporkan peristiwa penculikan ke polisi, sesaat setelah kejadian.
22 Januari
*Sekitar pukul 00.30 WIB, penculik menghubungi orangtua korban, Nassar dan Muzdalifah. Mereka memperdengarkan suara Nana dalam sekapan penculik.
*Kala itu Nana berteriak, "Umi, umi, umi tolong Nana." Kemudian, sang penculik minta uang tebusan Rp 4 miliar.
*Aksi penculik ini dikoordinasikan ke Polda Metro Jaya.
*Penculik kemudian mengirimkan paket foto Nana yang diikat dan mulut dilakban, dan mengancam membunuh atau menjual Nana, apabila Nassar tak memenuhi uang tebusan.
*Tim Resmob Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan mendalam hingga mendeteksi tempat persembunyian penculik.
26 Januari
*Sekitar pukul 03.30 WIB, Tim Resmob menggerebek rumah kontrakan penculik di Jl S Parman, Narogong, Cileungsi, Jawa Barat.
*Fadlun Haryanto alias Fai (29) dan Asep (30), mencoba melarikan diri. Polisi menangkap Fai, setelah menembak betis kanannya. Sedangkan Asep (30) berhasil kabur.
*Polisi menemukan seperangkat barang bukti, antara lain pistol air softgun berikut nota pembelian, jas hujan yang gunakan membawa Nana kabur, motor Mio hijau Nopol B 6450 TUB, 14 KTP dengan identitas dan foto beda, STNK motor, kartu keluarga, stempel Dinas Kependudukan Daerah, PC, laptop dengan CPU berisi cara merakit bom, laminating, gunting pemotong baja, buku bertema jihad, 3 paket potassium, satu bal kertas dan satu dildo.
*Nana kemudian dipertemukan orangtuanya, Nassar dan Muzdhalifah Mapolda Metro Jaya.

Anak Tiri Nasar dan Musdalifah Disuguhi Menu Ini Selama Diculik


Anak Tiri Nasar dan Musdalifah Disuguhi Menu Ini Selama Diculik - 20130126_Tempat_Tinggal_Penculik_Anak_Nassar_2959.jpg
TRIBUNNEWS/Yogi Gustaman
TKP tempat kos-kosan Fadlu Heryanto, tersangka penculik Siti Nurjanah atau Nana, anak tiri penyanyi dangdut Nassar KDI, di Desa Rawa Hingkit, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah diberi garis polisi, Sabtu (26/1/2013)

JAKARTA
Anak Nassar dan Muzdalifah, Siti Nurjanah, atau akrab disapa Nana, bercerita mengenai pengalamannya selama disekap kawanan penculik delapan hari di Cileungsi Bogor.
Ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Nana menceritakan ia diberi makan penculik sehari tiga kali.
Ia membenarkan pernyataan penculik yang mengatakan selalu menanyakan lebih dulu kepadanya mau makan apa.
"Makannya nasi padang, nasi uduk, sama bakso. Kalau pagi nasi uduk, siang nasi padang, malam bakso, " kata Nana, Minggu (27/1/2013).
Nana mengatakan saat pertama kali sampai di rumah si penculik, ia sempat ditanya mengenai pabrik besi milik Muzdalifah di kawasan Pulo Gadung. "Ditanya pabriknya Umi gimana, habis itu lupa, udah lama soalnya" kata Nana saat ditanya lebih lanjut mengenai pertanyaan si penculik.
Nana menuturkan ia selalu tidur dengan penculik yang berjumlah dua orang. Setiap malam, kata Nana, tangannya selalu diikat dengan lakban di bagian depan dan mulutnya juga disumpal dengan lakban.
"Tidurnya bareng sama penculik. Ada TV di kamarnya. Enggak boleh keluar. Kalau mau mandi atau buang air, ditungguin di depan pintu," tuturnya, mengenang.
Nana menambahkan, dirinya tidak pernah nangis selama mulutnya dilakban atau saat ikatan di tangannya dan lakban di mulutnya dikeletek oleh si penculik.

Tiap Kali Anak Nassar Mau Pipis, Begini Perlakuan Penculik


Tiap Kali Anak Nassar Mau Pipis, Begini Perlakuan Penculik
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). (Tribun Jakarta/Jeprima) 

JAKARTA
Disekap selama delapan hari di kawasan Cileungsi Bogor, Siti Nurjanah atau biasa disapa Nana mengaku tak pernah melihat dildo (alat bantu sex) yang ditemukan polisi saat menggerebek rumah kontrakan tersangka.
Nana mengatakan ia sebenarnya juga baru tahu penculik menyimpan dildo. Saat ditunjukkan gambar dildo, Nana hanya tersenyum dan baru melihat itu saat polisi menggelar barang bukti di Polda Metro Jaya.
"Enggak pernah lihat (dildo), itu juga yang nemu polisi. Iya (penculik suka ngomong kasar)," kata Nana kepada Tribunnews.com, Minggu (27/1/2013).
Saat ditanya spesifik, contoh kata-kata kasar yang dilontarkan penculik, nana enggan menjawabnya dan hanya diam. Ketika dipancing apakah mengeluarkan kata-kata berbau kebun binatang, Nana hanya menggeleng. Menurutnya jika hendak buang air di malam hari, penculik melepaskan sejenak ikatan dan lakban yang melilit kaki dan tangannya.
"Kalau mau pipis, ikatannya dilepas. Kalau tidur, kaki diikat, tangan dilakban. Dagu merah karena lakban, " tuturnya, mengenang pengalaman pahit itu.

Delapan Hari Disekap Penculik, Anaknya Nassar Nggak Ganti Celana Dalam


Delapan Hari Disekap Penculik, Anaknya Nassar Nggak Ganti Celana Dalam
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi dangdut yang terkenal lewat ajang pencarian bakat Nassar, Siti Nurjanah dan Musdalifah saat melakukan konferensi pers terkait penemuan anak mereka yang hampir sepekan diculik di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013). 

JAKARTA
Korban penculikan yang berhasil ditemukan polisi di kawasan Cileungsi Bogor, Siti Nurjanah atau akrab disapa Nana, mengaku tak mau bersekolah di pesantren sesuai rencana ayah tirinya, Nassar KDI.
Bocah umur 10 tahun dari pasangan Nassar KDI dan Muzdalifah ini mengatakan ia lebih memilih home schooling daripada disekolahkan ke pesantren. Nana juga tak menampik dirinya masih diliputi ketakutan setelah disekap selama delapan hari.
"Enggak mau ke pesantren. Pesantren enggak enak. Umi juga enggak boleh, jauh katanya. Maunya gurunya saja yang datang ke rumah," kata Nana kepada Tribunnews.com, Minggu (27/1/2013).
Nana kembali menambahkan pengalamannya saat disekap di rumah kontrakan. Menurutnya ia tetap ganti baju meskipun tidak ganti celana dalam. "Ganti baju, pakai baju om-nya," imbuhnya.
Artinya, selama delapan hari Nana nggak ganti celana dalam.

Polisi Telusuri Keterkaitan Penculik Anak Nassar dengan Teroris


Polisi Telusuri Keterkaitan Penculik Anak Nassar dengan Teroris
/JEPRIMA
Konferensi pers oleh Rikwanto Kabid Humas, Putut Ekobayuseno Kapolda dan kepala bagian kriminal umum saat penemuan anak nassar yang telah diculik hampir sepekan di Mainhall, Polda, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2013).

JAKARTA - Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto tak menampik analisa soal penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah, yang berencana mengumpulkan uang demi kegiatan teroris di Indonesia. Namun demikian, analisa itu perlu dibuktikan secara mendalam oleh penyidik Polda Metro Jaya. "Analisa itu ada, dalam rangka mencari dana. Selama ini kan biasanya melalui merampok bank dan toko emas. Ini bisa dikaitkan, tapi perlu pendalaman lebih lanjut," kata Rikwanto, Senin (28/1/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Analisa pengumpulan dana penculikan untuk kegiatan teroris mencuat usai polisi menemukan tata cara membuat bom sederhana dan merampok bank di laptop milik Fadlun Haryanto (29), tersangka penculik Siti Nurjanah, alias Nana, anak pedangdut Nassar dan Muzdalifah.
Tidak hanya itu, penyidik juga menemukan tiga kantong potasium, bahan kimia cair, alumunium foil, dan buku bertemakan jihad di rumah kontrakan Fadlun.
Dugaan itu semakin menguat lantaran Fadlun Cs meminta uang tebusan senilai Rp 4 miliar. Beruntung, dana itu tidak sempat diberikan Nassar dan keluarga kepada penculik.
"Jika memang terbukti untuk fai itu merupakan modus baru," tegas Rikwanto.

Polisi : Vita Tidak Diculik



Rupitasari-Vita.jpg

Rupitasari Siahaan dan ibunda Lili Satriani.


JAKARTA - Polisi menduga hilangnya Rupitasari Siahaan (13) bukan karena diculik. Polisi menduga model iklan anak-anak dibawa pergi oleh orang terdekatnya.

Sejak pergi pada Senin (9/1/2012), keberadaan gadis kecil yang akrab disapa Vita itu belum diketahui. Sebelum hilang, Vita pergi ke warung internet di dekat rumahnya dan menuliskan pesan untuk keluarga di akun Facebook-nya.

"Masih belum bisa dikatakan penculikan, perginya baik-baik, cuma tidak memberitahukan kembali keadaannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (19/1/2012).

Rikwanto mengatakan, pesan Facebook yang ditulis Vita kepada kakaknya, Maruli, memperlihatkan bahwa Vita sengaja pergi. Vita juga terakhir terlihat bersama dua orang perempuan yang memakai sepeda motor. Saat dihampiri wanita itu, Vita tampak familiar dan langsung naik ke atas sepeda motor tanpa ada paksaan. Namun, setelah itu Vita tidak ada kabar lagi.

Polisi masih belum bisa mengidentifikasi dua perempuan itu. Saat ini, aparat kepolisian sedang menelusuri informasi ke orang-orang terdekat.

 "Kami coba masuk ke umur segitu, anak umur segitu kan baru besar. Tahap pertama kami cari kenalannya, siapa yang pernah dikunjungi Vita tapi sampai sekarang belum ada," kata Rikwanto.

Rikwanto juga membantah adanya isu cinta segitiga dalam hilangnya Vita. Menurutnya, umur Vita yang terlalu muda tidak memungkinkan dugaan itu, apalagi tidak ada masalah yang terjadi dalam keluarga Vita.

Beberapa teman pria Vita yang diperiksa polisi juga dinyatakan tidak terlibat kasus ini. Mereka mengaku tidak tahu-menahu keberadaan Vita karena sudah lama tidak berkomunikasi.

Vita menghilang setelah pergi ke warung internet yang lokasinya dekat dari rumah keluarganya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2012) sekitar pukul 10.00. Sekitar tiga jam kemudian, Vita berpamitan dengan penjaga warnet. Namun, setelah itu ternyata Vita tak kunjung kembali ke rumahnya yang terletak di Jalan SMA 64, Cipayung, Jakarta Timur.

Pihak keluarga berusaha menghubungi ponsel Vita, tetapi tidak aktif. Hilangnya Vita akhirnya dilaporkan keluarga ke Polsek Metro Cipayung. Polisi mengimbau warga yang menemukan Vita untuk segera menghubungi kantor polisi terdekat.

Model Cilik Hilang Usai Dicium Ibu


Vita-Hilang.jpg
BBM
Vita atau Ruspitasari Siahaan: gadis model cilik diculik


JAKARTA - Meski telah menjadi model iklan sejumlah produk, Ruspitasari Siahaan atau Vita (13) tetap manja. Gadis remaja itu terkadang masih minta gendong ke ayahnya, Edison Siahaan (55).

Vita yang hilang sejak 9 Januari lalu, hingga kini belum diketemukan. Laporan ke Polisi pun belum membuahkan hasil. Edison saat ditemui di kediamannya, hanya bisa mengenang keceriaan putrinya tersebut. 

"Saya sering melarang Vita minta gendong karena ia sudah besar. Namun kalau dibilangin selalu marah dan bilang anak orang lain saja digendong, anak sendiri tidak," ujar Edison sambil menitikkan air mata.

Kepada ibundanya, Vita juga bersikap manja. Saat meminta dibelikan sesuatu, Vita pasti mencium ibunya. "Seperti kemarin ia meminta uang untuk ke warnet dan mencium ibunya," terangnya.

Edison berharap putri keempatnya itu segera ditemukan, dan kembali dengan selamat. "Saya bingung dan harus berbicara apalagi, hanya berharap Vita kembali dengan selamat," ungkapnya.

Sebelum hilang, Vita bercita-cita membelikan rumah bagi orangtuanya yang sampai sekarang tinggal mengontrak dengan harga Rp 500 ribu perbulan.

Nassar-Muzdalifah Kaget Amplop Berisi Foto Nana


anak-Muzdalifah-diculik-ok.jpg

Foto Nana

JAKARTA - Kedua orangtua Nana, Nassar dan Muzdalifah dikejutkan dengan ditemukannya sebuah amplop berisi foto di depan rumahnya. Foto itu menunjukan bahwa Nana sedang di bekap oleh penculik.

Amplop berisi foto Nana itu tergeletak di depan rumah sekitar pukul 11.30 WIB. Tak hanya berisi foto-foto, di dalam amplop juga ada tulisan tangan Nana.

"Memang ada foto yang dikirim melalui BB. Foto itu menunjukkan anak Nassar sedang terduduk. Saat ini sedang kami lacak, tim Polres Tangerang kota dan Polda Metro Jaya terus melakukan mengejaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (23/1/2013).

Saat ini Polisi Metrojaya sedang melakukan pemburuan terhadap penculik Nana yang hilang sejak 17 Januari 2013 lalu. Rikwanto juga mengatakan pihaknya sudah menerima foto yang dikirimkan oleh penculik kepada Nassar dan Muzdalifah, orangtua dari Siti Nurjanah alias Nana.

Penculik Nana Bukan Orang Dekat


Nassar-dan-anak-istrinya.jpg
TRIBUNNEWS.COM
Nassar dan istrinya Muzdalifah mengapit Siti Nurjannah alias Nana, anak mereka yang telah kembali setelah diculik.

JAKARTA - Pelaku penculikan Siti Nurjanah alias Nana, anak Nassar KDI yang diduga orang dekat tidak terbukti. Pembuktian itu setelah tersangka penculikan ditangkap polisi.

Kepada polisi, pelaku penculikan Nana, mengaku tidak suka kemunculan Nassar di TV.

"Iya memang pelaku tidak senang dengan Nassar , karena sering muncul di TV infotaiment," ucap Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan kepada wartawan, Sabtu (26/1/2013) siang.

Herry juga menuturkan, pelaku tersebut juga ternyata tidak kenal dekat dengan sang penyanyi dangdut tersebut. Dan pelaku juga tahu kalau Nassar merupakan orang kaya raya lantaran sering muncul di infotaiment.

Nana  sempat hilang dalam sepekan akhirnya Sabtu (26i/1/2013) dinihari kepolisian berhasil menemukannya di daerah Cibubur Jakarta Timur. Nana hilang sejak 17 Januari 2013 lalu.