Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 16 Mei 2014

Perkosa Anak Angkatnya Oknum Kepala Sekolah Ditahan Polisi


Perkosa Anak Angkatnya Oknum  Kepala Sekolah Ditahan Polisi
IST
Ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG—Diduga  memperkosa  anak angkatnya  BJ,  Yohanes Borgias Bhoralaula alias Ogis (53), oknum guru Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Leke, di Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) ditahan polisi. Sabtu  (10/5/2014)
 BJ, anak angkat Ogis diperkosa sejak tahun 2011, tetapi Ogis hanya mengakui memperkosa BJ selama Mei 2013.
Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Edy, S.H, M.H, kepada Pos Kupang, Rabu (14/5/2014), mengatakan, penahanan terhadap Ogis baru dilaksanakan saat ini setelah penyidik melengkapi semua keterangan saksi dan bukti-bukti yang menguatkan keterlibatan Ogis.
Edy mengakui kesulitan menghadirkan saksi-saski. Beberapa kali panggilan saksi selalu berhalangan bahkan juga keberatan menghadiri  pemeriksaan, sehingga penyidik terpaksa mendatangi kediaman saksi yang jaraknya puluhan kilometer dari Kota Ruteng.
"Kita bersyukur akhirnya bisa melengkapi berkas pemeriksaan. Penyidik segera menyerahkan BAP kepada penuntut umum untuk dibawa ke persidangan," kata Edy.
Ogis disangka melanggar pasal berlapis, yakni pasal 81 ayat 1 dan 2 UU Nomor 23  Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun.  Pasal 47 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diancam hukuman minimal empat tahun dan maksimal 15 tahun serta pasal  285 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
Menurut penuturan  BJ kepada penyidik, kata Edy,  Ogis sudah memperkosanya sejak tahun 2011. Ketika itu BJ masih  duduk di bangku kelas I SMP. Tetapi Ogis hanya mengakui memperkosa BJ  pada bulan Mei 2013.
 Terungkapnya pemerkosaan itu setelah  BJ membeberkan semua kejadian pahit yang dilakukan Ogis kepada ibu kandungnya, suatu ketika  BJ kembali ke rumah orangtuanya. Keluarga mengadukan perbuatan Ogis ke Polsek Kota Komba di Waelengga.
Menurut BJ, seperti diberitakan (Pos Kupang, 29/11/2013), bila sang guru sudah ada maunya  maka dia akan 'batu-batuk' seolah memberi peringatan terhadap BJ.
Korban yang merupakan anak angkat  yang dibawa sejak kelas IV SD akan buru-buru  masuk  ke kamar tidur  untuk melayani hasrat Yohanes Borgias meski ada istrinya di  rumah itu.
"Macam-macam tingkah pelaku kalau sedang  ada maunya.  Salah satu  kebiasaannya dia  mulai batuk, maka  korban harus siap-siap masuk kamar  dan layani  pelaku.  Adajuga  dia angkat-angkat parang, tandanya juga ada maunya," beber Edy. *

'Undangan Seks' Lewat BBM Sasar Pelajar Palembang

'Undangan Seks'  Lewat BBM Sasar Pelajar Palembang
Tribun Sumsel
Pesan Broadcast menawarkan foto syur dan video porno 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Wow, banyak pelajar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi korban rayuan penjaja foto, video porno, dan layanan seks, melalui perangkat BlackBerry Messenger (BBM).
Pulsa senilai Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu, berhasil diperoleh pelaku dengan cara menawarkan foto syur dan video porno.
Penipuan bermodus seks ini semakin marak, terlebih setelah telepon seluler android juga dilengkapi layanan fitur BBM.
Aksi penipu itu, bermula dengan adanya broadcast yang mempromosikan PIN seorang cewek yang ingin mempunyai banyak teman BBM.
"Invite ya pin teman saya 26337D65, namanya Pera, orangnya baik dan cantik. Pokoknya gak rugi berteman dengan dia #SBC," begitu isi pesan broadcast yang ditulis pelaku.
Bagi yang menginvite pin tersebut, tidak lantas langsung diterima pertemanan, karena pelaku memainkan emosi dengan mengulur satu atau dua hari sebelum menerima permintaan.
Dia kemudian mengirimkan pesan pesan broadcast, "Buat non-member dan member ayo beli paketnya siang ya, jam 4 sore udah tutup paketnya ya."
"Aturan main. Ada pulsa aku layani. Kalo nggak minat mending delcont aja gak sudi punya kontak yg gak minat. Maaf ya ;)"
"50rb : 2 album full (82 foto) bugil aku + semua video aku  (sendiri dan lesbian ama teman aku) + 37pin teman aku dan masuk +group (dessi_bugil+Lina_friendsGirl+desi_sex) + chat sex + phone sex."
"100 rbu :aq krm semua koleksi aq,aku krmin fto + video aku yg terbaru tiap hari."
"Lw minat ma koleksi aq kirim pulsanya ke nii nmrx aku say Ini noq 085371169143 telkomsel as   .) kalo udah kirim konfirmasi ya.. Caranya ketik pin kamu + jumlah pulsa yg kamu kirim dan bbm ke aku : *yang bohong kalo pulsanya udah masuk aku delcont permanen."
Rangga, pelajar SMA yang berteman dengan pengundang seks via BBM dengan nama Pera Upzzz itu akhirnya tergiur dengan undangan seks tersebut.
"Awalnya tidak tertarik sama-sekali. Namun karena sering dikirimi pesan BC (broadcast, red) setelah dibaca-baca mulai ada rasa penasaran," katanya.
Pelaku menarik perhatian calon korban dengan menampilkan foto syur wanita dengan berbagai pose menantang sebagai foto profil BBM. Bahkan, tanpa sebenang helai pun.
"Karena melihat foto profil BBM-nya timbul keyakinan bahwa pengguna BBM tersebut benar-benar wanita. Dari sanalah mulai mencoba BBM an dengan pelaku," kata Rangga.
Ternyata Rangga telah masuk jebakan. Dia mengirimkan pulsa sebesar Rp 50 ribu yang diminta oleh pelaku.
Sesuai perintah pelaku, Rangga kemudian membalas pesan BBM dengan mengetik nomor PIN dan jumlah pulsa yang ditransfer.
Namun, ditunggu hingga beberapa waktu foto-foto yang dijanjikan oleh Pera tidak kunjung dikirim ke BBM milik Rangga.
Rangga yang merasa ini adalah penipuan mencoba mengirim pesan ke Pera. Hanya, pesan dari Rangga tidak ditanggapi oleh pelaku dan hanya dibaca.
Tidak puas sampai di sana, Rangga kemudian mencoba menghubungi nomor ponsel pelaku. Sampai saat ini nomor tersebut tidak pernah menjawab telpon darinya.
"Nomornya bisa dihubungi tetapi tidak pernah dijawab," ujarnya.

Oknum Guru Mesum di Palembang Tawarkan Nilai Ujian Dibarter Seks

Oknum Guru Mesum di Palembang Tawarkan Nilai Ujian Dibarter Seks
Warta Kota
Ilustrasi 
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Sekolah merupakan tempat terbanyak kedua terjadinya pelecehan seksual setelah keluarga. Oknum guru melihat jeli kelemahan siswi yang takut menjelang ujian semester sampati ujian akhir. Dengan modus bisa membantu nilai ujian agar bagus, kelulusan sampai pemberian sejumlah uang, pelajar lugu akhirnya masuk perangkap.

Ujung-ujungnya, siswi diminta untuk melayani seks sang guru, dan menyerahkan kehormatannya. Beberapa siswi telah menjadi korban oknum guru tersebut. Mirisnya lagi korban pelecehan seksual ini tidak hanya terjadi pada siswa SMA namun juga SMP bahkan SD.

Tribun Sumsel menjumpai seorang siswi kelas XII SMA di Palembang. Sebut saja namanya Melati. Dia berjalan pelan mengiringi ibu dan kakak perempuannya naik ke lantai II Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumsel beberapa hari lalu.

Remaja berusia 16 tahun yang memakai jilbab dan kaus lengan panjang bewarna coklat hanya sesekali berbicara.Ekspresi wajahnya dingin, lebih banyak menunduk sambil mendengarkan orang-orang di sekitarnya berbicara.

Ia trauma dan kini mendapat pengawasan ketat dari orangtuanya setelah beberapa waktu lalu diketahui telah berhubungan seksual oleh guru sekolahnya di sebuah hotel di Palembang.

Melati, pada pertengahan tahun lalu, telah masuk perangkap guru sekolahnya. Mendapat janji kelulusan dan uang Rp 500 ribu, ia mau saja menerima ajakan gurunya untuk berhubungan seksual. “Tidak ada intimidasi, hanya dijanjikan kelulusan dan nilai. Tapi, ada temannya yang pernah mengaku dapat uang Rp 500 ribu,” kata ibu Melati.

Melati yang mendengar penjelasan ibunya tidak banyak komentar. “Iya,” katanya singkat membenarkan penjelasan ibunya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa pihak, Melati bukan satu-satunya korban bujuk rayu guru itu. Sebelumnya, sang guru kepada Melati mengakui teman dan kakak kelas di sekolah itu juga telah menyerahkan kehormatannya.

Modus guru itu tak berbeda jauh, memberikan uang Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta serta mengiming-imingi nilai dan kelulusan. Sebelum “memangsa buruannya”, guru itu melakukan pendekatan intensif terhadap korban. Mulai dari mencari nomor telepon korban, mengirim SMS, mengajak pertemuan, hingga masuk pada tujuan utama mengajak berhubungan seksual.

Meski diduga banyak korban lain, hanya Melati yang mau melaporkan masalah itu ke polisi. Proses hukumnya juga sampai sekarang belum berhasil dilimpahkan ke pengadilan karena sudah dua kali kejaksaan mengembalikan pengajuan berkas perkara dari polisi.

Pegawai P2TP2A Sumsel sengaja mengundang Melati dan keluarga datang ke kantor itu untuk mengikuti konseling bersama Syarkoni SPsi MPsi, psikolog dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Tujuannya untuk mengetahui sebesar apa dampak psikis yang dihadapi Melati dan mencari informasi tambahan untuk melengkapi bukti-bukti menjerat pelaku.

Setelah berbincang sejenak di lantai II kantor itu, psikolog mengajak Melati berbicara di sebuah ruangan lantai I. Sekitar 40 menit kemudian, gantian ibunya yang masuk menemui psikolog di ruangan itu.

Syarkoni, usai berbincang dengan ibu dan anak itu, tak mau memberikan keterangan rinci. Alasannya terkait dengan kode etik profesionalisme untuk tidak memberitahu permasalahan korban ke orang lain. Sedangkan Melati dan keluarganya meninggalkan kantor yang bersebelahan dengan gedung Kementerian Agama Wilayah Sumsel.

Gadis 17 Tahun Diperkosa Bapak Tiri


Gadis 17 Tahun Diperkosa Bapak Tiri
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Ketua Komas PA, Arist Merdeka Sirait (kiri) dan FI (17) (tengah ditutup kain) siswa kelas III SMP, warga Bekasi, yang diperkosa oleh ayah tirinya sendiri, HS (40) saat melapor di Kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang No 33, Pasarrebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus pelecehan seksual seakan tidak pernah ada habis. Satu kasus belum selesai, kasus lainnya bermunculan.
Seperti dialami oleh FI (17) siswa kelas III SMP, warga Bekasi, yang diperkosa oleh ayah tirinya sendiri, HS (40). FI mengaku, diperkosa oleh HS di dalam kamar tidur rumahnya.
"Bapak awalnya minta saya pijat dia, tapi setelah itu, tangan saya dipegang dan saya didorong. Saya langsung disetubuhi bapak," kata FI, ditemui saat melapor di Kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang No 33, Pasarrebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014) siang.
Setelah kejadian tersebut, lanjut FI, ayahnya itu langsung mengancam akan membunuhnya jika melaporkan atau menceritakan kepada orang lain.
Menurut FI, HS kerap melakukannya, pada sore ketika, ibunya RM tidak berada di rumahnya.
Ia sendiri tinggal di rumah kontrakan bersama ibu serta dua adik lelakinya yang berusia 13 tahun dan 8 tahun.

Sebelum Diperkosa, Siswi SMP Ini Dicekoki Obat Penenang


Sebelum Diperkosa, Siswi SMP Ini Dicekoki Obat Penenang
Warta Kota/Soewidya Henaldi
AD (kanan) korban pemerkosaan saat mendatangi Polres Bogor, Selasa (6/5/2014) 

Laporan Wartawan Warta Kota Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- AD (15) siswi SMP Negeri di Bogor yang menjadi korban perkosaan tiga pria mengaku sempat dicekoki minuman yang diduga sudah dicampur obat penenang.
Diki Zakaria (35), sepupu korban mengatakan, AD sempat dicekoki minuman ringan yang sudah dicampur obat-obat tertentu.
"Setelah minum, dia (AD-red) badannya langsung lemes. Saat kondisi badannya lemas, keponakan saya kembali diperkosa," ujar Diki Zakaria kepada Warta Kota di Mapolres Bogor, Selas (6/5/2014) siang.
Diki mengatakan, berdasarkan pengakuan AD, keponakannya bertemu dengan salah satu pelaku berinisial G di Taman Griya, Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
"G adalah teman F, pacar korban. Dia nurut saja waktu diajak ke rumah kontrakan G di Cibinong. Seperti dihipnotis," katanya.
Seperti diberitakan, AD siswi kelas 3 sebuah SMP Negeri di Kabupaten Bogor diduga perkosa tiga pria di sebuah rumah kontrakan di daerah Cibinong, Kabupaten Bogor tidak jauh dari kantor Pemkab Bogor.
Aksi perkosaan yang dialami korban terjadi Sabtu (3/5/2014) sekitar pukul 21.30. Selain diperkosa, AD juga disekap oleh ketiga pelaku dan baru bisa membebaskan diri keesokan harinya.

Siswi SMA Digilir 6 Pemuda


Siswi SMA Digilir 6 Pemuda
Net
Ilustrasi perkosaan
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Seorang siswi sebuah SMA di Situbondo, digilir enam pemuda di sebuah kosong di Desa kilensari, Kecamatan Panarukan, Sabtu (27/4/2014).

Sebelum menjalankan aksi bejatnya, korban yang tinggal di Kecamatan Arjasa ini terlebih dahulu diberi minuman keras hingga teler. Melihat tidak berdaya, enam pemuda yang masih pelajar SMA dengan leluasa menggilirnya.

Setelah pertiwa itu, korban sering membolos dan tidak  masuk sekolah karena takut dengan acaman para pelaku. "Saya baru tahu kalau anak saya sering membolos, setelah dihubungi sekolah, dan saya baru tahu apa yang dialami anak saya," ujar ibu korban saat melapor ke Mapolres Situbondo, Kamis (15/5/2014).

"Keenam pelaku dalam pengejaran polisi, Kasus ini masih kami dalami dan ditangani oleh Unit Perlindungan perempuan dan Anak (PPA) Polres," kata AKP Wahyudi, Kasubbag Humas Polres Situbondo. (Izi Hartono)

Buron 2 Minggu, bapak tiri yang cabuli anaknya ditangkap polisi


MERDEKA.COM. Kepolisian Sektor Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menangkap SR (64), pelaku pencabulan terhadap N (12), siswi sekolah dasar yang juga anak tiri pelaku.

"SR ditangkap di rumahnya di Desa Pondok Kopi, Senin (12/5)," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto, melalui Kapolsek Teras Terunjam, Ipda Budimansyah, seperti dilansir dari Antara, Rabu (14/5).

Dia mengatakan, sebelum ditangkap di rumahnya, pelaku ini sempat kabur dan menjadi buronan polisi selama dua minggu.

Dia menjelaskan, peristiwa pencabulan itu terjadi, pada Sabtu (19/4) sekitar pukul 22.00 WIB di rumah pelaku.

Pelaku menjalankan aksi bejat itu, menurut dia, saat korban sedang tertidur pulas di ruangan tamu rumahnya.

"Saat kejadian itu, korban tidak berani melawan karena diduga pelaku mengancam korban," ujarnya.

Dia menerangkan, peristiwa itu baru diketahui ketika korban menceritakan kepada ibu kandungnya. Dan saat itu ibu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek.

Selanjutnya, kata dia, kasus pencabulan ini masih dalam penyidikan dengan meminta keterangan dari pelaku termasuk saksi korban dan ibu kandungnya.

"Selama proses penyidikan ini, pelaku untuk sementara kami tahan di sel Polsek ini," ujarnya lagi.