Masyarakat diminta memberikan informasi kepada polisi bila ada hal yang mencurigakan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar memastikan, kondisi keamanan pasca datangnya Umar Patek akan dia jamin. Diharapkan kepada masyarakat untuk memberikan infomasi kepada polisi bila ada hal yang mencurigakan dan tidak takut beraktivitas atau keluar rumah.
"Meningkatkan intensitas fungsi anggota yang tidak berseragam resmi, seperti intelijen dan reserse, guna memantau kegiatan kelompok maupun jaringan yang dicurigai," ujar Baharudin di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.
Sampai saat ini, kata Baharudin, kondisi keamanan untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih kondusif, dan sistem keamanan masih dilakukan secara normal pada sejumlah obyek vital.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, Umar Patek tiba di Bandara Halim Perdanakusumah pukul 07.00 WIB pagi tadi. Menurut Timur, Umar Patek dipulangkan setelah aparat Pakistan mengekstradisinya. Dan kini dia segera menghadapi proses hukum karena perbuatannya selama ini.
Umar Patek diburu sejumlah negara. Lelaki kelahiran 1970 ini dituduh polisi sebagai asisten kordinator lapangan peledakan Bom Bali, 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang. Tugasnya adalah memantau lapangan, membuat denah lokasi dan merakit bom.
Kemampuan merakit bom Umar Patek bahkan melebihi Azhari yang disebut sebagai doktor bom dari Malaysia. Umar Patek juga disebut terlibat dalam berbagai aksi bom di Indonesia
Kini, Patek berada dalam pengamanan ketat Detasemen Khusus 88 Antiteror. Ia ditempatkan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.
Dengan pulangnya gembong teroris paling dicari di beberapa negara ini, Kepolisian RI memperketat keamanan di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan polisi untuk mewaspadai terjadinya balas dendam oleh pendukung Umar Patek. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar