Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 30 Juni 2012

Putri Janda Dicabuli dan Disiksa

Singkawang – Putri bungsu Ak, janda empat anak, sebut saja Mawar, 9, dicabuli seorang pria pemancing menggunakan jari. Peristiwa bejat itu terjadi di gubuk sawah, Rabu (27/6) sekitar pukul 18.00.
“Orang yang diduga pelaku, berdasarkan keterangan keluarga, memang kebiasaan memancing di sekitar tempat kejadian sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Maya Satrini, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Singkawang ditemui di RSUD Abdul Aziz, Kamis (28/6).
Maya yang mendapatkan laporan dari warga atas peristiwa nahas menimpa Mawar itu langsung mendampingi putri bungsu dari empat bersaudara tersebut ke RSUD Abdul Aziz Singkawang. “Kita langsung mendatangi korban dan mendampinginya ke RSUD hari ini (kemarin, red),” katanya.
Berdasarkan keterangan dari korban dan keluarganya, Rabu sore itu, Mawar disuruh pamannya pergi ke toko membeli sebungkus rokok. Sepulangnya dari toko, dia bertemu seorang pria yang langsung mengajaknya pergi ke kebun, tidak jauh dari rumahnya untuk mengambil pompa air.
Tanpa merasa curiga, Mawar yang tinggal bersama ibunya di RT3 RW02, Sungai Bulan Hulu itu langsung mengikuti pria tersebut. Kemungkinan korban mengenal atau sering melihat pelaku, sehingga tidak menaruh curiga atas ajakannya.
Setibanya di gubuk sawah, pria yang sering memancing di kawasan itu langsung memaksa Mawar untuk membuka pakaian. Kemudian memasukkan jarinya ke alat vital gadis ingusan itu. “Saat ditanya, Mawar mengaku hanya jari pelaku yang dimasukkan,” kata Maya.
Akibat ulah pelaku itu, Mawar merasakan kesakitan yang luar biasa dan meronta-ronta, serta berteriak meminta tolong. Pelaku semakin beringas lalu mencekik dan memukul Mawar seraya memaksanya untuk diam. “Di mata Mawar terdapat luka lebam yang diperkirakan bekas pukulan, kemudian leher yang mungkin bekas cekikan serta beberapa luka di badan,” ungkap Maya.
Kendati dicekik dan dipukul, Mawar terus melawan dan akhirnya berhasil meloloskan diri dari cengkeraman pemancing yang sudah dikuasai nafsu syahwatnya itu. Mawar pun langsung berlari dan pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, dia menceritakan peristiwa yang menimpanya di gubuk sawah.
Mendengar cerita dari putri bungsunya, Ak serasa disambar petir di siang bolong. Malam itu juga, didampingi paman Mawar, melapor ke kantor kepolisian terdekat.
Sementara Mawar dibawa ke RSUD Abdul Aziz, keesokan harinya (kemarin) mendapatkan perawatan intensif. Sekitar satu jam di rumah sakit didampingi ibu dan pamannya, Mawar keluar menggunakan kursi roda dengan mata terbalut perban.
Tidak hanya luka fisik yang diderita Mawar akibat perlakuan bejat dari pemancing itu, dari raut wajahnya kelihatan kalau dia sangat trauma. Sehingga perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut dari keluarganya.
Atas peristiwa yang menimpa Mawar itu, Maya mengharapkan pelaku segera ditangkap, sebelum jatuh korban lainnya. Aparat kepolisian pun diharapkan proaktif untuk segera memburu pemancing berkelakuan bejat itu.
“Ada satu teman korban mengenal ciri-ciri pelaku. Diharapkan keterangan tersebut bisa memberikan bukti awal untuk dilakukan pencarian,” ujar Maya. (dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar