Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 06 Juni 2014

Guru Agama Diusir Warga Lantaran Cabuli Anak di Bawah Umur


Guru Agama Diusir Warga Lantaran Cabuli Anak di Bawah Umur
the sun
Ilustrasi

KOTO GASIB  - Mendadak warga desa Rantau Panjang,Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, gempar dengan dugaan kasus pencabulan dibawah umur yang dilakukan R.
R adalah  pria  yang sehari-hari  berprofesi sebagai guru agama, yang juga dianggap sebagai seorang ustaz,  diusir paksa dari kampungnya pada Sabtu malam (26/4) lalu, karena di duga melakukan kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur tersebut.
Beberapa tokoh masyarakat setempat yang mendengar kabar adanya kasus tersebut, mengaku sangat terkejut dan mengecam kejadian tersebut.
Selaain R selama ini dianggap sebagai panutan, karena orang yang tahu banyak tentang agama, bahkan dianggap Ustaz oleh masyarakat setempat, perbuatan R dianggap telah keterlaluan, karena tega melakukan perbuatan terhadap anak dibawah umur.
Awalnya isu tersebut dianggap hanya sebagi gosip biasa saja. Namun, belakangan indikasi dugaan pencabulan itu cukup kuat mengarah kepadanya, dan telah menjadi buah bibir dimasyarakat desa tersebut.
Gosip dimasyarakat mengungkap,  banyak anak didik yang di sekolah di tempat R bertugas menjadi korban. Sejumlah warga yang khawatir kejadian itu terjadi, mengambil tindakan dengan  mengusir R keluar dari kampung tersebut.
"Informasi yang kita terima, sudah banyak anak yang menjadi korban, kemaren kita rembukkan, namun orangtua korban bisa memaafkan. Karena sudah menjadi pembicaraan negatif bagi masyarakat, khawatir bisa berakibat buruk, maka kami masyarakat setempat sepakat untuk mengusirnya," ujar Fendi tokoh masyarakat Desa Rantau Panjang, Minggu (27/4).
Salah satu keluarga korban, yang diduga menjadi korban pencabulan, R, saat ini mengaku masih khawatir. Namun, Keluarga korban tersebut saat ini telah memaaafkan tindakan R.
"Karena dari keluarga korban sudah berunding damai dengan R, maka kami berani mengeluarkan kebijakan ini, kalau tidak, tentu harus melalui jalur hukum," imbuhnya
Fendi mengaku selama ini warga tidak pernah menaruh curiga sedikitpun terhadap R, tidak ada yang ganjil.
"Kami merasa terkejut mendapat cerita dan desus dari masyarakat. Setelah kami pastikan kebenarannya, ternyata indikasinya cukup kuat. Hal ini sangat kita sayangkan, padahal selama ini bila dilihat dari kesehariannya, sepertinya tidak ada hal yang ganjil," terang Fendi
Kepala Kementerian Urusan Agama (KUA) kecamatan Koto Gasib Harman S.Ag mengaku terkejut mendapatkan informasi tersebut, apalagi, R selama ini dinilai aktif membantu urusan masyarakat ke Kantor KUA. "Saya sangat terkejut mendapat informasi ini,"kata Herman.
Menurut Herman, dari pengamatan keseharian R tidak ada tanda-tanda kelainan. "Jujur kami tidak menyangka, apalagi Bapak ini sering membantu segala urusan administrasi di kantor kita," ujarnya.
Terkait hal ini, KAPID kabupaten Siak saat dikonfirmasi Tribun melalui Telepon Celuler tidak bisa terhubung, Hp nya tidak aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar