Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 02 Juli 2014

Keperawanan Gadis Yatim Dijual Teman Facebook kepada Bandar Sabu



Sungguh malang nasib gadis lugu berinisial RN (16). Kegadisannya direnggut di usia muda oleh pria yang tak dikenalnya. Sedihnya lagi, sejak ditinggal ayahnya yang telah meninggal dunia, gadis yatim ini, hidup dengan kondisi keluarga kurang mampu.

Miris, aksi pemerkosaan RN melibatkan pria kenalannya di jejaring sosial (Facebook). Disebut-sebut, pria kenalan korban, IR (22) Warga Bandar Khalipah, menjual keperawanan RN dengan bayaran paket sabu, lantaran lelaki yang menggagahinya merupakan bandar sabu.

Peristiwa ini terungkap, saat RN yang merasa berdosa kepada keluarganya, menceritakan aib tersebut kepada ibunya. Keluarga korban yang mengetahui hal tersebut, langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Sei Tuan, Sabtu (28/6/2014).

Menurut pengakuan korban, kejadian yang menimpanya berawal saat dirinya permisi kepada ibunya untuk menginap di rumah teman dekatnya NN (16) yang tak jauh dari rumahnya pada Senin 16 Juni malam lalu.

Di rumah NN, kedua ABG ini pun santai duduk-duduk di depan rumah. Seperti sudah ada janjian, ternyata IR (pelaku) datang menemui keduanya. Lantaran sudah sering ketemu, IR bermaksud meminjam uang sebesar Rp20 ribu kepada NN.

"Saya kasihan dengan IR jadi saya pinjamkan dia uang. lalu saya diajak jalan, dengan alasan ke rumah nenek IR dan meninggalkan NN di rumahnya," ungkap RN.

Warga Jalan Ampera, Gang Pencak, Kecamatan Medan Tembung tersebut, menambahkan di tengah perjalanan, pelaku membelokan sepeda motornya ke arah semak-semak dekat pinggir sungai di kawasan Benteng Hilir, Deli Serdang.

"Ternyata di sana sudah menunggu seorang pria berbadan tegap teman IR, saya duga seorang bandar narkoba," tegasnya.

IR langsung menyerahkan RN kepada pria tersebut. Saat suasana gelap gulita di sebuah gubuk, pria tegap tadi secara leluasa menggagahi korban.

Tak berani, takut, diancam, membuat RN pasrah saat tubunya digerayangi oleh pria tegap itu. Setelah dinodai, IR pun mengajak RN pulang ke rumah NN, di bawah ancaman IR, agar tak memberitahu kepada siapa-siapa. RN yang tak tahan membendung rasa bersalah dan berdosanya, akhirnya menceritakan kepada ibunya keesokan harinya.

"Mendengar pengakuan kejadian itu, membuat ibu saya marah, hingga dengan menampar wajah saya hingga beberapa kali," katanya dengan raut wajah yang sedih.

Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung ketika dikonfirmasi, enggan menjelaskan komentar secara terperinci. "Masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksinya, nanti aja dulu ya," cetus Ronald. okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar