Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 17 Juli 2012

Cornelis: Kami Sama-sama Induknya di Golkar

Persaingan Pilkada Kalbar Bakal Seru
Gubernur Kalbar Cornelis
Arman Hairiadi
Gubernur Kalbar Cornelis ketika membuka Raker Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa atau Kelurahan di Kapuas Hulu
Putussibau – Pada dua kegiatannya di Putussibau, Gubernur Drs Cornelis MH mengatakan pertarungan akan berlangsung seru. Sebab menurutnya empat pasangan cagub merupakan orang-orang yang luar biasa.
“Kalbar akan melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang akan dilaksanakan 20 September. Saya kembali maju dalam pemilihan ini. Ada empat pasang kandidat yang menunggu penetapan KPU,” ujar Cornelis. Mengapa pertarungan ini akan seru dan luar biasa?
“Semua kandidat merupakan pemain politik. Bahkan tiga dari empat kandidat pernah dua kali menjadi bupati. Morkes dua kali Bupati Ketapang, Tambul dua kali Bupati Kapuas Hulu, dan saya Bupati Landak. Termasuk Armyn yang punya bintang dua. Cuma menangnya, aku sudah menjadi gubernur,” ujarnya tersenyum.
Cornelis juga menilai tiga kandidat saat ini adalah ketua partai. Dirinya Ketua PDIP, Tambul Husin Ketua Gerindra, dan Morkes Ketua Partai Golkar. “Ini pemain semua dan ini nanti akan seru. Karena masing-masing memiliki trik sama. Karena kami dulu sama-sama induknya di Golkar,” cetusnya.
Empat pasang balon menunggu penetapan KPU. Drs Cornelis MH berpasangan dengan Drs Christiandy Sanjaya SE MM, Drs H Abang Tambul Husin berpasangan dengan Pdt DR Barnabas Simin MPdK, H Morkes Effendi SPd MH berpasangan dengan Ir H Burhanuddin A Rasyid, dan Mayjen TNI Armyn Angkasa Alianyang berpasangan dengan Drs Fathan A Rasyid.
Walaupun diprediksi seru, Cornelis mengharapkan pilkada nanti berjalan santun. Tidak saling menjelekkan para kandidat lain. “Misalnya Saudara tidak senang dengan saya, jangan Saudara menjelekkan saya bilang begitu atau begitu. Kita main yang wajar, yang benar dan pakai Tuhan. Jangan kita hanya membenarkan teori kita sendiri dengan menghalalkan segala cara. Begitu juga ketika Saudara mendukung saya tidak perlu menjelekkan kandidat lain. Kita jalan saja, datang ke TPS dan coblos,” ujarnya dengan gaya blakblakan.
Kalau saling menjelekkan, lanjutnya, nanti bisa ada yang berkelahi. Ini dimaksud Cornelis agar pilkada nanti berjalan aman dan lancar. Tapi nanti jangan malah setelah pemilihan gubernur ada yang tidak berteguran antarpendukung.
“Saya mohon restu pada semua, saya ini maju lagi berpasangan masih dengan Christiandy sanjaya. Tolong pada pemilu ini jangan kita saling menjelek-jelekkan, saling memfitnah, adu domba,” imbuhnya.
Kehadiran Cornelis di Kapuas Hulu memenuhi beberapa agenda. Jumat (137) malam membuka Musyawarah Besar (Mubes) Dayak serta melantik Ketua dan Pengurusan DAD Kapuas Hulu di Gedung Paroki Putussibau.
Kemudian, pengarahan pada Jambore Kader Posyandu dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-40 di Gedung Indoor Putussibau. Keesokan paginya, gubernur membuka Raker Pembinaan Penyelenggara Pemerintahan Desa/Kelurahan di Kabupaten Kapuas Hulu di Gedung MABM.
Cornelis mengatakan kedatangannya sebagai penyuluh mengingatkan kembali kepada perangkat desa, kelurahan, maupun kecamatan. Menjelaskan kembali rambu-rambu agar bertugas dengan aman dan tidak ragu-ragu.
“Kegiatan ini untuk mengingatkan kembali terutama kepada para camat, kepala desa, akan tugas-tugas pemerintahan. Ini wajib, karena peraturan pemerintah terbaru, gubernur wajib melakukan pembinaan, agar jalannya pemerintahan ini sesuai dengan yang ditetapkan undang-undang,” jelasnya.
Ada beberapa hal yang diingatkannya dalam pengelolaan pemerintahan. Agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan baik, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Karena kalau Kepala desa/lurah berhasil, camat berhasil, bupati berhasil, gubernur juga berhasil, demikian pula dengan presiden,” jelasnya.
Cornelis memahami bahwa, tugas kepala desa/lurah, camat, dan bupati ini pekerjaan berat. Tapi walaupun berat, herannya tetap mau baik menjadi kepala desa, bupati, dan bahkan gubernur seperti dirinya.
“Saya tahu jadi kepala desa tidak bergaji, tapi masih ngotot mau maju. Di mana daya tariknya, saya pun tidak tahu. Demikian juga saya, setengah mati jadi gubernur ini, tapi saya mau lagi mencalonkan. Apa sebenarnya yang dicari, hanya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, itulah kepuasannya,” tukasnya.
Gubernur menegaskan agar anggaran untuk PKK dan posyandu jangan diganggu. Berikanlah kepada istri, biar mereka bisa mengelola PKK dan posyandu. Karena untuk kades sudah ada jatah sendiri.
“Dalam pengelolaan uang negara ini kita mesti hati-hati. Jangan lagi cap disimpan dalam kocek dan dibawa ke mana-mana. Tapi bagaimana kita memanfaatkan ke sekretariat. Kan desa memiliki sekretaris dan sekretaris mempunyai sekretariat, biarkan mereka yang mengelola,” imbaunya.
Demikian juga dengan uang Alokasi Dana Desa (ADD) harap dikelola dengan baik sesuai peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku. Jangan sampai salah pengelolaan, kades ditangkap aparat. Kades mesti lebih banyak mengurus masalah kebijakan, soal teknis administrasi serahkan kepada sekretaris dan kepala urusan. (aRm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar