Mereka diancam dengan nilai buruk apabila melaporkan sang guru.
(VIVAnews/Joseph Angkasa)
Berkedok latihan renang untuk pelajaran ekstrakurikuler, guru
olahraga yang telah memiliki anak dan istri itu malah memegang dan
meremas payudara para siswa saat berada di dalam kolam renang.
Akhirnya, berdasarkan laporan salah seorang siswa yang menjadi
korban, Yulius Weni, sang guru olahraga, ditangkap jajaran petugas
Polsekta Kelapa Lima, Kupang, NTT, Kamis 25 September 2014, di SD Inpres
Perumnas 1.
Kedatangan polisi ke SD Inpres Perumnas 1 pagi tadi selain
mengamankan Yulius, juga untuk mengambil keterangan sedikitnya 16 orang
siswa perempuan kelas VI sekolah tersebut.
Satu per satu siswa dikumpulkan dan diambil keterangan terkait
laporan pelecehan seksual yang terjadi. Mereka mengakui bahwa guru
olahraganya telah memegang dan meremas payudara para siswa saat sedang
melatih mereka renang.
Melati, salah seorang siswa yang disamarkan namanya, mengatakan
bahwa saat itu pelajaran ekstrakurikuler. Sehingga para siswa diwajibkan
mengikuti latihan renang di salah satu kolam renang yang disewakan.
Saat berada di dalam kolam renang, guru tersebut berdalih memegang
dan menahan tubuh siswa agar tidak tenggelam. Namun, tangan sang guru
justru berpindah ke bagian dada para siswa dan meremasnya.
Senada dengan Melati, siswa lainnya, Mawar, juga mengungkapkan
pengakuan yang sama. Ia mengatakan, saat para siswa memprotes aksi
tercela itu, sang guru malah mengancam akan memberikan nilai buruk pada
mereka.
Guru bejat itu bahkan juga pernah menunjukkan alat kelaminnya
kepada para siswa perempuan. Saat para siswa marah, ia malah tersenyum.
Guna pemeriksaan lebih lanjut, ke-16 orang siswa itu langsung
dibawa ke Mapolsekta Kelapa Lima untuk dimintai keterangan dan dibuatkan
berita acara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar