CURUP – Tiga hari
terakhir, masyarakat Rejang Lebong dan Kota Bengkulu dihebohkan dengan
beredarnya video panas yang salah satu pemerannya mirip eks pejabat
setempat. Video berdurasi 30 menit 16 detik ini diduga diperankan
bersama seorang perempuan di bawah umur dan masih berstatus sebagai
pelajar karena tampak menggunakan seragam sekolah.
Sejumlah warga di Kota Bengkulu,
terutama yang berasal dari Rejang Lebong, ramai membicarakan peredaran
video tersebut. Dari percakapan terdengar, mereka menggunakan bahasa
daerah di Rejang Lebong. Terang saja, peredarannya sudah menjadi buah
bibir di kalangan kelompok pemuda khususnya.
“Memang mirip (mantan pejabat),” ujar
seorang pemuda warga Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Curup saat
membicarakan soal video tersebut bersama teman-temannya.
Kehebohan beredarnya video mesum ini
bukanlah melalui internet. Peredarannya disinyalir secara estapet
melalui ponsel ke ponsel menggunakan perangkat lunak Bluetooth.
Dari pengamatan Rakyat Bengkulu (Grup
JPNN), video ini tampak sengaja direkam menggunakan kamera ponsel
berteknologi tingggi. Pasalnya selain durasinya yang cukup lama,
gambarnya juga cukup tajam. Namun belum diketahui pasti kapan dan di
mana pembuatan video ini. Dari latarnya tampak lokasinya diperkirakan di
sebuah kamar kos.
Bila melihat bungkus rokok yang terekam
dalam video tersebut, diperkirakan video tersebut direkam pada bulan
Agustus 2014. Sebab, bungkus rokok bergambar menyeramkan baru beredar
satu bulan terakhir. Ini juga diperkuat suara siaran berita televisi
yang ikut terekam di kamar memberitakan soal pasangan salah satu capres
di Pilpres 2014.
Cerita dalam video menerangkan bahwa
pemeran pria hubungan mesum tersebut dilandasi imbalan. Tampak pemeran
wanita sedang menghitung uang ratusan ribu rupiah yang diberikan oleh
pemeran pria.
Hingga berita ini dilansir, belum
diketahui pasti identitas kedua pemeran video mesum tersebut. Namun
informasi yang diperoleh, pihak Polres Rejang Lebong yang sudah
mendapatkan kabar berdarnya video mesum tersebut sudah melakukan
penyelidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar