Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 30 September 2014

Waspada! Ini Kategori Pengidap Pedofilia dari Sudut Pandang Medis

Waspada! Ini Kategori Pengidap Pedofilia dari Sudut Pandang Medis
Tribun Bali/ Net
Ilustrasi Pedofilia 

DENPASAR - Beberapa kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur, atau disebut dengan bahasa psikologisnya, Pedofilia, kerap terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Satu diantaranya Bali.
Kondisi ini pun diakui pakar Seksologi dan Andrologi Universitas Udayana, dr. Made Oka Negara , FI AS, sebagai hal yang sangat menakutkan.
Ia pun merinci, ada beberapa jenis pedofilia yang harus di waspadai. Yakni Pedofilia Primer dan Sekunder. Dan kedua jenis ini kerap menunjukan perilaku yang sangat berbeda-beda.
Pedofil primer, adalah jenis pedofilis yang memang memiliki kelainan gen dan kromoson sejak lahir, dimungkinkan dari gen resesif yang tidak kelihatan.
“Tapi tidak bisa dikatakan absolut, karena faktor keturunan juga sih. Jenis primer ini, biasanya memang menyukai anak-anak, walaupun  disampingnya ada wanita cantik dan seseksi apapun, tetap tidak mengubah ketertarikannya pada anak kecil,” ujarnya kepada Tribun Bali, di Fakultas Kedokteran, Unud, Senin (29/9/2014).
Sementara itu, untuk pedofilis jenis sekunder, biasanya lebih kepada tekanan seseorang terhadap trauma yang pernah dialaminya pada masa silam.
“Mungkin dia kesepian, atau pernah menjadi korban, jika penanganannya tidak baik, maka korban ini juga bisa menjadi pelaku dikemudian harinya,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Teddy Hidayat sebagaimana dilansir hellodoctor.com, Pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (usia 16 tahun ke atas), yang biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun ke bawah, walaupun masa pubertas dapat bervariasi).
Anak harus minimal berusia lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 tahun ke atas) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
Ia pun mengategorikan tiga jenis Pedofilia. Yang pertama, adalah Immature Pedophiles. Menurut Teddy, pengidap Immature Pedophiles cenderung melakukan pendekatan kepada targetnya yang masih anak-anak di bawah umur. Misalnya dengan cara mengiming-imingi korban dengan hal-hal menyenangkan seperti permen, uang jajan atau permainan.
Tipe yang kedua adalah Regressed Pedophiles. Pemilik kelainan seksual ini biasanya memiliki istri sebagai kedok penyimpangan orientasi seksualnya. Tak jarang pasangan ini memiliki masalah seksual dalam rumah tangga mereka. Menurut beliau, dalam beroperasi, tipe ini langsung main paksa terhadap korbannya, tanpa ada iming-iming tertentu.
Tipe yang terakhir, menurut Teddy, lebih agresif. Karena sifatnya itu, pengidap kelainan ini diberi nama Agressive Pedophiles. Orang tipe ini rata-rata memiliki perilaku anti-sosial di lingkungannya. Tipe ini biasanya memiliki keinginan untuk menyerang korbannya, bahkan tidak jarang berpotensi membunuh korbannya setelah dinikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar