Namun sebelumnya, mereka akan meningkatkan popularitas pemerintahan agar tidak goyah.
Perdana Menteri terpilih Thailand, Yingluck Shinawatra (AP Photo/ Apichart Weerawong)
Hal ini disampaikan oleh salah seorang sumber dari partai tersebut dilansir dari laman Bangkok Post, Selasa, 5 Juli 2011. Sumber anonim itu mengatakan partai Pheu Thai menargetkan lebih dari 300 kursi dari 500 kursi di parlemen untuk memuluskan rencananya tersebut.
Untuk mencapai jumlah itu, partai yang menggadang Yingluck Shinawatra sebagai perdana menteri ini akan menggaet sejumlah partai kecil yang memiliki kursi sedikit di parlemen. Di antaranya yang menjadi incaran utama adalah partai Bhumjaithai yang saat ini sedang mengalami perpecahan.
Sementara itu, empat partai politik telah menyatakan kesediaannya berkoalisi dengan Pheu Thai. Dengan ini, sudah 299 kursi yang berhasil dikantongi Pheu Thai. Selain itu, ujar sumber, Pheu Thai juga mengincar kekuasaan di tiga kementerian besar, yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri. Tiga kementerian ini akan berperan besar dalam pemulangan Thaksin nanti.
Namun demikian, langkah-langkah ini akan berlangsung perlahan, dan penuh kehati-hatian. Sumber mengatakan, hal ini dimaksudkan agar para oposan tak mencium gelagat aneh, dan muncul untuk menggoyahkan pemerintahan yang baru terbentuk.
Sumber mengatakan, sebelum menggulirkan isu amnesti, pemerintahan yang baru terlebih dulu akan membenahi perekonomian Thailand. Hal ini untuk memberikan kesan positif dan mengambil hati rakyat.
"Partai akan menunggu waktu tepat sampai pemerintahan baru lebih kuat demi memuluskan legislasi pemberian amnesti. Setahun atau dua tahun, bahkan sampai empat tahun. Tapi ini layak untuk ditunggu," ujar sumber.
Partai Pheu Thai dikenal sebagai partai pendukung sejati Thaksin Shinawatra. Adiknya, Yingluck, dikatakan sebagai cetak utuh pribadi Thaksin. Banyak yang khawatir kebijakan Yingluck nantinya hanya menguntungkan kepentingan Thaksin.(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar