Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 08 Februari 2012

Capgome, Lintas Etnis Kian Berkualitas

Puluhan Ribu Warga Tumpah di Gajah Mada

Puncak acara Capgome 2563 di Jalan Gajah Mada Pontianak
Mahmudi
Puncak acara Capgome 2563 di Jalan Gajah Mada Pontianak, Senin (6/2)
 
Pontianak – Puncak acara Capgome 2563 di Kota Pontianak dipadati puluhan ribu warga termasuk wisatawan mancanegara menyaksikan berbagai atraksi naga dan kesenian multietnis di Jalan Gajah Mada, Senin (6/2).
Acara yang dikemas dalam konsep Festival Budaya Nusantara itu menampilkan kesenian dari berbagai etnis dengan keindahan budaya yang diikuti 23 kontingen lintas etnis dan delapan naga.
Wali Kota Sutarmijdi menegaskan masyarakat Kota Pontianak sangat toleran dan selalu memberikan ruang kepada semua etnis dan pemeluk agama, untuk melaksanakan ritualnya masing-masing. “Hubungan baik lintas etnis di Kota Pontianak harus kita jaga dan dipelihara karena terus meningkat kualitasnya. Ini aset budaya dan pariwisata yang harus dilestarikan,” ujarnya.
Pemkot Pontianak memiliki prestasi nasional di dalam implementasi kebhinekaan Indonesia. “Kota Pontianak merupakan daerah pertama yang menerapkan pencatatan sipil agama Khonghucu kepada pemeluknya sebelum daerah lain di Indonesia melakukannya. Ini prestasi kita dan menunjukkan warga lintas agama maupun suku budaya, boleh tinggal dan berkembang di Kota Pontianak dalam suasana saling menghormati dan menghargai,” ungkap Sutarmidji.
Sutarmijdi mengapresiasi Festival Budaya Nusantara Capgome 2563 yang terselenggara berkat kerja sama Pemkot Pontianak dan Yayasan Bhakti Suci (YBS). Acara yang harus dikemas semakin baik ke depan, akan memberikan dampak multiefek kepada ekonomi masyarakat.
Hadir dalam festival itu, Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci (YBS) Pontianak The Iu Sia, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya SE MM, Walikota Pontianak H Sutarmidji SH MHum, mantan Gubernur Kalbar H Soedjiman.
Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas, Danrem XII 121 ABW Kol Inf Toto Rinanto, tokoh DAD Kalbar Yakobus Kumis, Ketua Kerabat Batak M Natsir Silalahi. Kemudian perwakilan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kalbar maupun Kota Pontianak, tokoh masyarakat lintas etnis maupun agama, dan tokoh masyarakat serta pemuda.
Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya yang didaulat membuka Festival Budaya Nusantara Capgome 2563 menyampaikan salam bahagia dari Gubernur Drs Cornelis MH, kepada warga Kota Pontianak umumnya dan yang menonton festival Capgome di Pontianak.
“Mohon maaf karena Pak Gubernur tak bisa hadir di tengah-tengah warga Kota Pontianak, sebab harus membuka Festival Capgome di Singkawang,” jelas Christiandy.
Banyak berjalan ke berbagai daerah dan menyaksikan perayaan Imlek, sungguh semarak dan saling berbagi kebahagiaan kepada warga lintas suku maupun agama.
“Kami bangga atas perayaan Capgome yang dirayakan bukan saya masyarakat Tionghoa saja, tetapi juga seluruh etnis di Kalbar. Sungguh toleransi yang baik dan berdaya guna. Tidak hanya di Pontianak, Singkawang, perayaan Capgome juga dilaksanakan di beberapa daerah di Kalbar, seperti di Bengkayang dikemas sangat baik. Multietnis dan multibudaya ini membuktikan masyarakat Kalbar sangat toleran,” sanjung Christiandy.
Potensi ini, sambungnya, akan menjadi salah satu daya tarik bagi menambah pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten maupun kota dan provinsi. “Saya yakin Capgome ini akan mendatangkan wisatawan nasional maupun mancanegara. Atas segala kebaikan di dalam kehidupan ini, saya nyatakan Pawai Budaya Nusantara Capgome 2563 secara resmi dimulai. Kiong hi fat choi, xinnian kuaile (selamat dan semoga banyak rezeki, selamat tahun baru, red),” pekik Christiandy yang langsung disambut gemuruh warga dan musik tarian naga maupun barongsai.
Sebelum dimulai pawai Festival Capgome, terlebih dulu diumumkan para pemenang lomba hias kantor sekretariat yayasan yang bernaung di YBS Pontianak. Parade juaranya, untuk Harapan I disematkan ke Yayasan Suci Putih, Juara Harapan II Yayasan Sungai Jernih, Juara III Surya Mahmur, Juara II Yayasan Halim, dan Juara I Yayasan Makmur.
Usai pengumuman para pemenang lomba hias kantor yayasan, barulah pawai budaya nusantara Capgome dilaksanakan. Naga super jumbo dari YBS Pontianak langsung merangsek di depan mimbar kehormatan. Ribuan warga langsung menyerbu ke badan Jalan Gajah Mada.
Tidak saja peragaan naga dari etnis Tionghoa, etnis Melayu, Dayak, Madura, Batak, Ambon, dan lainnya mempersembahkan tarian, pencak silat. Belum lagi klub motor gede, sepeda ontel, Ikatan Koko Meimei, dan lainnya
Setiap kontingen yang tampil langsung naik ke atas panggung untuk tukar cendera mata atau langsung dapat penghargaan dari Yayasan Bhakti Suci dan Pemkot Pontianak, khususnya diwakili Dinas Pariwisata Pontianak.
Delapan naga yang tampil berasal dari naga YBS, Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) Siaga, Budi Pekerti, YPK Khatulistiwa, YPK Merdeka, BPAS Siantan, Panca Bhakti, dan Mitra Bakti. Tampil juga naga dari rumput maupun naga emas.
Sedangkan perwakilan lintas etnis, pertama kali dimulai dari perwakilan suku Melayu Pontianak, menyajikan pencak silat Melayu yang disaksikan Buang dan Dara Pontianak yang dipayungi perak dan keemas-emasan. Selanjutnya perwakilan dari kaum Dayak yang menampilkan tarian para gadis bekerja di ladang, serta beberapa tetua memberikan lukisan Kesatria Dayak kepada Ketua Umum YBS The Iu Sia.
Perkumpulan Perempuan Dayak Kalbar yang diketuai oleh mantan anggota DPRD Kalbar, Khatarina Lies juga tampil. Selain menarikan tarian khas Dayak, juga memainkan alat musik sape’.
Paguyuban masyarakat Batak juga tak mau ketinggalan, mereka menarikan tarian Tor-tor yang diikuti pula oleh Ketua Yayasan Bhakti Suci The Yu Sia di atas panggung bersama Rihard Silalahi, Ketua Paguyuban Batak di Pontianak. Tak ketinggalan, saat para naga beraksi, sesekali Wakil Gubernur memberikan angpau kepada naga yang membelalakkan mata karena panjang dan warna naga yang berwarna-warni.
Walikota Sutarmidji bangga atas terselenggaranya pawai multietnis budaya yang digelar sangat sukses di awal tahun naga air di 2012 kali ini. Namun, melihat antusias warga yang ingin menyaksikan atraksi, ke depan Pemkot akan memikirkan beberapa hal agar masyarakat dapat lebih menikmati hiburan yang digelar setahun sekali tersebut.
“Ke depan kami akan memikirkan kembali agar masyarakat Kota Pontianak lebih nyaman dalam menikmati hiburan seperti ini. Salah satunya mungkin dengan menutup jalan di satu sisi sehingga ada tempat tersendiri bagi mereka untuk melihat atraksi dengan nyaman,” kata Sutarmidji.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bhakti Suci The Yu Sia menambahkan ke depan pihaknya juga akan mengusahakan kenyamanan para penonton dalam menyaksikan pagelaran Cap Go Meh. “Karena selama ini jumlah peserta dari tahun ke tahun sangat meningkat,” pungkasnya. (mah/dna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar