Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 16 Februari 2012

Cornelis-Christiandy Pecah Kongsi

Pontianak – Pendaftaran calon gubernur dan wakil pada Pilgub 2012 tinggal dua setengah bulan lagi. Kabar burung merebak, Drs Cornelis MH, calon tunggal PDI Perjuangan, pecah kongsi dengan Drs Christiandy SE MM yang bernaung di bawah bendera Partai Demokrat.
Benarkah atau sekadar konsumsi politik di warung kopi? Belum dapat jawaban pasti karena Cornelis sendiri tidak gampang untuk dikonfirmasi. Namun pernyataannya di sejumlah media lokal cukup menarik di hangatnya situasi politik.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini menyatakan jika Partai Demokrat tidak mau berkoalisi, Christiandy Sanjaya bisa saja tidak menjadi wakilnya pada Pilgub 2012.
Sementara, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada JPNN di Jakarta, Rabu (28/12) menyatakan bahwa PDIP telah memutuskan untuk kembali mengusung pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya. Namun Tjahjo mengaku belum ada surat keputusan resmi dari DPP PDIP tentang pencalonan pasangan itu.
Ditemui usai paripurna di gedung DPRD Kalbar, Selasa (14/2), Christiandy Sanjaya menepis kabar santer tentang pecah kongsi antara dirinya dengan Cornelis menghadapi Pilgub 2012 mendatang.
“Tidak ada pecah kongsi, bagi saya tidak ada istilah itu. Berbagai kemungkinan politik bisa terjadi. Semua masih dalam tahapan-tahapan. Di Demokrat ada tim 9. Tim 9 ini yang akan menjaring, setelah itu ada survei. Jadi masih prematur, masih jauh biarin saja,” tegas Christiandy dengan senyum khasnya.
Christiandy yang baru-baru ini masuk dalam kepengurusan DPD Partai Demokrat Kalbar juga menegaskan kabar burung itu adalah konsekuensi partai.
“Makanya saya dari awal selalu ditanya ya jalanin aja. Aturan untuk maju tidaknya sudah jelas. Melalui partai politik apa melalui jalur independen. Dan sampai saat ini kan belum ada koalisi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Suryadman Gidot, terkait siapa yang akan diusung Partai Demokrat diserahkan kepada mekanisme partai. Setelah selesai pendaftaran awal Maret nanti akan ada tiga nama yang diusulkan ke DPP untuk selanjutnya ditetapkan oleh DPP.
“Kita serahkan kepada survei, DPP yang menentukan. Paling banyak tiga nama yang dipertimbangkan di DPP. Mudah-mudahan nama saya masuk,” kata Gidot yang siap maju.
DPD juga melakukan survei sebelum diusulkan tiga nama ke pendaftaran calon. “Saya rasa, siapa yang kita lihat punya peluang, kalau ada yang mampu nomor satu, kenapa harus nomor dua,” ungkap Gidot yang juga Bupati Bengkayang ini.

Koalisi atau pisah

Pengamat politik dari Universitas Tanjungpura Jumadi SSos MSi mengatakan untuk membangun koalisi harus ada kesepakatan dan komitmen yang kuat. “Kalau Demokrat tidak berkoalisi dengan PDIP, wajar Cornelis berbicara seperti itu. Ya begitulah etika politik,” katanya.
Jumadi berandai-andai, jika Partai Demokrat ternyata tidak mengusung Christiandy maka harus tunduk dengan kebijakan partai itu. Mengingat Christiandy masuk dalam kepengurusan partai berkuasa tersebut.
Namun, jika Demokrat tidak merestui Christiandy tapi yang bersangkutan masih tetap ingin satu paket dengan Cornelis, maka akan ada konsekuensinya, Christiandy harus keluar dari partai.
Dinamika politik nasional baik di pemerintahan maupun parlemen dan kepentingan Pemilu 2014, Jumadi menilai sangat kecil kemungkinan kedua partai besar tersebut berkoalisi. “Cornelis politisi ulung, dia sudah punya hitung-hitungan yang matang, bisa saja sudah ada calon alternatif lain,” ujarnya.
Jumadi mengakui incumbent memiliki jaringan yang kuat sehingga masih berpeluang besar memenangkan pilgub kedua kalinya. Dalam survei tokoh populer tetap incumbent. Posisi wakil tidak terlalu berpengaruh.
“Orang kurang memandang wakil. Selain itu posisi wakil tidak terlalu signifikan. Keberhasilan suatu pembangunan orang akan melihat kepala daerahnya,” ucapnya.
Dari awal banyak pihak yang yakin Cornelis tetap satu paket dengan Christiandy. Jika pecah kongsi, diramal Cornelis akan kehilangan suara Tionghoa yang lumayan signifikan.
“Wait and see. Tidak juga bisa dikatakan warga Tionghoa tidak memilih Cornelis jika ia tidak menggandeng Christiandy,” pungkas Jumadi. (jul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar