Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 15 Februari 2012

Mengaku Hamil kepada Wali Kelas

Warga berdatangan di TKP Komalia Konsin
Abdu Syukri
Warga berdatangan di TKP Komalia Konsin
Sekadau – Maria Mardiana SPd, wali kelas Komalia Konsin, 18, mengakui siswinya sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Apalagi Komalia sudah kelas III dan tidak lama lagi akan mengikuti ujian sekolah.
“Hari Selasa malam (7/2) sekitar pukul 19.00, Komalia datang ke rumah saya dengan teman akrabnya, Fitri,” ucap Maria.
Kedatangan Komalia ke rumah wali kelasnya tersebut atas anjuran Fitri, sahabatnya. Dalam pertemuan itu, Komalia mengakui kalau dirinya hamil dan bolos sekolah.
“Saya dapat info dari kawan-kawannya bahwa dia hamil. Saya tanyakan, dan dia mengakui sekarang sudah jalan tiga bulan,” kata Maria mengutip pengakuan Komalia kepadanya kala itu.
Tak habis di situ, kepada Maria, gadis cantik itu juga sempat mengutarakan niatnya untuk menggugurkan kandungannya. “Korban sempat mengatakan pernah ingin menggugurkan kandungannya ke tukang urut,” tukas Maria.
Jajaran pengajar SMU Karya, Sekadau Hilir merasa sangat kehilangan atas kematian Komalia salah satu siswinya.
“Korban sudah kita daftarkan sebagai peserta ujian,” ujar Drs Sumardi, Kepala SMU Karya Sekadau dijumpai Equator di kantornya, kemarin.
Diakui Sumardi, Komalia sejak beberapa pekan terakhir memang terlihat berubah tingkah lakunya. “Bahkan Komalia sudah sejak hari Senin lalu tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas,” ucapnya.
Rencananya, pihak sekolah akan berbicara dengan orang tua Komalia. Bahkan surat undangan untuk orang tuanya sudah dikirimkan. “Kita sudah kirim surat kepada orang tuanya untuk datang hari ini,” ucap Sumardi.
Pastor Kristianus CP, Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Sekadau ikut prihatin dengan kejadian gantung diri itu. Pastor yang dikenal dekat dengan umatnya tersebut, bahkan ikut turun langsung ke lokasi kejadian.
“Ini sebuah pembelajaran bagi kita. Ada hikmah yang bisa dipetik dari kejadian ini,” ujar Pastor Kris.
Hikmah yang dimaksud adalah, agar para pelajar bisa mengontrol pergaulannya. Hal ini sangat penting, terlebih bagi para anak sekolah yang indekos di Sekadau. “Kebanyakan di Sekadau ini indekos tidak ada induk semangnya yang mengawasi. Makanya perlu pengendalian diri dari para warga yang indekos agar menjaga pergaulan,” pesan Pastor.
Pastor Kris menambahkan, warga dan para orang tua, serta guru juga harus lebih ketat lagi dalam mengawasi anak didiknya. “Pembinaan iman sangat penting. Ini membutuhkan kerja sama dari para tokoh agama, serta para guru,” jelas Pastor Kris. (bdu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar