Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 20 Juli 2012

DAD Kalbar Sesalkan Milton

Yakobus Bantah DAD Sintang Pecah

Pontianak – Pernyataan Bupati Milton Crosby yang melarang camat secara jabatannya menghadiri acara Gawai Dayak disesalkan salah seorang Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar Drs Yakobus Kumis dan Sekum DAD Kalbar Ibrahim Banson.
“Kita sangat sesalkan sekali Milton melarang camat menghadiri Gawai Dayak. Padahal dia orang Dayak. Mengapa dia bisa melarang orang pergi Gawai Dayak. Itu tidak benar namanya,” ujar Yakobus kepada Rakyat Kalbar, Senin (17/7).
Ketua DAD Kalbar Bidang Adat Istiadat, Hukum Adat, Penelitian dan Perkembangan itu mengatakan seharusnya bupati mendukung dan menyukseskan Gawai Dayak itu sendiri. “Bukan melarang orang untuk menyukseskannya,” tambah Yakobus.
Yakobus menjelaskan, Gawai Dayak adalah kegiatan masyarakat Dayak yang dilakukan setahun sekali. Sebagai adat istiadat orang Dayak, gawai harus digelar dan disukseskan.
“Kita tetap mendukung masyarakat Dayak di Sintang untuk menyukseskan gawai. Kalau memang pribadi Milton tidak suka dengan Gawai Dayak, tidak usah datang. Jangan mengajak orang lain tidak boleh hadir, cukup sendiri saja. Cobalah kalau camat itu orang Dayak, dia ingin pergi ke acara gawai, berarti Milton sudah melarang orang Dayak pergi untuk menyukseskan Gawai Dayak,” ujarnya.
Yakobus Kumis mengimbau masyarakat Dayak di Sintang tetap menyukseskan Gawai Dayak. Jangan dengarkan perkataan hanya satu orang. “Kita tetap mendukung gawai di Sintang. Datang saja, dengarkan suara orang banyak. Sekali lagi, orang Dayak harus menyukseskan Gawai Dayak,” pungkasnya.
Senada, Sekum DAD Kalbar Ibrahim Banson juga menyesalkan pernyataan Milton. “Milton itu orang Dayak, seharusnya dia bukan melarang orang datang ke gawai Dayak. Kalau ada masalah pribadi, jangan dibawa dalam acara adat istiadat Dayak. Selesaikan secara pribadi, kita harus bijaksana menyikapi semua masalah. Jangan campur adukkan, itu tidak boleh,” ujarnya.
Dia berharap keluarga besar masyarakat Dayak di Sintang tetap menyukseskan gawai dan tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak benar. “Buatlah Gawai Dayak yang baik. Jagalah keamanan saat acaranya, karena dilaksanakannya gawai adalah untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat Dayak sendiri,” ucapnya.

Tidak pecah

Di sisi lain, Yakobus menepis anggapan DAD Sintang pecah. Katanya, cuma ada beberapa oknum pengurusnya yang memecahkan diri dari DAD. Sehingga memperkeruh kepengurusan DAD di Sintang.
“Tolonglah, kalau memang oknum itu tidak suka lagi dengan DAD, silakan keluar dari kepengurusan DAD. Jangan memperkeruh organisasi Dayak ini,” ujarnya.
Dia berharap kepengurusan DAD Sintang tetap solid dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. “Kalau mau main politik silakan, tapi jangan membuat pengurus DAD keruh. Kita harus bijaksana dalam membedakan politik dengan organisasi. Jangan sampai gara-gara politik, DAD pecah,” ucapnya.
Ibrahim Banson juga menepis isu DAD Sintang pecah. Menurut dia, yang pecah beberapa oknum yang sudah tidak suka lagi dengan organisasi DAD. “Jadi oknum itu janganlah memperkeruh kepengurusan DAD sendiri. DAD tetap bersatu. Kalau sudah bosan menjabat sebagai kepengurusan DAD,” pintanya.
Ibrahim yakin masalah DAD Sintang bisa diselesaikan dengan baik. Jangan sampai ada pengotakan antarpengurus DAD yang justru menimbulkan masalah besar di badan DAD sendiri. “Kita yakin Ketua DAD Sintang bisa menyelesaikan masalah di dengan baik dan bijak. Ingat, Dayak harus bersatu,” katanya. (hak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar