Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 25 Agustus 2012

Siswi SMA Disiksa dan Diperkosa

Singkawang – Salah seorang siswi di salah satu SMA di Kota Singkawang, sebut saja Mawar, 16, diduga disiksa dan diperkosa di kebun karet milik A Chin di Kali Asin Dalam, Kecamatan Singkawang Selatan, Selasa (24/7) sekitar pukul 11.30.
“Belum dapat diketahui secara pasti siapa pelakunya. Korban masih sulit diminta keterangan karena trauma atas kejadian dialaminya,” kata IPTU Purwadi, Kapolsek Singkawang Selatan melalui Kanit Reskrim AIPTU Supianik ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/7).
Supianik menjelaskan, berdasarkan keterangan yang dikumpulkan kepolisian, setiap hari warga Marhaban ini mengantar ibunya ke kebun karet di Kali Asin Dalam, milik A Chin pada pukul 22.00.
Ibunya yang bekerja sebagai buruh karet itu sambil bekerja dapat beristirahat di salah satu gubuk. Selanjutnya pada 10.00, Mawar pergi lagi ke kebun karet itu untuk menjemput ibunya. “Setiap hari kerjaannya begitu, mengantar dan menjemput ibunya yang bekerja sebagai buruh noreh karet,” kata Supianik.
Selanjutnya pada hari nahas itu, kata Supianik, menurut cerita ibunya, si Mawar ini memanggil-manggilnya dari luar gubuk. Hal itu memang sering dilakukan Mawar bila datang menjemput ibunya. “Karena memang sudah biasa dipanggil begitu, ibunya bilang tunggu dulu, karena dia sedang mandi,” katanya.
Usai mandi dan berpakaian, ibunya langsung keluar gubuk untuk menemui Mawar. Bagaikan disambar petir, ternyata anak gadisnya itu tergeletak dengan memar-memar di wajah, tangan, dan kaki.
Parahnya lagi, kondisi pakaian Mawar tampak sangat berantakan, jilbabnya dibuka untuk menutup bagian vitalnya. Setelah ibunya mengambil jilbab itu, ternyata pakai dalam Mawar robek.
Ketika Mawar dibawa pulang ke rumahnya di Marhaban, kontan saja dia berontak dan ingin lari dari rumah. Bahkan tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi terhadap dirinya, hanya ketakutan yang tampak dari wajahnya. Selanjutnya pihak keluarga membawa mawar RSUD Abdul Aziz untuk mendapatkan perawatan.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, menurut dokter terdapat tanda-tanda pemerkosaan. Tetapi kita masih menyebutnya dugaan pemerkosaan, karena masih menunggu hasil visumnya,” kata Supianik.
Mengenai kronologis kejadian yang menimpa mawar itu, termasuk siapa pelakunya, apakah seorang atau beberapa orang, jelas Supianik masih belum dapat dipastikan. Satu-satu penjelasan hanya bisa diperoleh dari korban yaitu Mawar, tidak ada saksi mata. Tetapi dia masih trauma berat dan membutuhkan perawatan khusus. “Korban belum bisa diminta keterangan,” katanya. (dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar