Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 22 Januari 2013

Kapolsek Tak Masalahkan Baliho

A Fattah: Kita Masih Menduga-duga

Mempawah – Habis sudah kesabaran dan penantian orang tua Harnofiah Fitryani yang tewas diperkosa dan ditemukan jenazahnya 20 Desember 2012 silam. Pengungkapan yang lamban merisaukan pihak keluarga dan mereka cemas kasus mengendap.
Karena belum ada tanda-tanda bakal terungkap sementara sudah belasan saksi diperiksa, sejumlah orang dimintai keterangan, keluarga nyaris putus asa. Mereka pun memasang baliho Harnofiah Fitryani di pinggir jalan raya Pontianak-Mempawah, antara Desa Bakau Kecil hingga Desa Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh.
“Kita tidak mengetahui perihal pemasangan baliho tersebut. Yang pasti baliho itu bukan berasal dari kepolisian,” ujar AKP Iwan Setiawan, Kapolsek Sungai Pinyuh, menjawab Rakyat Kalbar tadi malam.
Kapolsek Iwan juga tidak mempermasalahkan apa saja tulisan yang ada di baliho dengan foto besar korban Harnofiah. Menurutnya, baliho itu sendiri hanya berisikan imbauan kepada masyarakat luas terkait kasus yang selalu menjadi perbincangan di masyarakat.
“Isi balihonya hanya berupa imbauan. Jadi tidak perlu juga kami permasalahkan. Yang pasti sampai saat ini kami selalu bekerja keras untuk mengungkap kasus ini,” tegas Iwan.
Sebelumnya, Kapolres Pontianak AKBP Sigit Dedy Purwadi mengaku jajarannya masih berupaya mengungkap pembunuhan Fitryani. Polisi mengedepankan prosedur penyelidikan sesuai aturan.
“Sudah 19 saksi yang kita mintai keterangannya terkait kasus ini. Tetapi dari keterangan saksi, belum ada yang mengarah pada pelaku pembunuhan. Kita tidak akan melakukan penyelidikan tanpa adanya bukti yang autentik. Misalnya dengan cara magic karena bukan suatu prosedur yang benar,” tegas Sigit.
Meski belum mendapatkan titik terang, Sigit memastikan jajarannya tetap bekerja keras siang dan malam memecahkan kasus pembunuhan tersebut. Dia berjanji akan tetap melakukan penyelidikan hingga kasus ini terungkap.
“Kita tetap akan bekerja hingga kasus ini terungkap. Untuk itu kami mengharapkan kerja sama masyarakat dan pihak lainnya untuk mendukung penyelidikan. Saya yakin, dalam waktu dekat kasus ini akan terungkap,” ujarnya.

Diawasi satpam

Untuk mengungkap kematian Harnofiah Fitryani, 15, jajaran Polres Pontianak memeriksa belasan siswa SMK Negeri 1 Mempawah. Jumlah saksi yang telah diperiksa sudah 19 orang. Hasilnya, belum ada satu pun tersangka.
“Memang ada beberapa siswa kami yang diperiksa oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan informasi seputar kasus kematian salah satu siswi kami beberapa waktu lalu. Saya tidak tahu persis berapa jumlah siswa yang dimintai keterangan oleh polisi,” tutur Abdul Fattah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Mempawah kepada Rakyat Kalbar, Minggu (20/1) sore.
Abdul Fattah berharap polisi menemukan titik terang dan mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Fitryani. “Selama pelakunya belum terungkap maka kita masih menduga-duga. Kami sangat mendukung kinerja kepolisian dan berharap secepatnya dapat meringkus pelakunya,” harapnya.
Sejak siswinya ditemukan tewas dibunuh, Abdul Fattah meningkatkan pengamanan di lingkungan sekolah. Satpam sekolah menjaga ketat para siswa selama jam belajar berlangsung.
“Selama berada di lingkungan sekolah, siswa-siswi mendapatkan pengawasan yang ketat. Di depan gerbang ada satpam yang selalu mengawasi siswa. Kalaupun ada siswa yang akan meninggalkan lingkungan sekolah selama belajar, harus mendapatkan izin terlebih dahulu,” tuturnya.
Siswa SMK Negeri 1 Mempawah diimbau siswa agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya. Terutama melalui jejaring sosial seperti Facebook dan lainnya.
“Apalagi mau diajak jalan dan lainnya. Kami juga meminta orang tua lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya di lingkungan masyarakat,” kata Abdul Fattah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar