Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 01 Juli 2014

Kepala Sekolah: Saya Tarik Celana Mereka


Kepala Sekolah: Saya Tarik Celana Mereka
Warta Kota
Ilustrasi 
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu

MAUMERE - Kepala SMPN 2 Nita, Kristoforus Mboko, langsung dipanggil ke Polres Sikka, Senin (30/6/2014), untuk diperiksa penyidik. Dalam keterangan pers kepada wartawan di Polres Sikka, Senin (30/6/2014), Kristoforus mengatakan, ia melakukan pelecehan terhadap para siswinya lantaran emosi.
Saat itu, jelas Kristoforus, ia menginvestigasi puluhan anak yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Lorens (salah seorang guru di sekolah itu). Sebab, para guru menginformasikan kelakuan salah satu gurunya itu sejak lama.
Kristoforus mengungkapkan, ia pernah mendapati seorang anak berduaan dengan Lorens di ruangan laboratorium pada Desember 2013 lalu. Tetapi ternyata, para guru mempunyai catatan tentang korban-korban pelecehan seksual.
Wakil kepala sekolah pun, kata Kristoforus, menceritakan catatan 10 nama siswi yang sering bersama dengan Lorens di ruangan laboratorium. Atas catatan itu, kata Kristoforus, ia menginvestigasi anak-anak. Dalam temuannya, ternyata bukan hanya 10 anak, siswi salah satu angkatan di sekolah itu telah menjadi korban pelecehan seksual oleh Lorens.
Temuan itulah yang memicu kemarahan kepala sekolah dan melucuti pakaian anak-anak sambil menunjuk-nunjuk pada (maaf) alat kelamin mereka.
"Saya karena terlalu emosi, saya tarik mereka punya celana, tarik kuat. Saya bilang, benda ini (menunjuk pada kelamin) jangan kamu kasih sembarang. Kamu punya masa depan hancur," tutur Kristoforus membenarkan 18 pelajar yang melaporkan dirinya kepada polisi.
Kristoforus mengatakan, ia ikuti saja proses hukum di Polres Sikka. Yang penting, tegas Kristoforus, bisa memutus rantai pelecehan yang diduga telah lama dilakukan oleh Lorens, salah satu bawahan di sekolahnya.
Kristoforus menjelaskan, ia telah melakukan banyak upaya menegur Lorens, antara lain melalui rapat guru dan rapat komite orang tua. Selain itu, melaporkan kasus itu kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sikka. Guru yang bersangkutan (Lorens) telah dinonaktifkan karena perilakunya itu.
"Niat saya hanya satu, untuk menyelamatkan sekolah ini. Saya terlalu emosi karena sudah terlalu banyak menjadi korban. Banyak yang mengaku sudah berhubungan badan dengan Pak Lorens," kata Kristoforus.
Ia mengaku memiliki catatan pribadi hasil investigasinya nama-nama siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh Lorens. Bahkan, lanjut Kristoforus, berulangkali ia mengingatkan Lorens untuk berhenti menodai anak-anak. Tetapi ternyata korbannya semakin banyak.
"Hampir semua anak menjadi korban, saya marah sekali," kata Kristoforus yang didampingi istrinya.
Diberitakan sebelumnya, Kristoforus Mboko, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Nita, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, dilapor kepada Kepolisian Resor (Polres) Sikka oleh 18 siswinya, Senin (30/6/2014) pagi.
Kristoforus dilapor karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 18 siswi sekolah yang dipimpinnya itu. Alat vital dan pantat mereka diraba-raba. Belasan siswi didampingi oleh orangtua mereka masing-masing mendatangi Polres Sikka, Senin (30/6/2014). Mereka memberikan keterangan secara beramai-ramai di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Sikka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar