Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 27 Maret 2012

Armyn Tetap Ingin Satu Lawan Satu

Cornelis: Mengecilkan Tokoh Partai

Armyn Angkasa Alianyang, Fathan A Rasyid
Kiki Supardi
Armyn Angkasa Alianyang dan Fathan A Rasyid menyerahkan formulir pendaftaran
 
Pontianak – Mayjen TNI Armyn Angkasa Alianyang yang menggandeng Fathan A Rasyid untuk bertarung di Pilgub Kalbar 2012, masih saja berharap satu lawan satu menghadapi pasangan Cornelis dan Christiandy Sanjaya.
“Walaupun tidak satu lawan satu tetap maju terus, pantang mundur. Tetapi harapan saya, ya satu lawan satu,” kata Armyn menjawab wartawan usai menyerahkan formulir pendaftaran ke Sekretariat DPD Partai Demokrat, Minggu (24/3).
Ketika ditanya apakah sudah siap dengan partai yang mengusungnya, Armyn percaya diri mengatakan akan didukung sejumlah partai. “Banyak partai yang mendukung seperti PPP, PKS, PAN, yang Islam-Islam itulah. Yang lainnya sih tunggu tanggal mainnya,” ujarnya pede (percaya diri) mendapatkan perahu.
Armyn malah menyatakan tidak ada tawar-menawar dengan motivasinya maju menjadi calon gubernur. Mengenai popularitas alias nilai jual, Armyn mengembalikannya kepada masyarakat untuk menilainya.
Datang ke Sekretariat PD, Armyn bersama Fathan A Rasyid yang juga Kepala Bappeda Kalbar. Sebelumnya, kepada media dia menyatakan banyak yang ingin menjadi calon wakilnya sehingga harus melalui fit and proper test agar berkualitas.
“Pokoknya sudah jalan bersama, ya itulah pilihannya. Kita akan ambil suara di seluruh pantai sampai ke Melawi,” yakin jenderal bintang dua itu mengumbar senyum kepada wartawan.
Ketatnya persaingan di pilgub mendatang, Armyn mengatakan akan mengusung visi dan misi yang luar biasa. Tak disebutkan apa saja yang luar biasa menjadi unggulannya.
“Tidak ada politik primordial. Tidak ada yang memandang suku tertentu. Yang terpenting sama-sama membangun Kalbar. Primordial sudah tidak laku karena kita sudah ada Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Ditanya apakah ada rencana untuk maju lewat jalur independen, ia mengatakan kemungkinan itu sudah tidak punya waktu lagi. “Membangun Kalbar ini harus dengan profesional. Jadi jangan main-main dalam memperjuangkan daerah ini,” tutup Armyn.
Fathan A Rasyid yang mendampingi Armyn tampaknya memilih diam ketika ditanya sejumlah wartawan berkaitan dengan majunya dia sebagai pendamping Armyn. Ia tidak banyak komentar. Ia hanya mengatakan belum saatnya dan nanti ada waktunya.

Hargai partai

Wacana satu lawan satu yang diinginkan Armyn ditanggapi Drs Cornelis MH dengan santai. Dia menilai keinginan tersebut sudah bermakna mengecilkan peran tokoh-tokoh partai di daerah ini.
“Yang bertarung ini kan tokoh-tokoh partai, masa dibilang begitu, itu kan mengecilkan arti demokrasi. Asal satu lawan satu lain cerita, memang partai ini untuk dua pasangan saja. Emangnya ketua-ketua partai tidur. Emangnya para ketua partai tidak berkeinginan untuk menjadi pimpinan daerah. Ini kan ranahnya partai politik, bukan ranahnya Ketua DAD. Dengan DAD bisakah daftar ke KPU?” ujar Cornelis dengan nada bercanda.
Cornelis mengingatkan, kita juga harus menghargai bagaimana peranan partai-partai politik dalam proses penyelenggaraan negara, berbangsa, dan bernegara di daerah ini.
“Bagaimana demokrasi itu dibangun dengan sedemikian rupa. Bukan kita melihat satu atau dua. Dengan omongan seperti itu berarti mengecilkan tokoh-tokoh lain, tidak boleh. Tersinggunglah orang, terutama anak muda yang sudah capek-capek mengurus partai,” katanya.

Restu Mega

Sementara itu, sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan, Cornelis mengungkapkan beberapa alasan mengapa mendaftar ke Partai Demokrat. “Kita sudah berpasangan dengan Christiandy. Nah, kalau kita mau cari pasangan lainnya kan repot. Kedua, di Demokrat ada Christiandy, kita perlu kerja sama yang baik dengan partai penguasa. Bagaimana kelancaran pembangunan Kalbar ke depan, minimal sampai program SBY terlaksana. Sehingga tidak terhambat karena ada ketegangan politik di daerah,” ungkapnya.
Apakah mendaftar ke Demokrat mendapat restu DPP PDI Perjuangan, Cornelis mengatakan di beberapa daerah, koalisi PDI Perjuangan dengan Demokrat sudah terjalin, seperti di Sekadau, Sintang, dan Ketapang.
“Untuk PDIP tidak diharamkan. Saya sudah dipanggil hari Kamis lalu oleh Bu Mega, kapan mau ambil rekomendasinya. Antara Demokrat dengan PDIP tidak ada persoalan. Dan terkait Bu Mega bilang tidak setuju itu bohong,” jelas Cornelis.
Seandainya Partai Demokrat tidak merekomendasikan Christiandy, dia menegaskan tetap maju dan tinggal tanya saja langsung kepada Christiandy. Cornelis mengaku tidak masalah, nanti akan dicari pasangan lain. Namun dia menyatakan sangat penting koalisi dengan Partai Demokrat guna pembangunan di Kalbar lebih baik mengingat saat ini Presiden masih dari partai berkuasa tersebut.
“Tapi yang paling penting, tidak terjadi ketegangan politik di daerah antara partai-partai besar. Dan sah-sah saja banyak yang mendaftar ke Demokrat, kalau rezekinya ke kita, ya ke kita. Kenapa harus gentar dengan banyak bakal calon yang mendaftar ke PD,” kata Cornelis. (kie/jul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar