Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 08 Maret 2012

Siswi SMA Aborsi, Orok Ditanam Pacar

Bengkayang
 – 
Siswi salah satu SMA di Bengkayang mengaborsi kandungannya yang baru berusia 5 bulan.
Siswi salah satu SMA di Bengkayang mengaborsi kandungannya yang baru berusia 5 bulan. Bersama pacarnya, orok yang dikandungnya ditanam di belakang rumah polisi.
Kapolres Bengkayang AKBP Veris Septiansyah melalui Kasat Reskrim AKP Lintar Mahardhono mengatakan kasus penemuan orok akhirnya terbongkar. Pelaku yang tega menggugurkan kandungannya berinisial Is, 17, siswi SMA di Bengkayang dan pelaku lainnya Es, 20, mahasiswa di salah satu universitas di Kota Pontianak.
“Kini Is masih terbaring sakit di kediamannya, sedangkan Es, pacarnya, kini mendekam di hotel prodeo karena ia langsung menyerahkan diri di mapolres kemarin,” ungkap Lintar kepada Equator ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/3).
Lintar menjelaskan kronologis kejadiannya, pasangan di luar nikah itu yang sama-sama masih duduk di bangku sekolah dan kuliah shock dikarenakan Is mengandung. Is meminum obat jenis cairan untuk melakukan aborsi.
Setelah orok keluar dari rahim Is, sang pacar Es langsung membawa orok yang dibungkus dengan amplop cokelat dan plastik hitam. Kemudian Es menuju semak belukar tepatnya di belakang rumah Pak Abun, warga Seibopet Kelurahan Sebalo. Letak rumah Abun berada di belakang rumah anggota Polres Bengkayang.
“Orok tersebut langsung ditanam oleh Es menggunakan cangkul dan hanya sejengkal dari permukaan tanah. Amplop cokelat yang bertuliskan nama menjadi kunci utama kami untuk mengembangkan kasus ini,” bebernya.
Terkait laporan dari masyarakat, Lintar menerangkan, yang melaporkan adanya penemuan orok ialah Abun. Saat itu Abun berada di belakang rumahnya menanam singkong. Dia curiga ada bekas galian tanah yang masih baru.
Abun menggali tanah tersebut dan menemukan orok. Kemudian melapor ke kantor polisi. Kurang lebih 15 anggota dari Polres Bengkayang menuju lokasi penemuan orok.
“Dari pengakuan Is, orok tersebut berumur empat bulan lebih. Dia mengeluarkan orok tersebut dari rahimnya kurang lebih tiga sampai empat jam sebelum dikuburkan oleh Es. Es merasa bertanggung jawab akhirnya menyerahkan diri,” tegas Lintar. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar