SAMPIT – Raut muka
sejumlah siswi dari sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sampit
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mendadak pucat. Mereka kaget
setelah beberapa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
tiba-tiba masuk ke ruang tempat mereka bersenang-senang di salah satu
tempat karaoke di Sampit, Rabu (13/6).
Sebilan pelajar tersebut hanya bisa pasrah ketika petugas mendata dan
memberi pengarahan kepada mereka. Sambil menyembunyikan muka, para
pelajar yang semuanya siswi tersebut hanya mengangguk mendengar nasihat
yang disampaikan petugas.
Para siswi tersebut kedapatan di tempat karaoke saat jam belajar.
Parahnya, saat terjaring razia, mereka tersebut masih mengenakan seragam
sekolah lengkap sehingga menjadi perhatian banyak orang. Sangat ironis,
para pelajar yang seharusnya mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah, justru terjaring razia di karaoke.
Kepada petugas, para siswi tersebut mengaku hanya ingin bersenang-senang
dengan berkaraoke bersama usai mengikuti ujian. Namun mereka mengakui
kesalahan mereka karena ke tempat hiburan masih menggunakan seragam
sekolah.
Selain sembilan siswi tersebut, razia yang dilakukan sejak pukul 08.00
pagi hingga pukul 13.00 siang tersebut juga menjaring sejumlah pegawai
negeri sipil (PNS) yang kedapatan keluyuran saat jam kerja. Dua PNS
tersebut terjaring saat berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di
Sampit.
“Hari ini kami menemukan dua orang PNS di salah satu pusat perbelanjaan
dan sembilan orang siswa yang sedang karaoke yang masih menggunakan
seragam sekolah,” ujar Kepala Satpol PP Kotim, Rihel.
Rihel menjelaskan, razia dilakukan di sejumlah lokasi seperti Pusat
Perbelanjaan Mentaya (PPM), Bintang Swalayan, Kusuka, Rejeki Swalayan
dan Barata. “Kegiatan ini memang sengaja kami lakukan karena itu sudah
tugas kami dan aksi seperti ini sistem jemput bola. Jika menemukan hal
yang ganjil, maka akan kami tertibkan,” sambungnya.
Terhadap dua PNS dan sembilan pelajar yang terjaring razia kemarin,
pihaknya hanya memberi teguran dan pembinaan agar mereka tidak melakukan
hal serupa. Rihel juga mengingatkan kepada pengelola karaoke agar tidak
sembarangan menerima tamu, khususnya anak di bawah umur, terlebih jika
masih menggunakan seragam sekolah.
“Untuk pihak pengelola karake, jangan sembarangan menerima pelanggan
yang ingin karaoke jika menggunakan seragam, apalagi pelajar. Mereka
harus mengingatkan agar mereka mengganti seragamnya sebelum berkaraoke,”
pintanya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar