Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 12 Juni 2012

Usia Masuk SDN Fleksibel

Tingkat Kecerdasan Anak Berbeda

Sungai Raya – Lain lubuk lain ikannya, lain pula kebijakan yang dibuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kubu Raya dalam usia minimum bagi siswa SDN.
“Dalam penerimaan murid baru, SDN wajib memprioritaskan anak yang berumur 7 tahun. Hal ini sesuai dengan wajib belajar usia 7 hingga 12 tahun yang terus digaungkan oleh Kementerian Pendidikan RI,” ungkap Kepala Disdik KKR Frans Randus, menjawab Equator, Minggu (10/6).
Anak yang berusia 7 tahun wajib masuk sekolah. Pendaftaran dan penerimaan siswa baru gratis. Selain usia, Disdik KKR menerapkan untuk penerimaan murid SD tidak mutlak harus memiliki ijazah TK. “Anak usia 7 tahun wajib diterima, meskipun tidak ada ijazah TK,” tegas Frans.
Bagaimana jika ternyata usia belum 7 tahun bahkan kurang dari 6 tahun? Kata Frans, jika jumlah yang mendaftar membeludak, penerimaan mesti dilakukan berdasarkan peringkat umur.
“Anak umur 5,5 tahun bisa diterima jika ruang kelas belajar masih memadai. Diharapkan agar masing-masing sekolah bisa menjalankan kebijakan itu,” ujarnya.
Ia mencontohkan, jika suatu sekolah menerima 1 kelas yang berisi 32 siswa, namun yang mendaftar mencapai 40 orang, tentunya harus berdasarkan umur minimal 7 tahun. Dan jika yang memenuhi syarat hanya 30 orang saja, tentunya dua anak itu harus dilihat umur paling tua. “Saya minta setiap sekolah harus mengacu pada program wajib belajar,” harapnya.
Terkait dengan bina lingkungan, menurut Frans, itu merupakan pemahaman yang keliru. Sebab hal ini bisa disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Bisa saja dia mengaku tinggal di sekitar sekolah. Padahal hanya keluarganya saja. Dan ini merupakan modus yang harus diwaspadai oleh setiap sekolah,” katanya.
Apalagi saat ini pihaknya tidak lagi memperbolehkan menggunakan rayon. Sebab setiap orang tua berhak memilih sekolah yang terbaik untuk anaknya mengenyam pendidikan.
“Jika hal ini diberlakukan, tentunya ada diskriminasi,” ujarnya. Tinggal bagaimana setiap sekolah memperbaiki kualitas pendidikannya agar dipilih oleh orang tua.
Untuk penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012-2013, Frans menetapkan untuk KKR dibuka awal Juli 2012 mulai tanggal 2 hingga 7.

Usia fleksibel

Tak beda dengan KKR yang bersebelahan dengan ibu kota provinsi, kawasan timur Kalbar seperti Kabupaten Melawi misalnya, cukup fleksibel mematok usia masuk SDN.
“Tidak mesti harus tujuh tahun. Kalau ada anak sudah berusia 7 tahun mendaftar sekolah wajib menerimanya. Tapi bagi anak yang 6 tahun dapat pula diterima,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Melawi Drs Paulus, via selular kemarin.
Prioritas utama yang bisa masuk SDN adalah anak berusia 7 tahun. Pun begitu, tidak menutup peluang bagi anak yang berusia 6 tahun untuk masuk pendidikan formal ini. Bahkan peluang anak yang menjelang umur 6 tahun pun terbuka.
“Bagi anak menjelang 6 tahun bisa diterima bisa juga tidak. Tergantung pada kondisi anak. Misalnya postur tubuh dan kemampuan anak bersangkutan. Bagi mereka menjelang 6 tahun tergantung pada tingkat kecerdasan anak,” urainya.
Diakuinya, tingkat kecerdasan anak tidak hanya tergantung pada usia. Ada anak yang telah berusia 7 tahun tapi tingkat kecerdasannya pun kurang. Namun ada anak yang baru berumur 5 tahun lebih namun telah bisa menulis dan membaca lantaran tingkat kecerdasannya bagus.
Paulus merasa wajar saja kalau ada sekolah yang mengadakan tes untuk masuk SD. Hasil tes dijadikan patokan sekolah untuk menerima siswa baru. Namun dia lebih setuju bila tes dilakukan pada sekolah yang pendaftarannya lebih banyak dibandingkan daya tampung.
“Kalau pendaftar berlebihan, hendaknya pihak sekolah mengarahkan pada sekolah-sekolah lain. Tapi jika memang tidak bisa diarahkan, baru dilakukan tes. Namun lebih baik masuk SD tidak perlu ada tes,” ujarnya.
Mesti begitu, Paulus mengatakan secara teknis pendaftaran merupakan kewenangan pihak sekolah. Termasuk penyelenggaraan tes. Pun begitu, sekolah di Kota Nanga Pinoh sendiri cukup banyak. Baik sekolah negeri maupun swasta. Biasanya sekolah swasta membuka pendaftaran lebih panjang dibandingkan sekolah negeri.
Bagi mereka yang tidak terima di SDN bisa mendaftar ke sekolah swasta yang juga bagus sebagai tempat pendidikan. Apalagi belakangan sekolah-sekolah swasta juga mengejar prestasi. (oen/aji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar