Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 13 Maret 2013

Seks Bebas Merasuki Remaja

Pontianak – Perlakuan sadis NN, 17, yang menggorok leher bayinya sendiri, salah satu akibat dari pergaulan bebas. Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Sajingan Besar, Sambas itu tidak memikirkan dampak atas perbuatannya.
“Saya rasa ini semua akibat dari seks bebas. Karena masa-masa SMA itu sangat rawan untuk keingintahuan atas seks. Padahal perbuatan itu sangat membahayakan, maka terjadi hamil lalu diabrosi dan sebagainya,” ujar sosiolog anak Fitri Sukmawati MPsi kepada Rakyat Kalbar, Senin (3/12).
Sebagai orang tua sangat penting memantau dan mengawasi perkembangan anak-anaknya. “Kalau memang perilakunya sudah berubah, baik dari cara berpakaian dan sebagainya, orang tua harus memberikan penjelasan kepada anaknya untuk tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” jelasnya.
Dari lembaga pendidikan juga memberikan pembelajaran tentang seks di sekolah. Penjelasan dalam arti supaya anak-anak remaja tahu risikonya kalau melakukan seks bebas. “Di sekolah juga ada badan konseling (BK), guru tersebutlah bisa melihat bagaimana perilaku siswanya. Kalau memang sudah berubah, segera melakukan pendekatan secara pribadi,” kata Fitri.
Masa-masa remaja apalagi anak-anak SMA, sangat membutuhkan orang yang terdekat atau pendamping dirinya. “Biasanya mereka itu kalau sudah jatuh cinta, apa pun rela mereka lakukan. Tidak perlu berpikir panjang, makanya kita sebagai orang tua dan pihak pendidikan harus bisa mengarahkan masa puber mereka, jangan sampai salah jalan,” jelas Fitri yang juga dosen STAIN Pontianak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar