NET
Ilustrasi
KUPANG - Orangtua BDL mengatakan
bahwa kehamilan anaknya lantaran diperkosa WW, sepupunya sendiri setelah
pemeriksaan kesehatan terakhir dari tim Mabes Polri. Dengan demikian,
kehamilan calon siswi (casis) bintara Polri berinisial BDL bukan karena
hubungan suka sama suka dengan WW.
Hal itu disampaikan ayah kandung BDL, LL, saat dihubungi Pos Kupang (Tribunnews.com Network),
Jumat (19/9/2014) siang. LL mengetahui terjadinya pemaksaan hubungan
badan atau perkosaan yang dilakukan WW setelah BDL diperiksa penyidik
Pelayanan Perempuan dan Anak Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda
NTT, Kamis (18/9/2014).
"Istri saya menceritakan bahwa BDL hamil setelah dipaksa berhubungan badan dengan WW, saya langsung menangis. Ternyata kecurigaan saya bahwa anak saya macam-macam sampai hamil tidak benar. Dengan demikian, apa yang terjadi pada anak saya itu suatu musibah bagi keluarga kami," jelas LL.
Menurut dia, anak perempuannya itu tidak pernah menceritakan pernah menjadi korban perkosaan WW.
"Anak saya tidak pernah cerita kepada kami kalau pernah diperkosa WW. Kemungkinan dia takut dan shok. Pasalnya, anak saya itu masih polos dan belum tahu pacaran," ungkap LL.
Ia mengatakan, tidak percaya begitu saja saat diberitahukan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja, Bali bahwa anaknya hamil empat bulan. Apalagi sebelum masuk pendidikan Polwan di SPN Singaraja, anaknya tidak pacaran.
Ditanya apakah setelah diperkosa WW, BDL diancam tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun, LL belum menanyakan hal itu kepada anaknya. Ia melihat anaknya masih trauma karena hamil hingga dikeluarkan dari SPN Singaraja, Bali.
Terhadap persoalan itu, selaku orangtua, LL akan melaporkan kasus pemerkosaan yang menimpa BDL hingga menyebabkan hamil kepada aparat Polri. Pasalnya, pemerkosaan itu menyebabkan anaknya hamil dan dikeluarkan dari sekolah. Tak hanya itu, cita-cita BDL menjadi anggota polisi wanita pun kandas.
"Istri saya menceritakan bahwa BDL hamil setelah dipaksa berhubungan badan dengan WW, saya langsung menangis. Ternyata kecurigaan saya bahwa anak saya macam-macam sampai hamil tidak benar. Dengan demikian, apa yang terjadi pada anak saya itu suatu musibah bagi keluarga kami," jelas LL.
Menurut dia, anak perempuannya itu tidak pernah menceritakan pernah menjadi korban perkosaan WW.
"Anak saya tidak pernah cerita kepada kami kalau pernah diperkosa WW. Kemungkinan dia takut dan shok. Pasalnya, anak saya itu masih polos dan belum tahu pacaran," ungkap LL.
Ia mengatakan, tidak percaya begitu saja saat diberitahukan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja, Bali bahwa anaknya hamil empat bulan. Apalagi sebelum masuk pendidikan Polwan di SPN Singaraja, anaknya tidak pacaran.
Ditanya apakah setelah diperkosa WW, BDL diancam tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun, LL belum menanyakan hal itu kepada anaknya. Ia melihat anaknya masih trauma karena hamil hingga dikeluarkan dari SPN Singaraja, Bali.
Terhadap persoalan itu, selaku orangtua, LL akan melaporkan kasus pemerkosaan yang menimpa BDL hingga menyebabkan hamil kepada aparat Polri. Pasalnya, pemerkosaan itu menyebabkan anaknya hamil dan dikeluarkan dari sekolah. Tak hanya itu, cita-cita BDL menjadi anggota polisi wanita pun kandas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar